Jul 3, 2021

Tip's Menghindari Demensia

  


Di pagi hari SettiaBlog ada menu spesial, ya kayak wajib gitu. Coba tebak! Apa menu SettiaBlog kalau pagi? Pasti ndak ada yang benar jawabnya. Yang benar itu, kalau ndak singkong rebus ya gethuk sama secangkir kopi hitam. Sampai cucu SettiaBlog hafal betul. Kalau pagi hari mau ngajak main,sambil berdiri di dekat meja pasti akan bilang, "acho...mimik...ko..pi", setelah SettiaBlog minum kopi dia akan bilang, "emm....enak..", habis itu dia akan membuka kedua tangannya, kayak aba-aba menyilahkan masuk itu lho, dan dia akan bilang, "main bebek...! terus dia lari ke tempat mainan. Maksudnya, dia akan naik bebek yang buat berenang itu lho, beberapa bonekanya di ajak naik, SettiaBlog sudah hafal boneka yang di ajak naik, teddy bear besar warna coklat, katak warna hijau kekuningan, meow (boneka kucing) belang dan boneka kesukaannya teddy bear kecil warna cherry blossom (warna di atasnya merah muda), cantik c bonekanya. Setelah naik semua, SettiaBlog di suruh menarik bebek itu di lantai. Dan hal itu akan di ulang-ulang ketika SettiaBlog di rumah pagi hari, dengan kata-kata yang sama, kegiatan yang sama. Yang terjadi dengan cucu SettiaBlog itu bukan Echolalia lho.., para ibu muda juga jangan risau jika anaknya mengalami hal tersebut. Nanti begitu baca di internet tentang echolalia, langsung ngevonis anaknya echolalia, seiring waktu akan hilang sendiri, pengulangan kata pada anak itu sebagai tanda proses belajar bahasa. Sebab, sebagaimana kita ketahui bersama, hal itu dapat membuktikan bahwa anak mampu untuk mengingat sesuatu atau ingat akan contoh percakapan sehingga diharapkan dapat menjadi kekuatan mereka sendiri.

Ya, mungkin jika para ibu muda takut anaknya mengalamiecholalia, boleh terapkan tip's di bawah ini.
Pertama, dengan teknik manding (requesting) dan tacting (labeling)
Secara alami manding muncul di bayi yang baru lahir, seperti bayi menangis itu adalah bentuk manding, dia ingin menyusu, minta digendong atau diganti popok, yang pelan-pelan terbentuk menjadi bahasa vokal. Konsep dari manding adalah saya meminta A, saya mendapatkan A. Pelatihan manding yang intensif bisa membuat anak yang non vokal menjadi vokal. Tacting adalah me-label sesuatu yang dilihat, didengar, dicium, dirasa atau diraba oleh panca indra kita, misalnya mencium bau kue. Anak memperhatikan lingkungan dan spontan berbicara tentang apa yang masuk ke panca indranya seperti mencium bau kue anak sebut ‘kue’, melihat balon sebut ‘balon’, tetapi kemampuan ini adalah sesuatu yang biasanya kekurangan dari anak autis sehingga dalam sesi terapi, terapis harus memancing tacting dengan kata-kata “Apa ini?”

Kedua, menggunakan metode ABA dalam hal mengajarkan anak-anak terkait sosial, hal ini dilakukan ketika anak sudah berada dalam fase perkembangan, setelah anak mahir manding dan labeling .

Ketiga, untuk kata-kata yang saat ini digunakan oleh anak, coba sekali lagi tanyakan sehingga anak mengerti jawaban apa yang seharusnya dia ucapkan.



