Mar 5, 2023

Penyebab Kita Selalu Merasa Tertekan atau Terbebani dalam Menjalani Hidup

 



Tadi pagi setengah siang SettiaBlog berjalan lagi di pematang sawah dan kali ini SettiaBlog dapat beberapa moment yang bagus, salah satunya klip di atas. Landscape yang indah kan ya, itu ndak di potong dan ndak di edit. Memang sengaja SettiaBlog kompres  ukurannya biar agak kecil.  Itu SettiaBlog gunakan bukaan lensa f/2.0 dan ISO 200. Untuk lagunya sendiri SettiaBlog ambilkan miliknya OASIS yang "stop crying your heart out".
And Stop Crying your heart out
Stop Crying your heart out

Berhentilah meratapi kehidupan tanpa bertindak sedikitpun untuk memperbaikinya. Berhentilah menangis, semua yang sudah terjadi ndak dapat di ubah lagi. Khususnya untuk gendhuk SettiaBlog, orang - orang yang SettiaBlog sayangi dan untuk semua orang
Get up
Come on
Why you scared?
You’ll never change what’s been and gone

Penggalan lirik di atas berusaha menegaskan agar kita ndak perlu takut dan harus bangkit dalam menghadapi sesuatu. Semuanya sudah terjadi. Ndak ada yang bisa diperbuat selain menghadapinya. Dan kita ndak bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Semua sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Sebagai hambaNya, kita hanya bisa menghadapi alur kehidupan yang telah dirangkai olehNya.
Cause all of the stars
Have fading away
Just try not to worry
You’ll see them someday

Kata “stars” pada lirik tersebut adalah suatu kebahagiaan yang pernah kita rasakan. Suatu moment dimana semua yang kita lihat waktu itu masih baik-baik saja tanpa ada yang perlu dipikirkan. Semua masih terlihat indah sebagaimana mestinya. Tapi semua itu tidak berlangsung selamanya. Mungkin sekarang kebahagiaan itu memudar, tapi ndak usah khawatir. Karena kebahagiaan itu akan datang lagi suatu saat nanti.
Maaf lho ya, dalam bahasan  SettiaBlog sering menyinggung gendhuk SettiaBlog. Gendhuk SettiaBlog itu sosok wanita berjiwa besar, memiliki tanggung jawab besar, visi - misi besar, tentu tekanan dan beban yang di tanggung juga besar. Selayaknya SettiaBlog selalu ngasih dukungan moral. Alhamdulillah gendhuk SettiaBlog mampu melewati tekanan dan beban itu, ya dengan cara dia. Begitu juga dengan SettiaBlog, melewati tekanan dan beban hidup dengan cara SettiaBlog. Orang lainpun pasti punya caranya masing - masing.

Ada sebuah kutipan yang isinya seperti ini,  "You feel heavy because you are carrying the weight of the earth inside you instead of simply being part of it." Kadang kita merasa berat menjalani hidup karena kita seakan memikul seisi dunia di pundak kita, bukannya menjalani hidup kita apa adanya sebagai bagian dari dunia. Makin dewasa, beban hidup kita bisa makin bertambah. Tanggung jawab makin banyak. Berbagai urusan dan prioritas hidup menyita banyak waktu kita. Beban hidup yang makin berat pun kadang membuat kita merasa kehilangan semangat dan harapan untuk hidup. Bila hal ini terjadi, maka kita perlu kembali menguatkan diri lagi.

1. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Lakukan sesuatu untuk diri sendiri. Senangkan diri sendiri dengan melakukan sesuatu. Mengutip buku How to Love, sindrom anak baik membuat kita hanya memikirkan kewajiban dan menekan keinginan kita sendiri. Jika sindrom ini terus berlanjut, kita jadi sulit bahagia karena selalu merasa punya kewajiban untuk memenuhi keinginan orang lain meski harus menahan kepahitan sendiri. Maka dari itu, kita perlu waktu untuk menyendiri atau menikmati kesendirian agar kita bisa makin mengenal diri kita sendiri.

2. Berhenti Menuntut Segalanya Serba Sempurna

Kadang kita merasa mudah capek karena selalu memaksakan diri untuk selalu sempurna dan benar dalam setiap hal. Sesekali kita perlu menerima dengan lapang dada kesalahan dan kekurangan yang kita punya. Agar dengan begitu, kita bisa lebih mudah merelakan hal-hal yang tak bisa kita kendalikan lagi. Sehingga beban hidup pun tak terasa lebih berat dari yang semestinya.

3. Terima Kenyataan Hidup yang Terus Berputar bagai Roda

Saat merasa beban hidup makin berat, kita seakan menggelinding makin jauh ke bawah. Terima kenyataan bahwa hidup ini memang seperti roda. Jika saat ini kita merasa terpuruk, pahami bahwa fase ini hanya sementara. Yakini akan ada saatnya kita bisa kembali bangkit dan naik lagi.

