Mar 22, 2022

Memahami Kesalahpahaman dalam Hidup

 



Lihat klip di atas, saat Selena Gomez memberi motivasi ke fan's nya. Perhatikan kalimatnya, jelas, singkat, padat, berisi dan lihat caranya membangun emosi, sederhana tapi menyentuh audien. Dari menceritakan tekanan - tekanan hidup yang bisa bikin stres terus di lanjutkan dengan cara Selena Gomez menghadapi tekanan hidup yang dia alami dan di tutup dengan kalimat - kalimat yang memotivasi. Dan tiap orang pasti bisa keluar dari tekanan hidup, yang penting, be true to yourself, have confidence in yourself and everything will be fine, seperti yang di katakan Selena di akhir. SettiaBlog biasanya c saat ada masalah, di pakai kumpul dengan keluarga gitu sudah tenang. Kalau dulu di Bukittinggi, begitu lagi sumpek dan pikiran ndak tenang. SettiaBlog pergi ke desa, ada saudara SettiaBlog dari Bukittinggi yang dinas di daerah pelosok, di kabupaten Pasaman, jauh dari kota, namanya mbak Yun. Di belakang rumahnya di buat tambak ikan Mas, ya kira - kira satu hektar tapi di buat petak - petak. Di kanan kiri pematang tambak itu ada pohon kelapanya, jaraknya sekitar 1,5 meter antar pohonnya. Sekitar 50 meter dari tambak ini ada kebun kelapa yang luas. Ndak tahu milik siapa tapi SettiaBlog suka berjalan di sini, sambil menyibak hamparan pakis sayur yang ada di bawah pohon kelapa. Pakis sayur yang masih muda, yang masih melungker itu enaknya puooll di buat sayur lodeh. Dan di situ banyak sungai mengalir, airnya buening, dalamnya hanya sedengkul (selutut). Menjelang sore SettiaBlog kembali ke tambak untuk membantu memberi makan ikan suaminya Mbak Yun. Sehabis ngasih makan terus ambil beberapa ekor ikan Mas yang kurang bagus untuk ikan hias. Ikan Mas ini sampai rumah di bakar dengan bara tempurung kelapa, pakai santan kental dan bumbu. Woow...mantap puooll ini rasanya. Pasaman memang terkenal sebagai sentral ikan Mas, yang ndak layak jadi ikan hias itu di jadikan ikan konsumsi.

Kesalahpahaman merupakan salah satu pemicu masalah bagi masyarakat dalam berkomunikasi. Jika tidak memahami satu sama lain, maka komunikasi tidak bisa berjalan dengan lancar. Sebagai contoh gini, misalnya SettiaBlog punya teman namanya Cindy. Karena ada keperluan, SettiaBlog nge-chat dia dengan WA, "Cin.... apa kabar?" Kira - kira, menurut Anda, seandainya suaminya Cindy baca chatingan di WA itu, terjadi salah paham ndak? 90% akan terjadi salah paham, karena "Cin" itu salah satu panggilan sayang dalam chatingan. Contoh ini, kesalahpahaman terjadi karena masalah bahasa. Untuk itu harus diciptakan pemahaman konteks melalui pembicaraan agar bisa saling memahami. Ketika berbicara, harus beranggapan bahwa sudah mempunyai dasar pengetahuan yang memudahkan untuk membangun percakapan. Penting bagi orang-orang yang berkomunikasi untuk mempunyai makna yang sama.

Percaya...tidak percaya, kenyataannya, penderitaan hidup manusia selalu diawali dengan kesalahpahaman. Tercukupinya materi ternyata belum tentu damai dan membahagiakan. Pendidikan yang tinggipun tak mampu menepis penderitaan batin seseorang, bahkan mereka yang paham agama sekalipun. Dengan penderitaan batin di dalam hati seseorang, maka orang lalu berkonflik dengan orang lain. Keluarga pecah. Anak-anak terlantar. Perang antar negara pun tak kunjung lenyap dari muka bumi. Batin yang menderita mendorong orang untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain maupun benda-benda di sekitarnya. Akar dari semua penderitaan dan kekerasan itu hanya satu, yakni kesalahpahaman.

Filsuf eksistensialis Prancis, Albert Camus, menegaskan, bahwa kesalahpahaman mendorong orang bertindak salah, walaupun niat hatinya baik. Sokrates, salah satu tokoh terpenting di dalam Filsafat Yunani Kuno, juga terkenal dengan ungkapannya : Orang yang paling bijak adalah orang yang sadar, bahwa dirinya tak tahu apa-apa. Orang yang hidup dalam kesalahpahaman akan selalu menderita, walaupun ia kaya raya, tampan atau cantik. Dan sumber dari kesalahpahaman ini muncul dari cara kita diasuh dari kecil. Nilai-nilai yang kita terima dari keluarga dan masyarakat kita juga menciptakan banyak kesalahpahaman di dalam kepala kita. Teladan yang kita terima dari orang tua dan guru kita sejak kecil juga menciptakan kesalahpahaman di dalam pola fikir kita. Makanya, banyak orang begitu sulit untuk lepas dari kesalahpahaman yang mengotori fikiran. Kitapun akhirnya hidup dalam penderitaan terus menerus.

