Jan 18, 2022

Menuangkan Ide jadi Karya Nyata itu Mudah

  


 Belakangan ini SettiaBlog sebenarnya ada rasa cemas Alasannya gini, SettiaBlog entah sudah berapa kali bermimpi ada seorang perempuan berjalan sendirian. Perempuannya sama. Ini siapa? Dan SettiaBlog mau di kasih tahu tentang apa dengan mimpi ini? Ini hanya mimpi SettiaBlog lho ya, ndak ada kaitannya dengan siapapun. O..ya, terus cerita kemarin tentang orang yang sering telepati dengan SettiaBlog, ini juga ndak ada kaitannya dengan siapapun. Ini cerita pribadi SettiaBlog. Kebetulan dulu SettiaBlog pernah chatingan dengan seorang cewek, waktu itu dia mengalami tekanan batin yang lumayan dalam. Tapi ndak SettiaBlog ceritakan di sini. Dia banyak cerita tentang banyak hal ke SettiaBlog. Seperti biasanya SettiaBlog kalau di ajak curhat kan sering cengéngésan (ndak pernah serius menanggapi). Makanya dia suka kalau curhat ke SettiaBlog, sampai hal yang paling pribadi. Seiring waktu kita tidak pernah lagi chatingan. Mungkin karena dia kangen ingin curhat ke SettiaBlog, tentu dia kan ingat terus dengan SettiaBlog dan ini yang sebabkan perasaan dia terhubung ke perasaan SettiaBlog. Jadilah telepati ini. Terus SettiaBlog juga bilang soal pola pikir sempit, ini tujuannya untuk memotivasi yang baca SettiaBlog agar tidak takut menuangkqn ide menjadi karya nyata. Dan SettiaBlog sering pamer klip murahan yang SettiaBlog buat itu tujuannya juga sama, memotivasi pembaca SettiaBlog bahwa mendapatkan ide itu mudah, di sekitar kita banyak. SettiaBlog sudah membuktikannya, bukan sekedar teori di bahas jadi teori lagi tapi di realisasikan jadi karya. Ini bukan omong kosong, banyak yang sudah membuktikam. Salam untuk yang di Bali, di Jakarta, di Surabaya, di Yogyakarta, di Bogor, di California dan kota-kota lain. SettiaBlog bangga dengan Anda-anda semua, yang terus berkarya untuk mensejahterakan keluarga, mengedukasi masyarakat dan menghibur masyarakat. Mereka adalah orang - orang yang memiliki kebersihan hati dan pikiran. Berkarya tanpa memanipulasi dan menghasut orang lain. Mereka adalah orang - orang yang berpikiran luas. Dan kami tidak pernah membedakan agama, suku, ras, jabatan, gelar, yang di lihat adalah karya yang di hasilkan. SettiaBlog juga sangat berterima kasih kepada orang - orang di sekitar SettiaBlog yang selalu sabar menghadapi kekonyolan dan keusilan SettiaBlog.

Bagi yang belum berani mulai berkarya. Bingung bagaimana caranya memulai menuliskan isi kepala yang berdesakan ingin dikeluarkan? Dari mana seharusnya memulai menulis? Kenapa rasanya susah sekali? Bagaimana caranya menulis? Kalau belum menguasai teknis menulis, kok rasanya belum pede ya? Solusi mujarabnya cukup sederhana. Mengutip petuah Gertrude Stein, penulis Amerika yang memelopori perkembangan sastra modernis, “Menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis…”
“Iya sih, kuncinya ya nulis aja, tapi… aku takut tulisanku ndak ada yang mau baca karena jelek banget. Gimana ya caranya aku bisa mulai nulis dan tulisanku renyah, bagus, enak dibaca?”


Kalau Anda baru memulai aktivitas ini, baru mau belajar menulis, sebelumnya belum ada pengalaman menulis apa pun kecuali pesan whatsapp, jelas tulisan Anda tidak akan langsung jadi indah dan cantik. Butuh jam terbang, proses berlatih, berlembar-lembar buku dibaca, berkali-kali tatap muka diskusi dengan orang lain, dan sebagainya. Namun, jangan kemudian jadi ciut dan inferior setelah mendengar bahwa untuk menghasilkan tulisan indah itu butuh waktu tidak sebentar. Setiap orang punya jalan dan momentumnya masing-masing. Dengan catatan, gigih saat belajar dan ditekuni terus-menerus. Insyaa Allah proses tidak akan membohongi hasil,

Lalu sekarang, apa yang harus Anda lakukan?

1. Nekat

Adakalanya untuk mengatasi sesuatu yang Anda anggap momok, maka cukup dibutuhkan sikap nekat untuk berhadapan dengan momok itu sendiri. Anda takut memulai menulis karena segudang alasan? Hajaaaar teruuus...! Semakin Anda takut, semakin harus nekat Anda tulis ketakutan itu. Dilarang keras membanding-bandingkan kualitas tulisan Anda dengan karya orang lain. Cukup jadikan mereka motivator. Jika ingin tulisannya seperti dia, maka pelajari bagaimana ia berproses dari nol. Sesuaikan dengan keadaan Anda. Misalnya, dia butuh waktu 5 tahun untuk sampai pada tulisan yang bagus. Apa yang dia lakukan selama 5 tahun itu dari tahun pertama? Berlatih setiap hari? Oke, kalau begitu saya akan mulai dengan latihan setiap hari, dan seterusnya.

