Oct 29, 2023

Perumpamaan Sayap Burung

 


Kalau Taylor Swift menjawab misteri di blognya Settia itu dengan menyempurnakan background SettiaBlog. Anda bisa cek di chanel YouTube nya Taylor Swift. Bagus - bagus c, kayak "all you had to do was stay" (dengan memainkan kata STAY)", blank space" (yang memainkan ujung sepatu jadi huruf M), atau "shake it off" (yang memainkan tiga batu). Semua mengandung metafora, tentu sesuai lagunya.  SettiaBlog ambil yang "say don't go", SettiaBlog suka formasi burung yang ada dalam klip tersebut. Bagi penempuh jalan ruhani, perumpaan sayap burung paling sering dikaji. Semakin tinggi terbang, semakin sedikit pemangsanya. Hanya dengan kedua sayap, sang burung menerjang hembusan angin tantangan kehidupan.

Takut dan harap kepada Allah SWT, itulah perumpamaan sayap burung. Keseimbangan ini terus dipadukan oleh para salik, sang penempuh jalan ruhani. Keserasian kepakan terus dilatih dan ditempa. Agar mengepak secara bersamaan. Dalam ketakutan ada harapan, agar tidak lemah dan putus asa. Agar ada daya juang dan semangat. Agar muncul terobosan, ide, kreatifitas dan inovasi di tengah kesulitan. Agar cita-cita tidak pernah terhempas dan surut.

Dalam harapan ada ketakutan, agar terus membangun kewaspadaan. Agar menyiapkan perguliran waktu antara kejayaandan kemunduran. Agar menyiapkan bila terjadi krisis dan kebangkrutan. Kehancuran karena hilangnya kewaspadaan. Inilah yang membuat burung mampu terbang di segala cuaca.

Ikhtiar dan tawakal sering disandingkan dengan perumpamaan pencarian rezeki yang optimal. Ikhtiar, mendayagunakan potensi dan kelebihan diri. Menguras akal, raga, waktu dan sumber daya. Inilah optimalisasi kekuatan manusia. Tawakal adalah mewakilkan semua urusan pada Allah. Muncul keyakinan dan optimisme. Semua kejadian dalam rancangan Allah Yang Mahaadil dan Rahman. Inilah yang menggerakkan dan menentramkan jiwa dan akal. Inilah sumber terobosan dan jalan keluar.

Dalam ikhtiar ada tawakal. Karena tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Dalam tawakal ada ikhtiar, karena yang bisa mengubah adalah manusia itu sendiri. Sayap adalah ikhtiar kekuatan tertinggi bagi burung, namun dalam mengepaknya banyak kemungkinan yang terjadi di angkasa raya, itulah peran tawakal.


“Intelligence without ambition is a bird without wings.”
(Kecerdasan tanpa ambisi seperti burung tanpa sayap.)

“Birds teach us something very important: To whatever height you rise, you will finally come down to the ground!”
(Burung mengajari kita sesuatu yang sangat penting: ketinggian berapa pun yang kamu capai, kamu akhirnya akan turun ke tanah!)

“No bird soars too high if he soars with his own wings.”
(Tidak ada burung yang terbang terlalu tinggi jika ia terbang dengan sayapnya sendiri.)
Dan yang jelas, tersenyum adalah cara terbaik untuk menghadapi setiap masalah, untuk menghancurkan setiap ketakutan dan untuk menyembunyikan setiap rasa sakit.

Oct 27, 2023

Jangan Sampai Tidak Punya Tujuan Yang Jelas

 


Video klip di atas itu "Neverland" milik Zendaya. Yang suka film Spiderman pasti ngerti lah, Zendaya itu yang ikut membintangi Spider-Man: No Way Home bersama Tom Holland. Untuk film Spiderman berikutnya, Zendaya masih ikut atau ndak ya. Ini ada sedikit potongan lirik lagunya.
Whenever I was frightened or ever felt alone
I turned to the night sky at a star I call my own

Mungkin kita pernah kan ya mengalaminya, ketika sendirian di malam hari yang cerah dan kita memandang ke atas penuh bertabur bintang yang membentuk rasi bintang atau konstelasi. Itu lho,  sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Terus Anda menunjuk salah satu rasi bintang, "o...itu Gemini bintangku" atau "o...itu Aquarius bintangku" dan banyak lagi rasi bintang yang bisa Anda pilih. Seperti halnya kita semua pasti punya harapan dan impian yang ingin di raihnya dan setiap orang pasti ndak sama kan ya. Kalau di bawah ini ada video klip saat Zendaya menari Samba.


SettiaBlog suka gaya celananya Zendaya, terlihat lebih jenjang kan ya kakinya. Settia, ndak nyambung dengan bahasan. Apanya yang ndak nyambung dengan bahasan? Video klip kedua ini ndak nyambung dengan bahasan. Masak c ndak nyambung? Nyambung kok, coba cari di mana hubungan tersambungnya klip kedua dengan bahasan! He....he....

Merencanakan sebuah tujuan untuk mencapai sebuah kesuksesan memang tidak semudah yang dipikirkan. Perencanaan yang baik adalah ditentukan sejak pikiran itu muncul dari ide yang lahir. Tujuan-tujuan yang jelas juga memudahkan dalam menentukan sebuah kesuksesan. Tidak sedikit orang hidup tanpa tujuan yang jelas sehingga rasa bingung dan ketidak tahuan akan impiannya menjadi gundah gulana. Tidak sedikit orang memiliki pemikiran yang terputus ketika ditanya "tujuan Anda apa?" mereka bingung untuk mendeskripsikan tujuannya sendiri. Bahkan tidak mampu mengenali siapa dirinya. Perlu kita ketahui juga bahwa mimpi selalu berubah-ubah terkadang banyak guncangan yang bisa menggagalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan hidup. Bagaimana mungkin orang yang memiliki keinginan dan tekad yang kuat terhadap mimpinya akan patah dengan hanya sikap orang lain terhadapnya. Justru orang yang berhasil dan kuat itu akan menjadikan sebuah pedoman untuk terus menjalankan hidupnya.

Biasanya orang yang memiliki ketidak jelasan tujuan hidup akan cenderung depresi dan hanya memendam apa yang diinginkan saja, tidak ada action yang di keluarkan. Mudah emosi dan selalu menyalahkan keadaan hidup, dan menuntut Tuhan untuk mengikuti keinginannya. Seharusnya orang yang memiliki tujuan hidup ataupun impian yang ingin dicapai selalu berpikir positif dan selalu berusaha dan menyandarkan semua urusan kepada Allah SWT. Maka sangat penting memperkuat keyakinan terhadap mimpi yang akan kita bangun tersebut. Bisakah mimpi itu terwujud dengan sendirinya? Tentu tidak, butuh proses. Maka kita perlu meyakini dengan adanya sebuah proses yang akan dilalui baik dan buruknya peroses harus dilakukan dengan baik dan lapang dada. Keikhlasan dan ketegaran diperlukan ketika apa yang kita impikan belum terwujud.

Mengapa orang harus memiliki tujuan yang jelas agar mudah mencari jalan kesuksesan? Perlu dipahami bahwa orang yang memiliki tujuan yang jelas akan selalu mengejar apa yang ia impikan bahkan sampai tidak mengenal lelah dan keletihan dalam menggapai impiannya tersebut. Terbukti dengan cerita-cerita yang dikisahkan dalam sebuah seminar atau buku motivasi menjadi orang yang berhasil. Tidak sedikit semua orang akan tersentuh dengan apa yang menjadi pelajaran yaitu konsisten dalam mewujudkan mimpi. Orang yang tidak memiliki tujuan yang jelas juga terkadang dipengaruhi oleh pikiran negatifnya sendiri. Ada pepatah yang mengatakan bahwa sesuatu yang keluar dari mulut seseorang berasal dari pikirannya sendiri, dan musuh Anda yang sebenarnya adalah memerangi pikiran negatif Anda sendiri. Sehingga, pikiran-pikiran itu membuat kabur tujuan yang tadinya jelas menjadi tidak jelas.

Perlu kita yakini bahwa orang yang sukses di dunia ini adalah orang yang memiliki perencanaan hidup yang tertata dan sistematis, sehingga tujuan hidup dan impian akan memiliki korelasi yang seimbang. Berbeda dengan orang yang memiliki keinginan atau ambisi yang kuat dalam kebaikan dan keburukan. Orang yang memiliki ambisi yang baik ia akan melahirkan tujuan yang tercapai dengan tertata sedangkan orang yang memiliki ambisi yang negatif akan cenderung overthinking ketika tujuannya itu gagal tercapai. Oleh sebab itu, dalam hal ini menyusun strategi dan tujuan yang jelas sangat dibutuhkan dalam meraih sebuah kesuksesan. Kita tidak bisa lengah begitu saja mengenai apa yang telah mencoba mematahkan tujuan kita. penting sekali untuk selalu mengingat planing apa saja yang telah dibuat oleh kita. Membangkitkan semangat dan kepercayaan diri untuk terus fokus pada tujuan kita bisa menggunakan cara ketenangan dan meditasi diri. Agar kembali sesuai dengan tujuan kita sebelumnya, dan mencoba untuk melakukannya lebih baik lagi.

Adapun yang bisa dilakukan agar tujuan kita terarah dan tepat sasaran yaitu dengan cara menata diri lagi dengan baik agar mampu mengenal siapa jati diri Anda, karena hakikatnya motivasi datang dari dalam diri sendiri yang mampu menggerakan. Bahkan terkadang kita mengetahui hal apa saja yang membuat kebiasaan-kebiasaan kita semakin buruk dan menjauhkan terhadap impian yang telah kita susun dengan rapih justru tidak segera kembali pada tujuan awal.

Hal yang paling terpenting juga adalah terkadang kita terlalu abai dengan kesehatan kita sendiri. Karena abainya kesehatan kita membuat diri tidak bisa berfikir dengan baik. Pikiran yang tidak sehat akan merusak segalanya bahkan kesehatan dianggap sangat penting terhadap pekerjaan apapun. Menjaga kesehatan menjadi hal yang paling utama dalam hal apapun. Karena dengan sehatnya badan akan memudahkan berfikir yang positif.

O...ya, keunikan backgroundnya ini di mana? Coba perhatikan bordernya!

Oct 25, 2023

Cara Mudah Tampil Percaya Diri

 


Background yang SettiaBlog gunakan kali ini adalah daun Waru, indah kan ya? Untuk video klipnya SettiaBlog kasih "feeling good" versinya Avicii. Dalam lirik lagunya, terdapat ungkapan “Birds flying high, you know how I feel. Sun in the sky, you know how I feel.” Frasa ini seolah menggambarkan perasaan kita saat merasa bahagia dan memandang dunia dengan penuh harapan. Melalui kata-kata sederhana tersebut, lagu ini mengajak pendengarnya untuk melihat keindahan dunia dan mengapresiasinya. Lagu ini juga menggarisbawahi betapa pentingnya menjalani hidup dengan penuh rasa syukur. “It’s a new dawn, it’s a new day, it’s a new life for me” menyiratkan harapan bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk memulai yang baru. Pesan ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam masa lalu atau kekhawatiran tentang masa depan, melainkan berfokus pada momen sekarang yang penuh harapan dan kebahagiaan. “Feeling Good” juga melambangkan perjuangan seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Lirik “And I’m feeling good” adalah pernyataan bahwa kita mampu melewati rintangan dalam hidup dan meraih kebahagiaan sejati. Lagu ini memberikan dorongan bagi pendengarnya untuk tetap teguh dalam menghadapi masalah dan melihat sisi positif dari segala situasi.