Ada begitu banyak kesalahpahaman di dalam masyarakat kita. Semuanya mengotori fikiran kita, dan membuat kita menderita. Pertama-tama adalah kecenderungan kita untuk mengisi hidup dengan ambisi-ambisi. Kata orang, hidup harus punya ambisi. Akibatnya, kita semua lalu merumuskan ambisi di kepala kita masing-masing. Ironisnya, "Orang yang gagal mewujudkan ambisinya akan merasa menderita, bahkan berniat bunuh diri. Orang yang berhasil mencapai ambisinya akan merasa hampa". Tujuan dan ambisi bukanlah kehidupan.

Kesalahpahaman kedua, yakni menyamakan kesuksesan hidup dengan kebahagiaan. Sukses berarti kita mengikuti pola hidup sebagaimana diidealkan oleh masyarakat kita. Di masyarakat kita, hal ini berarti kita memiliki pekerjaan dengan gaji besar, serta keluarga yang harmonis serta religius. Ironisnya, orang yang punya pekerjaan baik dan keluarga harmonis seringkali juga hidup dalam penderitaan. Kita masih terjebak dalam kesalahpahaman.

Kesalahpahaman berikutnya, adalah kita seringkali menyamakan kegiatan ekonomi dengan usaha meraup keuntungan setinggi mungkin, jika perlu dengan cara-cara menipu. Perusahaan yang menipu, guna mendapat keuntungan besar, biasanya akan hancur di tengah jalan. Pun jika tidak, pemiliknya, dan orang-orang yang bekerja di dalamnya, akan hidup dalam penderitaan, karena kesalahpahaman yang ada di dalam kepala mereka, yang tidak mereka sadari. Kesalah pahaman lainnya bahwa kita menyamakan bekerja sebagai kegiatan mencari uang. Hampir semua orang di negeri ini berpikir semacam ini, bahwa bekerja berarti mengumpulkan uang. Ironisnya, orang yang bekerja hanya untuk mengumpulkan uang justru akan merasa hampa dan menderita pada akhirnya, ketika uangnya sudah terkumpul banyak, seseorang akan tetap hidup dalam penderitaan, akibat kesalahpahaman ini.

Kemudian, kesalahpahaman berikutnya bahwa kita seringkali menyamakan upaya mencintai dengan tindakan menguasai. Kita ingin pasangan kita seperti harapan kita. Jika tidak, kita lalu marah, dan berlaku kasar, atau justru melepaskan semuanya. Dengan pola semacam ini, kita akan terus hidup dalam penderitaan, akibat dari kesalahpahaman di dalam fikiran kita.

Kesalahpahaman terakhir, yakni tentang kebahagiaan. Kita menyamakan kebahagiaan dengan kesenangan sesaat. Akibatnya, kita belanja banyak barang, kita jalan-jalan ke luar negeri, dan kita mengumpulkan barang-barang material, supaya bisa merasa bahagia. Yang terjadi adalah, kita melakukan semua itu, namun tetap menderita. Kita hidup dalam kesalahpahaman tentang kebahagiaan.


Bottom Note

Kesalahpahaman bisa terjadi di mana - mana, bisa di lingkungan keluarga, kantor, group medsos dan lain - lain. Termasuk yang baca blognya Settia, tidak semua bahasan dan ilustrasi dalam blognya Settia bisa di pahami dengan gamblang.

GENDHUK SETTIABLOG GINUK GINUK


Untuk membuat tulisan di atas SettiaBlog gunakan coding di bawah ini, bukan gambar "png" atau "gif". Beda media kan beda cara editnya. Jangan ada yang salah paham, bukan untuk pamer atau tutorial, itu SettiaBlog gunakan membuat analogi atau ilustrasi.
<div style="background-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_ncDPbZICO3fuFlpxQP31VFDU51M4-8BxYLA_GXWe8oKNk05Ch7eeWWWQaP4HsrCYqX0OQuarxBJkcL-z-xCsZDBHtDxvoSvvp_5fBJSw9satg8m4mJGyOZ6OC4pGTD3JtwEoYV9Nt1Xrch04rGOC4Ij0ts0tro-G6MTh8prv6gvQnrM16wyl1uBwJA/s360/Pakis.jpg); background-size: cover; padding-bottom: 25px; padding-left: 10px; padding-right: 10px; padding-top: 10px; padding: 10px; repeat: repeat;"> <div style='background-color:white; text-align:center'><h3 class="animate-charcter"> GENDHUK SETTIABLOG GINUK GINUK

  
<style>
.animate-charcter
{
   text-transform: uppercase;
  background-image: linear-gradient(
    -225deg,
    #231557 0%,
    #44107a 29%,
    #ff1361 67%,
    #fff800 100%
  );
  background-size: auto auto;
  background-clip: border-box;
  background-size: 200% auto;
  color: #fff;
  background-clip: text;
  text-fill-color: transparent;
  -webkit-background-clip: text;
  -webkit-text-fill-color: transparent;
  animation: textclip 2s linear infinite;
  display: inline-block;
      font-size: 190px;
}

@keyframes textclip {
  to {
    background-position: 200% center;
  }
}

</h3></div>


Siapa yang bilang gendhuk SettiaBlog ginuk ginuk? SettiaBlog gitu kok. Lho masak tho... he... he... Lihat klip di atas! Ndak ginuk ginuk gitu kok, itu ideal namanya.

No comments:

Post a Comment