Mar 24, 2022

Tip's Biar Berani Mengambil Keputusan

 



SettiaBlog kali akan menjelaskan sedikit tentang sikap Antasena dalam bahasan sebelumnya. Waktu itu SettiaBlog menentang peraturan sekolah SMA Negeri 1 Bojonegoro, karena sistem yang di terapkan terlalu mengikat. Murid belajar karena takut, bukan atas kesadaran. Inilah yang SettiaBlog tentang waktu itu dan SettiaBlog harus berani keluar dari tekanan ini apapun risikonya. Sedangkan belajar yang ideal dalam kondisi yang nyaman tanpa tekanan. Alhamdulilah sistem pembelajaran yang SettiaBlog impikan waktu itu, sekarang sudah di terapkan di Indonesia. Jadi yang di maksud sikap Antasena itu bukan ngawur dan se-enaknya tapi keberanian mengambil sikap dengan segala risikonya. Dan hal ini hanya bisa di lakukan oleh orang yang punya jati diri, kepercayaan diri dan sikap kepemimpinan yang tinggi. Kalau klip di atas itu di ambil dari film "Divergent". Dalam film tersebut, seseorang baru di anggap ketika masuk dalam kriteria fraksi yang di pilih. Faksi Candor dikenal mempunyai sifat jujur. Faksi Erudite memiliki sifat jenius dan faksi Amity memiliki sifat suka damai. Lalu, faksi Dauntless mempunyai sifat pemberani dan Abnegation diketahui menonjol untuk sifat penolong tanpa pamrihnya. Seorang gadis enam belas tahun bernama Beatrice Prior terlahir dari keluarga Abnegation yang sederhana dan tanpa pamrih. Namun, ia memilih meninggalkan faksi ini untuk bergabung dengan para pemberani di Faksi Dauntless. Anda bisa lihat sendiri tes yang di jalani untuk jadi seorang pemberani. Dan dia harus menerima risiko atas keputusan yang dia ambil, inilah keberanian. (maaf, itu hanya adegan dalam film jangan di terapkan dalam kehidupan nyata). Anda masing - masing sudah menjalani tes keberanian dalam kehidupan sehari - hari, tinggal Anda berani ndak mengambil keputusan.

Membuat keputusan memang membutuhkan pemikiran yang matang. Cenderung orang ndak percaya dengan diri sendiri. Mereka justru percaya orang lain ketimbang dirinya sendiri. Padahal hal itu menyangkut dirinya sendiri. Untuk itu, jangan takut mengambil keputusan. Ada tips, supaya Anda lebih percaya diri saat memutuskan sesuatu.

1. Percayalah pada diri Anda sendiri..

Menjadikan orang lain sebagai penentu keputusan, justru membuat Anda merasa tak bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Jadi ketika keputusan itu salah, Anda ndak merasa sakit. Karena keputusan itu bukan Anda yang membuatnya, dan bisa melampiaskan emosi kepada orang lain. Stop melakukan hal itu. Percayalah pada diri Anda sendiri. Jika keputusan itu salah, setidaknya Anda sendiri yang memilih dan menentukan. Jadikan diri Anda sebagai pemimpin untuk diri sendiri. Dengan pemikiran matang sebelumnya, Anda pasti bisa membuat keputusan yang benar. Anda jugalah yang akan merasa begitu puas.

2. Bersikaplah tegas..

Kalau Anda ndak mulai berinisiatif menentukan pilihan, hal ini hanya akan menahan diri Anda sendiri. Anda akan kehilangan kesempatan-kesempatan baik di masa depan. Membuat diri ndak terbuka dalam perubahan akan mengurangi kualitas hidup berdasarkan yang Anda inginkan. Jangan sampai hal ini terjadi. Anda akan terus beranjak dewasa dan banyak tantangan dalam hidup. Mulailah tegas dalam membuat sebuah keputusan.

3. Jangan mengelak dari kesalahan..

Ketika Anda salah dalam mengambil keputusan, jangan buat ini sebagai alasan untuk Anda yang ndak mau lagi jadi seorang pemimpin. Jadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran. Jangan coba mengelak. Hal ini cuma akan buat Anda berkecil hati dan tak bisa menerima kenyataan, hingga berakhir takut untuk membuat pilihan lagi ke depannya.

4. Seimbangkan perasaan dan logika..

Dalam membuat sebuah keputusan, cenderung memilih hal yang kita sukai saja. Ndak salah memang. Siapa juga yang ndak ingin hidup dengan hal yang kita senangi. Namun ada batasan-batasan tertentu untuk hal tersebut. Pikirkan dulu, apakah dengan memilih hal yang Anda senangi ini akan memberikan dampak yang baik pula untuk Anda, atau malah sebaliknya? Keluar atau tidaknya Anda dalam zona nyaman, yang terpenting adalah bagaimana Anda menjalaninya secara bijaksana.

5. Tak perlu takut dengan hal baru.

Tak perlu takut memilih hal baru dalam hidup Anda. Jangan cuma karena takut, Anda ndak jadi memilih yang sebenarnya memberikan banyak keuntungan. Ndak ada salahnya memilih hal yang Anda takuti bila itu pilihan terbaik untuk Anda. Saat keputusan itu telah dijalani, Anda juga yang akan merasakan manfaatnya.


Apakah Elon Musk akan diidolakan oleh para pengusaha di seluruh dunia seperti dia saat ini jika ndak mengambil spekulasi yang membuat perusahaannya meroket dari kondisinya yang hampir bangkrut pada tahun 2008 hingga menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar yaitu Tesla dan SpaceX? Jadi mungkin kita ndak perlu heran melihat pengambilan risiko menjadi fenomena global yang modern. Budaya start-up yaitu "lakukan hal besar atau mundur saja" telah menumbuhkan mentalitas yang mengatakan bahwa hanya mereka yang mau mengambil risiko besar dapat menuai hasil besar. Mereka yang tidak berani mengambil risiko berada di jalan menuju "jaminan kegagalan", menurut pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Dan salah satu cara paling efektif untuk membangun ketahanan terhadap kecemasan dalam pengambilan risiko adalah menggunakan kekuatan pikiran yang tidak fokus. Otak sadar melatih kita untuk fokus dan menggunakan pelajaran dari pengalaman masa lalu untuk membuat keputusan yang lebih baik. Agar menjadi pengambil risiko yang lebih baik, sangat penting untuk membiarkan alam bawah sadar Anda mengambil alih sesekali, membantu otak Anda untuk menggunakan kenangan-kenangan lama dan menghubungkan gagasan-gagasan, kata.

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.

No comments:

Post a Comment