2. Jangan Terlalu Perfeksionis

Sebetulnya, proses memulai menulis itu juga berarti mencoba memaafkan tulisan pertama Anda yang berantakan. Cukup mulai saja menulis, baru selanjutnya lanjutkan menulis, kemudian ulangi lagi menulis. Tuangkan apa saja yang ada di kepala Anda yang ingin Anda ceritakan. Jangan sekali-kali memerhatikan terlebih dulu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) serta segala macam tetek bengek aturan menulis. Itu saja intinya.
“Menulislah dengan bebas dan secepat mungkin, dan tuangkan semuanya ke atas kertas. Jangan sekali-kali melakukan koreksi atau menulis ulang sebelum semuanya habis Anda tuliskan!”
Mengapa sebagai pemula, seseorang ditekankan untuk menghindari pantangan mengedit sebelum naskah selesai? Sebab, dapat dipastikan akan membuat stamina menulis banyak terkuras di tengah jalan. Napas keburu ngos-ngosan sebelum mencapai garis akhir, lalu membuyarkan ide yang sebelumnya ingin dikeluarkan semua. Jangan sampai tewas di tengah jalan.

3. Tulis Hal-hal yang Dekat Dengan Anda, Dari Keseharian Anda. Jangan Ngoyo Cari Ide

Nah, untuk memulainya, tulis hal-hal yang dekat dengan Anda. Entah itu berupa perasaan yang sedang dialami, atau segala permasalahan yang sedang mencuat di sekitar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat catatan atau bahkan buku harian, status di media sosial juga boleh. Asalkan tetap memerhatikan adab berkata-kata di dunia maya. Kebiasaan seperti itu bisa melatih kepekaan dalam menggunakan pilihan kata yang dituliskan.
“Terkadang, kata yang paling sederhana adalah yang paling indah, juga paling efektif.”

4. Perbanyak Membaca Untuk Menambah Tabungan Kosakata

Jangan katakan Anda kurang (atau barangkali tidak) suka membaca lantas memimpikan bisa menulis tulisan yang enak dibaca. Membaca adalah harga mati untuk menambah wawasan, mengasah intelektual, menambah bank kosakata agar susunan kalimat yang dibuat terasa segar.

5. Sering Interaksi dan Diskusi

Selain buku, diskusi juga akan menambah wawasan, saling berkomunikasi, membandingkan, mengklarifikasikan bahkan memperdebatkan pengetahuan secara langsung. Pada forum seperti ini, Anda bisa minta tulisan Anda dikoreksi atau saling mengoreksi tulisan antar teman. Boleh jadi, wawasan yang diperoleh teman Anda, belum Anda dapat. Pun sebaliknya. Proses diskusi ini akan membantu Anda mengolah apa yang masuk ke dalam kepala sehingga terjadilah pemahaman.

6. Mengikuti Perkembangan Isu-isu Terkini

Fungsinya, agar otak kita tidak seperti museum zaman pra-sejarah, agar otak kita tidak gagap oleh era industri 4.0 dan era-era baru setelahnya yang entah akan ada inovasi apa lagi. Ada banyak media digital yang dapat memudahkan kita untuk membuntuti perkembangan informasi. Jangan malas mencari tahu. Jangan terlalu cuek.

7. Riset atau Cari Referensi Data Untuk Menunjang Tulisan

Resep ini akan menjadikan tulisan Anda lebih berbobot. Sebab, menulis memang tidak saja mengasah keterampilan menggunakan kata-kata, tapi juga harus lihai dalam akurasi data. Jadi tidak hanya piawai memainkan dan mengolah kata saja, tetapi juga memiliki referensi dan informasi yang berbobot di dalamnya.

8. Ibadah

Nah, apa pula ini hubungannya? Tentu ada. Sekurang-kurangnya, dengan beribadah maka akan dapat menyegarkan dan menyucikan hati Anda, sehingga dengan kondisi itu akan mudah memunculkan inspirasi. SettiaBlog acapkali hendak memulai aktivitas menulis, selalu berwudhu dan berdoa. Kalau bangun pukul 02.00 atau 03.00 pagi, salat tahajud dan membaca Alqur’an dulu, baru kemudian menulis.

“Saya pikir, hal terbaik menjadi seorang penulis adalah kita dapat mereka-reka segala sesuatu sekaligus mengatakan kebenaran pada saat yang sama.”

Dan langkah di atas bisa di terapkan dalam membuat karya apapun, tergantung bidang yang Anda ambil. Bebaskan pikiran dari tekanan, terbanglah seperti burung dalam klip murahan yang SettiaBlog buat di atas. Terbanglah! Katakan "I'm Like A Bird" seperti lagunya Nelly Furtado di atas. Karena You're beautiful, that's for sure. You'll never ever fade

No comments:

Post a Comment