Jul 15, 2023

Tip's Mendorong Ide Kreatif dan Inovatif dalam Tim Kerja

 


Background video klip di atas itu pola warna yang di ambil istri SettiaBlog, biasa ini kan hari Sabtu. Tapi itu sudah SettiaBlog tambah - tambahin lho. Pola ini di ambil dari pola sampul album "illusion 2" kemarin.  Dia itu idenya banyak, dia juga suka membuat desain - desain yang unik. Ide itu bagian dari kecerdasan dan kecerdasan adalah anugerah dari Allah SWT, yang harus di syukuri dan di kembangkan. Kayak cinta itu juga anugerah dari Allah SWT, SettiaBlog kurang setuju kalau ada yang bilang cinta ada yang palsu. Kalau ndak berani mengungkapkan, ya, dan itu banyak. Karena ndak berani ngomong akhirnya menyesal, kayak tema lagu "my everything" di atas.

Dalam memaknai arti  “Ide Kreatif”, kita perlu memahami makna “ide” itu sendiri. Ide adalah sebuah pemikiran atau gagasan yang dimiliki seseorang terhadap suatu benda, kondisi dan hal-hal lain yang dipikirkannya. Arti “kreatif” adalah suatu kemampuan yang ada di dalam individu atau suatu kelompok yang mendorong mereka untuk melakukan beberapa pembaharuan atau beberapa pendekatan tertentu untuk memecahkan berbagai masalah dengan cara yang berbeda-beda. Dengan kata lain, ide kreatif adalah gagasan, ide atau pemikiran yang dimiliki individu dalam menciptakan hal-hal baru atau cara-cara baru yang berbeda dengan segala hal yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, inovatif adalah kemampuan individu dalam memaksimalkan kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh dirinya untuk menghasilkan karya-karya baru yang memiliki nilai lebih tinggi dari karya-karya sebelumnya. Singkatnya, ide kreatif dan inovatif yang dimiliki seseorang atau suatu kelompok seperti tim kerja akan membawa mereka ke dalam dunia baru yang berisi berbagai perubahan inovatif yang keren dan luar biasa! Kenyataannya, mendorong ide-ide kreatif dan inovatif di dalam tim kerja itu penting karena setiap orang pasti memiliki gagasan dan kreativitas yang sangat berbeda. Jika semua gagasan dan ide kreativitas tersebut digabungkan dalam satu harmoni yang selaras, maka tim kerja akan mencapai kesuksesan mereka dengan mengembangkan hal-hal inovatif yang menakjubkan. 

Ada berbagai macam contoh inovasi dan kreativitas yang ada di sekitar kita. Contoh ide inovatif mahasiswa bisa dengan menghasilkan suatu penemuan baru seperti robot yang bisa membersihkan kelas selama 20 menit. Atau, contoh ide kreatif dan inovatif dalam wirausaha bisa seperti menghasilkan laptop yang tahan banting meskipun jatuh dari lantai 5 sekalipun, bisa saja bukan? Dalam dunia inovasi, semuanya bisa terjadi. Ide usaha kreatif inovatif menjadi tugas penting dan tantang menarik bagi para pemasar produk. Itu artinya, kreativitas dan inovasi dalam kewirausahaan sangat diperlukan dan perlu dibangun mulai dari sekarang, terutama di dalam tim kerja. Sayangnya, proses kreativitas dan inovasi dalam bisnis tidak selalu berjalan dengan mudah, para pemimpin perusahaan perlu melakukan cara-cara tertentu untuk mendorong ide kreatif dan inovatif di dalam tim kerja. Menurut website Forbes dot com, ada 15 cara yang dapat kita terapkan dalam mendorong ide kreatif dan inovatif dalam tim kerja. Berikut adalah penjelasan dari cara-cara ampuh tersebut. 

1. Ciptakan Suasana Lingkungan Kerja yang Tepat.

Cara pertama yang perlu dilakukan adalah menciptakan lingkungan kerja yang tepat untuk mendorong para karyawan merasa bahwa ide kreatif dan inovatif memang sangat ditunggu-tunggu untuk digiring ke dalam tempat kerja. Misalnya, pemimpin memainkan perannya untuk merobohkan tembok “kekakuan” dan mengapresiasi setiap karyawan yang memberikan ide-ide kreatif juga inovatif. Selain itu, pemimpin juga bisa membagi karyawan ke dalam beberapa tim dan memberikan proyek kecil-kecilan untuk membuat makalah kreativitas dan inovasi dalam kewirausahaan. Tim yang memberikan konten makalah paling keren, mereka akan mendapatkan hadiah. Seru kan? Noah Mithrush dari Evisions mengatakan bahwa “biarkan karyawan menguji ide-ide mereka, melihat apa yang berhasil dan apa yang dapat ditingkatkan, mereka tahu bahwa mereka memiliki kesempatan untuk melakukannya”.   

