Mar 16, 2023

Mencari Solusi dalam Menghadapi Masalah

 


Kemarin siang SettiaBlog duduk berlama - lama di jembatan, mendengar gemercik aliran air sungai di bawah jembatan. Di naungi daun Flamboyan kuning SettiaBlog menikmati hembusan angin yang berhembus dari sawah dan gemercik air di sungai ini membuat hati tenang. Karena malamnya habis hujan air sungai jadi keruh dan SettiaBlog ndak bisa melihat ikan wader yang biasa lalu lalang di bawah jembatan. Kalau lagu pada klip di atas "water under the bridge" milik Adele. Ini sebenarnya kalimat idiom (kalimat yang artinya tidak bisa diartikan secara harafiah, namun mewakilkan ekspresi tertentu yang tersirat di dalamnya). Water under the bridge sendiri memiliki makna,  seseorang yang dapat mengikhlaskan apa yang telah terjadi. Beda lagi dengan idiom to cross a bridge before it comes seseorang yang terlalu mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi. Dengan kata lain, maksudnya adalah negatif thinking pada hal yang belum tentu datang. Contoh penggunaannya begini, Sunny, there is no need to cross that bridge before it comes. We don’t know what is going to happen. The best thing we can do right now is to keep working on the project and not worry about what could happen. Kalau backgroundnya ini ada yang tahu ndak? Jembatan ini dekat laut, ada hutan bakau. Coba tebak! Di mana?

Seperti yang kita alami, dalam hidup, pastilah terjadi banyak masalah dan ujian. Terkadang kita merasa hidup begitu berat bahkan seolah tak pernah terlihat jalan keluar. Kita sudah lelah bertanya “apa-mengapa-bagaimana” semua ini bisa terjadi. Kita mungkin akan selalu bertahan menjalaninya dengan perasaan yang beraneka ragam. Mungkin pasrah, mungkin dengan berharap kelak ada jalan keluar, mungkin dengan putus asa, dan lain - lain. Kayak idiom "to cross a bridge before it comes". Maka jika kita sudah sampai batas yang tidak bisa ditoleransi oleh akal kita, jangan pernah lupa bahwa sesungguhnya manusia selalu menemui cobaan dan "masalah" dalam hidupnya. Di bawah ini yang biasa SettiaBlog lakukan saat menemui situasi seperti itu.

1.Wudhu

Jiwa kita akan menjadi tenang jika membiasakan diri mengambil wudu sebelum melakukan pekerjaan. Kerja yang susah akan menjadi senang dan mudah diselesaikan. Selama ini kita mengetahui bahwa berwudhu berfungsi untuk mensucikan diri dari najis dan hadas. Namun tahukah Anda, berwudhu juga bisa jadi penawar racun hati. Disaat sedih dan gelisah, kita dianjurkan untuk berwudhu sehingga dosa-dosa akan luntur dan jiwa lebih tenang. Sebab Allah SWT menyukai orang-orang yang mensucikan diri (berwudhu), sebagaimana firmnan-Nya,
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

2. Shalat

Di dalam shalat ada ketenangan jiwa dan ketentraman bagi pikiran, sholat merupakan pintu dari pintu-pintu yang denganya bisa membantu untuk menghilangkan dan menutup penatnya dunia. Allah Ta’ala berfirman:
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”.  (QS al-Baqarah: 45).
Di dalam shalat kita bisa mengeluarkan keluh kesah dan gundah gulana yang sedang kita rasakan kepada Allah Azza wa jalla ketika kita sedang sujud, menunjukan kepasrahan dan ketundukan di hadapanNya, sungguh di dalam shalat ada kenikmatan yang besar, di mulai dari berwudhu kemudian shalat, ketika engkau berdiri untuk shalat maka tidak ada lagi penghalang tabir antara dirimu dan Allah Azza wa jalla. Sesungguhnya shalat merupakan nikmat yang agung sebagai penengah antara problematika dan kesedihan, rasa bahagia dan senang mana kala bermunajat kepada Rabb alam semesta untuk memotong sulitnya kehidupan di dunia ini.

3.Membaca Al-Qur'an

Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”  (QS Al-A’raaf:204)
Membaca Al-Qur'an salah satunya dapat membuat diri kita tenang. Hal ini karena di dalam Al-Qur'an terdapat berbagai petunjuk yang jika dipahami akan benar-benar mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan sebagai bentuk petunjuk. Hal ini sebagaimana Allah sampaikan  bahwa Al-Qur'an adalah benar-benar petunjuk yang nyata. Adanya petunjuk bagi manusia, tentu dapat membuat kehidupan manusia lebih tenang, karena dalam jalan yang benar, dan tidak menyesatkan. Kita perlu yakin bahawa walau bagaimana hebat tekanan yang kita alami, pertolongan Allah SWT tetap ada. yakinlah karena setelah ada kesempitan pasti ada kelegaan dan selepas kepayahan pasti ada kesenangan.