Secara keseluruhan, lirik lagu Feeling Good menggambarkan tentang melepaskan diri dari ketakutan, keraguan, dan masa lalu yang menyedihkan. Liriknya menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki kekuatan untuk mengubah hidup mereka sendiri dan memilih untuk merasa baik. Kalau menurut SettiaBlog inilah yang di maksud dengan percaya diri. Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan atau kompetensi di dalam dirinya. Namun tidak semua bisa menggunakan kemampuan yang dimiliki bahkan ada beberapa orang yang merasa tidak percaya dengan kemampuannya. Seperti seseorang yang memiliki kemampuan untuk memimpin sebuah tim dan suatu ketika ia ditunjuk menjadi seorang pemimpin, tetapi merasa dirinya belum mampu sehingga muncul rasa kurang percaya diri atau minder.

Jika dalam hidup terjadi penurunan dalam rasa percaya diri dan terjadi secara terus menerus maka bisa membuat kehidupan seseorang berjalan di tempat atau tidak ada pergerakan yang mengarah pada kemajuan dalam kehidupannya. Oleh karena itu, ketika rasa percaya diri sedang berkurang maka penting bagi setiap orang mengetahui kiat-kiat meningkatkan rasa percaya diri. Kepercayaan diri merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang dengan rasa percaya dan yakin terhadap kemampuan yang di dalam dirinya. Sehingga semua rencana dalam hidup bisa direncanakan dengan baik. Orang memiliki rasa percaya diri juga bisa dikatakan sebagai seseorang yang tahu tentang kemampuan dirinya dan bisa menggunakan kemampuannya untuk melakukan suatu hal. Orang yang percaya diri hanya mau mendengar perkataan orang lain yang berupa masukan yang bisa membuat dirinya menjadi lebih baik lagi. Dengan demikian, rasa percaya diri yang dimiliki oleh setiap orang mempunyai manfaat yaitu supaya bisa menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan. Kehidupan yang penuh dengan keyakinan akan dipenuhi juga dengan hal-hal yang positif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Penting bagi kita untuk selalu melakukan hal-hal yang positif karena selain dapat meningkatkan rasa percaya diri, kehidupan yang positif bisa membuat kesehatan fisik dan mental terjaga. Rasa percaya diri adalah seseorang yang mampu berpikir positif dan percaya bahwa kemampuan yang dimiliki mempunyai kualitas dan bisa bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Seseorang yang percaya diri tidak akan beranggapan bahwa dirinya merupakan sebuah penghalang atau hambatan untuk melakukan suatu hal. Rasa percaya diri bukan terbentuk dari sejak lahir atau keturunan. Rasa percaya diri terbentuk oleh proses sosialisasi yang telah dijalani selama perjalanan hidupnya. Dengan kata lain, rasa percaya diri terbentuk dari berbagai macam pengalaman yang terjadi pada saat berinteraksi sosial baik dengan lingkungan yang baru ataupun dengan lingkungan yang lama. Interaksi sosial ini bisa dilakukan mulai dari lingkungan keluarga karena keluarga biasanya merupakan lingkungan terdekat yang dimiliki oleh seseorang. Di dalam sebuah keluarga seorang anak bisa memperoleh pendidikan yang akan bermanfaat bagi kehidupannya di masa depan. Adapun pendidikan yang dimaksud, seperti pendidikan moral, pendidikan keterampilan, dan pendidikan etika. Semua pendidikan itu bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari dan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

Dengan demikian, untuk melatih dan membangun rasa percaya diri bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Rasa percaya diri bisa dikatakan sebagai sebuah perasaan yang berupa rasa percaya dan yakin terhadap diri sendiri yang bisa membuat bahagia. Bukan hanya itu, dengan rasa percaya diri juga setiap individu bisa melatih dirinya untuk tetap bersyukur dengan apa yang dimilikinya saat ini.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya jika percaya diri tidak datang hadir sejak saat lahir, tetapi terbentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dijalani selama masa hidupnya. Adapun faktor-faktor yang bisa memunculkan rasa percaya diri, terdiri dari, keadaan fisik, tingkat pendidikan, kualitas hubungan dalam keluarga, interaksi sosial, dan jenis kelamin.

1. Keadaan Fisik

Pada dasarnya, tidak ada kondisi fisik yang sempurna yang dimiliki oleh seseorang, tetapi dalam beberapa kasus ada beberapa orang yang memiliki kondisi fisik mendekati sempurna. Kondisi fisik yang mendekati sempurna bisa menambah rasa percaya diri. Kondisi fisik yang dimaksud yakni wajah (ganteng atau cantik), tinggi badan (normal atau di bawah normal), berat badan (kurus, normal, atau gemuk), dan bentuk tubuh yang ideal. Sementara itu, jika seseorang mempunyai kondisi fisik yang kurang ideal maka akan muncul rasa malu atau minder bahkan rasa takut dalam melakukan interaksi sosial. Namun, bagi Anda yang tidak memiliki kondisi fisik yang mendekati sempurna jangan khawatir dan minder karena setiap manusia yang diciptakan pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan. Tetap bersyukur adalah salah satu cara untuk menghilangkan rasa minder dan khawatir itu.

2. Tingkat Pendidikan

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi karena mereka (orang tua) beranggapan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seorang anak maka anak itu lebih dipandang oleh orang lain. Apalagi jika kedua orang tua mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi juga maka mereka akan berusaha dan bekerja keras semaksimal mungkin supaya anaknya bisa menyelesaikan tingkat pendidikan yang tinggi. Setelah menyelesaikan setiap tingkat pendidikan tinggi maka seseorang akan diberikan gelar. Adanya gelar yang disematkan pada seseorang maka rasa percaya diri pada orang tersebut akan bertambah. Bertambahnya rasa percaya diri akan memengaruhi kehidupannya di kemudian hari. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka bisa menambah rasa percaya di dalam dirinya. Namun, dalam beberapa kasus, tingkat pendidikan tinggi bisa menurunkan rasa percaya diri. Misalnya, setelah menyelesaikan tingkat pendidikan tinggi, tetapi orang tersebut belum juga mendapatkan pekerjaan sehingga merasa ilmu yang didapatkan tidak berguna. Oleh sebab itu, agar kemampuan yang kita miliki dapat dikenali orang lain, kita sendiri tidak boleh meragukannya dan menanamkan nilai kepercayaan diri tersebut di dalam diri kita.

3. Kualitas Hubungan dalam Keluarga

Sebuah keluarga yang harmonis akan memunculkan rasa kasih sayang pada setiap anggota keluarga khususnya anak. Kasih sayang ini sangat diperlukan bagi seorang anak karena memiliki perjalanan hidup yang masih panjang. Kasih sayang yang baik dalam sebuah keluarga bisa memberikan pengalaman yang baik juga untuk anak. Semakin banyak pengalaman baik yang didapatkan dari sebuah keluarga maka rasa percaya diri seorang anak akan bertambah. Namun, jika hubungan dalam sebuah keluarga tidak berjalan dengan harmonis maka bisa terjadi kekerasan pada seorang anak. Kekerasan ini bisa menghasilkan pengalaman buruk. Pengalaman buruk ini sangat tidak baik bagi seorang anak karena akan memunculkan rasa takut dan bisa mengurangi rasa percaya diri ketika melakukan interaksi sosial. Kualitas hubungan keluarga bisa dikatakan sebagai salah satu faktor penting supaya rasa percaya diri pada seorang anak bisa terjaga bahkan akan lebih bagus jika rasa percaya diri itu meningkat.

4. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan salah satu faktor yang bisa memunculkan rasa percaya diri. Interaksi sosial itu sendiri bisa diartikan sebagai sebuah komunikasi yang dilakukan dengan orang lain. Interaksi sosial yang baik adalah interaksi yang dilakukan dengan bantuan dukungan sosial karen dengan bantuan dukungan sosial maka rasa percaya diri seseorang akan meningkat. Dukungan sosial bisa berasal dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, saudara, dan lain-lain. Sedangkan di sisi lain, interaksi sosial yang tidak dibarengi dengan dukungan sosial maka bisa membuat rasa percaya diri menjadi menurun sehingga akan timbul rasa minder, dan takut ketika melakukan interaksi sosial. Dengan demikian, penting untuk kita melakukan interaksi sosial yang dibarengi dengan dukungan sosial supaya rasa percaya diri yang dimiliki tidak berkurang dan cenderung bertambah.

Seperti yang kita ketahui bahwa percaya diri sangatlah penting untuk dimiliki karena dengan bisa mengurangi rasa minder dan takut ketika melakukan suatu hal atau ketika berinteraksi dengan orang lain. Adapun manfaat-manfaat lain yang bisa diperoleh dari rasa percaya diri.

1. Percaya diri bisa mengendalikan berbagai hal

Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang semakin meningkat maka orang tersebut bisa menyelesaikan berbagai macam hal dengan kemampuan membaca atau melihat sesuatu dengan jernih sehingga masalah akan terselesaikan dan mencapai sebuah keberhasilan. Setiap kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pasti bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Namun, jika ada seseorang yang belum bisa melihat kemampuan yang ada di dalam dirinya maka suatu masalah tidak bisa diselesaikan sehingga tujuan dari orang tersebut belum tercapai.

2. Percaya diri bisa membuat hidup lebih menyenangkan 

Hidup yang dijalani akan terasa menyenangkan dan nyaman jika kita mempunyai rasa percaya diri. Hal ini dikarenakan rasa percaya diri mengajarkan diri sendiri untuk tidak perlu membandingkan apa yang kita miliki dengan orang lain dan lebih mengutamakan untuk berlatih bersyukur dengan apa yang kita punya. Rasa bersyukur juga bisa membuat diri sendiri atau lingkungan disekitarnya lebih bisa dinikmati dengan rasa bahagia. Dengan kata lain, percaya diri bisa bermanfaat untuk membuat hidup lebih hidup.

3. Percaya diri membuat diri sendiri menjadi lebih yakin

Manfaat berikutnya ialah rasa percaya diri bisa membuat diri sendiri lebih yakin, baik itu yakin terhadap kemampuan yang ada di dalam diri atau yakin mampu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Rasa yakin yang digunakan dengan maksimal bisa memudahkan seseorang yang memiliki rasa percaya diri mencapai tujuan dan keberhasilannya.

4. Percaya diri bisa meningkatkan kemampuan belajar

Semua pengalaman hidup yang dimiliki oleh seseorang yang percaya diri diibaratkan seperti sekolah. Maksudnya, seseorang yang percaya diri akan terus belajar seputar menjalani hidup melalui proses pembentukan dan teladan. Dengan kata lain, ia bisa berkembang ke arah yang lebih baik dan dapat mengevaluasi semua pengalamannya sehingga mendapatkan pelajaran yang bisa berguna di kemudian hari. Banyak ahli juga menilai, bahwa percaya diri menjadi faktor penting yang dapat menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal di berbagai hal.

Berikut ini adalah beberapa contoh sikap percaya diri:

• Tertuju pada pemecahan masalah

Pada dasarnya, setiap permasalahan merupakan hambatan untuk mencapai keberhasilan. Seseorang yang tidak memiliki rasa percaya diri ketika sedang berada dalam kondisi seperti itu akan berpikir negatif atau berpikiran tentang kegagalan karena tidak menyelesaikan masalah tersebut. Namun, seseorang yang mempunyai sikap rasa percaya diri akan berpikir sebaliknya. Maksudnya, ia akan berpikir positif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara mencari solusi atau jalan keluar.

