Jan 27, 2023

Memunculkan Kreativitas Menghadapi Rasa Jenuh Dalam Bekerja

 



Klip 'touch it' di atas milik Ariana, yang di aransemen dalam sad version. Intronya ini lho yang bikin nyesek saat di dengerin. Ari, SettiaBlog minta maaf kalau perkataan SettiaBlog waktu itu banyak yang ngacau. Lagunya Ari memang banyak yang bertemakan guilt complex, kayak lagu 'touch it' atau 'one last time'. Guilt complex sendiri adalah kondisi yang membuat seseorang terus menerus merasa bersalah atau melakukan kesalahan. Ya, kayak misalnya kesalahan yang pernah di lakukan dengan pacar pertamanya, teman atau orang dekat lainnya. Dan setelah dewasa selalu ada keinginan untuk membayar kesalahan yang pernah di lakukan nya atau mungkin keinginan balas budi. Kejadian seperti itu wajar - wajar saja terjadi pada seseorang. Sebentar....sebentar....ini lho gendhuk SettiaBlog dari tadi kok senyam senyum sendiri, lagi apa tho dia ini? O...alah, dia lagi liatin film drama. Ya, seperti itulah gendhuk SettiaBlog, kalau lagi jenuh, di pakai liat film - film drama. Biarlah, lha itu yang menghibur dia saat jenuh beraktivitas.

Dalam kehidupan sehari – hari wajar saja kita mengalami sesuatu di luar kehendak yaitu merasa jenuh, lalu  pemahamannya  sendiri secara harfiah adalah  padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apa pun, juga dapat berarti jemu atau bosan. Kita sering mengalami kelupaan,  terkadang mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut jenuh yang dalam bahasa psikologi lazim disebut learning plateau atau plateau. Hal ini biasa kita temui perasaan itu bisa datang kapan saja. masa-masa bosan atau jenuh dalam hidup, bosan bisa mengarahkan kita kepada perilaku yang positif bahkan negatif. Jenuh tidak bisa dihindari oleh siapapun, beragam kejenuhan sangat akrab bertamu kepada setiap insan yang berakal, atau bosan dapat terjadi dalam lingkungan keluarga.

Kejenuhan juga merambah ke semua sendi aktivitas kehidupan, yang sangat lelah bahkan menimbulkan tingkat ketidakyamanan yang tinggi dalam beraktifitas disebabkan oleh beragam permasalahan dalam rutinitas menjalankan tugas keseharian di tempatnya beraktivitas, apakah di dalam ruangan atau luar. Disamping itu pula bosan juga tidak jauh dari diri kita sendiri, dimana sewaktu-waktu mengajak kita untuk beristirahat dari semua aktivitas yang sudah lama dijalankan tanpa hambatan. Kebosanan atau kejenuhan terjadi disebabkan oleh seringnya hal tersebut kita lakukan atau aktivitas yang setiap harinya kita kerjakan tanpa adanya niat untuk merenovasi rutinitas tersebut agar lebih bersemangat dengan pola kerja yang variatif. suka atau  tidak  suka, hampir setiap orang harus bekerja. Bahkan rata-rata orang menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya untuk bekerja. Karena sungguh menyedihkan jika kita tidak menikmati pekerjaan kita sehari-hari. Hal yang paling sering melanda adalah perasaan jenuh ketika bekerja. Meski tampak sepele, jika dibiarkan, rasa jenuh bisa berakibat fatal. Atau setidaknya membuat kita kurang bahagia karena tidak bisa menikmati pekerjaan kita.

Setiap orang pasti pernah merasa bosan atau jenuh dengan pekerjaannya, Para ahli menyatakan gejala dari kebosanan atau kejenuhan antara lain :
• Kesulitan memberi perhatian pada informasi internal, misalnya pikiran atau perasaan.
• Sadar bahwa sulit memberi perhatian terhadap sesuatu.
• Menyalahkan lingkungan sekitar, misalnya berkata "Tugas ini membosankan" atau "Tidak ada yang bisa dilakukan di sini".