4.Do'a

Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita (umatnya) tatkala turun sebuah musibah atau terkena sebuah masalah do’a-do’a untuk menghilangkan kesedihan dan kegelisahan yang ada, adalah beliau jika tertimpa sebuah kesulitan apa pun jenis, beliau mengucapkan:
“Wahai Dzat yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri, dengan kasih sayangMu saya memohon pertolonganMu”.
Dan do’a sangat bermanfaat untuk menghilangkan sebuah musibah baik sebelum turunya bencana tersebut mau pun sesudah turunya, hal itu sebagaimana di jelaskan dalam sebuah hadits shahih dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali do’a”. Shahihul jami’

5.Tawakal atau Berserah Diri Kepada Allah SWT

Allah SWT berfirman yang artinya :
“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. (QS ath-Thalaaq: 3)
Dalam ayat ini sebagai dalil yang kuat tentang keutamaan tawakal, di mana tawakal merupakan sebab terbesar untuk memperoleh maslahat dan menolak mara bahaya. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala mengatur segala urusan alam ini sesuai dengan yang Ia kehendaki, di tanganNya segela perkara di bolak-balikan. Allah Ta’ala berfirman:
“kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya”. (QS Yunus: 3)
Hendaknya kita semua merasa yakin bahwa apa yang kita kerjakan untuk segera bisa keluar dari sebuah masalah hanyalah merupakan sebab dan sarana namun tetap yang mengatur alam ini adalah Allah Azza wa jalla, maka apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki kejadianya pasti tidak akan terjadi.

6.Sedekah

Dalam Al Qur’an banyak ditemukan firman Allah yang memerintahkan kita untuk bersedekah dan membelajakan sebagian harta kita dijalan kebaikan. Namun sayang kebanyakan kita tidak menghiraukan perintah tersebut. Kita kuatir kalau bersedekah akan mengurangi jumlah harta kita. Sifat kikir dan tamak mendorong kita untuk enggan membayar zakat , infak dan sedekah. Padahal manfaat sedekah itu sebenarnya akan kembali kepada diri kita juga. Sedekah yang bisa membantu menyelesaikan segala permasalahan seseorang, tinggal bagaimana niat dan keyakinan saat melakukan sedekah. Seperti yang kita ketahui bahwasanya permasalaan manusia bisa mencakup banyak hal. Masalah dengan keluarga, atasan dan bawahan, pekerjaan, masalah utang piutang, pekerjaan yang seret, rezeki yang selalu kurang, tidak bisa membayar uang sekolah anak, dan masalah-masalah lainnya. Masalah-masalah tersebut tidak akan ada habisnya. Tinggal bagaimana ia  berusaha dan beribadah kepadaNya. Salah satu ibadah yang menjanjikan pelakunya akan memperoleh pertolongan dari setiap permasalahannya. 
“Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada jual beli padanya dan tidak ada kawan (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula pertolongan syafaat dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim.” Tentang sedekah bisa menjadi jalan keluar bagi permasalan tidak perlu meragukannya, karena kita hanya perlu mencoba untuk selalu sedekah dengan ikhlas.” ( Q.S Al-Baqarah :254).



Bottom Note

SettiaBlog kemarin juga sempat berkeluh kesah dengan teman yang kebetulan memiliki pengalaman sama di masa lalu. Seperti yang SettiaBlog katakan di atas, water under the bridge (mengikhlaskan apa yang telah terjadi di masa lampau), tapi dengan sharing seperti itu akan lebih menguatkan mental dan lebih bisa menerima keadaan untuk menyongsong harapan yang belum kita capai.

Maka bersyukurlah orang - orang yang memiliki pasangan dengan minat yang sama, pasangan yang mampu menghormati perbedaan dan menerima keunikan masing-masing,  pasangan yang memiliki keinginan dan harapan yang sama dengan Anda dalam hal masa depan, keluarga, karir, dan lainnya, pasangan yang dapat memberikan dukungan emosional dan dapat diandalkan dalam situasi yang sulit. Ndak usah heran jika ada pasangan yang sampai bisa berkomunikasi dalam diam (saling bisa merasakan). Bahkan banyak juga pasangan yang sampai bisa telepati (bisa ngobrol lewat batin), ya memang ndak sejelas kalau langsung ngobrol. Tapi ada, ya karena saking banyaknya kesamaan dalam dalam diri pasangan tersebut.

Maaf ya, SettiaBlog ngomong kayak bukan merasa pinter, SettiaBlog berharap kita semua termotivasi untuk berkarya dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Ketika merasa berat, kalau yang di atas itu cara SettiaBlog, ya mungkin setiap orang punya caranya masing - masing. Kalau yang umum di pakai orang dalam mengurangi beban kerja bisa menempuh jalan ini:
• Buat rencana kerja harian dan pecah menjadi tugas-tugas kecil yang dapat dilakukan.
• Mulailah dengan tugas-tugas kecil dan bangun momentum.
• Atur lingkungan kerja dan alat kerja agar lebih menyenangkan dan produktif.
• Jangan terlalu keras pada diri sendiri, berikan ruang untuk istirahat.
• Gunakan teknik pengalihan perhatian, seperti berolahraga atau melakukan aktivitas yang menyenangkan, untuk meredakan rasa malas.
• Jangan terlalu memikirkan hasil akhir, fokus pada proses dan tindakan sekarang.
• Dapatkan dukungan dari orang lain, seperti teman, keluarga, atau mentor.

Yang jelas SettiaBlog selalu percaya pada Anda semua, seperti video klip "i believe in you" di Bottom Note ini. (Ini yang selalu membuat SettiaBlog semangat).  Tapi Anda semua jangan terlalu percaya SettiaBlog.

No comments:

Post a Comment