Sep 5, 2019

Jejak Bisnis Nabi Muhammad SAW


Trace of You, Anoushka Shankar feat Norah Jones

Bukti umat muslim yang mencintai Nabi Muhammad SAW adalah memperbanyak shalawat dan tentunya juga mengikuti akhlak yang mulia Nabi Muhammad SAW. Dengan keagungan dan kemuliaan sifat-sifatnya, beliau juga terkenal sebagai seorang marketer yang cerdas dan beretika. Sifat-sifat itulah yang kemudian pada zaman modern ini menjadi dasar penting dalam spiritual marketing.


"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab pedih?" (QS. Ash-Shaff: 10)

Sebagai Uswatun Hasanah (teladan yang baik), tentu ada banyak hal yang bisa kita contoh dari sosok Nabi Muhammad SAW. Mulai dari keimanan, sikap, pola pikir, hingga kemampuannya dalam berbisnis. Bisnis atau wirausaha adalah dunia yang beliau tekuni jauh sebelum diangkat menjadi Rasul. Bahkan, bisa dibilang, masa kecil beliau sarat dengan pengaderan entrepeneurship. Dimulai dari pendidikan bisnis level pertama dengan menjadi penggembala kambing, Rasulullah kemudian menempuh perjalanan bisnis ke Syiria (negeri Syam) bersama sang paman. Hingga akhirnya, Rasulullah bisa memiliki aset berupa puluhan ekor unta terbaik, yang beliau jadikan mas kawin ketika akan menikah.

Tentunya Beliau bisa mencapai kesuksesan tersebut bukan tanpa usaha, bukan? Ada strategi-strategi atau kunci sukses, yang akhirnya menjadikan beliau mampu membangun kerajaan bisnisnya. Dan, strategi-strategi bisnis Nabi Muhammad SAW tersebut selayaknya menjadi modal utama bagi kita dalam menjalankan bisnis di dunia modern seperti saat ini.

Pentingnya Personal Branding

Dalam sebuah hadis disebutkan, "Sebaik-baik usaha adalah usaha orang-orang yang berniaga, yang jika berbicara tidak dusta, jika diberi amanah tidak berkhianat, jika berjanji tidak meleset, jika membeli tidak mencela barang yang dibelinya, jika menjual tidak memuji-muji barang yang akan dijualnya, jika berhutang tidak menunda-nunda pembayarannya, dan jika berpiutang tidak mempersulit orang yang berhutang". (HR. Al-Baihaqi)

Dari hadis tersebut, jelaslah bahwa konsep pertama sekaligus utama yang diajarkan oleh Rasulullah adalah pentingnya membangun bisnis dalam koridor moral dan akhlak yang mulia. Bahkan, beliau pun dikenal sebagai entrepeneur dengan identitas yang mulia, yaitu Al-Amin yang berarti dapat dipercaya. Nah, untuk mengikuti jejak sang Rasul dalam membangun personal branding yang baik dan mulia, berikut hal-hal yang harus Anda perhatikan:

a. Reputasi

Reputasi di sini berkaitan dengan bagaimana seseorang bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Jadi, sebelum Anda terjun ke dunia bisnis, benahi terlebih dulu nilai-nilai yang Anda yakini selama ini. Utamanya, yang berkenaan dengan nilai-nilai pelayanan. Jika Anda telah yakin bahwa melayani orang adalah sesuatu yang penting, maka hari-hari Anda dalam berbisnis akan dipenuhi dengan semangat melayani.

b. Kejujuran dan kepercayaan

Dalam bisnis, kepercayaan adalah hal yang penting. Bahkan, bisa dianggap sebagai sebuah aset yang berharga. Jadi, tanamkan selalu nilai-nilai kejujuran agar seseorang bisa nyaman dan aman dalam menjalin usaha bersama Anda.

c. Kreativitas dan Prestasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa prestasi seseorang bisa menjadi alat promosi terbaik bagi pengembangan usahanya. Jadi, selalu tumbuhkan rasa ingin tahu dan haus belajar, agar kemampuan Anda selalu terasah dan berkembang. Dengan kreativitas, usaha Anda juga akan berbeda dan khas. Tentunya, muara dari personal branding ini adalah kepuasan pelanggan, transparansi, pelayanan yang unggul, persaingan yang sehat dan kompetitif, serta etika dan prinsip bisnis modern yang lain.

Membangun Bisnis dengan Prinsip Keadilan dan Keseimbangan Bagi Nabi Muhammad SAW, bisnis bukan hanya sekadar untuk mengejar keuntungan, tetapi juga berorientasi untuk menolong orang lain. Karenanya, beliau juga mengajarkan tentang konsep kemitraan dalam berbisnis. Tujuannya, tentu agar kita bisa saling bantu-membantu atau win-win solution. Dalam etika bisnis modern, hal ini erat kaitannya dengan corporate social responsibility, societal marketing dan good corporate governance. Beberapa strategi bisnis Nabi Muhammad SAW ternyata masih sangat relevan untuk diterapkan di masa ini dan Anda pun bisa menerapkannya mulai dari sekarang.

No comments:

Post a Comment