Oct 30, 2020

Hapus Kebiasaan Buruk yang Hambat Kesuksesan

 


 Hujan turun rintik-rintik pagi ini. Untuk mencairkan ide, SettiaBlog menyelupkan donat ke kopi pahit hangat...mm... Kebiasaan buruk SettiaBlog kalau lagi makan donat, tapi enak banget (donat yang polos). Banyak, kalau bicara kebiasaan SettiaBlog yang buruk, misalnya, SettiaBlog orangnya kurang disiplin. Saat masih sekolah dulu, tiap hari di hukum karena selalu pakai sepatu warna putih, tata-tertibnya kan di wajibkan warna hitam. Sebenarnya bukan ingin menentang tata tertib, karena SettiaBlog merasa nyaman dan enak banget menggunakan sepatu sneaker, kebetulan SettiaBlog sukanya adidas warna putih. Saat pelajaran sejarah SettiaBlog lebih suka duduk di belakang sambil baca buku filsafat, baik barat maupun lokal. Bukannya ndak mau dengarkan guru mengajar, habis yang ngajar menjelaskan dengan membaca buku yang di pegangnya. Bu Yuli (nama guru sejarah SettiaBlog) sampai capek menegur SettiaBlog, akhirnya SettiaBlog di bawa ke BP. Guru BP juga sudah mblenger (bosan) marahi SettiaBlog, sampai-sampai SettiaBlog di sumpah pakai Injil (kebetulan guru BP seorang nasrani) untuk tidak mengulangi lagi. Guru-guru SettiaBlog yang cantik, SettiaBlog sekarang rajin belajar sejarah dan belajar Al-Qur'an. Banyak lagi kebiasaan buruk SettiaBlog yang tidak bisa di sebutkan di sini. Kebiasaan buruk itu bisa menghambat kemajuan kita lho.



Memiliki harapan untuk bisa sukses dalam waktu dekat adalah sesuatu yang sangat mungkin bisa didapatkan oleh siapapun. Tentu salah satu cara dengan mulai menghindari hal-hal atau kebiasaan buruk yang bisa menghambat kita untuk mencapainya dan harus segera dihilangkan. Untuk itu, Anda bisa memulainya dengan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dimiliki. Ada banyak kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan seseorang kesulitan meraih kesuksesan. Apa saja itu? Sambil dengerin music travel "Have You Ever Seen The Rain" di atas., ayo kita berangkat bersama-sama untuk mencari tahu!

1. Terlalu banyak alasan

Kebiasaan umum yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang adalah selalu membuat-buat alasan. Hal ini juga tidak jarang terjadi ketika seseorang mendapat sebuah peluang tertentu kemudian dia melewatkannya dengan alasan yang tidak masuk akal. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa menghambat atau bahkan menunda kesuksesan Anda di masa mendatang.

2. Ingin melakukan semua hal

Semakin banyak hal yang dikerjakan bisa menurunkan tingkat produktivitas yang Anda miliki. Kemampuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan akan lebih maksimal jika dilakukan satu per satu. Sebab kemampuan manusia terbatas sehingga tidak mungkin Anda bisa menyelesaikan tugas-tugas tertentu secara berbarengan kecuali dipaksakan. Meski selesai pun hasil yang yang akan Anda dapat tidak akan optimal.

3. Masih cenderung berpikir tertutup

Satu kesalahan sekaligus penghambat kesuksesan adalah pola berpikir yang masih kaku. Dalam artian, orang menolak untuk mendapatkan masukan orang lain dan lebih menggunakan hasil pemikirannya sendiri. Padahal pengalaman orang lain bisa membantu meningkatkan kualitas hidup. Hal ini juga penting direalisasikan dalam hal kerjasama. Menampung semua aspirasi dan tawaran orang lain bisa memberikan solusi dan saran yang lebih baik sebelum kamu memutuskan suatu perkara tertentu. Pemikiran sendiri memang baik, tapi tidak menjamin kamu bisa lebih baik dari yang seharusnya bisa Anda dapatkan.

4. Menyia-nyiakan waktu luang

Waktu seringkali dianggap sepele oleh sebagian besar orang, dan mungkin Anda salah satunya. Memiliki waktu luang biasa dipergunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Padahal dia memiliki aktivitas lain yang seharus dikerjakan meskipun tidak harus diselesaikan pada saat yang sama. Waktu luang bisa Anda manfaatkan untuk banyak hal yang lebih positif, misalnya menyelesaikan tugas lebih awal, mencari informasi, membaca buku, belajar softskill, kursus, membuka blog nya SettiaBlog dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan semacam ini bisa meningkatkan wawasan Anda untuk perencanaan masa depan yang lebih terarah.

5. Apatis terhadap informasi

Walaupun akses informasi kian hari semakin mudah, realitanya masih banyak yang menghiraukan informasi-informasi aktual di setiap harinya. Kebanyakan orang lebih menyibukkan diri dengan hal-hal lain yang tidak lebih penting dari membaca informasi, seperti bermain game, nonton film, dan sebagainya. Hal lain yang tak jarang terjadi adalah orang yang telah memiliki kehidupan mapan berpikir bahwa update informasi dianggap tidak penting dan tidak mempengaruhi keberlangsungan hidupnya. Padahal, besar kemungkinan informasi terbaru bisa memberikan manfaat dan peluang untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

6. Menganggap remeh pekerjaan

Banyak orang yang seringkali meng”iya”kan suatu perintah tertentu sedang dia belum tentu mampu mengerjakannya. Alhasil, sikap ini menurunkan kualitas kinerjanya jika sesuatu yang di”iya”kan tersebut tidak terlaksana dengan semestinya. Juga menunda-nunda pekerjaan sangat berdampak negatif terhadap kesuksesan karir di masa mendatang. Untuk itu menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin bisa memberikan hasil yang lebih baik daripada penyelesaian pekerjaan secara mendadak ketika mendekati deadline.

7. Sering membuat janji

Janji memang mendorong seseorang jadi lebih serius dalam bekerja. Sayangnya tidak semua janji bisa ditepati sesuai harapan. Kebanyakan orang justru tidak fokus terhadap kualitas kinerjanya, orientasinya dalam bekerja hanya mementingkan cara untuk menepati janji tanpa melihat kualitas yang dikerjakan. Dia pikir selama janjinya tercapai, maka urusannya sudah selesai. Padahal mungkin saja hasil yang kurang memuaskan akan memberikan tugas lain di kemudian hari.

No comments:

Post a Comment