Jul 21, 2021

Tip's Mengatasi Masalah Keluarga yang Sering Muncul

  


 Seharian SettiaBlog belum makan nasi Selena, gara-gara simbok buat lontong sama sayur kikil kaki sapi. Keluarga di sini kan biasa, kalau Hari Raya Korban, patungan korban sapi, pasti simbok dapat bagian satu kaki sapi. Kalau hari-hari biasa memang SettiaBlog ndak begitu makan ikan, khusus Hari Raya, baik Idul Fitri atau Hari Raya Korban SettiaBlog makan ikan. Dan sayur kikil kaki sapi ini SettiaBlog suka karena kombinasi rasa daun jeruk purut, serai dan daun kedondong bikin sayur kikil kaki sapi terasa segar dan urat besar yang ada di kaki sapi ini yang buat SettiaBlog paling suka. Apalagi di makan sama lontong...mm...enak banget. O...ya, tadi ada juga keluarga yang ngasih nasi kuning + sate. SettiaBlog coba, enak kok, kalau satenya ndak SettiaBlog makan. (enaknya hidup di kampung itu kayak gini, saling berbagi dan terimakasih semuanya). SettiaBlog ndak suka bagian dagingnya karena takut kena slilit (makanan yang nyangkut di sela gigi). Slilit itu memang kecil tapi bikin pusing, seperti masalah-masalah yang ada di keluarga, terkadang hanya masalah biasa tapi tetap bikin pusing. Dan jangan sampai masalah-masalah yang ada di keluarga membuat patah sayap seperti klip "broken wing" di atas.

Keluarga idealnya merupakan tempat berkumpulnya semua anggota keluarga sekaligus wadah untuk mengungkapkan kasih sayang dan berbagai ekspresi kehidupan. Namun adakalanya dalam keluarga juga terdapat masalah karena adanya perbedaan kepentingan, perbedaan pendapat atau berseberangan dalam pemikiran. Masalah dalam keluarga bisa terjadi antar pasangan, antara orang tua dan anak, atau antara mertua dan menantu, bahkan anak dengan anak. Sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bahkan bisa mengganggu keharmonisan. Untuk itu dalam mencari cara mengatasi masalah keluarga harus mempertimbangkan berbagai sisi dan dengan metode serta pendekatan tepat juga.



Harus diakui, masalah keluarga yang paling sering terjadi adalah masalah hubungan antara suami dan istri. Dan hal ini dampaknya bagi keharonisan bahkan keutuhan sebuah rumah tangga. Dalam mencari solusi dalam mengatasi masalah keluarga, komunikasi merupakan salah satu cara menciptakan terjalinnya keluarga yang harmonis. Namun saat terjadi masalah, sikap kita atau pasangan kita seringkali membuat komunikasi tidak bisa berjalan dengan baik. Dalam hal ini kesalahan bukan terletak pada komunikasi itu sendiri, melainkan cara kita melakukan komunikasi. Namun lebih dari itu sikap mental positif dalam menghadapai setiap perbedaan serta pengertian dan keselarasan energi antar anggota keluarga menjadi lebih penting. Mengapa? Ketika komunikasi terjalin baik pun masalah akan tetap ada, mungkin masalah hanya di pendam tanpa terungkap, atau masalah dibiarkan begitu saja karena ada pihak lain yang menganggap itu bukan masalah. Untuk itu keselarasan energi untuk memahami satu sama lain, menghargai kebutuhan masing-masing, kemampuan, hak dan kewajiban sangat diperlukan. Agar bisa mendapatkan cara mengatasi masalah keluarga yang benar-benar tepat ada baiknya Anda ikuti cara mengatasi masalah keluarga berikut ini:

1. Waktu Bicara yang Tepat

Cobalah menghindari membicarakan masalah disaat situasi berpotensi menimbulkan kemarahan. Misalnya saat suami pulang kantor dalam kondisi lelah, karena itu akan membuatnya mudah terbawa emosi. Bicarakan masalah saat suasana santai dan pada saat hati suami dalam keadaan menyenangkan. Masalah akan semakin buruk jika dibicarakan pada waktu yang tidak tepat. Meskipun awalnya ingin membicarakan masalah dengan baik-baik, kadang Anda dan suami masih sempat terpancing emosi. Kalu sudah begitu nada bicara pasti akan meninggi. Dalam kondisi seperti itu sebaiknya Anda diam dan menunggu suasana kondusif. Jangan menuruti emosi atau terpancing dengan apa yang diucapkan suami. Apabila masalah tidak dapat diatasi saat itu juga, katakan pada suami bahwa masalah akan diselesaikan lain waktu. Saat Anda meminta membicarakan masalah lain waktu, jangan mengucapkan dengan nada tinggi. Apalagi sampai mengucapkan dengan kalimat merendahkan seperti “Percuma ngomong sama kamu!” atau, “Ndak usah dibahas lagi, capek aku!”. Jangan lupa, Anda harus menepati janji untuk membicarakan masalah yang sempat tertunda agar suami menaruh rasa percaya pada Anda.

