Aug 7, 2020

Dosa Istri Terhadap Suami


Cerita ini berawal dari sebuah kamar di salah satu college. Letaknya di lantai dua bagian belakang. Ada beberapa mahasiswa yang kebetulan rumahnya jauh, sering minta izin menginap di situ. Di kamar itu ada sebuah lukisan wanita cantik, katanya lukisannya Ken Dedes, sosok simbol kecantikan bagi wanita Jawa. Pernah ada seorang mahasiswa yang menginap di situ. Saat sedang tertidur lelap datanglah seorang wanita, wajahnya persis yang ada di lukisan. Tanpa malu wanita tersebut mengajak sang mahasiswa berkencan sampai melakukan hubungan intim.

Sambil senyum - senyum besoknya sang mahasiswa bercerita pada teman-temanya. Hanya beberapa hari saja berita ini sudah menyebar ke seluruh college. Beberapa mahasiswa membuktikan kebenaran cerita tersebut, hampir semua yang menginap di situ mengalami kejadian yang sama. Sang pemilik collegepun akhirnya mendengar juga, boleh di bilang dia ini seorang para normal. Di lihatnya dengan mata batin, ternyata benar, lukisan tersebut di huni oleh makhluk gaib. Selang beberapa hari pemilik college memanggil seorang penebang kayu, kebanyakan para penebang kayu punya kemampuan mengendalikan makhluk gaib. Dan di bawanya pulang lukisan tersebut. Konon katanya sang penebang kayu juga mengalami hal yang sama, di ajak berhubungan intim dengan wanita di lukisan tersebut......

Sebenarnya ceritanya masih panjang, namun SettiaBlog potong sampai di sini. Wanita dari golongan manusia tentu berbeda dengan wanita dalam cerita di atas. Wanita dari golongan manusia memiliki etika moral, tata susila dan agama. Apalagi yang sudah bersuami. Seorang wanita diciptakan untuk melengkapi lelaki, seperti lirik "Woman in me" di atas. Dan salah satu cara masuk surga adalah dengan Taat kepada Seorang Suami. Untuk kalian yang ingin menikah maupun sudah menikah mari sejenak membaca bahasan SettiaBlog ini agar kita terhidar dari dosa yang tanpa sadar dilakukan.

1. Membicarakan AIB Suami kepada orang lain

Sungguh ironis saat ini banyak manusia yang tidak malu untuk membicarakan Aib dirinya sendiri bahkan bangga memperlihatkannya. Demikian juga saat ini banyak yang terlalu sibuk mengurusi Aib orang lain hingga terlupa dengan dosa yang telah di perbuatnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.” (QS An Nur: 19).
Di dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallahu alaihi wasalam bersabda yang artinya:
“Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat.” (HR Muslim) Di dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallahu alaihi wasalam bersabda yang artinya:
“Tidaklah seorang hamba menutupi (aib) seorang hamba (yang lain) di dunia melainkan Allah akan menutupi (aib)nya di hari kiamat.” (HR Muslim). Dengan demikian dapat kita pahami bahwa membicarakan Aib orang lain itu dilarang terlebih lagi membuka Aib Suami sendiri.
…” isteri-isterimu, mereka itu adalah pakaian bagi kamu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka” (QS. Al-Baqarah : 187)
“Dari Abu Sa’id al-Kudriy, Ia berkata, Rasulullah Shallahu alaihi wasalam bersabda : “Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di Hari kiamat adalah seorang laki-laki (suami) yang bercampur (bersetubuh) dengan isterinya, kemudian membeberkan rahasia (isteri)-nya tersebut.” (HR. Muslim)
Seorang Suami maupun Istri di ibaratkan seperti pakaian jadi ketika membicarakan aib satu sama lain kepada orang lain sebenarnya ia telah membuka aib nya sendiri.

