Jul 14, 2016

Kreatif jadi Infinitif


Sumber : http://media.nbcconnecticut.com/images/1304*978/f-scott-fitzgerald-0119.jpg

Anda dapat menjadi seorang creative marketer, walaupun pada dasarnya Anda bukanlah orang yang kreatif. Lalu apa yang membedakan antara kreatif, genius dan sinting karena ketiganya memiliki perbedaan yang tipis sekali. Kreatif itu adalah orang tanpa batas (The Infinitive). Nah, pertanyaan selanjutnya : supaya menjadi The Infinitive, bagaimana cara praktisnya?

Setidaknya, ada delapan pendekatan dan kebetulan kedelapan pendekatan berikut ini
diadopsi dan diadaptasi darinpemikiran Mickael Michalko.

Pertama, be distinctive. Amati dan cermati persoalan Anda dengan berbagai cara yang berbeda! Jangan sungkan-sungkan untuk menyingkap perspektif anyar yang belum pernah dijamah dan dijelajah oleh siapapun. Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk memperkaya pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan menyusun ulang masalah tersebut dengan cara-cara yang berbeda. Sering kali, pengetahuan baru ditemukan setelah menyusun ulang masalah.

Kedua, be imaginative. Kata kuncinya adalah bayangkan! Tatkala Albert Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu mencoba untuk merumuskan, termasuk dengan mencorat-coret diagram. Anda pernah mendwngar SpaceShipOne? Itu adalah nama pesawat supercepat luar angkasa milik swasta pertama di dunia. Adalah Burt Rutan membayangkan itu semua sebelum menciptakannya. Betul sekali, thoughts become things.

Ketiga, be productive. Hasilkan! Ciri khas pemangku kreativitas adalah produktivitas. Lihat saja. Di bantu asisten-asistennya, Thomas Alva Edison memegang 1.093 paten. Setelah meneliti 2.036 ilmuwan besar sepanjang sejarah. Keith Simonton dari Universitas California menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan yang dihormati.itu bukan saja membidani karya-karya yang terkenal, tapi juga karya-karya yang buruk. Tetapi, mereka sama sekali tidak takut gagal dan tidak takut membuat kesalahan demi memetik hasil yang diidam-idamkan.

Keempat, be combinative. Buatlah perpaduan yang baru! Kombinasikan dan kombinasikan ulang. Apakah itu ide-ide, bayangan-bayangan atau pikiran-pikiran. Tidak peduli kalau itu berbuntut keanehan atau ketidakwajaran. Ilmu dasar genetika modern berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang dengan nekatnya membaurkan matematika dan biologi. Maka, jadilah ilmu pengetahuan baru.

Kelima, be conective. Bentuklah hubungan-hubungan! Sekalipun antara persoalan-persoalan yang mencolok perbedaannya. Leonardo Da Vinci memergoki hubungan antara suara bel dan batu yang jatuh ke dalam air. Kejadian ini memungkinkan ia menyimpulkan bahwa suara mengalir melalui gelombang-gelombang. Samuel Morse menjejerkan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf, sesudah memerhatikan stasiun-stasiun untuk kuda.

Keenam, be contrary. F. Scott Fitzgerald pernah menulis, ukuran ukuran paling tepat untuk menguji kecerdasan tingkat tinggi adalah kemampuan untuk menyimpan dua gagasan berlawanan sekaligus dalam pikiran, namun kedua-duanya berfungsi. Ahli fisika Neils Bohr juga yakin, jika Anda memegang pertentangan secara bersamaan, niscaya Anda akan bergerak lebih maju. Dialah yang membayangkan secara serentak mengenai partikel dan gelombang, sehingga lahirlah satu konsep yang saling melengkapi.

Ketujuh, be metaphoric. Aristoteles menganggap perumpamaan sebagai tanda kegeniusan. Barangkali ini sukar untuk dipahami. Yang jelas, menurutnya individu itu memiliki bakat khusus seandainya ia sanggup menghubungkan dua hal yang berbeda menjadi satu persamaan. Wright bersaudara melakukannya dengan menghubungkan sepeda, pesawat peluncur, dan pesawat terbang.

Kedelapan, be proactive. Persiapkan diri Anda untuk menerima kegagalan demi kegagalan! Bilamana Anda mencoba sesuatu dan gagal, pastikan Anda mengerjakan sesuatu yang lain. Ini adalah prinsip pertama dari kreativitas. Kegagalan dapat berarti produktif, hanya jika Anda tidak terpaku pada itu-itu saja. Dengan kata lain, Anda harus menganalisis proses dan terus berproses, sehingga Anda dapat memetik hasil yang lain.

No comments:

Post a Comment