Jan 30, 2023

Metafora dan Manfaatnya dalam Bisnis

 



Tadi sore SettiaBlog senyam senyum sendiri (jadi ketularan gendhuk SettiaBlog...he...he...). Menjelang Maghrib tadi Si Bocil Sazia, kan ngejar ngejar anak kucing di samping rumah, begitu ada anak lewat memainkan lato - lato dia langsung lari ke rumah ambil lato - lato miliknya. Dengan baju training warna light cyan garis putih dia berdiri di pinggir jalan sambil pamer mainin lato - lato, etek...etek...etek... Dia bisa atraksi mainin lato - lato sampai berputar ke atas itu lumayan lama. Lha wong tangannya sampai memar semua kalau latihan mainin lato - lato. Bocil...Bocil..., lha ya SettiaBlog senyam senyum sendiri lihat tingkahnya, tiap ada orang lewat dia mainin lato - latonya.

Habis shalat maghrib SettiaBlog buka YouTube, dan SettiaBlog lihat klip barunya Taylor Swift yang "lavender haze'". Tay, sebenarnya SettiaBlog masih bingung, waktu itu kan kamu bilang minyak lavender untuk meredakan sakit perut. Ya, karena di sini biasa pakai minyak kayu putih Tay, kalau perut ngrasa sedikit sakit. Belum pernah coba c kalau minyak lavender. Video klip "lavender haze'" ini bagus lho Tay, video klip dan liriknya sama - sama berisi metafora. Metafora sendiri adalah majas yang digunakan untuk menyamakan sesuatu yang lainnya, atau dikenal dengan kiasan.

Ini ada ilustrasi :

Langit seakan terbelah dan hujan turun dengan derasnya bak ditumpahkan dari langit. Genangan air semakin meninggi. Lelaki tua ini memandang sekeliling dan bertanya-tanya dalam hati, jangan-jangan ini merupakan tanda dari Tuhan. Ia bingung bagaimana caranya menyelamatkan diri. Akhirnya ia memutuskan cara terbaik adalah berdo'a, dan yakin pada Tuhan. Beberapa saat kemudian ketika banjir makin meninggi, seorang pria dengan dua penumpang di dalamnya mengayuh rakitnya mendekati lelaki tua ini. “Masuklah dalam perahuku, Pak Tua,“ teriak ketiga penumpangnya. “Selamatkan dirimu!”, lanjut si pria sambil mengangsurkan tangannya ke arah Pak Tua untuk membimbingnya naik dalam rakit mereka.

Tetapi lelaki tua menjawab, “Tidak, terima kasih. Aku akan tinggal di sini. Aku yakin pada Tuhan dan Tuhan tidak akan membiarkan aku tenggelam. Tolonglah orang lain saja.”
Banjir makin tinggi dan terus meninggi hingga menyentuh langit-langit rumahnya. Lelaki ini naik ke lantai dua rumahnya sambil membawa beberapa harta berharganya. Setelah beberapa saat, sebuah perahu karet lewat di depannya dan orang di dalamnya meminta lelaki tua ini untuk ikut perahunya, “Masih banyak tempat kosong, Pak Tua, naiklah ke sini.” Teriak mereka. “Tidak, terima kasih,“ sahutnya. “Aku percaya, Tuhan pasti akan menolongku.”

Hujan semakin deras turun dan genangan air menjadi semakin tinggi, sehingga memaksa lelaki tua ini naik ke atap rumahnya. Beberapa saat kemudian sebuah helikopter mendatanginya dan sebuah suara keras terdengar dari pengeras suara, “Aku akan menurunkan tangga, naiklah ke sini, Pak Tua.” “Tidak, terima kasih,“ jawabnya. “Aku percaya, Tuhan akan segera menolongku.”
Akhirnya banjir tak tertahankan lagi dan menyapu seluruh rumah, sehingga lelaki tua ini mati tenggelam. Ketika sampai di akhirat, lelaki ini mengeluh kepada Tuhan: “Tuhan, hamba percaya kepadaMU. Hamba terus menerus berdoa dan berdoa tiada henti. Mengapa Engkau membiarkanku tenggelam dan tidak membantuku dari banjir besar itu?!” “Aku sudah membantumu,“ sahut Tuhan. “Aku telah mengirimkan rakit, perahu karet dan sebuah helikopter kepadamu, tetapi rupanya kau memang memilih untuk tenggelam!”



Cerita di atas adalah sebuah metafora yang cukup familier buat kita. Anda tentu pernah membacanya di buku, majalah atau media lainnya, atau mendengarnya dari berbagai seminar motivasi dan peluang bisnis. Di sini yang menarik untuk digarisbawahi adalah: Bagaimana sesungguhnya cara menerapkan sebuah metafora dalam konteks bisnis atau pekerjaan, sehingga bisa dijadikan sebagai wahana refleksi pembelajaran. Metafora digunakan untuk merefleksikan:

What? (What is the message of the story?)
Apa? (Apa pesan dari metafora tersebut?)

So what? (Does it mean anything to me? Can I relate to this?)
Terus apa? (Apakah artinya ini bagi saya? Dapatkah saya menarik benang merahnya dengan diri saya?)

Now what? (What can I do with this additional knowledge or understanding?) Sekarang apa? (Apa yang dapat saya lakukan dengan tambahan pengetahuan atau pemahaman ini?)

Pesan moral dari metafora di atas bisa: “Percayalah pada diri sendiri” atau “Cermati sinyal-sinyal yang diberikan kepada Anda.” Silakan Anda putuskan sendiri jawabannya. Dalam organisasi atau konteks bisnis, metafora di atas bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan (empowerment), persepsi, berpikir positif, merancang tujuan yang realistis, juga keyakinan diri dalam bekerja.

Anda bisa membawa metafora ini dalam diskusi dengan rekan-rekan sekerja dan ajukan kepada mereka pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa sesungguhnya pesan dari metafora di atas?
Apa sejatinya makna lelaki tua itu dengan frasanya “yakin akan pertolongan Tuhan”? Apakah keyakinan lelaki tua ini empowering (mendorong sukses) atau disempowering / limiting (menghambat sukses)?
Dapatkah Anda menarik benang merahnya dengan keyakinan buta yang dimiliki oleh korporasi Anda?


Bottom Note



Kalau klip 'getaway car' di Bottom note ini juga milik Taylor Swift. Tay, gedung di sini sudah ndak seperti benteng lagi, sudah ada pengembangan ke samping dan ke atas. Tapi ndak tahu Tay, sekarang ndak senyaman waktu masih berbentuk benteng. Dulu bagus ya Tay, kalau di ambil dari barat laut. Maaf lho ya Tay, dulu ngomongnya SettiaBlog sering kelewatan. Ya seperti itulah SettiaBlog Tay. Lha wong SettiaBlog ngomong kayak gini ae pasti banyak yang bilang SettiaBlog stres, masak ya nyambung SettiaBlog ngomong sama Taylor Swift....he....he...., biarin orang bilang SettiaBlog stres.

Ya seperti itulah Tay terkadang kesombongan seseorang yang hanya mengukur sesuatu dari dirinya dan sering meremehkan orang dan menganggap dirinya sempurna sehingga merasa dirinya paling benar. Kesombongan juga sering membutakan mata hati. Biasanya c ada 4 tempatnya orang sombong, yaitu; kecantikan/ketampanan, kekayaan, orang yang merasa berilmu dan pangkat / jabatan.

No comments:

Post a Comment