4. Bahagiakan Diri dengan Cara Sederhana

Ada istilah menarik yang menggambarkan rahasia hidup bahagia orang Amerika, yaitu homeyness. Mengutip buku The Atlas of Happiness, homeyness yang didefinisikan sebagai perasaan seperti di rumah digunakan untuk menggambarkan sifat yang nyaman dan hangat. Istilah ini mengacu pada bagaimana sebuah kebahagiaan bisa didapatkan dan ditemukan pada hal-hal yang lebih sederhana. Anda bisa kembali menemukan kebahagiaan Anda melalui cara sederhana. Tak harus melakukan hal hebat atau besar untuk bisa kembali tersenyum. Sesederhana bisa menikmati makanan kesukaan setelah mengalami hari yang buruk pun sudah bisa membuat Anda kembali bahagia.

5. Terima Segalanya sebagai Bagian dari Proses Bertumbuh

Untuk bisa kembali kuat, kita perlu menghadapi rasa takut dalam diri dan meningkatkan keberanian untuk menyelesaikan persoalan secara bergantian. Beban hidup yang makin berat dan persoalan hidup yang terus bertambah bisa diselesaikan satu per satu. Untuk semua bagian yang tak menyenangkan dan pengalaman pahit, ambil hikmah dan pelajarannya sebagai bagian dari proses untuk bertumbuh jadi pribadi yang lebih bijak dan dewasa lagi.

Semoga Anda bisa senantiasa kuat dan bisa tetap berjalan ke depan, ya. Tak apa rehat dan beristirahat ketika lelah, tetapi setelah itu kembali melangkah ke depan lagi.



Bottom Note

Background di Bottom Note ini bunga rumput juga SettiaBlog ambil tadi pagi. Video klipnya SettiaBlog kasih "breathless" milik The Corrs. Ketika kita mampu membangun perasaan cinta dalam kehidupan seperti saat sedang jatuh cinta, itu yang di gambarkan dalam lirik "breathless",  beban dan tekanan hidup kayaknya mudah di lewati. Kalau yang di bawah ini sebagai catatan, apa saja yang sering menyebabkan hidup ini seperti tertekan dan banyak beban:

1. Perasaan terpaksa.

2. Perasaan Tidak Suka.

3. Nafsu seperti :

a. Keserakahan.
b. Kesombongan Diri.
c. Penyakit “DI”, selalu ingin diperhatikan, dihormati, dilayani dan lain - lain. Sehingga diri kita akan menjadi manusia yang tidak mandiri.
d. Harga Diri :
-. Menjadi emosi ketika orang lain menunjukkan kekeliruan yang kita lakukan atau
-. Mempertahankan harga diri dengan menghalalkan berbagai macam cara walaupun semua itu jelas terlihat bahwa diri kita yang salah atau keliru.
-. Tidak bisa menerima cacian, hinaan dengan Ketenangan Diri dan Rasa Terima Kasih.
e. Memiliki cara pandang bahwa diri kita adalah sumber kebenaran karena diri kita sudah mendapatkan kesuksesan seperti Materi atau Gelar Pendidikan atau agama.

4.Tidak menyadari atau mengetahui “Apa Kelebihan dan Kekurangan Diri “ seperti :
a. Tidak memiliki Ketrampilan Diri yang paling kita kuasai.
b. Tidak memiliki keinginan atau Niat untuk Belajar mencari dan menambah Pengetahuan.
c. Tidak memiliki Ketenangan Diri sehingga melaksanakan apapun juga dengan tergesa gesa atau emosi.
d. Tidak memiliki Tujuan Hidup atau Tujuan Hidup yang kita miliki, tidak jelas atau tidak tepat dan tidak terarah.
e. Selalu mengunakan Komunikasi Vertikal 1 arah dalam membimbing..

5. Tidak memiliki Rasa Ikhlas dan Syukur yang Tulus atau Rasa Ikhlas dan Syukur hanya sampai di ucapannya saja (karena tindakannya tidak menunjukkan hal tsb) seperti :
a. Tidak bisa menerima Kenyataan Hidup yang ada.
b. Tidak bisa menerima Keadaan Diri yang ada.
c. Ucapan dan Tindakan kita tidak memiliki dasar yang Benar dan Tepat.

6. Tidak memiliki Keberanian yang bertanggung jawab, sehingga :
a. Kita selalu ragu ragu, tidak percaya diri dalam menjalani hidup.
b. Kita selalu membuat Alasan untuk menghindar atau menunda ketika mendapatkan masalah atau tugas. c. Ucapan dan Tindakan kita tidak memiliki dasar yang Benar dan Tepat.

7. Berpedoman kepada Keinginan Diri sehingga diri kita akan Kecewa, Sedih, Marah bila :
a. Keinginan kita tidak terlaksana.
b. Mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
c. Orang lain tidak mau mengerti dengan keinginan kita.

Sehingga semua itu menjadi dasar atau alasan dari semua ucapan, tindakan, pikiran dan perasaan kita. Dan Ini akan membuat diri kita hanya mendapati Penderitaan dan Masalah.

No comments:

Post a Comment