• Menggunakan bahasa positif

Sikap percaya diri berikutnya adalah penggunaan bahasa yang positif saat berinteraksi dengan orang lain. Bahasa yang positif bisa dikatakan sebagai bahasa yang memiliki unsur-unsur kesopanan dan membangun sehingga ketika memakai bahasa yang positif interaksi dengan orang lain akan lebih erat dan bisa membangun perilaku yang positif, baik itu untuk diri sendiri atau orang lain.

• Menggunakan bahasa tubuh yang positif

Bahasa tubuh sangat diperhatikan ketika berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa tubuh yang positif akan membuat lawan bicara merasa nyaman dan senang. Namun, jika bahasa tubuh berkomunikasi dengan orang lain menunjukkan bahasa tubuh yang negatif maka bisa memunculkan rasa kecewa pada lawan bicara. Bahasa tubuh yang positif ini berasal dari pola pikir yang positif.  Oleh karena itu, seorang yang punya rasa percaya diri akan berusaha untuk menjaga pola pikirnya tetap positif agar tidak menggunakan bahasa tubuh yang negatif ketika berinteraksi dengan orang lain.

• Introspeksi diri

Sikap perilaku percaya diri bukan hanya berhubungan dengan orang lain. Dengan kata lain, sikap perilaku percaya diri juga bisa berkaitan dengan diri sendiri, seperti introspeksi diri. Introspeksi diri ini berupa cara seseorang untuk menyadari kekurangan yang dimilikinya. Dengan mengetahui kekurangan yang ada di dalam diri maka kita bisa mengembangkan kekurangan itu menjadi sebuah kelebihan sehingga akan muncul rasa percaya diri dalam diri sendiri.

Bagi beberapa orang belum tahu bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri supaya tidak minder dan takut ketika melakukan suatu hal atau saat berkomunikasi dengan orang lain. Cara meningkatkan rasa percaya diri bisa di coba seperti berikut.

- Bergaul dengan orang-orang yang memiliki rasa percaya diri

Lingkungan bisa membentuk suatu kepercayaan diri pada seseorang sehingga lingkungan bisa dikatakan sebagai salah satu aspek penting dalam pembentukan rasa percaya diri. Jika kita berbaur dengan orang-orang yang mempunyai rasa percaya diri maka rasa percaya diri yang ada di dalam diri akan meningkat.

- Membuang rasa takut

Musuh alami percaya diri adalah rasa takut yang ada di dalam diri sendiri. Rasa takut pada seseorang bisa membuat dirinya tidak berani melakukan interaksi dengan orang lain dan tidak berani melakukan suatu hal yang susah karena takut gagal.

- Objektif menilai diri sendiri

Seseorang harus jujur dalam menilai diri sendiri karena penilaian yang jujur akan membuat diri sendiri tahu akan batas kemampuannya. Maksudnya, setiap orang mempunyai keahliannya masing-masing sehingga diri tidak semua hal bisa dikerjakan dengan maksimal.

- Membiasakan diri berpikir positif

Berpikir positif akan menghasilkan energi positif di dalam diri. Dengan energi positif inilah rasa percaya diri seseorang bisa semakin bertambah sehingga akan muncul rasa senang dan berani dalam melakukan suatu hal khususnya saat melakukan interaksi sosial.

- Melakukan pola hidup yang sehat

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pola hidup yang sehat akan berdampak baik bagi kesehatan fisik ataupun kesehatan mental seseorang. Bukan hanya itu, pola hidup yang sehat bisa juga meningkatkan rasa percaya diri pada seseorang.




SettiaBlog dari tadi perhatiin grup di WA kok rame. SettiaBlog baru nyadar, di bahasan sebelumnya SettiaBlog bilang huruf G nya unik. G ini ruang SettiaBlog waktu di SMP, ya memang terkenal unik.
Kalau video klip di bawah ini "Consequences" milik Camila, yang pernah SettiaBlog bilang video klip yang bagus.


Bagusnya di mana? Coba Anda perhatikan, semua efek dalam video klip tersebut di tujukan agar benar - benar 3D, jika Anda lihatnya di layar lebar, Anda seolah - olah ada di dalamnya. Merubah 2D menjadi 3D kalau dalam matematika di kenal dengan vektor, kalau SettiaBlog pernah bilang rumus XYZ. Dan SettiaBlog juga pernah bilang triple-S. Udah ya, tambah ngacau nanti SettiaBlog....he...he... Ya wes, untuk penutup, consequence (konsekuensi) adalah sesuatu yang mengikuti perilaku atau dengan kata lain akibat dari perilaku yang dilakukan.

Oct 23, 2023

Arang dan Intan Memiliki Atom yang Sama

 


SettiaBlog dapet background bagus. Ini SettiaBlog ambil dari abu - arang sisa pohon bambu yang di bakar. Tengahnya SettiaBlog kasih warna rose white. Untuk fontnya SettiaBlog pakai Syne, font ini punya keunikan di huruf G. O...ya, Sia, SettiaBlog ambil lagu kamu yang "gimme love". Nah..., background di video klip ini juga abu - arang yang SettiaBlog pakai background di bahasan ini. Terus SettiaBlog kasih efek gerakan air dan dua ekor ikan untuk pemanis. Di sisi samping SettiaBlog kasih pohon senthe liar yang tumbuh di dekat sungai. Lagu "gimme love" untuk ngasih semangat ke istri SettiaBlog, jangan murung dan bersedih!  Isi dalam lagu tersebut  bercerita tentang pasangan yang tidak banyak menghabiskan waktu bersama, sehingga membuatnya saling rindu akan cinta dan belaian kasih sayang.

Yang baca blognya Settia pasti masih ingat kan ya, kalau intan dan arang itu sama - sama terbentuk dari atom karbon. Namun bedanya, Intan dikenal sebagai permata yang berkilauan, mewah, dan tentu harganya sangat mahal. Sedangkan arang yang biasanya digunakan untuk bahan bakar, memiliki warna hitam, dan harganya jauh lebih murah dibandingkan intan. Di dalam ilmu kimia, intan dan arang tersusun dari unsur yang sama yaitu karbon (C),  keduanya dikenal dengan istilah Alotrop, yakni sebuah unsur yang sama namun memiliki bentuk dan struktur yang berbeda. Ada empat alotrop (bentuk) yang dimiliki oleh karbon, diantaranya Amorfous, Grafit (arang), Intan, dan Fullerene. Jika tersusun dari unsur yang sama, mengapa intan dan arang memiliki perbedaan yang sangat mencolok?

Intan dan arang memiliki perbedaan struktur. Pada struktur intan, setiap atom karbon saling berikatan kovalen dengan empat karbon lainnya yang membentuk geometri tetrahedral. Karena srukturnya yang berbentuk tetrahedral dan rapat, membuat intan memiliki sifat yang sangat keras dan kuat. Selain itu, Ikatan- ikatan kovalen pada intan yang sangat kuat menyebabkan intan memiliki titik didih yang tinggi yaitu 4824°C. Berbeda dengan intan, struktur karbon pada arang tidak rapat serta ikatannya lemah. Setiap atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan tiga atom karbon lainnya membentuk susunan heksagonal dan berlapis. Atom karbon memiliki empat elektron valensi, sehingga pada struktur arang, atom karbonnya masih memiliki satu elektron yang belum berikatan (elektron bebas). Hal inilah yang mengakibatkan arang lebih rapuh dan mudah hancur daripada intan.

Perbedaan struktur yang dimiliki oleh intan dan arang tentunya dipengaruhi oleh proses pembentukannya. Terbentuknya intan terjadi di kedalaman bumi sekitar 100-200 dengan suhu 900 – 1300°C dan bertekanan 45 – 60 kilobar (44411.5 – 59215.4 atm). Intan bisa terbawa ke permukaan bumi karena adanya erupsi magma yang sangat kuat sehingga membentuk pipa vulkanik yang menjadi lokasi sumber intan pertama.

Singkatnya, proses terbentuknya intan memakan waktu lama dengan suhu yang sangat tinggi serta tekanan yang terus menerus, sehingga strukturnya menjadi keras dan kuat. Sementara arang terbentuk melalui pembakaran secara cepat, singkat tanpa adanya pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi seperti intan, sehingga strukturnya lebih rapuh.

Bila dianalogikan, manusia pun selayaknya intan dan arang. Kita sama-sama diciptakan oleh Allah SWT, sama-sama tersusun dari tulang, daging, dan darah, serta sama-sama memiliki potensi dalam diri masing-masing. Namun, bagaimana manusia itu menjalani proses kehidupannya lah yang membuatnya saling berbeda satu sama lain. Lihat, kemewahan intan dengan segala keindahan dan kilauannya tidak serta merta muncul tanpa melalui proses yang luar biasa. Dari sebuah intan kita dapat belajar bahwa jika kita tidak mudah menyerah serta yakin segala kesulitan yang dihadapi selama menjalani proses kehidupan ini, sejatinya akan membentuk kita menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan berharga layaknya intan.

Kita harus ingat, bahwa proses yang dilalui untuk mencapai kesuksesan tidak pada kondisi yang bertekanan rendah. Tekanan dalam kehidupan seperti kegagalan, cobaan, merasakan jatuh berkali-kali itu adalah hal yang lumrah terjadi. Ada yang berani menempa diri dengan tantangan, tapi banyak juga yang belum melangkah, sudah mundur karena melihat hambatan di depannya. Setiap manusia memiliki kehendak untuk menentukan akan kemana dirinya. Ingin berakhir seperti intan yang kuat dan berharga atau hanya cukup menjadi seperti arang yang mudah rapuh? Kita di masa yang akan datang adalah hasil dari apa yang dilakukan saat ini. Pilihan diri sendiri lah yang menentukan, bukan orang lain. Jangan takut dengan segala hal yang akan kita temui, ingat Allah SWT akan selalu memberikan jalan keluar disetiap rintangan yang kita hadapi.

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ (٥) اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ (٦)

“Karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6).

Sesungguhnya kita semua diberikan kesempatan yang sama oleh Allah SWT. Tinggal bagaimana kita menjalaninya, mengambil kesempatan itu atau menyia-nyiakannya. Memang, segala sesuatu terjadi atas kuasa dan kehendak-Nya, perjalanan untuk menjadi sukses tiap orang tentu berbeda-beda. Tetapi semua dari kita pastinya ingin menjadi manusia yang bisa kuat menjalani segala prosesnya, dan akhirnya bisa berakhir layaknya sebuah intan.




Di bawah ini ada kata bijak dari Sakura Haruno.
“Hal-hal yang paling penting tidak ditulis dalam buku. Anda harus mempelajarinya dengan mengalaminya sendiri.”
Kalau ini dari Settia Blog.
"Wajar bila teman-temanmu meragukan apa yang kau perjuangkan saat ini karena pikiran mereka belum tentu semaju pikiranmu."