"Melatih anak berbicara perlu banyak sabarnya, jangan menyerah dalam satu atau dua kali percobaan saja"
Setiap orang tua pasti menginginkan anak mereka mahir dalam segala hal dan tentu saja salah satunya adalah kemampuan anak untuk berbicara. Ketika anak sudah mulai masuk ke dalam fase di mana seharusnya ia mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka kemampuan berbicara ini agar dapat dilakukan oleh anak, orang tua biasanya akan melakukan berbagai hal agar anaknya dapat menguasai kemampuan yang satu ini. Tentu saja, hal ini merupakan hal dasar yang diharapkan oleh orang tua dapat dikuasai oleh anak. Sebab dengan anak yang lancar dan mahir berbicara maka akan memudahkan ia dalam berkomunikasi dengan lingkungannya pun mengutarakan segala sesuatu yang diinginkannya. Tetapi pada faktanya, seiring dengan hal tersebut, terdapat beberapa gangguan pada fase anak tengah belajar berbicara ini.

Barangkali salah satu gangguan yang kita sudah cukup akrab mendengar yaitu terkait speech delay alias keterlambatan anak untuk dapat berbicara padahal sudah cukup umurnya.

Well, dalam bahasan kali ini SettiaBlog bukan hendak membahas echolalia atau speech delay, tapi SettiaBlog akan membahas tentang demensia. Waduuh...SettiaBlog kacau, opening nya tentang echolalia kok bahasannya tentang demensia, itu ndak nyambung Settia....., ndak nyambung ya biarin, suka-suka SettiaBlog...he...he... Lalu demensia itu apa? Demensia itu adalah kondisi menurunnya kemampuan mengingat diikuti penurunan kemampuan berpikir dan keterampilan sosial lainnya. Hampir mirip sama pikun, kalau pikun itu adalah kondisi menurunnya kemampuan mengingat karena pertambahan usia. Juga hampir mirip dengan alzheimer, kalau alzheimer itu adalah penyakit yang memengaruhi sel otak yang umumnya menyebabkan demensia. Anda pernah lihat orang tua yang menjadi seperti anak kecil? Apakah Anda mau nantinya Anda mengalami seperti itu? Tentu semua tidak ada yang menginginkannya kan?

Demensia adalah salah satu penyakit yang sangat tidak diinginkan oleh semua orang. Demensia sebenarnya bukan sebuah penyakit yang dapat menyerang tubuh sendiri. Penyakit ini akan mempengaruhi kualitas memori dari seseorang. Sehingga lambat laun akan mengalami penurunan daya ingatannya.


Penyebab Penyakit Demensia



Beberapa penyebab demensia yang bisa saja menyerang orang-orang disekitar Anda:

Terkena penyakit Alzheimer

Alzheimer yang paling sering dapat mengakibatkan demensia. Penyakit ini disebabkan adanya masalah pada kerusakan otak yang kemudian mengganggu dan menyebabkan terjadi penumpukan protein pada otak. Sehingga kondisi ini mengakibatkan sel otak tidak dapat bekerja dengan baik. Kerusakan seperti ini biasanya dapat menyerang bagian hippocampus yang merupakan pusat dari memori penyimpatan dalam otak.

Mengalami depresi

Tanpa disadari ternyata kondisi depresi dapat menyebabkan adanya demensia. Penelitian yang para ahli lakukan membuktikan bahwa depresi bisa saja menjadi salah satu gejala awal pada penyakit demensia. Perkembangannya bisa mencapai waktu 5 tahun. Depresi yang terus terjadi akan berkembang dan menyebabkan terjadinya kerusakan otak.

Efek samping karena penggunaan obat penurun kolesterol

Penyebab demensia selanjutnya adalah dapat disebabkan karena adanya efek samping dari penggunaan obat penurun kolesterol dengan berkelanjutan. Kondisi seperti ini dapat terjadi saat orang yang mempunyai banyak sekali kolesterol dan sudah menumpuk pada bagian otaknya. Bahkan kolesterol juga dapat menumpuk di dalam arteri sehingga akan menyebabkan adanya kelemahan pada sistem otak. Penekanan kolesterol yang ada di dalam tubuh menggunakan obat-obatan akan membuat kemampuan pada otak semakin menurun. Kondisi ini akan berlangsung secara perlahan, sehingga efek sampingnya juga akan memakan waktu yang lama.