Rasa bosan atau jenuh atau tidak betah di tempat kerja ketika merasa tidak nyaman, muncul keinginan untuk resign demi mendapatkan suasana baru. kreativitas kita bisa ditebak, nyaris tak berubah setiap harinya. Bangun pagi, mandi, beranjak ke kantor, kemudian mengambil tempat duduk dan menatap layar komputer atau laptop hingga jam kerja usai. Ritme monoton ini membuat merasa seperti robot pekerja. Kejenuhan yang semakin menumpuk menumbuhkan rasa malas dan merunyamkan mood. Ketika sedang menjalani rutinitas saat bekerja memang seharusnya sedang dalam mood dan dalam kondisi tubuh yang fit dan selalu terjaga, pada saat kita sedang menjalani kewajiban kita dalam sebuah pekerjaan tentunya banyak hal yang mungkin bisa menghambat laju kita untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Seperti misalnya menjalani pekerjaan yang hampir sama setiap hari sehingga munculah rasa jenuh saat bekerja dan pada akhirnya kita menjadi malas. Padahal sudah mengetahui bahwa sifat buruk tersebut seperti malas dan jenuh saat bekerja itu merupakan sikap yang tidak baik, apalagi jika kondisi tubuh yang sedang tidak baik akibat terlalu lelah sehingga kurang bisa untuk menyeimbangkan antara pikiran dan logika.

Sifat jenuh saat bekerja dapat terindikasikan oleh berbagai macam hal diantaranya malas saat melakukan pekerjaan, prestasi serta produktivitas kerja menurun, tidak bersemangat saat menjalani pekerjaan, enggan datang ke kantor, dan sebagainya. Untuk menghilangkan rasa jenuh saat bekerja tersebut dapat dengan melakukan berbagai cara dan masih terdapat banyak lagi hal yang bisa kita lakukan agar kewajiban bisa terpenuhi dan tidak ada lagi rasa jenuh saat bekerja. Ketika rasa jenuh saat bekerja mulai muncul maka ingat dan pikirkan kembali apa yang membuat merasa senang selama menekuni tugas yang diemban. Setelah itu jadikan hal menyenangkan tersebut sebagai motivasi agar dapat kembali semangat dalam melakukan pekerjaan. Rasa jenuh saat bekerja bisa datang dari mana saja, baik dari dalam diri bahkan dari lingkungan sekitar. Jika rasa jenuh saat bekerja itu munculnya berasal dari dalam diri maka mulailah dengan menciptakan pikiran dan sugesti yang bersifat positif mengenai bidang pekerjaan tersebut dan tugas-tugas yang telah diterima saat ini. Mengubah suasana kerja lalu menikmati pekerjaan yang sedang dijalani saat ini maka seberat apapun tugas tersebut pasti akan terasa lebih ringan jika menjalankannya dengan senang hati. Tetapi, apabila kita menjalankannya tidak dengan tulus atau secara terpaksa maka dapat dipastikan pekerjaan ringan tersebut akan terasa lebih berat dan membebani pikiran.

Ya mungkin solusi di bawah ini bisa mengatasi rasa malas dan jenuh pada rutinitas kerja:

• Bagi tugas yang sedang dihadapi menjadi bagian – bagian kecil.  Misalnya, ketika diberi tugas untuk mengerjakan laporan, anda bisa membagi pekerjaan itu dalam beberapa tahapan. Cara ini diharapkan akan membuat pekerjaan terlihat lebih sederhana dan ringan. Berikutnya adalah membuat skala prioritas pekerjaan yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Tentu anda dapat memilih, pekerjaan mana yang lebih urgen dari pekerjaan yang lainnya.

• Pikirkan hal menyenangkan dari pekerjaan yang Anda tekuni. Ingat dan pikirkan kembali hal-hal menyenangkan yang Anda peroleh selama menekuni pekerjaan tersebut. Jadikanlah hal itu sebagai motivasi untuk kembali bersemangat dalam bekerja.

• Tiru teman yang sangat mencintai pekerjaannya. Selama hal tersebut positif, contohlah perilaku rekan kerja Anda. Perhatikan atau berbagi mengenai caranya mengatasi beban pekerjaan yang begitu berat. Jadikan cara jitunya sebagai inspirasi bagi Anda untuk menambah motivasi bekerja.

•  Rencanakan masa depan dan jangka panjang. Saat mengalami fase jenuh, inilah waktu yang tepat bagi Anda untuk melihat dan menata kembali rencana masa depan. Apakah akan tetap bertahan pada pekerjaan tersebut atau akan pindah ke bidang lainnya. Rencana masa depan yang jelas, dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan semangat kerja. Misalnya, pada beberapa tahun kedepan ingin membangun usaha sendiri, oleh karena itu, pada saat ini harus giat bekerja untuk mengumpulkan modal usaha.