2. Ciptakan Zona Inovasi.

Menurut Jennifer Best dari ConnectYourCare, desain ruang kantor haruslah dibuat senyaman dan sekreatif mungkin. Ruang kantor yang sangat terbuka akan mendorong pikiran yang terbuka juga. Sehingga, para karyawan dan anggota dalam tim kerja bisa leluasa memberikan ide-ide baru yang kreatif dan inovatif untuk perkembangan perusahaan. Jangan lupa untuk menyediakan suatu tempat khusus yang bisa dipakai seluruh anggota tim untuk melakukan brainstorming dengan nyaman.   

3. Jadwalkan Sesi Curhat dan Pendapat untuk Tim Kerja.

Para karyawan yang sedang memiliki masalah sangat perlu memiliki sesi “curhat” dengan para pemimpinnya. Disinilah peran para pemimpin untuk bersikap “selalu ada” untuk mereka. Ketika beban yang mereka rasakan hilang, karyawan akan lebih mudah untuk berpikir kreatif dan inovatif. Seperti yang dikatakan oleh Janine Robertson dari salah satu Perusahaan Teknologi Pembasmi Serangga bahwa mengalokasikan waktu dan membuat jadwal dengan tim kerja agar mereka dapat mencurahkan pendapat mereka yang inovatif adalah hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan.   

4. Berdiskusi secara One by One. 

Diskusi pribadi atau one by one dengan anggota tim kerja juga menjadi cara yang sangat disarankan. Kita perlu tahu apa minat pribadi dan bakat yang dimiliki oleh setiap anggota tim dan mungkin saja belum pernah kita ketahui sebelumnya. Cobalah untuk berdiskusi dengan mereka one by one. Menurut John Steinert dari techtarget dot com, cara seperti ini akan membuka jalan baru untuk konten-konten menarik yang sangat kreatif dan inovatif.   

5. Beri Peluang kepada Tim Kerja untuk Mempelajari yang Mereka Inginkan. 

Menurut Mandy Menaker dari Shapr, para pemimpin perlu bertanya kepada seluruh anggota timnya, “apakah ada keterampilan atau bidang lain yang ingin dipelajari? Kami siap untuk menyediakan fasilitas yang diperlukan”. Ide kreatif dan inovatif juga memerlukan pendidikan, kursus, pelatihan dan informasi baru yang dapat menunjang ide-ide hebat mereka. Selain itu, jika mereka sudah menentukan hal apa yang ingin dipelajari, misalnya tentang “konten video”, maka pemimpin bisa mengembangkan suatu proyek yang berkaitan dengan konten video. Biarkan mereka untuk mempelajarinya dan mempraktikkannya secara langsung. Proyek ini akan membiarkan mereka belajar secara langsung daripada hanya sekedar memberikan ide. 

6. Jadikan Kesalahan sebagai Bagian dari Proses Kreativitas.

Menurut Fahima Anwar dari Daftar Profil mengatakan bahwa “kesalahan adalah bagian dari setiap proses kreatif dan memberi ruang bagi mereka untuk berpikir inovatif”. Oleh karena itu, pemimpin harus meyakinkan seluruh anggota tim bahwa tidak apa melakukan kesalahan karena kesalahan adalah bagian dari pembelajaran untuk meraih ide-ide yang kreatif dan inovatif.   

7. Jelaskan tentang Garis Besar Tujuan Pemasaran.

Cara ketujuh ini perlu diterapkan oleh para pemimpin di bidang pemasaran atau marketing. Menurut Serge Vartanov dari AutoGravity, para pemimpin marketing harus bisa menjelaskan garis besar dari tujuan promosi produk atau tujuan pemasaran yang dilakukan perusahaan. Dengan mengetahui garis besar, anggota tim akan lebih mudah untuk berpikir dan memberikan ide-ide yang kreatif serta inovatif. 

8. Bersikap Transparan terhadap Target Bisnis secara Keseluruhan.

Courtney Dale dari ICM Consulting dan Media Corporation berpendapat bahwa pemimpin perusahaan harus bersikap transparan terutama terhadap target bisnis secara keseluruhan. Apabila anggota tim hanya memberikan ide-ide kreatif dan inovatif mereka tanpa mengetahui tujuan yang jelas, maka ini akan menjadi pertanyaan yang besar bagi mereka. Celakanya, sebagian anggota tim akan mulai merasa malas karena sikap perusahaan yang tidak terbuka.   

