Apr 13, 2023

Yakin Otak Kiri Lebih Dominan atau Sebaliknya?



Background video klip di atas itu sebenarnya foto asli yang SettiaBlog opacity. Itu bendungan Lodan atau orang sana bilangnya embung Lodan, letaknya di Sarang. Di sekitar sini SettiaBlog biasa menenangkan diri, ya saat pikiran lagi sumpek.   Lagunya sendiri "someone you loved". SettiaBlog sendiri membuat bahasan kayak gini tentu juga untuk someone me loved. SettiaBlog kali ini hanya ingin mau cerita - cerita dikit. Seperti yang pernah SettiaBlog bilang, membuat blog ini 100% menggunakan handphone, itu memang komitmen SettiaBlog. Sistem HTML ini yang memungkinkan SettiaBlog membuat blog dengan handphone. Ndak perlu di jelaskan di sini kan ya tentang HTML. Contoh mudahnya gini, SettiaBlog akan membuat box, maka SettiaBlog buat coding seperti ini,
<div style="box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.1) 0px -3em 3em inset, rgb(255, 255, 255) 0px 0px 0px 2px, rgba(0, 0, 0, 0.3) 0.3em 0.3em 1em; padding: 20px;">

 
  Kalau SettiaBlog merubah font tinggal menambahkan code untuk fontnya, kayak ini SettiaBlog buat font 'Lilita'.
    <div style="box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.1) 0px -3em 3em inset, rgb(255, 255, 255) 0px 0px 0px 2px, rgba(0, 0, 0, 0.3) 0.3em 0.3em 1em; font-family: &quot;Lilita One&quot;; padding: 10px;">
 


Kok kayaknya ribet gitu SettiaBlog. Ndak juga ya, ribet atau ndak, mudah atau ndak, tergantung dari kebiasaan, yang penting menikmati apa yang kita lakukan semua akan terasa mudah kok. Dan itu banyak menggunakan angka, ndak pusing tha Settia? Ndak juga c, lha wong mengerjakan hal - hal kayak gini kalau ngerti dasarnya justru sangat menghibur lho. Kalau yang sering pusing jika menghadapi angka itu namanya fobia angka. Lawan aja fobia kayak gitu. Lha wong tanpa kita sadari semua aktivitas kita pasti melibatkan analisa, perhitungan dan sebagainya. Sistem kerja otak itu sudah otomatis sesuai kebutuhan baik otak tengah, kiri atau kanan. Kecenderungan kita mengalami fobia angka karena takut akan penilaian, takut di marahi, takut malu karena nilainya jelek atau mungkin pernah punya guru matematika yang galak atau mungkin pernah kena bentakan. Bicara soal sistem kerja otak, mungkin SettiaBlog salah satu yang parah habis, hafalan ndak bisa, hitung - hitungan juga ndak pinter. Kapan - kapan SettiaBlog akan cerita betapa parahnya sistem kerja otak SettiaBlog.

SettiaBlog ada pertanyaan, coba tebak, organ mana yang sistem kerjanya sangat kompleks? Jawabannya adalah otak. Otak tersusun dari 100 miliar lebih sel saraf yang berkomunikasi dalam satu sistem dengan triliunan koneksi. Nah, sudah kebayangkan betapa kompleks dan rumitnya sistem kerja otak? Berat otak hanya sekitar 1,3 kilogram, tapi fungsinya vital bagi kehidupan. Organ ini mengatur dan mengontrol seluruh sistem tubuh. Bisa dibilang otak merupakan “pilot” di dalam hidup kita. Berdasarkan teori otak kiri dan otak kanan, otak pun dibagi menjadi dua bagian, yaitu kiri dan kanan. Nah, di antara kedua bagian tersebut, kira-kira bagian mana yang paling dominan?

