Aug 17, 2020

Bahayanya Bersandiwara

 

 Klip di atas berjudul "The show", SettiaBlog itu tidak suka jadi penonton. Tapi juga tidak bisa bersandiwara, orangnya terlalu jujur. Makanya omongan SettiaBlog itu tidak enak dan terkadang menyakitkan. Namanya juga tidak pandai bersandiwara. Orang yang memiliki kepribadian pandai bersandiwara (ratu drama) itu yang biasanya pandai menyenangkan orang, penuh cinta, dan hangat. Selain itu dirinya juga melakukan hal-hal lebih cepat dari orang lain dan murah hati. Namun sulit untuk fokus pada satu hal dalam waktu yang lama. Bicara soal bersandiwara, dunia ini memang panggung sandiwara. Di bawah ini ada sedikit cerita, tapi ini bukan kisah nyata.


Seorang pekerja merasa kecewa, entah alasan apa, upah yang di terima di kurangi, awalnya 120 ribu rupiah menjadi 110 ribu rupiah sehari. Dengan perasaan kecewa sang pekerjapun mengerutu "o...njaluk di iris kupinge...!" Besoknya sang pekerja mulai bekerja lagi, dengan senyum-senyum penuh sandiwara (menahan kekecewaan) mengikuti perintah majikan. Sang majikan pun tak kalah hebat dalam bersandiwara, sedikit uang tips dan sedikit pujian membuat pekerja tunduk pada perintah.

Seperti itulah yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kedua belah pihak saling punya kepentingan maka terjadilah sandiwara. Sandiwara adalah perilaku berpura-pura yang dilakukan untuk berbagai tujuan. Meskipun tujuan dari melakukan suatu sandiwara kadang kali baik, namun sering kali sandiwara memiliki tujuan yang buruk. Terlepas dari tujuan melakukan untuk kebaikan atau keburukan, lama-lama sandiwara akan membawa dampak yang merugikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Lebih baik Anda bertindak apa adanya dan jangan berpura-pura. Jika Anda berniat untuk melakukan suatu sandiwara, Anda harus membaca bahasan di bawah ini agar bisa membuat mantap hati Anda dalam memutuskan suatu tindakan. Anda akan memilih apa adanya atau berpura-pura. .

1. Menyiksa diri sendiri.

Menjadi sangat baik, menjadi sangat perhatian, menjadi sangat peduli, menjadi, dan menjadi. Lebih lagi jika berusaha untuk menjadi orang agar disukai banyak orang. Hal-hal semacam ini hanya akan menyiksa diri sendiri. Menjadi orang lain adalah hal yang membosankan juga pasti akan timbul perasan yang tidak nyaman karena terpaku dan bertindak hanya untuk orang lain. Hal yang harus diketahui adalah menjadi orang lain tidak akan menjadikan suatu hal lebih baik, tetapi hanya akan menimbulkan masalah baru di lain waktu. Berpura-pura tidak menyelesaikan masalah tetapi hanya menunda masalah. Masalah yang ditunda hanya akan menjadi lebih besar nantinya. Dan ini semua akan sangat menyiksa diri..

2. Mengurangi rasa percaya diri.

Perilaku yang didasarkan dari kepura-puraan akan menghasilkan perilaku yang berpura-pura. Satu kebohongan pasti akan menimbulkan kebohongan lainnya. Jika Anda sudah mulai berpura-pura, suatu saat Anda akan kebingungan bagaimana caranya untuk mengakhiri kebohongan yang sudah Anda buat. Perasaan semacam ini akan terus mengikuti Anda dan akan menimbulkan rasa ketidakpercayaan terhadap diri sendiri tentang apa yang akan dilakukannya..

3. Tidak mempunyai teman.

Jika Anda berusaha menjadi orang lain untuk memiliki teman, orang yang bersandiwara sering kali malah tidak punya teman. Orang lain merasa tidak nyaman dengan sandiwaranya. Jika Anda melakukan sandiwara karena Anda merasa orang lain membenci Anda yang apa adanya, itu hanya perasaan Anda. Jangan berpikir dengan apa yang orang lain katakan. Anda harus berubah menjadi lebih baik dan terus memperbaiki diri. Tetapi perubahan itu bukan dengan cara menjadi orang lain.
* maaf jika ada kata yang kurang berkenan, SettiaBlog hanya menirukan

No comments:

Post a Comment