2. Bicarakan Masalah dengan Jujur

Suami Anda hanyalah manusia biasa yang tidak bisa membaca situasi hati Anda. Jadi jangan beranggapan suami mengetahui apa yang mengganjal di hati Anda. Lebih baik membicarakan masalah dengan jujur daripada mendiamkan suami Anda. Dengan begitu suami dapat mengetahui apa yang mengganggu hati Anda. Sekali lagi bicarakan masalah baik-baik, jangan pakai emosi. Untuk menghindari masalah agar tidak semakin meruncing, jangan mengungkit-ungkit kesalahan suami yang Anda anggap sebagai sumber masalah keluarga.

3. Mendengarkan

Menjadi pendengar yang baik merupakan faktor yang tak kalah penting dari komunikasi. Saat suami sedang berbicara, mungkin dia berpikir Anda bukan pendengar yang baik. Kemungkinan suami beranggapan bahwa Anda sudah mengetahui apa yang akan ia bicarakan. Sebagai seorang istri, Anda harus menghindari perasaan bahwa Anda telah mengetahui apa yang dipikirkan suami. Coba Anda pikirkan jika keadaan berbalik dan Anda ada diposisinya. Pasti Anda juga ingin apa yang Anda katakan, didengarkan oleh suami Anda. Saat suami sedang berbicara, jangan sampai Anda menyela sebelum dia selesai berbicara. Jangan menunjukkan sikap yang tidak serius dalam mendengarkan pembicaraan suami. Contohnya Anda mendengarkan tapi sambil menonton TV. Hal ini akan membuat suami tersinggung karena merasa diremehkan. Selanjutnya, coba ungkapkan pendapat Anda tentang apa yang telah dibicarakan suami. Tanyakan padanya apakah pendapat Anda tersebut sudah sesuai dengan apa yang dimaksud oleh suami. Jika ada yang tidak sesuai, mintalah pada suami untuk mengoreksinya. Dengan begitu kesalahpahaman antara Anda dan suami bisa dihindari.


4. Memandang Masalah Dengan Obyektif



Tidak jarang ketika ada masalah dalam keluarga, menimbulkan perpecahan. Ada yang tidak sependapat dengan salah satu kemudian memihak kepada yang lainnya. Sehingga ada pembelaan-pembelaan dalam bisa jadi tidak obyektif kepada salah satu anggota keluarga yang terlibat masalah. Jika ini yang terjadi masalah akan semakin rumit, dan bisa menimbulkan masalah baru lainnya.

5. Mencari Win-Win Soloutions

Setiap masalah pastilah ada jalan keluarnya. Dan jalan keluar dari segala problematika keluarga atau rumah tangga adalah ada dalam diri masing-masing anggota keluarga yang terlibat dalam masalah yang ada. Mencari wiw-win solutions adalah cara adil untuk membuat kesepakatan damai. Bukan perkara mudah memang, namun cara ini bisa melibatkan semua pihak yang terlibat dalam masalah. Dan dalam win-win solutions adalah mencari solusi bersama yang memberi kebaikan dan konsekuensi secara merata dan adil. Yang menjadi point penting dalam win-win solutions adalah niat baik dan ketulusan hati untuk menjalani apa yang disepakati bersama. Meski bisa saja ada pihak yang merasa di beratkan oleh suatu hal dan ada pihak lain yang menanggung konsekuensi tertentu, namun dalam hal yang beda seseorang akan mendapatkan sebaliknya. Win-win solutions ini bisa memberikan perasaan lebih baik dari kebersamaam dan pembagian tugas atau konsekuensi, sehingga bisa menjadi salah satu cara efektif bagi siapaun yang sedang mencari cara mengatasi masalah keluarga dengan bijak.