Terlalu banyak meminum alkohol

Mereka yang terlalu banyak meminum alkohol dan sudah kecanduan juga bisa mendapatkan gejala demensia. Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan terserah langsung melalui pembuluh darah. Apabila hal ini terus berlangsung, maka efek sampingnya bisa mengakibatkan kondisi organ dalam tubuh semakin memburuk. Jantung yang berusaha memompa darah dan disalurkan ke bagian tubuh termasuk otak, akan menyalurkan kadar alkohol sampai ke otak. Saat bagian otak yang memiliki peran untuk menyimpan memori, maka dampak alkoholnya akan mengakibatkan penurunan fungsi otak.

Adanya gangguan tiroid

Gangguan yang menyerang pada metabolisme tubuh dapat mengakibatkan kelainan pada sistem endokrin yang dapat menyebabkan terajadinya demensia. Hal ini disebabkan karena penderita yang mengalami gangguan pada tiroid kemungkinan mempunyai kadar gula yang sangat rendah, sehingga cukup menghambat pada penyerapan nutrisinya. Selain itu, orang yang mengalami gangguan tiroid juga kemungkinan mempunyai kandungan natrium dalam tubuh yang sangat sedikit atau sangat banyak. Sehingga hal ini bisa menyebabkan melemahnya fungsi otak.

Kekurangan nutrisi

Kekurangan gizi atau nutrisi juga dapat mengakibatkan terjadinya demensia. Kondisi ini biasanya akan berhubungan dengan kebiasaan penderita yang kurang minum, selalu minum alkohol sehingga nafsu makannya menjadi sangat buruk. Akibatnya tubuh akan semakin kekurangan nutrisi.

Mempunyai penyakit vascular

Semua jenis penyakit tentunya akan mempunyai banyak resiko. Salah satunya adalah vascular yang dapat mengakibatkan demensia pada penderitanya. Penyakit ini mengakibatkan adanya kerusakan otak yang mengakibatkan darah tidak dapat sampai pada bagian otak dengan menyeluruh termasuk pada bagian memorinya. Kondisi ini cukup sering terjadi pada penderita yang memiliki tekanan darah tinggi dan juga gangguan pada jantung. Perkembangan demensia dapat terjadi setelah adanya serangan, baik secara menyeluruh ataupun secara bertahap.

Menderita penyakit huntington

Ini merupakan salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan adanya kerusakan pada sel saraf bagian otak dan sum-sum tulang belakang. Kondisi seperti ini akan berlangsung secara bertahap di usia 30 tahun sampai 40 tahun. Penyakit seperti ini dapat mengakibatkan penderita mengalami gangguan pada penurunan memorinya. Mereka juga akan mengalami kesulitan saat akan melakukan aktifitas termasuk gerakan dan juga emosinya sangatlah tidak stabil.

Mengalami cedera pada bagian otak

Orang yang pernah mendapatkan cedera pada bagian otak secara berulang ulang, akan sangat beresiko terkena demensia. Kondisi trauma seperti ini, akan sering dialami oleh para atlit sebab kepalanya sering digunakan, baik untuk menyundul atau apapun. Perkembangan mendapatkan demensia juga tidak secara langsung, namun dengan bertahap dan dapat dipengaruhi oleh letak cedera pada kepala. Gejala awal pada demensia contohnya adalah sering lupa, adanya gangguang emosi yang tidak pernah stabil, sering kesemutan, ingatan semakin lemah, dan sulit berbicara.

Menderita penyakit creutzfeldt jacob

Ini merupakan penyakit yang mengakibatkan adanya gangguan langka pada bagian otak. Penyakit ini dapat mengakibatkan beberapa bagian otak mendapatkan penumpukan protein yang terlalu berlebihan. Penyakit creutzfeldt Jacob juga bisa disebabkan karena adanya faktor keturunan atau ada penyakit lain yang menyerang pada bagian otak dan juga system syarafnya. Perkembangan penyakit ini biasanya akan menimpa orang tua pada usia 50 tahun ke atas. Untuk tahap awalnya, gejala dari penyakit ini adalah adanya penurunan memori otak dan juga terganggunya penglihatan serta kesulitan untuk berkomunikasi. Jika penyakit ini terus mengalami pengembangan maka infeksinya akan semaki buruk.

