Jun 7, 2020

Tips Agar Tak Terpeleset dalam Usaha


Jika Anda perhatikan klip di atas, betapa licinnya lapangan yang di pakai menari. Namun sang penari bisa bertahan dan dengan lincahnya menari di atas es. Dalam hiduppun sama, banyak jalan licin yang harus kita lalui. Apalagi dalam dunia kerja, tentu banyak jalan licin yang harus di lalui yang kadang sering membuat kesal dan frustrasi. Lirik lagu Roar di atas juga menyinggung tentang kekesalan seorang. Kekesalan itu sendiri telah mencapai puncak sehingga ia sudah tak bisa lagi bersabar. Dia mulai berontak, berani melawan dan mengaum seperti singa. Dan SettiaBlog ada sedikit tips agar tak terpeleset di jalan yang licin.


Hal yang tidak pernah di lakukan para pengusaha sukses

Para pengusaha sukses mampu mengabaikan berbagai perasaan negatif yang dapat menjerumuskan dirinya pada kegagalan. Mereka bahkan selalu bisa mengubah emosi negatif menjadi energi positif untuk meraih kesuksesannya. Patut dicontoh, berikut lima emosi yang tak pernah dirasakan pengusaha sukses:

1. Cemas

Berbeda dengan orang biasa, para pengusaha memiliki banyak kecemasan. Namun lagi-lagi, para pengusaha sukses selalu mampu mengendalikan rasa cemasnya. Mereka justru merasa perasaan cemas hanya membuang energi dan tak berguna dalam membangun bisnis. Perasaan cemas diyakini mampu mengganggu fokus bisnis yang justru nantinya berujung pada kegagalan.

2. Kecewa

Kekecewaan merupakan emosi yang biasa dirasakan banyak orang. Sebagai pengusaha sukses, meski kecewa, tapi mereka tak pernah larut dalam kekecewaan itu sendiri. Para pengusaha akan membalikan rasa kecewa tersebut dengan cara yang konstruktif demi mencapai tujuan-tujuan bisnisnya. Rasa kecewa yang dirasakan selalu mampu berbalik menjadi gagasan-gagasan bisnis yang brilian.

3. Iri

Pengusaha sukses tak pernah merasa iri. Sebaliknya, mereka memandang kesuksesan para kerabatnya sebagai bentuk nyata dari sebuah kerja keras. Pengusaha cerdas justru akan tertarik mempelajari kesuksesan kolega lain dan mencetak inovasi yang lebih baik. Lagipula, rasa iri hanya memperlihatkan kemampuan seseorang dalam menampilkan sesuatu yang lebih baik di dunia bisnis.

4. Putus asa

Putus asa merupakan saat di mana seseorang kehilangan harapan untuk bergerak maju. Namun tidak begitu dengan para pengusaha yang selalu penuh dengan harapan. Berbagai gagasan inovatif akhirnya terlahir demi memenuhi harapan dan impiannya. Meski begitu, bukan berarti mereka tak pernah merasa nyaris putus asa saat gagal atau menemui kendala dalam berbisnis. Hanya saja, dirinya tak pernah kehilangan harapan.

5. Cuek

Tidak antusias dan tak peduli pada banyak hal dapat menjadi faktor kegagalan besar dalam berbisnis. Baik atau buruk, sikap abai hanya berpengaruh negatif pada pengambilan keputusan penting perusahaan. Para pengusaha selalu sukses dalam membangun hal-hal yang berkaitan dengan penyelesaian masalah yang terjadi di kalangan masyarakat. Sikap cuek dan abai akan menjadi kendala besar dalam proses tersebut. Itulah mengapa para pengusaha sukses tak pernah cuek.

Nah, bila kini Anda tengah berupaya merintis bisnis sendiri, yakinlah usaha Anda memiliki prospek bagus. Selain itu, agar peluang kesuksesan usaha semakin besar, pastikan Anda menghindari enam kesalahan umum ini:

1. Ingin kaya dengan cepat

Membangun bisnis sendiri agar jadi orang kaya, sah-sah saja. Namun, selalu ingat, tidak ada kesuksesan yang terjadi dalam semalam saja. Kisah sukses para pengusaha yang hebat adalah hasil dari proses panjang yang tidak mudah, mulai belasan sampai puluhan tahun. Siapkan kesabaran dan ketekunan membangun serta membesarkan bisnis. Tidak ada kekayaan yang instan.

2. Tidak awas dengan persaingan </>

Persaingan selalu ada. Walau Anda menilai bisnis yang Anda bangun memberikan diferensiasi dan keunikan yang tiada bandingan, jangan lengah pada potensi pesaing. Para pesaing potensial bisnis Anda sangat penting untuk dilihat dan dipelajari kelebihan serta kekurangannya. Jadi, berpegang pada keunikan bisnis sendiri tidak harus membuat Anda acuh dengan para pesaing di luar sana.

3. Memasang target yang tidak realistis
Memiliki target sangatlah penting agar bisnis Anda bisa lebih cepat berkembang dan memiliki arah tujuan spesifik. Namun, hindari membuat target yang tidak realistis. Sebuah target haruslah terukur, akuntabel, realistis dan memiliki target waktu yang spesifik. Misalnya, Anda menargetkan target penjualan setiap bulan tumbuh 15 persen dengan evaluasi tiap triwulan. Angka 15 persen masih masuk akal untuk usaha yang baru berkembang.

4. Tujuan bisnis terlalu dangkal

Miliki tujuan yang lebih dalam dari sekadar mendapatkan uang dari bisnis. Banyak hal lebih besar dibandingkan uang. Banyak usaha yang sukses besar karena dimulai dengan visi yang luhur, misalnya untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi orang yang membutuhkan, dan lain sebagainya.

5. Menjual terlalu murah

Harga barang atau jasa yang lebih murah akan mendatangkan penjualan lebih banyak? Tidak selalu, lho. Para pembeli di era media sosial seperti saat ini semakin selektif menilai kualitas barang atau jasa yang mereka beli. Mereka tidak keberatan membayar lebih mahal asalkan kualitas barang juga kualitas layanan yang didapatkan sepadan. Jadi, strategi harga murah tidak selalu tepat, bergantung pada target pasar, jenis barang atau jasa yang dijual juga strategi marketing bisnis Anda.

6. Mudah frustrasi

Memiliki bisnis sendiri berarti Anda harus siap menghadapi kondisi ketidakpastian. Berbeda dengan saat menjadi karyawan yang bekerja di dalam sebuah sistem yang sudah jadi. Menjadi pebisnis berarti Andalah yang harus menciptakan sistem itu, merawat dan mengembangkannya agar roda bisnis terus berjalan. Di tengah jalan pasti banyak tantangan. Namun, seorang calon pebisnis sukses pantang frustrasi menghadapi tantangan di depannya. Kualitas umum yang dimiliki seorang entrepreneur sukses adalah mereka selalu mampu melihat tantangan sebagai peluang untuk melahirkan nilai tambah.

No comments:

Post a Comment