6. Berubah

Yang tidak kalah penting dalam mengatasi masalah keluarga adalah perubahan. Suami maupun istri harus sama-sama bisa berubah dan terus memperbaiki diri. Tanpa perubahan dan pola hidup yang berbeda, sebuah masalah yang terlanjur menjadi konflik tidak akan selesai dengan tuntas. Kalaupun masalah bisa teratasi, tidak menutup kemungkinan akan muncul kembali dengan wajah yang berbeda, dan bisanya lebih susuh diatasi karena pola dari penyebab munculnya masalah sama. Melalui sebuah perubahan kehidupan rumah tangga juga akan berada berubah suasannya. Apabila perubahan baik dari kedua belah pihak berjalan baik dan kontinue maka perubahan hiduppun akan mudah terjadi.Perubahan yang dilakukan dengan kesadaran diri akan melahirkan keiklasan dan saling menghargai. Apalagi ketika dua orang telah memutuskan hidup bersama dalam sebuah ikatan pernikahan dimana keduanya masing-masing memiliki latar belakang yang berbeda pasti akan ada persinggungan. Atas dasar itu saja, tanpa masing-masing merupah pandangan dan sikap pasti masalah demi masalah akan terjadi. Apalagi apabila semakin banyak perbedaan diantara pasangan, maka semakin banyak kemungkinan konflik atau masalah dalam rumah tangga. Hal ini juga berimplikasi pada semakin rumitnya cara mengatasi masalah dalam rumah tangga tersebut. Oleh karena itu kemauan untuk melakukan perubahan menjadi salah satu solusinya.

7. Koreksi Diri dan Ambil Hikmah

Setelah melakukan 6 cara sebelumnya Anda sebaiknya segera melakukan koreksi diri dan mengambil hikmah dari setiap masalah keluarga yang terjadi. Koreksi diri akan membuat kita tahu kesalahan kita dan bisa mempersiapkan diri untuk tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Kemudian baru tahap selanjutnya mengambil hikmah atau iktibar dari kejadian yang ada. Hikmah memberikan kita pengalaman dan pelajaran berharga sehingga kedepannya kita bisa menjadi lebih baik. Hikmah yang kita dapat bisa menjadi jalan kita untuk membuat perencanaan hidup yang lebih baik. Selanjutnya tinggal menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang lebih mantap dan mengatur strategi agar kita bisa meraih pencapain terbaik dalam hidup kita.

8. Bersyukur.

Bersyukur harus tetap kita lakukan dalam kondisi apapun baik saat kita sedang dalam masalah maupun dalam kondisi tidak ada masalah. Dibalik rasa syukur itu kita akan mampu menggali nilai positif dari sebuah masalah. Masalah bias menjadi jembatan untuk kita melakukan usaha lebih baik lagi. Apabila disertai dengan rasa beryukur maka masalah ataupun nikmat akan terasa faedahnya dalam hidup kita. Mengenai syukur ini bahkan Allah berfirman dalam surah Ibrahim Ayat 7 yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” . Orang yang pandai bersyukur akan mendapat tambahan nikmat oleh Allah SWT, dan masalah dalam kehidupan rumah tangga tidak semata masalah, namun bias juga merupakan ujian yang akan membawa kita naik kelas. Dan dengan lulusnya kita ujian, maka akan mendapatkan nikmat-nikmat baru dalam kehidupan kita.

9. Cara Mengatasi Masalah Keluarga dengan Menyelaraskan Energi

Sebagai cara tepat mengatasi masalah keluarga atau rumah tangga yang terahir adalah menyelaraskan energy antara anggota keluarga. Terutama keselarasan energiu antara suami dan istri. Karena keselarasan energy pada suami istri maka akan memunculkan harmonisasi energy yang bias menarik kebaikan-kebaikan dan bahkan melahirkan berbagai keajaiban dalam kehidupan rumah tangga. Keselarasan energi juga akan menguatkan rasa kasih sayang lebih mendalam, meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban masing-masing juga penghargaan satu sama lian. Dengan keselarasan energy juga mampu mengokohkan semangat dan motivasi untuk saling memberikan kebahagiaan sebagai nilai positif dalam kehidupan keluarga. Dimana semua hal tersebut membuat sepasang suami istri yang membangun rumah tangga akan lebih fokus pada tujuan rumah tangganya, kuat dalam memegang prinsip serta mampu mewujudkan visi-misi kehidupan keluarganya dengan penuh makna. Seberapa penting keselarasan energi antar pasangan dalam sebuah keluarga dan bagaimana cara mencapainya?

Keselarasan energi dalam sebuah hubungan sangat penting karena keselarasan ini akan mengalirkan banyak sekali energi positif dan membuat orang lebih konsekuen. Keselarasan akan melahirkan keseimbangan energi antara dua orang sehingga akan meningkatkan kualitas hubungan dan kemudahan dalam mencapai tujuan. Dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga seringkali frekuensi energi antara suami atau istri berbeda. (kalau SettiaBlog pernah cerita bisa komunikasi batin dengan seorang cewek itu karena energi dan frekuensinya sama) Agar menjadi selaras, maka orang yang memiliki energi lebih rendah sebaiknya melakukan peningkatan. Untuk meningkatkan kualitas energi seseorang bisa dilakukan dengan melalukan proses spiritual.

No comments:

Post a Comment