Infeksi yang mengakibatkan lemahnya kekebalan pada tubuh

Orang yang mendapatkan infeksi lalu mengakibatkan lemahnya sistem kekebalan tubuh juga sangat rentan untuk terkenan demensia. Gejala awalnya memang sangatlah ringan, seperti demam biasa. Namun saat tubuh Anda sedang mengalami demam, sebenarnya tubuh sedang melakukan perlawanan pada infeksi dengan sangat kuat. Kemudian saat kondisi tertentu, demam juga dapat menjadi salah satu tanda adanya infeksi yang terjadi pada bagian otak. Beberapa penyakit yang disebabkan karena infeksi dan sering menyebabkan bagian otak rusak adalah meningitis.

Mengalami hematoma subdural

Hematoma subdural adalah salah satu kondisi yang akan mengakibatkan terjadinya pendarahan pada bagian otak, sehingga akan mengakibatkan adanya kerusakan pada sistem otak dalam jangka waktu yang lama. Perkembangan kondisi ini dapat mengakibatkan penderita mengalami demensia. Sehingga penyakit demensia dapat terjadi karena adanya kondisi lanjutan kerusakan otak.

Keracunan karena logam berat

Keracunan karena logam berat juga bisa sangat beresiko terkenan demensia. Hal ini dapat terjadi saat logam berat seperti pestisida dan timbal untuk tanaman masuk dan diserap oleh tubuh secara langsung. Racun yang masuk dalam tubuh akan menyebabkan adanya pendarahan di bagian otak. Sehingga akan mengakibatkan kerusakan yang parah pada bagian otak. Kemudian dalam waktu yang lebih lama lagi, penderita dapat mengalami kondisi kejang pada bagian otak dan mengalami kerusakan otak disertai gangguan lemahnya sistem memori. Kondisi ini biasanya kebanyakan terjadi pada orang yang sehari-harinya bekerja di lingkungan logam berat pada sebuah industri.

Gaya hidup yang tidak sehat

Gaya hidup yang tidak sehat juga mengakibatkan seseorang bisa cepat terkenan demensia. Asupan makanan yang mengandung zat berbahaya bisa menyebabkan terjadinya ganggua pada bagian otak. Sehingga resiko terkenan demensia akan semakin tinggi

Menyepelekan gejala demensia

Banyak orang tidak terkecuali saat mereka masih muda, mereka menyepelekan gejala-gejala kecil penyebab demensia. Sehingga jika gejala tersebut semakin berkembang, malah akan semakin benar-benar membahayakan bagi perkembangan penyakit demensia.

Bottom Notes

SettiaBlog sudah sering mengingatkan, pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik. Bukannya kesehatan itu harta termahal. Kenapa SettiaBlog sering menekankan kita untuk selalu belajar dan belajar? Belajar itu bagian dari terapi untuk menjaga kesehatan mental. Kok bisa? Ketika kita belajar, pikiran kita akan fokus dengan apa yang kita pelajari dan ketika kita fokus pada satu hal, kita tentu akan lupa dengan beban kita hadapi. Kenapa SettiaBlog sering tekankan untuk selalu berbagi? Ini juga terapi mental. Ketika kita memberi seseorang dengan perasaan ikhlas, maka akan timbul kepuasan. Dan ketika kita mendapat kepuasan maka akan mendapat kebahagiaan, dan ketika kita bahagia, tentu akan lupa dengan beban yang kita alami. Dan masih banyak lagi kan yang sudah SettiaBlog utarakan selama ini. Lagu di atas itu bentuk ungkapan Selena Gomez pentingnya menjaga mental dan fisik. Selena Gomez pernah mengalami tekanan yang luar biasa beratnya waktu itu. Perlahan - lahan dia terus belajar dan belajar, berbagi dan berbagi, berkarya dan berkarya.....sampai dia mampu melepaskan diri dari tekanan dan bahkan dia mampu melompat jauh melebihi yang lainnya. Ini juga yang membuat SettiaBlog terus semangat dan bahagia, belajar, berbagi, berkarya.

No comments:

Post a Comment