2. Tidak Mentaati Suami / Nusyus

Sabda Rasulullah Shallahu alaihi wasalam:
"Wanita Siapa saja yang tidak berbakti kepada suaminya maka ia mendapat laknat dan Allah dan malaikat serta semua manusia."
“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An Nisa’: 34)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” ( HR. An-Nasai )
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seorang wanita tidak akan bisa menunaikan hak Allah sebelum ia menunaikan hak suaminya. Andaikan suami meminta dirinya padahal ia sedang berada di atas punggung unta, maka ia (isteri) tetap tidak boleh menolak." ( HR. Ibnu Majah ).
Mentaati suami wajib hukumnya jika itu termasuk kedalam alasan syar’i. namun jika suami memerintahkan untuk berbuat maksiat maka seorang istri di haruskan untuk menolaknya.
“Tidak ada ketaatan dalam hal berbuat maksiat akan tetapi ketaatan adalah pada hal-hal yang baik.” ( HR. Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud ).

3. Tidak bersyukur terhadap nafkah yang diberikan suami

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup).” ( HR. an-Nasa-i )
“Sesungguhnya orang yang selalu melakukan kefasikan adalah penghuni Neraka.”
Dikatakan, “Wahai Rasulullah, siapakah yang selalu berbuat fasik itu?” Beliau menjawab, “Para wanita.” Seorang Shahabat bertanya, “Bukankah mereka itu ibu-ibu kita, saudari-saudari kita, dan isteri-isteri kita?” Beliau menjawab, “Benar. Akan tetapi apabila mereka diberi sesuatu, mereka tidak bersyukur. Apabila mereka ditimpa ujian (musibah), mereka tidak bersabar.” ( HR. Ahmad ).

4. Tidak memenuhi ajakan biologis suami

Sabda Rasulullah Shallahu alaihi wasalam,
"Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidur, ia tidak datang niscaya malaikat melaknat isteri itu sampai Subuh." ( HR. Bukhari dan Muslim)..

5. Cemburu Berlebihan

Pada dasarnya wanita memiliki sifat cemburu namun jangan jadikan perasaan cemburu tersebut menjadi berperasangka buruk terhadap suami terlebih lagi tidak memiliki bukti yang kuat.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain” ( Q.S al-Hujurat : 12). Agar keluarga bahagia, cemburulah sewajarnya tidak berlebih-lebihan dan selalu berpikir positif. Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, Kecemburuan seorang wanita adalah kekufuran, sedangkan kecemburuan seorang laki-laki adalah keimanan. Jadikan Perasaan cemburumu sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.< ( QS. Ali Imron : 31 ).

6. Berhias bukan untuk Suami.

Firman Allah:
"Janganlah mereka (perempuan-perempuan) menampakkan perhiasannya melainkan untuk suaminya." ( Qs.An Nur 31 ).
Hadis Rasullullaah Shallahu alaihi wasalam. :
“ Dari Anas ra, Rasullullah Shallahu alaihi wasalam. Bersabda : ‘ Sebaik-baik istri kamu ialah yang menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat, yaitu keras menjaga kehormatanya, pandai membangkitkan syahwat suaminya. “ ( HR. Dailami )..

7. Tidak menutup Aurat dan menjaga diri.

Dari ‘Aisyah, Rasullullah Shallahu alaihi wasalam. Bersabda :
“ seorang istri yang membuka kain (kepalanya) diluar rumah suaminya, maka berarti ia telah mengoyak tabir yang mendinding dirinya dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.” ( HR.Ahmad ).
“Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).” (QS. An Nisa : 34).
Dari Ibnu Umar ra. berkata, Rasullullaah Shallahu alaihi wasalam. Bersabda :
“ Setiap orang di antaramu adalah penanggung jawab dan setiap orang diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalah penanggung jawab atas umatnya, ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinannya, seorang suami penanggung jawab atas keluarganya, ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinanya, seorang istri penanggung jawab atas rumah tangga suaminya (Bila suami pergi), ia diminta tanggung jawab atas kepemimpinanya.“ ( HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi ).
Dari Abdullah bin Salam ra, Rasullullah Shallahu alaihi wasalam. Bersabda :
“Seabaik-baik istri yaitu yang menyenangkanmu ketika kamu lihat, taat kepadamu ketika kamu suruh, menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi .“ ( HR. Thabarani ).

8. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami

Sabda Rasulullah Shallahu alaihi wasalam:
"Siapa saja perempuan yang keluar rumahnya tanpa ijin suaminya dia akan dilaknat oleh Allah sampai dia kembali kepada suaminya atau suaminya redha terhadapnya." ( HR. Al Khatib ).
Seorang istri harus izin kepada suaminya untuk keluar rumah termasuk untuk ke rumah orang tuanya. Dikisahkan, pada saat Ibunda ‘Aisyah tertimpa ujian tuduhan dusta, ia ingin pulang ke rumah ayah bundanya. Ia tidak langsung pulang begitu saja, tetapi meminta izin dulu kepada suami. Ia bertanya,
“Apakah Anda (wahai Rasulullah) mengizinkan saya untuk mendatangi kedua orang tua saya?” ( HR. al-Bukhari ).\ Dikisahkan,
“Seorang lelaki yang keluar bermusafir telah berpesan kepada istrinya agar tidak turun (keluar rumah) dari tingkat atas ke tingkat bawah. Bapak istrinya itu, yang tinggal di tingkat bawah, lalu jatuh sakit. Kemudian istrinya mengutus seorang perempuan kepada Rasulullah Shallahu alaihi wasalam agar memberi izin kepadanya turun untuk menziarahi bapaknya yang sedang sakit. Nabi Shallahu alaihi wasalam mengatakan, ‘Taatilah suamimu.’ Sampai suatu ketika sang ayah pun wafat. Si istri lalu mengutus lagi seseorang kepada Rasulullah. Nabi Shallahu alaihi wasalam mengatakan, ‘Taatilah suamimu.’ Jenazah bapaknya pun dikebumikan. Lalu Rasulullah Shallahu alaihi wasalam mengutus seseorang kepada si istri untuk memberitakan bahwa Allah telah menghapuskan dosa-dosa bapaknya lantaran ketaatannya kepada suami.”.

9. Tidak menghormati keluarga Suami

Seorang Istri harus menghormati keluarga suaminya terutama orang tuanya, Dalam sebuah hadits shahih, diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Shallahu alaihi wasalam,
”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?”
Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila sudah menikah). Aisyah Ra bertanya lagi, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Ibunya” ( HR. Muslim ) Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan: Suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallahu alaihi wasalam, ia berkata,
“Ya Rasulallah, saya memiliki harta dan anak, dan bagaimana jika bapak saya menginginkan (meminta) harta saya itu?" Rasulullah menjawab, “Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu”. ( HR. Ibnu Majah dan At- Thabrani )..

10. Melupakan Kebaikan Suami

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.”
Para Shahabat bertanya: “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah?” Rasul menjawab: “(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada isterinya selama setahun, kemudian isterinya melihat sesuatu yang jelek pada diri suaminya, maka dia mengatakan, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu sekalipun.’” ( HR. Bukhari dan Muslim ) Dari ‘Abdullah bin Amr ra, ujarnya Rasullullah Shallahu alaihi wasalam. Bersabda :
“Allah tidak mau melihat istri yang tidak berterima kasih atas kebaikan suaminya.“ ( HR. Nasa’I ).

11. Puasa Sunah tanpa Izin Suami

Dari Abu Hurairah ra, Nabi Shallahu alaihi wasalam. Bersabda :
“ siapa saja istri berpuasa (Sunah) tanpa ijin suaminya, lalu suaminya mengajak bercampur, tetapi ia menolaknya (Karena sedang berpuasa), maka Allah tetapkan ia berbuat tiga dosa besar.”( HR. Thayalisi ).
Dari Abu Hurairah ra, Rasullullah Shallahu alaihi wasalam bersabda : “ tidak dihalalkan bagi seorang istri berpuasa sunat ketika suaminya dirumah, melainkan dengan ijin suaminya dan tidak boleh bagi istri mengijinkan orang lain masuk kerumahnya melainkan dengan ijin suaminya.“ ( HR. Bukhari dan Muslim )..

12. Memasukan Tamu kedalam rumah tanpa izin suami

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Hak kalian (para suami) atas mereka (para istri) adalah mereka tidak memasukkan seorangpun yang tidak kalian sukai ke rumah kalian. Jika mereka melakukannya, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menimbulkan bekas.”( HR. Muslim ).

13. Menyakiti hati suami dengan Lisannya

Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seorang istri menyakiti suaminya di dunia, maka calon istrinya di akhirat dari kalangan bidadari akan berkata: “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah mencelakakanmu sebab ia hanya sementara berkumpul denganmu. Sebentar lagi ia akan berpisah dan akan kembali kepada kami.” ( HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah ).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” ( HR. An-Nasai )

No comments:

Post a Comment