Anak yang pintar berhitung katanya otak kirinya lebih dominan. Sementara itu, anak yang lihai dalam kesenian punya otak kanan yang lebih aktif. Pertanyaanya, benarkah semudah itu menentukan dominasi otak kiri dan kanan? Jangan buru-buru menentukan bagian mana yang paling dominan. Tak ada salahnya kilas balik ke tahun 1960-an, melihat riset neuropsikolog asal Amerika Serikat, Roger Sperry tentang otak manusia. Lewat penelitian yang memakan waktu 10 tahun Roger menemukan otak manusia terdiri dari dua bagian. Kedua belahan ini saling memberikan informasi. Otak kanan misalnya, tugasnya mengendalikan otot di bagian kiri tubuh. Sedangkan otak kiri mengontrol di bagian sebaliknya. Lewat penelitian ini, disimpulkan umumnya otak kiri amat dominan dalam fungsi bahasa verbal dan fungsi logika serta matematika. Boleh dibilang, otak kiri pengendali intelligent quotient (IQ). Lalu, bagaimana dengan otak kanan?  Faktanya, fungsi otak kiri tidak ditemukan pada otak bagian kanan. Otak kanan lebih berperan dalam pengembangan emotional quotient ( EQ). Dengan kata lain, otak kanan berurusan dengan kemampuan merasakan, intuitif seni, pusat kreativitas, dan pengendalian ekspresi. Nah, lalu kira-kira bagian mana yang harusnya diunggulkan bila memang mendominasi?

Perbedaan teori atau argumen dalam kalangan peneliti hal yang biasa kok. Termasuk teori yang dikemukakan Roger. Sebab ada ahli saraf dari University of Utah yang membatahnya. Temuanya menentang keyakinan yang dipegang banyak orang, bahwa seseorang cenderung menggunakan satu sisi otak mereka lebih dari bagian yang lain. Hal ini yang disebut memengaruhi sifat kepribadian mereka. Misalnya, orang berotak kiri dikatakan logis dan berorientasi pada detail, sementara orang berotak kanan kreatif dan bijaksana. Namun, teori di atas dibantah lewat pemindaian otak yang dilakukan oleh ahli saraf di atas. Risetnya menganalisis pemindaian otak dari lebih dari 1.000 orang, berusia 7 hingga 29 tahun. Mau tahu hasilnya?

Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One tersebut menemukan hasil yang berbeda dengan studi Roger. Studi dari University of Utah mengatakan, beberapa fungsi otak terjadi di satu atau di sisi otak lain (kiri dan kanan). Studi tersebut mengatakan, seseorang tidak memiliki otak kiri atau otak kanan yang lebih kuat atau dominan, dibandingkan dengan bagian lainnya. Hasil penelitian ahli di University of Utah tidak menemukan bukti-bukti teori dominan otak kiri atau otak kanan. Dengan kata lain, kedua sisi otak saling berkomunikasi dan terhubung. Penelitian tersebut membenarkan bahwa bagian otak punya fungsinya masing-masing.
Contoh, otak kanan berfungsi mengikuti arahan, sedangkan otak kiri berperan dalam fungsi bahasa. Namun, bukan berarti salah satu sisi otak jadi lebih dominan. Kesimpulannya, otak kiri dan kanan berperan aktif bagi manusia di dalam kehidupan.
Oleh sebab itu, jangan pusing-pusing mencari mana yang lebih dominan atau memilah fungsinya secara terpisah. Alternatifnya, maksimalkanlah fungsi keduanya secara sinergi. Dua lebih baik daripada satu bukan?


 
Bottom Note

SettiaBlog akan bicara sedikit fakta yang ada tentang adanya fungsi otak, ini untuk yang masih berpegang pada adanya dominan dari salah satu otak.
Seseorang yang pernah juara Olympiade Matematika dan Fisika bukan jaminan untuk bisa memiliki pribadi yang unggul dan sukses. Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Tidak semua orang tahu perihal kehebatan dan rahasia otak kanan manusia. Uniknya, berbagai macam respon timbul ketika mendengar informasi tentang otak kanan. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, ada yang sama sekali tidak pernah mendengar, ada yang tidak percaya bahwa otak kanan terbagi dalam dua bagian dengan fungsinya masing-masing. Respon lain, ada yang menganggap bahwa otak kanan berfungsi atau aktif secara otomatis, apabila organ tubuh bagian kiri sedang bergerak, bahkan ada anggapan tidak ada pembagian otak kiri, otak kanan, maupun otak tengah. Yang mereka percayai, otak manusia hanya satu.