Oct 20, 2023

Cara Menghilangkan Badmood agar Suasana Hati Terkendali

 


Untuk mengurangi cuaca dan suasana hati yang pada panas, SettiaBlog kasih video klip "the lonely shepherd" milik Karla Herescu. Dengan memandang putihnya butiran salju berpadu dengan warna blue iris dan hijau daun cemara kan bisa mengademkan suasana hati. Dan tiupan Panpipe (alat musik tradisional Rumania) yang terdengar menusuk, apalagi yang meniup memiliki mata hijau yang bening, seperti yang Anda lihat. Salah satu warna mata yang langka, biasanya dari ras kaukasoid. Salju adalah karunia Allah SWT yang sangat dinantikan oleh siapapun yang berada di negara yang mengenal empat musim. Karena salju adalah fenomena alam yang menarik, indah dan mistis. Kenapa menarik ? Karena salju yang lembut dan berwarna putih itu demikian mempesona, dipegang amat lembut dan halus, siapapun yang memegang akan menyukainya. Keindahan salju telah membuat para seniman berkarya, ada yang melukis, membuat puisi, membuat lagu dan sebagainya. Dan kenapa mistis ? Karena saat salju turun ada suasana yang amat menggugah perasaan, betapa besar Tuhan telah menciptakan salju, yang membuat manusia merasa bahagia karenanya, butir-butiran salju turun ke  bumi dan saljupun bertasbih, hanya saja kita ndak mengetahui tasbih salju itu.  Salju turun ke bumi, anak-anak menyambutnya dengan riang gembira, mereka berlari dan tertawa sambil main timpuk-timpukan salju, inilah timpukan yang di bolehkan, tidak menyakitkan, justru ketika di timpuk ada kegembiraan yang luar biasa, ndak ada timpukan yang membuat orang menjadi gembira, kecuali ketika ditimpuk salju. Maha besar Allah yang telah menciptakan salju yang membuat manusia manjadi begitu riang, bahagia, senang, bersuka cita. Alhamdulillah, segala puji bagiMu ya Allah yang telah menciptakan salju.

Dalam firmanNya dikatakan bahwa apa yang ada di langit dan di bumi, semua bertasbih kepadaNya, dengan demikian makhluk yang satu inipun, yaitu salju ikut bertasbih, mensucikan asmaNya yang Maha Agung, yang Maha Suci dan maha Besar. Salju yang kelihatannya biasa, menyimpan rahasia Allah yang Maha Besar, salju yang awalnya adalah air, berubah sedemikian rupa ketika suhu berkisar antara nol derajat celcius, salju bergerak diantara nol derajat tersebut, tidak boleh lebih, tidak boleh kurang, itulah sunnatullahNya. Bila suhu terlalu tinggi bergerak ke plus, maka salju akan berubah menjadi air hujan dan sebaliknya ketika suhu menurun ketingkat yang lebih rendah yaitu minus sekian derajat celcius, maka salju bukan benda yang lembut, tapi sekeras batu ! Dan saat itu salju bukan lagi salju, tapi batus es ! Jangan coba-coba melemparkannya kepada siapapun, bila terkena, ya sama aja kita di lempar batu, bisa bocor kepala ! Bukan hanya kepala, mobil yang terkena salju yang sudah berubah menjadi es, bukan hanya penyok, tapi bisa bolong !  Semua ciptaanNya diciptkan punya maksud dan tujuan tertentu, yang terkadang manusia begitu lemah untuk mengetahui rahasiaNya, termasuk untuk memahami salju. Sehingga salju yang turun ke bumi, sepertinya biasa-biasa saja, sama dengan kejadian atau peristiwa alam yang lainnya. Padahal salju yang telah diciptakan Allah SWT telah membuat begitu banyak pakar ilmuwan untuk menggalinya, betapa banyak perancang-perancang busana yang membuat pakaian yang berbagai macam jenisnya untuk menyambut sang salju, betapa banyak jenis olah raga dibuat untuk menghadapi salju ini, betapa banyak jenis peralatan olah raga untuk digunakan bermain salju, betapa banyak roda mobil yang diciptakan khusus menghadapi musim bersalju, betapa banyak ban  mobil berpaku dibuat untuk menghadapi salju dan seterusnya. Allahu Akbar ! Allah benar-benar tidak bermain-main menciptakan makhluknya yang satu ini, salju ! Ya salju adalah salah satu kreasi Allah yang Maha Besar, manusia yang tak bisa main-main berhadapan dengan salju, kelihatannya sederhana, namun kita kita lalai dan menganggap remeh berhadapan dengan salju, maka baru jalan saja, bila kita tak hati-hati akan terpeleset dan jatuh. Mobil bila tidak memakai ban yang berpaku, siap-siap menerima resiko terburuk, terbalik, tabrakan atau terjungkal. Berpakainpun bagitu, bila tak rapat ( Seluruh tubuh tertutup, kecuali muka), apa lagi leher tidak pakai syal, maka siap-siap menyambut sang batuk !  Jadi salju yang diciptakanNya memberikan pelajaran bagi manusia, agar  berlaku bijak dalam mengahdapi apapun, tidak kecuali salju. Salju yang bisa menjadi begitu lembut dan cair, namun satu saat bisa begitu keras sekeras batu kali ! Dan kitapun, manusia bisa selembut salju dan secair hujan, namun satu saat hati kita bisa sekeras batu. Hati yang lembut biasanya di isi dengan dzikir, membaca Al Qur'an, mendengar kalam Illahi dan sebagainya. Sedangkan hati yang seperti salju yang sudah menjadi es, maka hati itu sekeras batu dan hati yang sekeras batu, biasanya adalah hati yang jarang disentuh oleh dzikir, tidak membaca Al Qur'an, tidak mendengarkan kalam Illahi dan seterusnya. Jika salju saja bertasbih kepadaNya dan dapat menujukan kekuasaanNya, mengapa manusia begitu keras hatinya, hingga untuk bertasbih atau berdzikir kepadaNya, malesnya minta ampun. Padahal dzikir itu gratis ! Dengan mengucap tasbih, tahmid, takbir, tahlil yang begitu ringan melakukannya, tapi timbangan amalnya di hadapan Allah begitu besar ! Jika salju saja bertasbih, mengapa kita tidak ikut bertasbih dengan turunnhya salju, turunnya hujan, turunnya rezeki, turunnya nikmat, turunnya karunia kepada kita. Mengapa  kita tidak bertasbih kepadaNya ? Tidak malukah kita kepada salju yang bertasbih kepadaNya ?

SettiaBlog lha kok malah ngomongin salju, maksudnya apa? ..... he....he.... suasana hati ini lho biar pada dingin.

( Bad mood)  bisa menjadi perusak suasana yang tidak bisa diduga datangnya. Oleh karena itu, ketahui cara menghilangkan bad mood  agar dapat menjalani aktivitas kembali dengan tenang. Istilah bad mood  sering digunakan untuk menjelaskan suasana hati yang tak karuan. Biasanya bad mood  ditandai dengan kemurungan dan sensitivitas emosi yang tinggi. Bisa dikatakan, bad mood  adalah kondisi di mana seseorang sangat sensitif terhadap berbagai macam hal. Untuk itu, dibutuhkan mood booster yang efektif. Lantas, bagaimana cara menghilangkan bad mood  yang tepat?

Bad mood  bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti kegagalan, kelelahan karena tugas terlalu banyak, merasa bersalah, kurang percaya diri, atau bahkan karena belum makan. Alasan seseorang mengalami bad mood  bermacam-macam. Namun cara mengatasinya bisa dilakukan dengan melakukan beberapa hal di bawah ini:

1. Menenangkan Diri

Suara batin sering kali memunculkan pikiran-pikiran yang negatif. Terlalu banyak berpikir tentang masalah yang tak kunjung selesai bisa berujung pada bad mood. Maka dari itu, hindari merenungkan suatu masalah terlalu lama dan cobalah menenangkan diri dengan melakukan beberapa teknik mindfulness  seperti pengontrolan napas dan meditasi. Fokus pada cara bernapas dapat mengembalikan ketenangan pikiran. Tarik dan keluarkan napas sembari melepaskan beban atau masalah yang terus memenuhi pikiran.

2. Bersikap Baik pada Diri Sendiri

Self compassion  merupakan hal yang berharga dan dapat membantu menghilangkan bad mood. Caranya adalah melihat diri sendiri apa adanya. Daripada merenungi masalah dan mencari tahu apa yang salah dengan diri kita, lebih baik menerima semuanya dan melihatnya sebagai hal yang manusiawi. Sebagai manusia, kita tidak lepas dari kesalahan. Namun, kita pun juga mampu untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Ingat bahwa tidak semua hal terjadi secara instan. Cara menghilangkan bad mood  ini membutuhkan proses dan semua itu dimulai dari diri sendiri.

3. Melakukan Aktivitas Fisik

Bad mood adalah perubahan suasana hati dari baik menjadi buruk. Untuk mengatasinya, diperlukan aktivitas yang dapat mendorong tubuh supaya mengeluarkan happy hormone atau endorfin. Hormon endorfin  bisa menyembuhkan rasa sakit dan stres yang dirasakan akibat bad mood. Perilisan hormon endorfin sendiri bisa dibantu dengan aktivitas fisik. Dalam hal ini, olahraga beregu seperti basket atau voli bisa menjadi cara mengatasi bad mood dengan tepat. Jika ingin menghabiskan waktu sendirian, cobalah berjalan kaki dan bersepeda agar badan bergerak dengan aktif dan membuat mood menjadi lebih terkendali.

4. Berkumpul dengan Orang Terdekat

Bagi beberapa orang, cara menghilangkan bad mood yang efektif adalah dengan bertemu dengan orang terdekat, seperti teman dan anggota keluarga. Jika memang itu yang Anda butuhkan, maka tidak ada salahnya untuk menghabiskan waktu sejenak untuk curhat dan mencurahkan perasaan guna melepas rasa penat. Cara ini bisa dilakukan secara online maupun offline tergantung dengan kebutuhan masing-masing orang.

5. Menonton Sesuatu yang Menyenangkan

Terkadang mood booster tidak memiliki wujud fisik, namun dapat dilihat dari perangkat digital. Mood bisa lebih dikendalikan jika Anda menonton sesuatu yang menyenangkan hati. Hal sederhana ini bisa mengatasi gejala bad mood  yang dapat berujung pada depresi apabila tidak segera diatasi. Sesuatu yang menyenangkan bisa membuat seseorang tertawa dan mengurangi stres karena bad mood yang tidak kunjung hilang. Untuk itu, cobalah menonton video lucu di internet, seperti video hewan-hewan yang bertingkah konyol, atau film komedi favorit yang bisa membuat Anda senang dan tertawa.

6. Beristirahat atau Tidur Siang

Bad mood  bisa juga disebabkan oleh tubuh yang lelah karena merasa terbebani oleh berbagai hal dalam hidup. Untuk itu, cobalah berbaring di sofa atau ruang istirahat di tempat kerja selama beberapa saat. Tutup mata dan lupakan masalah di pikiran sejenak. Jika memungkinkan, istirahatlah sepenuhnya dengan tidur siang. Dengan begitu, rasa kantuk akan hilang dan mood menjadi lebih baik.

7. Mendengarkan Musik

Agar bad mood  tidak berlangsung terus menerus, cobalah mendengarkan musik yang dapat membuat Anda merasa senang. Mendengarkan musik diketahui dapat membantu mengurangi stres yang bisa ditimbulkan dari bad mood  berkepanjangan. Carilah musik yang membuat Anda merasa tenang dan nyaman untuk mengendalikan suasana hati dan membuatnya lebih stabil untuk kembali menjalani aktivitas tanpa beban pikiran. 

8. Mengonsumsi Makanan Pengontrol Mood

Salah satu penyebab bad mood  yang umum ditemukan adalah lapar karena belum makan. Agar dapat mengontrol mood, Anda bisa mengonsumsi beberapa makanan di bawah ini:
Ikan: Mengandung omega-3 yang baik untuk otak dan mampu mengatasi bad mood.
Cokelat hitam: Dapat menurunkan hormon stres dan mengurangi rasa cemas berlebihan.
Pisang: Meningkatkan produksi hormon serotonin yang baik untuk mengatasi bad mood dan depresi.
Oatmeal: Menjaga kadar gula darah agar tetap stabil dengan indeks glikemik yang rendah.
 

