Aug 23, 2019

Bunga di Tepi Jalan


bunga di tepi jalan, cover


Ketika bunga dipetik dari dahannya, dia akan mudah layu. Butuh seseorang yang benar-benar mau merawatnya. Jika tidak, maka lebih baik bunga itu tetap di dahannya sampai dia layu dan mati pada saatnya.


Apabila ada seseorang yg berani memetiknya berarti seseorang itu harus berkomitmen untuk menjaga dan merawatnya "bunga di tepi jalan", alangkah indahnya. Karena sekali dia dipetik dia tidak akan pernah bisa kembali lagi ke tangkainya.

Tuhan menciptakan kita begitu unik, dan setiap pribadi kita mempunyai tugas dan perannya masing-masing. Kita tidak perlu iri atau ingin menjadi pribadi yang berbeda, kita semua indah dimata Sang Pencipta kita. Kesulitan dan tantangan hidup kadang mendera kita, orang-orang disekitar kita mungkin mengabaikan kita atau mengusik kita. Bahkan orang yang kita cintai tak lagi percaya dan tak pernah menghargai perjuangan yang telah kita lakukan. Lihatlah bunga, dia tidak pernah khawatir akan hal tersebut, begitu juga dengan kita. Tetaplah setia dengan tugas dan peran kita.

Sering kita melihat percekcokan dalam suatu rumah tangga. Ya, mungkin karena cemburu yang berlebihan, tidak selarasnya pandangan, terlalu percaya omongan orang lain dan masih banyak lagi yang lainnya. Kurangnya kepercayaan akan berakibat salah satu dari pasangan akan merasa selalu di salahkan. Ada yang bilang rumput tetangga lebih indah dari rumput di rumah", tentunya hal ini tidak benar. SettiaBlog ada sedikit TIps bagi yang merasa selalu di salahkan dalam rumah tangga.

Beri waktu untuk menenangkan diri

Orang yang menyalahkan ccenderung sulit menerima perkataan dari orang lain, jadi tidak ada gunanya berbicara pada saat itu. Mungkin kita perlu memberi waktu, misalnya 15 menit, kemudian datang kembali dan membicarakannya dalam keadaan tenang.

Sayangi diri sendiri

Dengarkanlah hati kita. Pahami jika memang kita merasa sedih, kecewa, atau marah. Tentunya hati kita akan selalu merasa sakit saat orang lain kejam terhadap kita. Kita sebaiknya bersikap lembut kepada diri sendiri, bukan bersedih dan ikut menyalahkan diri sendiri.

Cermati apa yang kita katakan pada diri sendiri yang membuat kita merasa sakit

Sadar atau tidak sadar kita sering baper dengan perilaku tidak baik orang lain. Faktanya, apapun yang kamu lakukan sehingga memicu kemarahan mereka, kamu tidak pantas untuk disalahkan atau dipermalukan. Jika mereka menyalahkan atau mempermalukan kamu, itu adalah masalah mereka.

Telaah perasaan yang sudah lama yang berdampak sampai sekarang

Mungkin masih ada rasa sakit yang dari dulu belum dituntaskan. Hal itu dapat membuat perasaanmu sekarang memburuk. Semakin kita berusaha menerima rasa sakit yang dulu, akan lebih mudah perasaan itu hilang.

Cari tahu sebenarnya apa yang terjadi pada orang itu

Mungkin saja orang itu sedang sangat lelah atau mengalami hari yang buruk sehingga tidak bisa bicara secara baik-baik. Berempati dengan orang lain bisa membuat kita merasa lebih baik dan tidak terlalu menganggap hal tersebut terlalu serius. Dan bisa jadi ada pesan penting yang tersampaikan melalui perilaku orang yang tidak baik kepada kita.

Ambil waktu sejenak dan lakukan hal-hal yang membuat perasaan membaik

Bisa dengan berjalan santai sambil menghirup udara segar, cerita kepada teman, menulis, dan lain-lain. Lakukanlah apapun hal yang membuat kita merasa lebih tenang dan damai.

Jika nanti sudah sama-sama tenang dan mau membuka diri, kita bisa lebih dalam saling mengenal

Terkadang saat kita saling memisahkan diri sejenak, masalah bisa saja terasa hilang begitu saja dan tidak ada hal yang perlu dibicarakan lagi. Jadi lain kali jika ada masalah yang perlu diselesaikan, kita perlu menenangkan diri terlebih dahulu sehingga kedua pihak dapat bisa saling membuka diri untuk menerima masukan dan tanggapan.

No comments:

Post a Comment