Sep 8, 2021

Pertanyaan Terpenting dalam Hidup

 




 Mungkin di antara yang baca blognya Settia ada yang bertanya, kenapa SettiaBlog begitu bangga jadi orang ndeso (wong ndeso). Ya, SettiaBlog bangga jadi orang ndeso (ini bukan rekayasa cerita), tapi yang paling benar SettiaBlog bangga punya pola pikir orang ndeso. Jujur, terbuka, simple, lugas, cekatan, humanis, apa adanya dan tulus. Orang yang hidup di desa belum tentu punya pola pikir orang ndeso. Kenapa SettiaBlog bangga punya pola pikir orang ndeso. Ketika SettiaBlog di beri kesempatan terkoneksi dengan orang - orang besar seperti Selena, Taylor dan banyak lagi. Mereka semua memiliki pola pikir orang ndeso. Ketika di tanya akan di jawab dengan jujur, terbuka dan ndak mbulet (bertele - tele). Jika di tanya A maka jawabannya B, C, D dan seterusnya. Jawabannya pun simple tapi bermutu. Mudah di pahami. Dan mereka sangat humanis (peduli dengan sesama). Seperti itulah, jadi enak banget komunikasi dengan orang - orang seperti itu. Ada juga kelemahannya, tidak semua orang itu suka jawaban jujur. Ketika SettiaBlog jawab jujur, mungkin terkadang menyakitkan bagi sebagian orang. Itu sudah biasa. SettiaBlog ada sedikit ilustrasi.

Suatu siang ketika cuaca sedang sangat panas, seorang anak kecil, sebut saja namanya Renata, masuk ke dalam toko es krim. Renata melihat-lihat es krim yang tersedia lalu bertanya pada penjaga toko, ‘Pak, berapa harga semangkuk es krim sundae?’
Si penjaga toko menjawab, ‘Untuk semangkuk es krim sundae harganya 50 cent.’
Renata lalu merogoh sakunya dan menghitung uangnya. Si penjaga toko mulai tidak sabar.
‘Pak, berapa harga semangkuk es krim vanilla biasa?’ tanya Renata.
’35 cent,’ jawab penjaga toko ketus.
‘Baiklah aku mau semangkuk es krim vanilla biasa,’ pinta Renata.
Renata lalu duduk di meja, beberapa saat kemudian datanglah es krim vanilla biasa dengan tagihannya. Renata menghabiskan es krimnya, membayar tagihan di kasir, lalu pergi.

Saat membereskan meja Renata itu, si penjaga toko menemukan koin 15 cent yang ditinggalkan Renata sebagai tip. Ia pun merasa bersalah telah bersikap kasar terhadap Renata.

Jangan terlalu cepat menilai orang lain. Si penjaga toko tadi terlalu cepat menilai jika Renata tadi tidak mampu membeli es krim sundae, padahal sebenarnya Renata mampu. Malah, ia berbuat baik dengan memberi tip.

Bicara soal pertanyaan, tentu ada pertanyaan terpenting dalam hidup, yaitu pertanyaan yang berhubungan dengan makna dan tujuan keberadaan manusia. (ini dalam pandangan umat Islam). Sambil dengerin lagunya  Zara larsson  "lush life" di atas, SettiaBlog akan bahas sedikit pertanyaan terpenting dalam hidup.Al-qur'an menjelaskan bahwa manusia telah ditempatkan di bumi ini untuk memanfaatkan potensinya yang sangat besar untuk berperilaku dengan cara yang akan memenuhi tujuannya dalam kehidupan.
“Dialah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan sehingga Dia dapat menguji siapa di antara kamu yang paling baik dalam perbuatan.” (QS Al-Mulk: 2)

Al-Qur'an lebih jauh menjelaskan bahwa peran manusia di bumi adalah hidup sebagaimana Penciptanya menghendaki dia hidup; menyerah dan beribadah kepada-Nya saja. Ini bukan karena Allah SWT membutuhkan ibadahnya. Melainkan, karena manusia perlu menyembah hanya Penciptanya dan bukan yang lain sehingga sifatnya sendiri tidak sesat dan rusak, dan agar ia tidak hidup bertentangan dengan karakter intrinsiknya. Hanya dengan begitu menjalani kehidupannya di bumi akan berada di jalan yang benar dan makmur, memberinya kedamaian dan kebahagiaan.
“Aku belum menciptakan jin dan pria kecuali untuk melayani Aku. Saya menginginkan mereka tidak ada ketentuan; Aku juga tidak ingin mereka memberi makan Aku. Tentunya Allah Maha Penyedia; Pemilik Kekuatan.” (QS Az-zariyat: 56-58)
Manusia, tanpa sejarah ‘yang disebutkan’ sebelum kelahiran, telah diberikan kemampuan mendengar dan melihat (QS Ad-Dahr: 2), dua mata dan lidah, dan sepasang bibir (QS Al-Balad: 8-9 ), serta kemampuan untuk berpikir dan membedakan antara benar dan salah dalam menggunakan kebebasan kehendaknya.