Oct 18, 2023

Makna Kebebasan dalam Islam

 


Video klip di atas "free bird" yang di cover oleh Mia Asano yang memainkan biola elektrik dan Ally Crowley-Duncan yang memainkan bagpipe alat musik tiup khas Skotlandia. SettiaBlog suka gaya rok yang di kenakan Mia Asano, gaya bermain biolanya juga percaya diri banget. Lagunya sendiri tentang keinginan bebas seperti burung terbang.  Banyak manusia yang hidup di dunia ini menginginkan kehidupan yang bebas dan tidak terkekang dengan berbagai aturan.

Sampai-sampai karena kuatnya keinginan ini mereka tidak lagi mengindahkan norma-norma agama, sebab mereka menganggap agama sebagai belenggu semata. Meskipun faktanya, kebebasan yang tanpa batas mustahil terwujud di dunia ini. Karena perbuatan yang dilakukan oleh manusia sering dipengaruhi oleh dorongan hawa nafsu, sehingga ketika seseorang meninggalkan norma-norma agama otomatis dia akan terjerumus mengikuti aturan hawa nafsunya yang dikendalikan oleh setan, dan ini merupakan sumber malapetaka terbesar bagi dirinya. Karena hawa nafsu manusia selalu menggiring kepada keburukan dan kerusakan, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

{إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي}

“Sesungguhnya nafsu (manusia) itu selalu menyuruh kepada keburukan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku” (QS Yuusuf:53).

Dan firman-Nya,

{وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَوَاتُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ}

“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu manusia, maka pasti binasalah langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka peringatan (untuk) mereka (al-Qur’an) akan tetapi mereka berpaling dari peringatan tersebuat”  (QS al-Mu’minuun:71).

Juga firman-Nya,

{وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطاً}

“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang telah kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami, serta menuruti hawa (nafsu)nya, dan (semua) urusannya menjadi rusak/buruk” (QS al-Kahfi:28).

Berdasarkan keterangan di atas, maka kebebasan hakiki yang mendatangkan kebahagiaan dan kesenangan hidup bagi manusia tidak mungkin dicapai dengan meninggalkan norma-norma agama, bahkan sebaliknya ini merupakan kesempitan hidup dan belenggu yang sebenarnya, sebagaimana yang terungkap dalam firman-Nya:

{وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى}

“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya dia (akan merasakan) kehidupan yang sempit (di dunia), dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (QS Thaaha:124).

Imam asy-Syaukani rahimahullah berkata, “Makna ayat ini: Sesungguhnya Allah Ta’ala menjadikan (memberikan balasan) bagi orang yang mengikuti petunjuk-Nya dan berkomitmen dengan agama-Nya dengan kehidupan yang (penuh) kenikmatan di dunia, tanpa ada kesedihan, kegundahan dan kesusahan (dalam) dirinya…Dan Dia menjadikan (memberikan balasan) bagi orang yang enggan mengikuti petunjuk-Nya dan berpaling dari agama-Nya dengan kehidupan yang sempit serta (penuh dengan) kepayahan dan penderitaan (di dunia). Bersamaan dengan semua penderitaan yang menimpanya di dunia, di akhirat (kelak) dia akan (merasakan) penderitaan, kepayahan dan kesempitan hidup yang lebih berat lagi”.

Sebaliknya, Allah Ta’ala menegaskan bahwa kebahagiaan hidup yang hakiki hanyalah akan dirasakan oleh orang yang berkomitmen dengan agama-Nya dan tunduk kepada hukum-hukum syariat-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

{مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. an-Nahl:97).

Para ulama salaf menafsirkan makna “kehidupan yang baik (di dunia)” dalam ayat di atas dengan “kebahagiaan (hidup)” atau “rezeki yang halal dan baik” dan kebaikan-kebaikan lainnya yang mencakup semua kesenangan hidup yang hakiki. Sebagaimana Allah Ta’ala menjadikan kelapangan dada dan ketenangan jiwa dalam menerima syariat Islam merupakan ciri orang yang mendapat petunjuk dari-Nya, dan kesempitan serta terbelenggunya jiwa merupakan pertanda orang yang tersesat dari jalan-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

{فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ}

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (menerima agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki kelangit. Begitulah Allah menimpakan keburukan/siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”  (QS al-An’aam:125).

Maka melepaskan diri dari aturan-aturan agama Islam dengan dalih kebebasan berarti justru menjebloskan diri kedalam penjara hawa nafsu dan belenggu setan yang akan mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan berkepanjangan di dunia dan akhirat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengungkapkan hal ini dengan bahasa yang indah dalam ucapan beliau,

“المحبوسُ مَنْ حُبِسَ قَلْبُه عن رَبِّهِ تعالى والمأسورُ مَنْ أَسِرَه هواه”

“Orang yang dipenjara adalah orang yang terpenjara (terhalangi) hatinya dari Rabb-nya (Allah) Ta’ala, dan orang yang tertawan (terbelenggu) adalah orang yang ditawan oleh hawa nafsunya”.

Dalam hal ini, para ulama mengumpamakan kebutuhan manusia terhadap petunjuk Allah Ta’ala dalam agama-Nya adalah seperti kebutuhan ikan terhadap air. Maka jika demikian apakah mungkin dikatakan kebebasan hidup bagi ikan adalah jika terlepas dari air, padahal sudah diketahui bahwa tidak mungkin ikan akan bertahan hidup tanpa air?.

Landasan utama Islam, tauhid, yang berarti pemurnian ibadah dan penghambaan diri kepada Allah Ta’ala semata dan berpaling dari penghambaan diri kepada selain-Nya, adalah bukti terbesar yang menunjukkan adanya kebebasan yang hakiki dalam Islam. Betapa tidak, orang yang benar-benar meyakini dan mengamalkan tauhid dalam hidupnya, maka dia akan terlepas dari semua belenggu penghambaan diri kepada makhluk yang tidak punya kemampuan untuk memberikan manfaat maupun bahaya kepada dirinya, untuk menuju kepada penghambaan diri kepada Allah Ta’ala, yang di tangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dialah satu-satunya pencipta, pemberi rezki dan pengatur alam semesta ini. Inilah makna ucapan sahabat yang mulia Rib’iy bin ‘Amir ketika ditanya oleh salah seorang pembesar kafir, “(Seruan dakwah) apakah yang kalian bawa?”. Maka beliau menjawab: “Allah yang mengutus kami untuk mengeluarkan (membebaskan) siapa yang dikehendaki-Nya dari penghambaan diri kepada makhluk kepada penghambaan diri kepada-Nya (semata), dan dari kesempitan (belenggu) dunia kepada kelapangannya, serta dari kezhaliman (aturan) agama-agama (lain) kepada keadilan Islam”.

Di samping itu, setiap manusia terlahir dengan kecenderungan untuk menghambakan diri dan tunduk kepada sesuatu, maka jika kecenderungan ini tidak diarahkan kepada penghambaaan diri yang benar, yaitu kepada Allah Ta’ala, maka dengan sendirinya setanlah yang akan menggiringnya menjadi hamba bagi hawa nafsunya. Allah Ta’ala berfirman,

{أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ}

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sembahannya dan Allah menjadikannya tersesat berdasarkan ilmu-Nya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)?. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran” (QS al-Jaatsiyah:23).

Makna ayat ini: pernahkah Anda  melihat orang yang menjadikan agamanya (apa yang sesuai) dengan hawa nafsunya, sehingga tidaklah dia menyukai sesuatu (menurut hawa nafsunya) kecuali dia akan mengikutinya. Karena dia tidak beriman kepada Allah, tidak mengharamkan apa yang diharamkan-Nya dan tidak menghalalkan apa yang dihalalkan-Nya. (Cara) beragamanya adalah apa yang diinginkan oleh hawa nafsunya maka itulah yang dikerjakannya.

Orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berusaha mencari-cari dalih untuk mendiskreditkan Islam dan mengesankan bahwa aturan-aturan syariat Islam adalah belenggu yang mengekang kebebasan manusia. Padahal kalau diperhatikan dengan seksama semua dalih yang mereka kemukakan justru membantah pemahaman mereka dan bukan mendukungnya. Di antara dalih yang mereka kemukakan adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mereka pahami dengan keliru:

– “Dunia ini adalah penjara (bagi) orang yang beriman dan surga (bagi) orang kafir”.

Penafsiran yang benar dari hadits ini ada dua – seperti kata Ibnul Qayyim dalam kitab beliau “Badaai’ul fawaaid” (3/696) –, yaitu:

1. Orang yang beriman di dunia ini, keimanannya yang kuat menghalangi dia untuk memperturutkan nafsu syahwat yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, sehingga dengan keadaan ini seolah-olah dia hidup dalam penjara. Atau dengan kata lain: dunia ini adalah tempat orang yang beriman memenjarakan hawa nafsunya dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, berbeda dengan orang kafir yang hidup bebas memperturutkan nafsu syahwatnya.

2. Makna: “Dunia ini adalah penjara (bagi) orang yang beriman dan surga (bagi) orang kafir”, adalah jika dibandingkan dengan keadaan atau balasan orang yang beriman dan orang kafir di akhirat nanti, karena orang yang beriman itu meskipun hidupnya di dunia paling senang dan bahagia, tetap saja keadaan tersebut seperti penjara jika dibandingkan dengan besarnya balasan kebaikan dan kenikmatan yang Allah Ta’ala sediakan baginya di surga di akhirat kelak. Dan orang kafir meskipun hidupnya di dunia paling sengsara dan menderita, tetap saja keadaan tersebut seperti surga jika dibandingkan dengan pedihnya balasan keburukan dan siksaan yang Allah Ta’ala akan timpakan kepadanya di neraka di akhirat nanti.

Maka jelaslah hadits ini sama sekali tidak menunjukkan apa yang mereka tuduhkan terhadap Islam, bahkan sebaliknya hadits ini menjelaskan dengan gamblang keindahan syariat Islam.

– Mereka juga berdalih dengan beberapa hukum dalam syariat Islam, seperti kewajiban memakai jilbab (pakaian yang menutupi semua aurat secara sempurna) bagi perempuan muslimah ketika berada di luar rumah. Mereka mengatakan bahwa jilbab merupakan belenggu yang mengekang kebebasan kaum perempuan.

Hikmah besar diwajibkannya hijab bagi perempuan adalah justru untuk membebaskan dan menyelamatkan mereka dari gangguan dan kejahatan orang-orang yang mempunyai keinginan buruk, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

{يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا}

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin agar hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu/disakiti. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”  (QS al-Ahzaab:59).

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, “Ini menunjukkan bahwa gangguan (bagi wanita dari orang-orang yang berakhlak buruk) akan timbul jika wanita itu tidak mengenakan jilbab (yang sesuai dengan syariat). Hal ini dikarenakan jika wanita tidak memakai jilbab, boleh jadi orang akan menyangka bahwa dia bukan wanita yang  ‘afifah (terjaga kehormatannya), sehingga orang yang ada penyakit (syahwat) dalam hatiya akan mengganggu dan menyakiti wanita tersebut, atau bahkan merendahkan atau melecehkannya… Maka dengan memakai jilbab (yang sesuai dengan syariat) akan mencegah (timbulnya) keinginan-keinginan (buruk) terhadap diri wanita dari orang-orang yang mempunyai niat buruk”.

– Dalih lain yang mereka gunakan adalah kewajiban memasang hijab/tabir untuk melindungi perempuan dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Mereka mengatakan bahwa ini semua merupakan belenggu yang mengekang kebebasan kaum perempuan.

