Aug 6, 2020

Alasan Perusahaan Kehilangan Karyawan Terbaiknya



Apalah artinya bunga tanpa tetesan air, seperti gambar pada klip di atas. Judul lagu di atas "without you". Seperti yang di ungkapkan SettiaBlog pada yang jauh di sana beberapa waktu lalu. "Roses are red, violets are blue, I feel so lost without you..." E... malah di jawab "I wish u herw" Ya... begitulah SettiaBlog, orangnya ndak jelas. Makanya, yang baca blog ini harus pada bersyukur karena udah temukan pasangan yang cocok. Di perusahaan pun sama, mendapatkan karyawan yang cocok juga ndak mudah. Tanyakan pada para pemimpin perusahaan-perusahaan yang sukses, pasti mereka akan berikan jawaban pada Anda bahwa karyawan adalah kunci mereka dan salah satu aset mereka yang paling berharga. Sayangnya, banyak yang terbaik dari mereka akan pergi. Alhamdulillah perusahaan kami selalu berusaha terbuka, tidak janji yang muluk-muluk dan selalu menghargai para karyawan dengan semestinya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perusahaan kehilangan karyawan terbaiknya dan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko hal itu terjadi.

1. Kurangnya Visi yang Jelas

Karyawan akan merasa bergairah dan bersemangat saat bekerja dengan adanya visi yang jelas dan dikomunikasikan dengan baik. Jika sebuah perusahaan gagal mengomunikasikan tujuan-tujuannya, karyawan akan kehilangan arah Jika tidak ada visi, karyawan mungkin akan mencari inspirasi di perusahaan lain.

2. Kekeliruan Evaluasi Kinerja

Karyawan yang berharga ingin tahu bahwa mereka dihargai. Mereka ingin tahu bahwa upaya mereka bermanfaat. Dan jika mereka tidak melakukan sesuatu dengan benar, mereka juga ingin tahu ingin di tegor. Namun, terlalu sering, karyawan merasa bahwa mereka dibiarkan buta dalam masalah tersebut. Kemudian mereka terkena sesuatu yang mengejutkan pada evaluasi kinerja (performance appraisal) tahunan.

Evaluasi kinerja tahunan adalah suatu kejadian sudah lewat, dan sekarang saatnya untuk membuangnya di tumpukan sampah sejarah. Manajer yang baik adalah komunikator yang baik. Mereka harus terus-menerus meminta pendapat staf mereka dan terbuka dengan kritik. Ini bukan hanya manajemen yang baik; ini juga perilaku pribadi yang baik yang menunjukkan kepada orang yang Anda sayangi. Jika Anda masih ingin terus melakukan evaluasi kinerja tahunan, maka Anda harus memiliki satu tujuan di setiap ulasan yang Anda berikan: tidak boleh ulasan tersebut malah membingungkan dan meresahkan bagi karyawan.

3. Menyesuaikan Bakat dengan Tugas

Salah satu cara untuk memastikan karyawan kunci tetap bertahan adalah dengan memastikan mereka bahagia dengan pekerjaan mereka. Kunci menuju kebahagiaan adalah membuat mereka mengerjakan tugas yang sesuai dengan bakat dan keinginan mereka. Banyak sekali, orang dipandang hanya sebagai tambal sulam (dengan kata lain hanya status karyawan yang tidak jelas tugasnya). Yang ditempatkan untuk mengisi kekosongan. Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja. Dengan mengetahui bakat karyawan Anda dapat menempatkan karyawan tersebut pada tempat yang semestinya. Papan kanban adalah cara sederhana dan efektif untuk mengelola tugas.

4. Membiarkan Pekerjaan Melanggar Waktu Pribadi

Kelelahan kerja sering menjadi masalah bagi banyak pekerja kantoran, terutama dengan kemajuan teknologi. Terkadang, karyawan merasa sudah cukup lelah dengan delapan jam atau lebih di kantor. Mereka kemudian terbebani dengan panggilan telepon atau email yang berhubungan dengan pekerjaan pada malam hari dan bahkan pada akhir pekan. Atau mereka harus melakukan perjalanan bisnis yang dilakukan pada hari akhir pekan tanpa diberikan hari PTO untuk mengimbangi mereka. Membuat orang bahagia dan produktif akan lebih mudah ketika mereka diberikan waktu yang cukup untuk bersantai dan meninggalkan pekerjaan.

5. Hanya Memberikan Kritik Negatif

Sangat mudah untuk menjadi kritis ketika orang lain membuat kesalahan. Bahkan, manajemen yang baik semestinya menegur perilaku yang tidak diinginkan sesegera mungkin. Tetapi bukan hanya kritik negatif yang di berikan, bisa membuat mereka akan menjadi kecewa. Pastikan kritik positif juga diberikan. Beberapa aturan kritik sederhana:
Kritik negatif harus diberikan segera dan secara pribadi. Kritik positif dapat diberikan kapan saja, lebih baik saat kejadian masih relatif baru.

6. Kebohongan, Kebohongan, Kebohongan

Ini harus benar-benar terdaftar sebagai item nomor satu. Tidak ada yang ingin dibohongi, tetapi perusahaan sering berbohong kepada orang-orang mereka. Menurut Dominque Rodgers, penulis yang berkontribusi di Monster.com, berikut adalah tiga kebohongan yang sering terjadi :

"Kami memaksimalkan keseimbangan pekerjaan."
Lihat nomor item 4. Jika Anda mengharuskan orang untuk bekerja berjam-jam, pulang kerja, dan kurang tidur karena penjadwalan yang konyol, Anda tidak memaksimalkan keseimbangan pekerjaan.
"Jika kita berhasil dan maju, semua orang akan menerima bonus tahunan."
Menggantung wortel sebagai insentif adalah satu hal yang baik, tetapi jika tidak ada yang bisa mencicipinya, akan menimbulkan adanya permusuhan. Jangan berjanji yang muluk-muluk, jika Anda memang tidak ingin memberikan bonus tersebut.
"Kami akan memberi Anda kesempatan untuk memajukan karir Anda di perusahaan kami." Jika Anda dapat menetapkan tujuan dan benar-benar mengarahkan karyawan menjadi lebih maju, silahkan! Namun lebih baik jika tidak menawarkan janji yang tidak jelas.

No comments:

Post a Comment