9. Gilir Anggota Tim untuk Menghadapi Hal-Hal Baru. 

Menurut Seamas Egan dari j2 Global, memberikan tugas yang sama pada setiap anggota tim secara terus-menerus hanya akan membuat mereka merasa boring atau bosan. Singkatnya, ide-ide kreatif dan inovatif akan sulit dimiliki jika kita hanya bekerja pada tugas yang sama, di tempat yang selalu sama. Oleh karena itu, pemimpin perlu menerapkan budaya bergilir yang mana anggota tim bisa bekerja di meja kerja yang berbeda dan mengerjakan tugas yang berbeda. Penerapan seperti ini akan memicu ide-ide baru dari para anggota tim. 

10. Ciptakan Percakapan Lintas Fungsional atau Lintas Departemen.

Setiap departemen di dalam perusahaan mungkin memiliki ide-ide cemerlang yang dapat mereka sampaikan kepada anggota tim dari departemen lainnya. Dalam hal ini, pemimpin bisa menciptakan program diskusi santai yang dihadiri semua departemen dan mereka saling memberi ide-ide kreatif pada departemen lainnya. Menurut Judy Herbst dari Worthy Inc, “Sebuah ide hanyalah sebuah benih, dan benih ini membutuhkan tim lintas fungsi untuk bisa menumbuhkannya”. 

11. Beri Kesempatan bagi Anggota Tim untuk Bisa Belajar Lebih. 

Menurut Sean P Finelli dari The Roman Guy, mendorong para anggota tim untuk berpikir kreatif dan inovatif saja tidak cukup. Karena pemimpin juga perlu “memberi makan otak” mereka. Sehingga, otak dan pemikiran yang dimiliki para anggota tim bisa encer dan lancar dalam berpikir, terutama dalam menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif. Hal ini bisa dilakukan dengan membawa mereka ke dalam sebuah seminar, konferensi atau mengajak tim untuk mendengarkan buku audio branding tentang taktik pemasaran terbaru. 

12. Buat Bank Ide Bersama yang Tersentralisasi.

Hannah Taylor dari Ironistik memberikan ide yang sangat cemerlang bahwa para pemimpin perusahaan bisa membuat bank ide yang diisi oleh ide-ide kreatif dan inovatif dari seluruh anggota tim di seluruh departemen. Ini sangat memudahkan seluruh anggota tim ketika sedang mencari ide. Mereka bisa mengetik kata kunci atau keywords tentang ide yang diinginkan dan seluruh daftar ide dapat diakses dengan mudah karena tersentralisasi.   

13. Demokratisasi Penciptaan Ide.

Seringkali anggota tim yang tidak berani atau tidak mau menyampaikan ide mereka merasa bahwa ide-ide yang mereka miliki tidak sehebat ide orang lain. Kondisi seperti ini jika dibiarkan terus-menerus akan menghambat proses munculnya ide-ide kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, pemimpin harus melakukan demokratisasi penciptaan ide yang mana pemimpin meyakinkan seluruh anggota tim bahwa tidak ada ide yang buruk atau terdengar bodoh. Semua ide itu cemerlang dan ide-ide semua orang sangat ditunggu oleh perusahaan.  Anshu Agarwal dari Cedexis memberi pendapat bahwa “Mungkin anggota tim yang introvert atau pemalu bisa mengirimkan ide mereka melalui email kepada rekan kerjanya atau kepada pemimpin tim secara langsung. Setelah itu, mereka bisa mendiskusikan ide tersebut secara anonim di dalam rapat, sehingga semua orang dapat mendengarkannya dan memilih ide-ide yang mereka sukai”.  

14. Berikan Penguatan Positif dan Sebarkan Kata-Kata Positif. 

Para anggota tim bisa saja merasa berkecil hati ketika ide atau pendapat mereka tidak diterima oleh anggota tim lainnya. Kondisi seperti ini dapat membuat mereka malu atau segan untuk memberikan ide-ide lain di waktu yang akan datang. Oleh karena itu, Stephan Baldwin dari Franchisegator dot com mengatakan bahwa para pemimpin perlu memberikan penguatan positif dan menyampaikan kata-kata positif kepada anggota tim agar mereka tetap merasa percaya diri untuk memberikan ide-ide kreatif dan inovatif.   

15. Beri mereka umpan balik.

Pawel Kijko dari TimeCamp berpendapat bahwa seluruh anggota tim juga perlu mendapatkan umpan balik dari para pemimpinnya, sehingga mereka bisa mengukur pencapaian yang sudah mereka dapatkan dan kontribusi yang sudah mereka berikan untuk perusahaan. Dengan mengetahui umpan balik, anggota tim akan semakin terdorong untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif yang lebih baik. 

No comments:

Post a Comment