Otak kanan yang tidak pernah diasah, juga bisa mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang rasa ingin tahunya, kurang disiplin, kurang tanggungjawab, kurang menghargai orang lain, kurang menghargai keindahan, kurang menghargai kekuatan hati, kekuatan cinta dan sebagainya.

Islam adalah agama merangsang otak kanan manusia menjadi berfungsi. Betapa tidak, ketika kita mencoba memahami bagaimana pergantian malam dan siang terjadi, seperti dijelaskan dalam Al Qur’an, tentu diperlukan daya imajinasi untuk bisa merasakan kebesaran Allah SWT  dalam menciptakan alam semesta, menumbuhkan aneka tumbuhan, dan bagaimana Sang Khaliq menurunkan hujan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran 190-191).
Tanpa bantuan imajinasi, kita tidak sanggup melihat dan merasakan langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan tidak sanggup memikirkan penciptaan langit dan bumi. Bahkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW dikatakan:
“Sembahlah Rob-Mu seakan-akan engkau melihatnya, dan apabila kamu tidak sanggup melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah melihat kamu.”
Sangat jelas dalam hadits ini, perintah untuk seolah-olah melihat Allah dalam shalat adalah pekerjaan imajinasi atau kemampuan “membayangkan.” Seperti diketahui, ayat-ayat suci Al Qur'an banyak menggunakan kata perumpamaan: seakan-akan, seperti, yang tentunya membutuhkan daya imajinasi yang kuat. Tahukah Anda kalau daya imaninasi adalah tanggungjawab otak kanan?

Tahukah Anda, bahwa kemampuan otak kanan itu memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain. Sedangkan tugas otak kiri adalah yang selalu berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan. Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam hal imajinasi, kreativitas, seni, musik,  inovasi, daya cipta, intuisi, otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan, spirit, keuletan, kejujuran, keindahan dan lain-lain. Selain diurusi oleh otak kiri, juga menjadi urusan otak kanan. Otak kanan dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer.

Otak kanan, sesungguhnya dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Perlu diketahui, kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer, yang kalau dihitung deretan angka nol di belakangnya adalah sebanding dengan jarak antara bumi dan bulan 14 kali pulang pergi. Lalu apa pentingnya imajinasi?  Albert Einstein menemukan teori relativitas karena kekuatan imajinasinya. Kemudian sewaktu duduk di bangku sekolah, gurunya mengajari Einstein tentang kekuatan daya imajinasi. Salah satu rahasia kecerdsasan orang Yahudi adakah kekuatan imajinasi. Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses, bukan karena ilmu finance yang mereka pelajari di Sorbonne Prancis, akan tetapi karena kemampuan daya imajinasi seorang Andrea kreatif meramu perjalanan hidupnya menjadi suatu cerita yang menarik, lalu ditulislah kedalam bentuk Novel Tetralogi Laskar Pelangi.

Salah satu orang yang bisa membiayai untuk berwisata ke luar angkasa adalah pembuat game komputer dari Amerika Serikat (AS), keahlian untuk merancang game komputer, tentunya membutuhkan kemampuan imajinasi yang tinggi. Bahkan salah satu orang terkaya di dunia, Billy Gates, pemilik Microsoft adalah seorang yang drop out dari perguruan tinggi. Tapi jangan ditanya soal tekad dan daya imajinasi yang tinggi, sehingga mampu mendirikan perusahaan Microsoft yang dibangun dengan modal tekad yang kuat. Bahkan, Matshushitya Konoshuke, pemilik perusahaan elektronik Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko sepeda. Termasuk motivator sekaligus penulis buku terkenal Andri Wongso adalah anak dari keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah dasar, tapi karena keberaniannya bermimpi (daya imajinasi) akhirnya menjadi bintang film di Hongkong serta membuat kata-kata mutiara yang ditulis di kertas pembatas buku bernama Harvest. Itu artinya, cerdas saja tidak cukup, tapi diperlukan kreativitas dengan selalu mengasah imajinasi, dalam hal ini merangsang otak kanannya.