Hikmah agung kewajiban memasang hijab/tabir adalah justru untuk membebaskan laki-laki dan perempuan yang beriman dari kekotoran hati dan fitnah (kerusakan) yang mungkin timbul tanpa adanya hijab/tabir. Maka adanya hijab/tabir antara laki-laki dan perempuan bertujuan untuk menjaga kesucian hati mereka.

Allah Ta’ala berfirman,

{وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ}

“Dan apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”  (QS al-Ahzaab:53).

Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu syaikh berkata, “(Dalam ayat ini) Allah menyifati hijab atau tabir sebagai kesucian bagi hatinya orang-orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan, karena mata manusia kalau tidak melihat (sesuatu yang mengundang syahwat, karena terhalangi hijab atau tabir) maka hatinya tidak akan berhasrat (buruk). Oleh karena itu, dalam kondisi ini hati manusia akan lebih suci, sehingga (peluang) tidak timbulnya fitnah (kerusakan) pun lebih besar, karena hijab atau tabir benar-benar mencegah (timbulnya) keinginan-keinginan (buruk) dari orang-orang yang ada penyakit (dalam) hatinya”.

Ya Allah, jadikanlah kami cinta kepada keimanan dan jadikanlah iman itu indah dalam hati kami serta jadikanlah kami  benci kepada kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين




Kalau yang ini video klip  "What Was I Made For?" milik Billie Eilish  yang di cover Mia Asano.  Lagunya menceritakan tentang seseorang yang merasa kehilangan arah dalam hidupnya dan tidak tahu apa tujuannya. Dia merasa tidak bahagia dan bingung. Di situ ada lirik, What I was made for? ( Untuk apa aku diciptakan?)

Untuk istri SettiaBlog, jika bersedih, ingatlah pertanyaan itu!

"Sesuatu yang bermanfaat lebih penting dari pada sesuatu yang sekadar dipandang hebat. Karena yang bermanfaat itu terasa, yang hebat kadang cuma untuk pandangan mata."

"Hidup akan jauh lebih bermanfaat jika Anda berjuang untuk sesuatu, daripada mengambil apa yang diberikan kepada Anda di atas piring."

"Sadarlah bahwa Allah  mengujimu karena Dia percaya dirimu lebih kuat dari yang kau duga. Bangkit. Hidup tak akan menunggu."

Oct 16, 2023

Shiratal Mustaqim, Petunjuk Jalan yang Lurus

 




Background yang SettiaBlog gunakan pada bahasan sebelumnya itu milik iPhone 15 Pro Max Titanium. Ini bukan promosi lho ya. SettiaBlog suka detail desainnya, bagus banget. Anda bisa coba perhatikan.

Gambar pertama ada 3 batu peridot, susunannya seperti yang Anda lihat. Peridot ini batu untuk bulan Agustus. Peridot adalah batu yang memiliki warna hijau cerah yang menawan. Batu ini melambangkan kebahagiaan, keberuntungan, dan kekuatan spiritual. Filosofinya gambar tersebut banyak c, cuma SettiaBlog ndak berhak njelasinnya. Untuk gambar kedua.

Gradasi warna yang terbentuk dari butiran - butiran kecil yang membentuk punggung bukit, menyerupai huruf M. Kalau di sini di kenal dengan jalur Shiratal Mustaqim, seperti di gunung Raung. Detailnya keren banget. Gambarnya bisa Anda klik biar terlihat gambar aslinya, lalu perbesar. Untuk video klipnya SettiaBlog kasih "what can i do" milik The Corrs. Biar pada semangat. Backgroundnya sendiri SettiaBlog kasih paduan warna begie, light peridot dan hitam. Kok tadi ada yang pakai paduan ini terlihat calm.

Dalam surat Al Fatihah yang kita baca setiap shalat, terkandung permohonan do'a kepada Allah Ta’ala agar kita senantiasa diberi hidayah di atas shiratal mustaqim, yaitu tatkala kita membaca firman Allah :

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7).

Nikmat berada di atas shiratal mustaqim  adalah nikmat yang agung bagi seorang hamba. Nikmat hidayah shiratal mustaqim  (jalan yang lurus) adalah nikmat yang besar bagi seseorang. Tidak semua orang Allah beri nikmat yang mulia ini. Nikmat ini hanya Allah berikan kepada orang-orang yang Allah kehendaki. Yang dimaksud hidayah dalam ayat ini mencakup dua makna, yaitu hidayah untuk mendapat petunjuk shiratal mustaqim  dan hidayah untuk tetap istiqomah dalam meniti di atas shiratal mustaqim.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Si’di rahimahullah menjelaskan : “Hidayah mendapat petunjuk shiratal mustaqim adalah hidayah memeluk agama Islam dan meninggalkan agama-agama selain Islam. Adapun hidayah dalam meniti shiratal mustaqim mencakup seluruh pengilmuan dan pelaksanaan ajaran agama Islam secara terperinci. Doa untuk mendapat hidayah ini termasuk doa yang paling lengkap dan paling bermanfaat bagi hamba. Oleh karena itu wajib bagi setiap orang untuk memanjatkan doa ini dalam setiap rakaat shalat karena betapa pentingnya doa ini” (Taisiirul Kariimir Rahman)

Para ulama ahli tafsir baik dari kalangan sahabat maupun yang hidup sesudahnya telah banyak memberikan penjelasan tentang makna shiratal mustaqim. Imam Abu Ja’far bin Juraih rahimahullah berkata, “ Para ahli tafsir telah sepakat seluruhnya bahwa shiratal mustaqim adalah jalan yang  jelas yang tidak ada penyimpangan di dalamnya” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azim). Imam Ibnul Jauzi rahimahullah menjelaskan bahwa ada empat perkataan ulama tentang makna shiratal mustaqim:

Pertama. Maksudnya adalah kitabullah. Ini merupakan pendapat yang diriwayatkan oleh sahabat ‘Ali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedua. Maknanya adalah agama Islam. Ini merupakan pendapat Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Abbas, Al Hasan, dan Abul ‘Aliyah rahimahumullah.

Ketiga. Maksudnya adalah jalan petunjuk menuju agama Allah. Ini merupakan pendapat Abu Shalih dari sahabat Ibnu ‘Abbas dan juga pendapat Mujahid rahimahumullah.

Keempat. Maksudnya adalah jalan (menuju) surga. Pendapat ini juga dinukil dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah mejelaskan : “Shiratal mustaqim adalah jalan yang jelas dan gamblang  yang bisa mengantarkan menuju Allah dan surga-Nya, yaitu dengan mengenal kebenaran serta mengamalkannya” (Taisirul Kariimir Rahman).

Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan, “ Yang dimaksud dengan shirat (jalan) di sini adalah Islam, Al Qur’an, dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketiganya dinamakan dengan “jalan” karena mengantarkan kepada Allah Ta’ala. Sedangkan al mustaqim maknanya jalan yang tidak bengkok, lurus dan jelas yang tidak akan tersesat orang yang melaluinya” (Duruus min Al Qur’an 54)

Perbedaan penjelasan para ulama tentang makna shiratal mustaqim  tidaklah saling bertentangan satu sama lain, bahkan saling melengkapi. Dapat kita simpulkan dari penjelasan di atas bahwa shiratal mustaqim  adalah agama Islam yang sangat jelas dan gamblang, yang harus diilmui dan diamalkan berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah, sehingga bisa menjadikan pelakunya masuk ke dalam surga Allah Ta’ala. Jalan inilah yang ditempuh oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.

Shiratal mustaqim  yang merupakan jalan kebenaran jumlahnya hanya satu dan tidak berbilang, Allah Ta’ala berfirman :

وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah jalan tersebut, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) , karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa“ (Al An’am:153). Hal ini dipertegas oleh penafsiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sllam tentang ayat di atas.  Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

خطَّ لنا رسول الله صلى الله عليه وسلم يومًا خطًّا فقال: هذا سبيل الله. ثم خط عن يمين ذلك الخطّ وعن شماله خطوطًا فقال: هذه سُبُل، على كل سبيل منها شيطانٌ يدعو إليها. ثم قرأ هذه الآية:(وأن هذا صراطي مستقيمًا فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله)

Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membuat satu garis lurus, kemudian beliau bersabda, “ Ini adalah jalan Allah”. Kemudian beliau membuat garis-garis yang banyak di samping kiri dan kanan garis yang lurus tersebut. Setelah itu beliau bersabda , “Ini adalah jalan-jalan (menyimpang). Di setiap jalan tersebut ada syetan yang menyeru kepada jalan (yang menyimpang) tersebut.“ (H.R Ahmad 4142).(Lihat Jaami’ul Bayaan fii Ta’wiil Al Qur’an)

Shiratal Mustaqim adalah jalannya orang-orang yang telah Allah beri nikmat. Allah Ta’ala berfirman :

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ

“(Shiratal mustaqim) yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka“ (Al Fatihah:6).

Lalu siapakah orang-orang yang telah Allah beri nikmat yang dimaksud dalam ayat di atas? Hal ini dijelaskan oleh firman Allah dalam ayat yang lain:

وَمَن يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَأُوْلَئِكَ مَعَ الذين أَنْعَمَ الله عَلَيْهِم مّنَ النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقاً

“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiiqiin , orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (An Nisaa’:69).

Sehingga shiratal mustaqim  telah di tempuh oleh para Nabi, para shiddiiqin, syuhada, dan shalihin.

Selain menunjukkan golongan yang telah berada di atas shiratal mustaqim, Allah juga menjelaskan tentang golongan yang menyimpang dari jalan yang lurus ini. Dalam lanjutan ayat di surat Al Fatihah Allah berfirman :

غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

“(shiratal mustaqim) bukanlah jalannya orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7).

Dalam ayat ini dijelaskan tentang dua golongan yang telah menyimpnag dari shiratal mustaqim :

Pertama. Golongan (المَغضُوبِ), yaitu orang-orang yang dimurkai oleh Allah. Mereka adalah orang-orang yang mngenal kebenaran namun mereka tidak mau mengamalkannya. Allah Ta’ala menjelaskan dalam firman-Nya :

فَبَآؤُواْ بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ

“mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan “ (Al Baqarah :90)

قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللّهِ مَن لَّعَنَهُ اللّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ

“Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah “ (Al Maidah:60)

إِنَّ الَّذِينَ اتَّخَذُواْ الْعِجْلَ سَيَنَالُهُمْ غَضَبٌ مِّن رَّبِّهِمْ

“Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Tuhan mereka “ (Al A’raaf:152)

Kedua. Golongan (الضَّالِّينَ), yaitu orang-orang yang sesat. Mereka adalah orang-orang yang meninggalkan kebenaran di atas kejahilan dan kesesatan. Allah Ta’ala menjelaskan dalam firman-Nya :

وَلاَ تَتَّبِعُواْ أَهْوَاء قَوْمٍ قَدْ ضَلُّواْ مِن قَبْلُ وَأَضَلُّواْ كَثِيراً وَضَلُّواْ عَن سَوَاء السَّبِيلِ

“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus “ (Al Maidah:77)

Setelah mengetahui kelompok yang menyimpang, kita bisa mengetahui sebab kesesatan mereka. Ada dua hal pokok yang menyebabkan sesorang bisa menyimpang dari shiratal mustaqim.

Pertama. Meninggalkan ilmu. Inilah sikap kelompok (الضَّالِّينَ), yaitu orang-orang yang sesat. Sebab kesesatan mereka adalah kejahilan karena meninggalkan ilmu.

