Jun 17, 2020

Tips Menanam Bunga Anggrek Bulan


Jika Anda dalam perjalanan menuju Sarangan-Magetan, Anda akan banyak melihat penjual bunga seperti klip di atas (di iringi petikan gitar SettiaBlog "Safe and Sound" yang terdengar sumbang). Salah satu bunga yang banyak di jual adalah anggrek, termasuk anggrek bulan banyak di temui di sana. Anggrek bulan biasa disebut dengan Butterfly Orchid karena mempunyai bentuk yang unik, menyerupai bentuk sayap kupu-kupu. Warnanya pun demikian, cerah menyegarkan.



Saking indahnya, anggrek bulan termasuk salah satu dari 3 bunga nasional Indonesia. Ia dinobatkan sebagai puspa pesona, bersanding dengan puspa langka (Rafflesia Arnoldi) dan puspa bangsa (Melati). Di habitat aslinya, anggrek bulan hidup dengan cara menempel di pepohonan yang ada di hutan lebat. Anggrek ini tumbuh di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.

Karena deforestasi, kini habitat anggrek bulan pun semakin menipis. Oleh karena itu, muncullah ide untuk membudidayakannya supaya tetap lestari. Kabar baiknya, Anda pun dapat membudidayakannya sendiri di rumah. Bagaimana caranya? Simak ulasan di bawah ini.

Pilih Bibit Anggrek Bulan

Langkah pertama ialah memilih bibit yang bermutu. Kualitas standar atau parameter yang bisa dipatok ialah bibit haruslah berusia minimal 1 tahun, terdapat akar dan daun. Sebelum dipindahkan ke media tanam, bibit terlebih dahulu disimpan dalam plastik selama kurang lebih 3 bulan. Supaya lebih praktis, Anda dapat membeli bibit anggrek bulan di kebun bibit. Mereka biasanya sudah menyediakan bibit sesuai spesifikasi yang siap dibudidayakan.

Tanam Bibit ke dalam Pot

Bila bibitnya sudah siap, kini giliran siapkan pot tanah liat berlubang kecil. Kenapa memilih pot yang ada lubang kecilnya? Supaya kita bisa memantau perkembangan akarnya sampai mana dan menyesuaikan perlakuan untuk tanaman anggrek bulan. Biasanya, pot dari tanah liat ini akan mudah sekali ditumbuhi lumut. Karena itu, Anda harus rutin membersihkannya supaya tidak mengganggu pertumbuhan anggrek bulan.

Media tanamnya bisa beragam, di antaranya adalah:

• Pecahan genteng atau batu bata: akar anggrek melekat, mudah mengatur kelembaban, air dan unsur hara terpenuhi.

• Serabut kelapa: unsur hara lebih banyak, penyimpanan airnya bagus.

• Arang: tidak mudah lapuk, tidak disukai bakteri


• Kayu pakis: pengikatan air cukup bagus.

Taruh Pot Secara Menggantung

Penting sekali untuk menaruh pot secara menggantung, sebab sinar matahari akan lebih mudah menjangkau tanaman sehingga kebutuhannya tercukupi. Sirkulasi udara juga lebih bagus. Perawatannya mudah karena cenderung sulit ditumbuhi lumut. Berbeda jika ditaruh secara menempel di dinding. Kekurangannya adalah mudah sekali diserang hama seperti keong atau bekicot, juga drainase dan aerasi yang tidak maksimal.

Sekali lagi, penting untuk memperhatikan kebersihan pot tanaman anggrek bulan. Sebisa mungkin jangan sampai ditumbuhi lumut atau gulma. Selalu pastikan agar bunga anggrek tumbuh sehat semestinya.

Pemupukan

Apabila sudah diletakkan secara menggantung, dan sudah rutin dibersihkan potnya, selanjutnya ialah memberi nutrisi. Caranya adalah dengan memupuk lewat daun. Kenapa dipilih daun? Karena kemampuan menyerap nutrisinya sebesar 90%, jauh lebih besar ketimbang akar yang hanya 10%.

Karena itu, pupuk dekastar paling cocok digunakan. Menyuburkan tanaman, memunculkan bunga, daun tumbuh lebat, sampai menumbuhkan tunas. Selain dekastar, tambah juga pupuk NPK dengan perbandingan 30:10:10 apabila bunga anggrek masih pada pertumbuhan awal. Pertumbuhan sedang beda lagi komposisinya, yakni 10:10:10. Untuk pertumbuhan akhir, perbandingannya berubah menjadi 10:30:30.

Inilah peranan penting dari pot yang berlubang, karena kita bisa memantau pertumbuhan akar dan bisa menentukan posisi bunga anggrek sedang berada di fase mana.

Penyemprotan pupuk menggunakan sprayer yang dilakukan pada pagi dan sore hari untuk daun dan akar.

Penyiraman Anggrek Bulan

Bila sudah aman nutrisinya, kini giliran kebutuhan air yang harus dipenuhi. Tidak perlu berlebihan, secukupnya saja, mengingat karakter bunga anggrek yang tidak terlalu banyak membutuhkan air. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan cara spraying supaya tidak berlebihan. Penyiraman yang berlebihan justru akan membuat media tanam menjadi becek, sehingga dapat merusak pertumbuhan akar. Siram pula untuk bagian daun dan batang guna menghindari hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari sebelum pemupukan. Kalau cuaca sedang panas-panasnya, bisa ditambah dengan menyiramnya pada malam hari.

No comments:

Post a Comment