Dec 18, 2020

Jangan Terlena, Jangan Terpaku pada Kehidupan Dunia

 


 Sia, Selena, Taylor dan Ari, SettiaBlog pernah ada janji untuk memperlihatkan lagu (tembang) asli Indonesia khususnya Jawa. Klip di atas itu jenis tembang Asmaradana. Ini hanya secuil lagu (tembang) yang turun temurun ada di Indonesia. Jenisnya banyak sekali, karena budaya di Indonesia sangat kaya banget. Coba, sedikit tantangan buat Sia, kalau melihat lagu seperti di atas itu jadinya seperti apa dalam versi kamu. SettiaBlog sebenarnya tidak bisa memainkan lagu-lagu seperti itu, menggunakan tangga nada pentatonik, tapi sangat kagum. Di belakangnya itu dinding dari anyaman bambu, tapi sudah di lapisi aklirik cair, suara burung itu burung perkutut, ciri khas Jawa. Terlihat sangat klasik kan? Dari lagu tersebut, tercermin dari pemikiran orang Jawa yang sistematis dalam menjalani kehidupannya, selalu menerapkan filosofi budi luhur, budi pekerti dan etika sebagai tiga hal yang saling terkait.



Di bawah ini ada sedikit makna dari tembang di atas.

Poma-poma wekas mami,
anak putu aja lena,
aja katungkul uripe.
Lan aja duwe kareman,
marang pepaes dunya.
Siang dalu dipun emut,
wong urip manggih antaka.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:
Perhatikan pesanku,
anak cucu jangan terlena,
jangan terpaku hidupnya.
Dan jangan mempunyai kegemaran,
terhadap gelebyar dunia.
Siang malam diingat,
orang hidup akan menemui mati.

Jangan terpaku hidup pada sesuatu sehingga melupakan yang lain. Berilah porsi pada masing-masing kehidupan agar hidup anda seimbang. Dan jangan dibiasakan terlalu berlebihan mempunyai kegemaran terhadap barang dunia dalam bentuk apapun. Kegemaran yang berlebihan ini berpotensi besar membuat manusia ketungkul sehingga melalaikan urusan lainnya yang lebih penting. Orang yang terlalu gemar akan burung misalnya, pasti yang diangankan dalam benaknya hanya burung saja setiap saat. Urusan lain dia tidak ingat. Kalau ada burung bagus pasti berupaya membeli dengan mengorbankan anggaran lain. Yang demikian ini jangan dilakukan. Barang atau sesuatu yang indah di dunia ini. Bisa apa saja selain burung di atas, bisa lukisan, bisa batu akik, atau bisa juga wanita. Kegemaran dibolehkan asal dalam hal-hal spiritual, seperti gemar beribadah, gemar belajar, gemar membaca, dan lain-lain. Itupun harus dilakukan tanpa mengabaikan urusan kewajibannya yang lain. Dalam satu riwayat Nabi melarang sahabatnya yang terlalu gemar beribadah sehingga lalai akan kewajiban rumah tangga, menggauli istrinya. Hendaknya siang malam diingat, bahwa orang hidup akan menemui kematian. Upayakan agar segala urusan selesai sesuai tugas dan kewajiban yang harus dipikul. Bagilah waktu agar tidak terfokus ke satu urusan, hingga urusan lainnya terbengkelai.

Lawan aja angkuh bengis,
lengus lanas calak lancang,,
langar ladak sumalonong.,
Aja ngidak aja ngepak,,
lan aja siya-siya,,
aja jahil dhemen padu,,
lan aja para wadulan.,

,
Terjemahan dalam bahasa Indonesia: ,
,
Dan jangan angkuh, bengis,
mudah tersinggung, berangasan,
mendahului perkataan, mendahuli perintah,
galak, sombong, mendahului bertindak.
Jangan menginjak, jangan meremehkan,
dan jangan menyia-nyiakan,
jangan usil, suka bertengkar,
dan jangan suka mengadu.



Angkuh, adalah sikap sombong yang berciri tidak mau mengenal orang lain. Atau juga pura-pura tidak kenal dengan teman atau tetangga disebabkan suatu alasan. Bengis, atau sering juga dilafalkan wengis, adalah sifat kejam, tegaan, tidak mengenal belas kasih. Lengus, sifat gampang tersinggung lalu mogok atau mutung. Tidak bisa mendengar perkataan yang sedikit menyinggung. Lanas, sikap berangasan dalam perkataan, biasanya dipakai untuk menyebut perempuan yang gampang marah-marah. Calak, sifat suka mendahului perkataan, takut didahului lantas mendahuli berkata tak pantas. Lancang adalah mendahului perintah, sebelum diperintah sudah berani bertindak. Langar, hampir sama dengan lanas, perkataannya buruk dan suka memaki-maki. Ladak, sombong, suka meremehkan orang, hampir sama dengan angkuh. Sumalonong, suka mendahului bertindak, tidak mau kedahuluan orang lain. Ngepak, meremehkan. Siya-siya artinya menyia-nyiakan orang lain, tidak menghargai orang lain. Jahil artinya suka usil atau mengganggu. Dhemen padu adalah suka bertengkar dan terakhir parawadulan adalah sifat suka mengadu.

No comments:

Post a Comment