Kehendak bebas dan akuntabilitas

Diberi kebebasan akan, penilaian tidak bisa dihindari. Manusia harus memberikan penjelasan tentang perilakunya dan harus menghadapi konsekuensi dari bagaimana ia menjalani hidupnya. Jelas, untuk dihakimi secara adil, penghakiman ini harus dilakukan hanya setelah kehidupannya di bumi berakhir, dan hanya oleh Dia yang memberikan kehidupan ini, yang mengetahui segalanya, dan yang Mahakuasa dan Mahabesar. Hanya dengan demikian ia dapat diadili secara adil, dan diberi imbalan dan hukuman yang layak, untuk semuanya – dari pikiran terdalamnya hingga konsekuensi dari perilakunya yang meluas ke mana-mana, dan melampaui kehidupannya untuk generasi yang akan datang.
“Apa! Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakanmu hanya dalam permainan iseng, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Tetapi, yang ditinggikan adalah Allah, Raja; kebenaran! Tidak ada tuhan selain Dia, Penguasa Tahta Suci.” (QS Al-Mu’minun: 115-116)
Karena itu, tujuan akhir seseorang terletak pada Kehidupan yang Akan Datang, di Akhirat . Setiap orang akan diadili di sana dengan proses peradilan yang adil, seadil-adinya dan merata, penuh belas kasihan dan ramah. Tidak seorang pun akan dianiaya atau diperlakukan secara tidak adil meskipun seberat atom.
“Tentunya Allah tidak akan salah [bahkan] sebanyak berat atom.” (QS An-Nisa: 40)

Mungkin pertanyaan-pertanyaan di bawah ini juga akan sedikit membantu. Seringkali kita merasa baik-baik saja dalam hidup. Kita sudah merasa cukup dan mampu melakukan banyak hal. Atau mungkin kita merasa pantas untuk bangga dengan hidup kita saat ini. Coba tanyakan pertanyaan ini pada diri Anda.

1. Apakah Anda sedang bergantung pada apa yang sebaiknya Anda lepaskan?

Apakah Anda menggunakan apa yang bukan milik Anda? Atau mungkin Anda bergantung pada orang atau barang yang sebenarnya malah membuat Anda menderita? Anda bersama dengan teman-teman yang senang dugem setiap malam dan membuat Anda lupa untuk dekat dengan-Nya? Sadarilah kebahagiaan itu lebih baik daripada kesenangan dan kepuasan sementara. Anda sendiri yang bisa memutuskan apa yang memang baik untuk kebahagiaan Anda dan bukan kesenangan semata.

2. Bagaimana Anda mengetahui perbedaan, bila Anda tahu tidak seorangpun akan menilai Anda?

Jangan cepat sensitif dengan merasa seseorang tak mengerti kita dan menilai kita sembarangan. Bila hati kecil Anda sakit, mungkin Anda memang perlu introspeksi. Semua orang selalu ingin dihargai dan di saat yang sama mereka tidak menghargai diri mereka sendiri. Jangan berkecil hati dengan kritikan. Mereka adalah anak tangga yang akan selalu mengangkat menjadi sosok yang lebih baik.

3. Apakah akhir-akhir ini Anda melakukan sesuatu yang sangat worth dan berkesan untuk diingat?

Apakah Anda telah melakukan sesuatu yang berarti dalam hidup Anda walau itu hanya lima menit yang lalu? Tahukah Anda? Jika Anda berusia 20 tahun dan saat ini Anda hanya menghabiskan sepanjang pekan dengan tidur-tiduran, maka jiwa Anda lebih tua dari usia yang sebenarnya. Jika Anda 50 tahun dan masih bisa berkebun, berolahraga, bertemu teman lama dan melakukan banyak hal, maka Anda berusia jauh lebih muda. Jangan sia-siakan tiap waktu yang Anda miliki, jadikan waktu Anda habis dengan bermakna

4. Bila Anda berada pada usia mereka, apakah yang menurut Anda paling berharga?

Pikirkan orang tua Anda yang sudah semakin tua. Saat yang lalu kita sering membantah mereka, mengatakan mereka tidak mengerti dan mengabaikan mereka karena kehidupan muda kita jauh lebih penting dan mengasyikkan. Lalu saat Anda berada di usia mereka, menjadi orang yang semakin tua dan memiliki anak-anak, apakah yang lebih penting dan berharga bagi Anda?

5. Apakah perbedaan menjalani hidup dan eksis dalam hidup?

Seberapa ingin dan bersyukur Anda pada hidup yang Anda miliki? Menjalani saja atau ingin menjadi legenda? Mereka yang telah menjadi bagian dari sejarah dan legenda bukanlah sosok yang muluk-muluk, karena mereka adalah tanda-tanda kehidupan. Jadi, ingin seperti apa hidup Anda?

6. Kapan terakhir kali Anda mencoba hal yang baru?

Kapan Anda begitu bersemangat bukan saat melakukan sesuatu namun setelah melakukan sesuatu? Kapan terakhir kali Anda mendapatkan kepuasan itu menghampiri hidup Anda? Jangan-jangan hidup Anda sedang datar-datar saja. Jadi, kenapa tidak mencoba sesuatu yang belum pernah Anda coba untuk mendapatkan sesuatu yang belum pernah Anda dapatkan?

7. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?

Jadi, kapan Anda akan melakukan semuanya kalau tidak mulai dari saat ini juga? Anda yakin Anda punya waktu sampai akhir pekan ini? Waktu adalah hal yang paling sering disesali, jadi mulailah dari sekarang. Di

No comments:

Post a Comment