• Ubah suasana kerja. Perubahan suasana ini bisa berupa pengaturan ulang meja dan peralatan kantor di sekitar Anda serta mengakrabkan diri dengan rekan kerja. Pajanglah berbagai benda atau foto di atas  sekeliling meja yang selalu membuat tersenyum, mengembalikan mood baik dan termotivasi untuk bekerja.

• Nikmati pekerjaan Anda. Dengan menikmati bidang pekerjaan yang ditekuni, pekerjaan seberat apapun akan terasa ringan. Namun, jika bekerja secara terpaksa, maka pekerjaan yang ringan akan menjadi berat dan pekerjaan yang berat akan semakin berat.

• Beri penghargaan kepada diri sendiri atas setiap tahapan tugas yang telah selesai dikerjakan agar memberikan energi yang positif dalam diri, yang akan sangat membantu menjaga semangat kerja. Misalnya, pergi merawat diri di salon kecantikan, merawat rambut dan kuku, berbelanja baju.

• Beri waktu bagi diri Anda sendiri untuk sekedar relaks. Bila perlu, ajaklah teman dekat yang bisa dipercaya untuk berbagi cerita,  mungkin darinya dapat memberi masukan yang baik untuk Anda.

• Menjalankan hobi atau kegiatan – kegiatan lain di luar rutinitas. Kegiatan tersebut misalnya menonton film, berwisata kuliner bersama keluarga atau pergi bersama teman lama. Akan tetapi, pastikan jangan sampai aktivitas itu malah menguras tenaga dan membuat lebih malas untuk kembali bekerja.

• Bersyukur dengan apa yang telah diperoleh dari hasil jerih payah. Dengan bersyukur dari apa yang punya setelah bekerja akan menjadi kembali semangat. Misalnya saja: Saya bersyukur, ternyata dari hasil jerih payah saya sendiri,  tak terasa saya sudah punya rumah dan kendaraan.


Bottom Note



Kalau klip dalam Bottom note ini juga milik Ariana yang "quit". Masih ingat kan Ari, SettiaBlog ingin klip dengan suasana di sanddune pada lagu tersebut. Quit sendiri bisa di artikan terbebas atau terlepas. Terlepas dari tekanan masa lalu dan masa yang akan datang.
Rasa malas, jenuh, dan futur adalah sifat manusiawi dan wajar bagi setiap orang. Hampir setiap mukmin yang mendambakan memiliki interaksi yang baik dengan Al-Qur’an sering merasakan problem ini. Bahkan sepanjang hidupnya akan terus berjuang mengatasi perasaan yang manusiawi ini. Hanyalah Malaikat yang tidak memiliki perasaan ini. Mereka (Malaikat) bertasbih malam dan siang tanpa merasa futur (semangat yang turun). (Al – Anbiya’ 21 : 20) Adanya perasaan tersebut sejalan dengan tabiat kehidupan itu sendiri yang dijadikan Allah SWT sebagai ujian bagi manusia. Perasaan-perasaan tadi adalah suatu tantangan yang harus dilalui sebelum manusia sampai ke garis finis kehidupannya, yaitu kematian. Dengan demikian, terlihatlah orang yang berhasil atau orang yang gagal dalam menaklukkan tantangan kehidupan yang sangat sebentar ini.

Kita hendaknya harus menyadari bahwa dalam memahami hakekat perasaan adalah sebuah perjuangan. Berjuang untuk meraih kehidupan baik yang abadi. Inilah inti pesan dari firman Allah yang berbunyi,
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan penuh susah payah menuju Tuhanmu, Maka pasti kamu akan menemui-Nya. (maka jangan sampai saat kembali kepada Allah, balasannya yang diterima adalah siksaan).” (Al – Insyiqaq: 6)
Dapat dipahami, sikap selalu siap menelan pil pahit perjuangan demi meraih kehidupan baik yang sesuai dengan Al Qur’an dan As-Sunnah adalah sikap yang benar dalam menghadapi tantangan kehidupan. Sangat mustahil jika kita mengharapkan perjalanan hidup ini selalu manis tanpa halangan dan rintangan. Yang penting, bagaimana halangan dan rintangan tersebut menjadi peluang-peluang yang positif untuk meraih kehidupan yang baik dan sukses.

No comments:

Post a Comment