Kedua. Meninggalkan amal. Inilah sikap kelompok (المَغضُوبِ), yaitu orang-orang yang dimurkai oleh Allah. Mereka adalah orang-orang yang mengenal kebenaran namun mereka tidak mau mengamalkannya. Mereka dimurkai karena membangkang dengan tidak mau beramal dengan ilmu yang dimiliki.

Oleh karena itu agar seseorang bisa tetap istiqomah di atas shiratal mustaqim, dia harus senantiasa di atas jalan ilmu dan amal. Mempelajari ilmu agar dia terhindar dari kelompok yang tersesat, serta beramal dengan ilmu yang dimiliki agar dia terhindar dari kolompok yang dimurkai Allah. Yang lebih penting juga senantiasa berdo'a kepada Allah, Zat yang senatiasa memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

Meniti shiratal mustaqim  tidak lepas dari berbagai rintangan dan hambatan. Orang yang meniti jalan ini diliputi dengan perkara-perkara yang tidak disukai, diliputi dengan kesusahan dan hal-hal yang memberatkan. Oleh karena itu perlu kesabaran ekstra dalam meniti jalan ini. Allah Ta’ala berfirman :

 وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar” (Fushilat:35)

Shiratal mustaqim  terkadang disandarkan kepada Allah dan terkadang disandarkan kepada orang yang menitinya. Disandarkan kepada Allah, misalnya dalam firman –Nya,
وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً
“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus “ (Al An’am :153)

Demikian juga firman-Nya,

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ صِرَاطِ اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus (Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. “ (Asy Syuura:52-53)

Disandarkan kepada Allah karena Dia-lah yang membuat syariat jalan tersebut, menunjukkan kepada jalan tersebut, dan yang menjelaskan kepada manusia tentang jalan tersebut. Penyandaran kepada Allah adalah penyandaran dalam bentuk pemuliaan serta menunjukkan bahwa jalan tersebut mengantarkan kepada Allah Ta’ala. Namun terkadang shiratal mustaqim disandarkan kepada kepada orang-orang yang meniti jalan tersebut. Misalnya dalam firman-Nya,

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ

“orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka “ (Al Fatihah:6).

Dalam ayat di atas  shiratal mustaqim  disandarkan kepada orang-orang yang telah Allah beri nikmat kepada mereka, karena merekalah yang berada diatas jalan tersebut. Berbeda dengan orang-orang yang sesat yang berjalan di atas jalan kesesatan.

Oct 15, 2023

Cukuplah Allah SWT Menjadi Penolong Kami

 


Untuk kesekian kalinya SettiaBlog minta maaf pada semua yang membaca blognya Settia. Banyak kata, banyak ungkapan di blognya Settia yang telah menyinggung perasaan orang. Tahu sendiri kan ya, SettiaBlog ini bukan orang pinter dan memiliki banyak kekurangan. Banyak kok orang yang menyindir SettiaBlog, baik itu lewat YouTube, langsung atau lewat media lain. SettiaBlog di bilang apapun, ndak apa - apa, silahkan! Tujuan SettiaBlog baik kok dan SettiaBlog sering mengucapkan 'Hasbunallah wanikmal wakil', karena SettiaBlog sadar ketika membuat bahasan seperti yang ada di blog ini akan banyak orang yang ndak suka.

Dan SettiaBlog ini juga sadar orang yang lemah, tidak berdaya, tentu memerlukan bantuan. Namun kepada siapa SettiaBlog harus meminta pertolongan? Bukankah disekeliling kita juga membutuhkan pertolongan? SettiaBlog merasakan  secercah harapan dalam hidup hadir bila menyakini 'Hasbunallah wanikmal wakil',
"Cukuplah Allah menjadi penolong kami." (QS. Ali Imran: 173).
Ketika Nabi Ibrahim Alaihi Salam dilempar ke dalam kobaran api, beliau mengucapkan "Hasbunallah wanikmal wakil" Allah menjadikan api yang panas menjadi dingin sehingga Nabi Ibrahim selamat dari kobaran api yang membara. Demikian juga ketika Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam dan para sahabatnya mendapatkan ancaman juga mengucapkan "Hasbunallah wanikmal wakil" yang membuatnya selamat dari marabahaya.

"Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar." (QS. Ali Imran : 173-174).

Kita tidak akan bisa mampu melawan bencana, menaklukkan semua derita dan mencegah musibah yang datangnya setiap saat dengan cara kita sendiri sebab kita memiliki kemampuan yang terbatas, kita diwajibkan berikhtiar untuk menyelesaikan setiap masalah bagaimana hasilnya selebihnya kita menyerahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jika tidak demikian, adakah jalan keluar yang lebih baik untuk kita tempuh disetiap kita menghadai ujian dan cobaan?
"Dan bertawakallah engkau hanya kepada Allah, jika engkau orang-orang yang beriman." (QS. al-Maidah : 23).

Bertawakallah kepada Allah yang Maha Kuat dan Maha Sempurna yang kekuatannya begitu teramat besar tak terbatasi, jadikanlah "Hasbunallah wanikmal wakil" sebagai amalan yang bermakna dalam setiap langkah kita.  Jika kita sedang terlilit hutang, menghadapi cobaan yang beruntun, kehilangan pekerjaan, rizki yang seret, dikhianati orang, sedang dalam keadaan sakit parah, jika Anda takut terhadap perlakuan orang berbuat dzalim, mengadu dan berharaplah kepada Allah dengan mengucap "Hasbunallah wanikmal wakil" Insya Allah, ujian, cobaan, penderitaan dan masalah kita selesai dengan pertolongan Allah.


SettiaBlog ndak sengaja dengerin lagu "Wo Mera nabi hai" milik Laiba Fatima naat. Kalau ndak salah judulnya itu "Nabiku", tentu yang di maksud ini nabi Muhammad SAW. Tapi SettiaBlog ndak maksud dari lagu tersebut, habisnya pakai bahasa Urdu c. SettiaBlog ndak bisa. Tolong ya, yang ngerti maksud lagu tersebut mbok ya o SettiaBlog itu di kasih tahu. Kalau di bawah ini SettiaBlog ada prosa tentang nabi Muhammad SAW.

Apa yang Tuan pikirkan tentang seorang laki-laki berperangai amat mulia, yang lahir dan dibesarkan di celah-celah kematian demi kematian orang-orang yang amat mengasihinya? Lahir dari rahim sejarah, ketika tak ada seorangpun mampu mengguratkan kepribadian selain kepribadiannya sendiri. Ia produk ta'dib Rabbani (didikan Tuhan) yang menantang mentari dalam panasnya dan menggetarkan jutaan bibir dengan sebutan namanya, saat muaddzin mengumandangkan adzan.

Di rumahnya tak dijumpai perabot mahal. Ia makan di lantai seperti budak, padahal raja-raja dunia iri terhadap kekokohan struktrur masyarakat dan kesetiaan pengikutnya. Tak seorang pembantunya pun mengeluh pernah dipukul atau dikejutkan oleh pukulannya terhadap benda-benda di rumah. Dalam kesibukannya ia masih bertandang ke rumah puteri dan menantu tercintanya, Fathimah Az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib.

Fathimah merasakan kasih sayangnya tanpa membuatnya menjadi manja dan hilang kemandirian. Saat bani Makhzum memintanya membatalkan eksekusi atas jenazah seorang perempuan bangsawan, ia menegaskan: "Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, apabila seorang bangsawan mencuri kamu biarkan dia dan apabila yang mencuri itu rakyat jelata mereka tegakkan hukum atas-nya. Demi Allah, seandainya Fathimah anak Muhammad mencuri, maka Muhammad tetap akan memotong tangannya."

Hari-harinya penuh kerja dan intaian bahaya. Tapi tak menghalanginya untuk -- lebih dari satu dua kali -- berlomba jalan dengan Humaira, sebutan kesayangan yang ia berikan untuk Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Lambang kecintaan, paduan kecerdasan dan pesona diri dijalin dengan hormat dan kasih kepada Ash-Shiddiq, sesuai dengan namanya "si Benar". Suatu kewajaran yang menakjubkan ketika dalam sibuknya ia masih menyempatkan memerah susu domba atau menambal pakaian yang koyak. Setiap kali para shahabat atau keluarganya memanggil ia menjawab: "Labbaik". Dialah yang terbaik dengan prestasi besar di luar rumah, namun tetap prima dalam status dan kualitasnya sebagai "orang rumah".

Di bawah pimpinannya, laki-laki menemukan jati dirinya sebagai laki-laki dan pada saat yang sama perempuan mendapatkan kedudukan amat mulia. "Sebaik-baik kamu ialah yang terbaik terhadap keluarganya dan akulah orang yang terbaik diantara kamu terhadap keluargaku." "Tak akan memuliakan perempuan kecuali seorang mulia dan tak akan menghina perempuan kecuali seorang hina," demikian pesannya.

Di sela 27 kali pertempuran yang digelutinya langsung (ghazwah) atau di panglimai shahabatnya (sariyah) sebanyak 35 kali, ia masih sempat mengajar Al-Qur'an, sunnah, hukum, peradilan, kepemimpinan, menerima delegasi asing, mendidik kerumahtanggaan bahkan hubungan yang paling khusus dalam keluarga tanpa kehilangan adab dan wibawa. Padahal, masa antara dua pertempuran itu tak lebih dari 1,7 bulan.

Setiap kisah yang dicatat dalam hari-harinya selalu bernilai sejarah. Suatu hari datanglah ke masjid seorang Arab gunung yang belum mengerti adab di masjid. Tiba-tiba ia kencing di lantai masjid yang berbahan pasir. Para shahabat sangat murka dan hampir saja memukulnya. Sabdanya kepada mereka: "Jangan. Biarkan ia menyelesaikan hajatnya." Sang Badui terkagum. Ia mengangkat tangannya, "Ya Allah, kasihilah aku dan Muhammad. Jangan kasihi seorangpun bersama kami." Dengan senyum ditegurnya Badui tadi agar jangan mempersempit rahmat Allah.

Ia kerap bercengkerama dengan para shahabatnya, bergaul dekat, bermain dengan anak-anak, bahkan memangku balita mereka di pangkuannya. Ia terima undangan mereka; yang merdeka, budak laki-laki atau budak perempuan, serta kaum miskin. Ia jenguk rakyat yang sakit di ujung Madinah. Ia terima permohonan ma'af orang.

Ia selalu lebih dulu memulai salam dan menjabat tangan siapa yang menjumpainya dan tak pernah menarik tangan itu sebelum shahabat tersebut yang menariknya. Tak pernah menjulurkan kaki di tengah shahabatnya hingga menyempitkan ruang bagi mereka. Ia muliakan siapa yang datang, kadang dengan membentangkan bajunya. Bahkan ia berikan alas duduknya dan dengan sungguh-sungguh. Ia panggil mereka dengan nama yang paling mereka sukai. Ia beri mereka kuniyah (sebutan bapak atau ibu si Fulan). Tak pernah ia memotong pembicaraan orang, kecuali sudah berlebihan. Apabila seseorang mendekatinya saat ia sholat, ia cepat selesaikan sholatnya dan segera bertanya apa yang diinginkan orang itu.

Pada suatu hari dalam perkemahan tempur ia berkata: "Seandainya ada seorang shalih mau mengawalku malam ini." Dengan kesadaran dan cinta, beberapa shahabat mengawal kemahnya. Di tengah malam terdengar suara gaduh yang mencurigakan. Para shahabat bergegas ke arah sumber suara. Ternyata Ia telah ada di sana mendahului mereka, tagak di atas kuda tanpa pelana. "Tenang, hanya angin gurun," hiburnya. Nyatalah bahwa keinginan ada pengawal itu bukan karena ketakutan atau pemanjaan diri, tetapi pendidikan disiplin dan loyalitas.