Peneliti “Neuorolog” Michael Persinger di awal tahun 1990-an dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas California Barat pernah meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam otak manusia. Ternyata, pusat spiritual yang terpasang ini terletak di antara hubungan-hubungan syaraf dalam cuping-cuping temporal otak. Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi, positron, dan area-area syaraf tersebut akan bersinar manakala subjek penelitian diarahkan untuk mendiskusikan topik  spiritual atau agama. Menurut ahli syaraf, syaraf ini memiliki gejala yang unik, karena tidak teraliri oleh darah sepanjang hari, namun tidak mati. Syaraf ini butuh darah hanya 2-4 detik saja sebanyak 5 kali sehari. Syaraf ini diyakini sebagai chip atau modem yang ditanam oleh Allah ke dalam otak manusia agar mampu menerima hal-hal yang berhubungan dengan spiritual dan ilmu yang datangnya langsung dari Sang Pencipta melalui ilham.

Sebaliknya, apabila syaraf ini tidak aktif, maka orang tersebut sulit untuk menerima hal-hal yang berbau moral atau etika, apalagi spiritual. Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati, kemampuan berkolaborasi dengan hati, dan kemampuan daya kreatif. Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki kemampuan berkolaborasi dengan hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan seni yang tinggi. Keistimewaan otak kanan juga memiliki gelombang otak bersama gelombang alfa. Gelombang ini yang bisa merasakan keikhlasan, kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi, hening, kepuasan, imajinatif dan seterusnya. Wanita asli Texas yang berprofesi sebagai Professor Neurosains di Universitas Texas , telah menemukan kedamaian dalam islam. Dr Fidelma, yang juga sebagai seorang Dokter Neurologi di sebuat rumah sakit di AS, terpukau ketika melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di otak manusia. Satu hal yang membuat dia terpukau adalah ketika mengetahui bahwa terdapat beberapa urat syaraf manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah agar bisa berfungsi secara normal.

Setelah mengadakan penelitian dengan seksama dan memakan waktu yang lama, Dr Fidelma akhirnya mendapati kenyataan bahwa urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali bila seseorang sedang shalat, yakni ketika posisi sujud! Ternyata urat syaraf itu memerlukan darah hanya beberapa saat saja, yakni ketika seseorang shalat. Setelah penelitian itu, Dr Fidelma mencari tahu tentang Islam, lewat buku-buku keislaman dan diskusi dengan rekan-rekannya yang Muslim. Dan akhirnya, dengan kesadaran penuh, Dr Fidelma mengikrarkan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Allah SWT berkenan memberinya hidayah atau petunjuk pada iman. Keyakinannya pada agama Islam yang baru dianutnya itu demikian besar. Sekarang Dr Fidelma membuka klinik, ”Pengobatan dengan Al-Qur’an”. Dia terus mengkaji pengobatan Islami dan memberikan pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan apa saja yang dianjurkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi Saw, misalnya dengan berpuasa, madu, habbatussauda (jinten hitam), minyak zaitun, dan sebagainya. Allah SWT berfirman:
 “Dan apabila kamu menyeru untuk mengerjakan shalat, mereka menjadikannya (shalat itu) sebagai ejek-ejekan dan permainan. Yang demikian itu ialah karena mereka suatu kaum yang tidak berakal.” (Q.S Al Maidah: 58).

No comments:

Post a Comment