Ummul Mukminin Aisyah Ra. Berkata : "Rasulullah SAW wafat tanpa meninggalkan makanan apapun yang dimakan makhluk hidup, selain setengah ikat gandum di penyimpananku. Saat ruhnya dijemput, baju besinya masih digadaikan kepada seorang Yahudi untuk harga 30 gantang gandum."

Sungguh ia berangkat haji dengan kendaraan yang sangat sederhana dan pakaian tak lebih dari 4 dirham, seraya berkata, "Ya Allah, jadikanlah ini haji yang tak mengandung riya dan sum'ah." Pada kemenangan besar saat Makkah ditaklukkan, dengan sejumlah besar pasukan muslimin, ia menundukkan kepala, nyaris menyentuh punggung untanya sambil selalu mengulang-ulang tasbih, tahmid dan istighfar. Ia tidak mabuk kemenangan.

Betapapun sulitnya mencari batas bentangan samudera kemuliaan ini, namun beberapa kalimat ini membuat kita pantas menyesal tidak mencintainya atau tak menggerakkan bibir mengucapkan shalawat atasnya: "Semua nabi mendapatkan hak untuk mengangkat do'a yang takkan ditolak dan aku menyimpannya untuk ummatku kelak di padang Mahsyar nanti."

Ketika masyarakat Thaif menolak dan menghinakannya, malaikat penjaga bukit menawarkan untuk menghimpit mereka dengan bukit. Ia menolak, "Kalau tidak mereka, aku berharap keturunan dari sulbi mereka kelak akan menerima da'wah ini, mengabdi kepada Allah saja dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun."

Mungkin dua kata kunci ini menjadi gambaran kebesaran jiwanya. Pertama, Allah, Sumber kekuatan yang Maha dahsyat, kepada-Nya ia begitu refleks menumpahkan semua keluhannya. Ini membuatnya amat tabah menerima segala resiko perjuangan; kerabat yang menjauh, shahabat yang membenci, dan khalayak yang mengusirnya dari negeri tercinta. Kedua, Ummati, hamparan akal, nafsu dan perilaku yang menantang untuk dibongkar, dipasang, diperbaiki, ditingkatkan dan diukirnya.

Ya, Ummati, tak cukupkah semua keutamaan ini menggetarkan hatimu dengan cinta, menggerakkan tubuhmu dengan sunnah dan uswah serta mulutmu dengan ucapan shalawat? Allah tidak mencukupkan pernyataan-Nya bahwa Ia dan para malaikat bershalawat atasnya (QS 33:56 ), justru Ia nyatakan dengan begitu "vulgar" perintah tersebut, "Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah atasnya dan bersalamlah dengan sebenar-benar salam."
Allahumma shalli 'alaihi wa'ala aalih !

Oct 14, 2023

Konsep Keesaan Allah

 


Dalam bahasan sebelumnya SettiaBlog kan ngasih cerita candaan, Bu nyai di suruh naik gentheng karena menuntut lebih kepada suaminya. Naah..., itu sebenarnya bahasa sanepan. Anda mungkin sudah bisa menafsirkan sendiri, kalau menginginkan sesuatu harus di imbangi dengan ikhtiar yang keras (sungguh - sungguh). Sanepan sendiri adalah salah satu bentuk komunikasi masyarakat tardisional Jawa masa lalu dengan memberikan tanda-tanda melalui bahasa kiasan, atribut, hiasan-hiasan arsitektur, pernik-pernik ritual dan lain sebagainya yang kesemua tanda-tanda itu memiliki makna tertentu. Sanepan kuno itu seperti ramalan Joyoboyo tentang masa depan masyarakat Jawa dengan bahasanya: wong jowo koyo gabah diinteri (Orang jawa seperti gabah yang sedang ditapeni). Sanepan tersebut dimaknai dengan hiruk pikuk masyarakat Jawa sekarang yang mempunyai mobilitas tinggi, berjalan ke mana saja demi memenuhi kebutuhan ekonominya. Kata gabah diinteri itu melambangkan kebingungan masyarakat yang ada pada masyarakat Jawa sekarang. Karena sanepan hanya menampilkan tanda-tanda membuat maknanya menjadi multitafsir. Dan setiap manusia tentu memiliki orientasi hidup yang berbeda - beda. Seperti video klip "million reasons" milik Lady Gaga di atas. Mereka yang memiliki semangat tinggi dan gairah untuk bekerja keras adalah mereka yang memiliki cita - cita jauh ke depan. Terlebih cita - citanya itu mulia. O..ya, ada Youtuber yang mencoba menafsirkan video klip SettiaBlog yang ada hurufnya itu lho. Bagus kok, dia mengkaitkan dengan 12 hukum alam. Dalam video klip SettiaBlog itu kan ada 13 huruf yang kelihatan. Berarti kurang satu hukum alam yang Ndak ikut dia bahas. Hukum ke-esaan Allah.

Secara literal kata al-jawahir (jamak dari al-jauhar) berarti menyatu di dalam inti substansi  (al-‘ain al-jauhar) yang biasa juga disebut dengan haqiqat  jauhar  (al–haqiqah al-jauhar), al-nafas ar-rahmani (the breath of the merciful) atau al-hayula al-kulliyyah  (the universal prime matter). Al-ain al–jauhar  itu sendiri merupakan pengejawantahan (mazhar) bagi Zat Ilahi, yang mana-nama indah Tuhan (al-asma al-husna/the beautiful nimes).  Jauhar dan  aradh menurut para filsuf merupakan dua struktur entitas yang berbeda, walaupun keduanya sulit untuk dipisahkan. Sedangkan menurut kalangan sufi, aradh  dan jauhar  bukanlah merupakan dua entitas yang berbeda, tetapi yang satu merupakan hakikat dan lainnya berupakan manifestas, seperti Allah sebagai hakikat wujud (al-haqiqah al-wujud) kemudian muncul manifestasi (madhhar) antara hakikat wujud dengan wujud-wujud yang merupakan dirinya. Walaupun keduanya berbeda tak bisa dipisahkan satu sama lain. Ibaratnya antara laut dan ombaknya, api dan panasnya, matahari dan cahayanya; keduanya bisa dibedakan, tetapi tidak bisa dipisahkan. Dari segi ini sufi pernah menyatakan; Tak seorang pun menegaskan keesaan Zat Maha Esa, sebab semua orang menegaskannya sesungguhnya mengingkarinya. Tauhid orang yang melukiskan nya hanyalah pinjaman, tak diterima oleh Zat Maha Esa. Tauhid atas dirinya adalah tauhid-Nya. Orang yang melukis-Nya sesungguhnya telah sesat.

Secara sufistik memang tidak ada artinya kita bicara tentang apapun dan siapapun tanpa bicara dengan Tuhan karena segala sesuatu adalah manifestasi atau tajallil-Nya. Ibarat kata berbicara tentang bilangan, tidak ada artinya kita berbicara 10, 1000, sejuta, 1 triliun itu kelipatan 1 dari angka satu. Dalam pandangan tasawuf, wujud keberadaan Tuhan tidak bisa dibayangkan berada di antara wujud-wujud mahluk-Nya. Yang berdiri sendiri dan sama sekali terpisah dengan para mahluk-Nya. Dimana ada wujud dan maujud disitu ada Dia. Namun, tidak bisa dikatakan secara langsung bahwa pohon adalah Tuhan, matahari adalah Tuhan, dan seterusnya.

Keberadaan wujud-wujud yang ada hanya sebatas tajalli-Nya. Ibaratnya antara sepotong benda di depan cermin. Benda di depan cermin sama persis dengan bayangan yang ada di cermin. Namun, substansi kedua benda itu berada. Gambaran dalam cermin itu tajalli benda yang ada di depanya. Namun, tanpa benda di depan cermin tidak mugkin ada bayangan cermin. Sang Khaliq ibarat benda di depan cermin dan sang mahluk ibarat bayangan di dalam cermin. Makin bertambah banyak cermin makin bertambah pula bayangan itu, tapi tidak mengurangi sedikitpun benda di depanya. Mekanisme inilah yang disebut tajalli, yakni  pengadaan meghabiskan diri sang subtansi, itu disebut proses tajali. Pernyataan tersebut tidak bisa disebut penyatuan wujud Tuhan dengan mahluk atau penyatuan dua etitas berbeda, tetapi satu dalam penyaksian (al-wadah al-syuhud). Dalam pandangan ini, sesungguhnya tidak pernah terjadi wujud berganda (dereal many). Yang ada sesunguhnya adalah ketunggalan wujud (the real One). Yang kelihatan banyak sesungguhnya hanyalah wujud-wujud kamuflase (al-mukin al-wujud).

Benda dan bayanganya di cermin kelihatanya dua atau lebih entitas, tetapi sesungguhnya tetap satu, yaitu pemilik Wujud Mutlak (al-muthlaq al–wujud). Dari segi inilah para sufi sangat berhati-hati memusyrikan seseorang, karena mereka memahami apa dan siapa sesungguhnya yang selama ini dipersepsikan sebagai mahluk.

Para teolog (mutakallimin) mempunyai pandangan yang berbeda tentang kemahaesaan Tuhan. Kelompok ini membayangkan Tuhan sebagai Dia dalam diri-Nya sendiri dan mengesampingkan alam dan segala mahluknya. Zat Tuhan tidak bisa diketahui karena di luar batas cakupan pemahaman kita (beyond our grasp). Hadis yang sering dikutip ialah; tafakkaru fi khalqillah, wala tafakkaru fi dzatillah fi khalqillah, wala tafakkaru fi dzatillah, wala tafakkaru fi dzatillah  (fikirkanlah mahluk Allah dan jangan memikirkan Zat Allah).

Zat Tuhan sama sekali berbeda dengan mahluknya, sebagaimana ditegaskan dalam QS asy-Syura (42) ayat 11; laisa kamitslihi syai’un  (tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya). Kaitanya dengan sifat-sifat Tuhan sebagaimana tercantum dalam al-Asma al-Husna, yang mempunyai keserupaan dengan sifat-sifat luhur yang dianjurkan untuk ditiru manusia; at-takhalaqu bi akhlaqillah bi akhlaqillah  (berahlaklah dengan ahlak Allah), bagi mutakalimin, tetap dalam kapasitas Tuhan yang sama sekali berbeda dan tak dapat dibandingkan dengan sifat-sifat mahluk-Nya.

Hubungan antara Tuhan dan makhluk menurut kalangan sufi, lebih ditekankan kepada espek keserupaan (tasybih), keterbandingan (comparability), dan keesaan mutlak (al–wahdah atau the One). Sedangkan kalangan mutakallimin dan fuqaha lebih menekankan aspek perbedaan (tanzih), ketakterbandingan (uncomparability), dan dualitas (the oneness). Hubungan khusus antara Tuhan dan manusia bagi kalangan sufi lebih ditekankan aspek kedekatan dan kebersamaan (imanensi). Manusia merupakan pengejawantahan Tuhan (majla) dan penampakan (madhhar) nama-nama dan sifat-Nya, yang sengaja diciptakan dari diri-Nya sendiri. 


Bingung kan ya dengan bahasan di atas. SettiaBlog sendiri juga mumet...he...he... Ya wes, lupain ya bahasan SettiaBlog di atas. Dan biar ndak bingung SettiaBlog kasih video klip "I'll Never Love Again", juga milik Lady Gaga.