Jan 4, 2024

Tingkat Spiritual Sebagai Penentu Kualitas Kerja Seseorang

 


Video klip di atas "piece by piece" milik Si ginuk - ginuk, Kelly Clarkson. SettiaBlog jadi ingat ungkapan kayak ini ;
The great awareness comes slowly, piece by piece. The path of spiritual growth is a path of lifelong learning. The experience of spiritual power is basically a joyful one.

(Kesadaran besar datang perlahan, sepotong demi sepotong. Jalan pertumbuhan spiritual adalah jalan belajar sepanjang hayat. Pengalaman kekuatan spiritual pada dasarnya menyenangkan.)

Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Menurut penelitian-penelitian di bidang neurologi, kecerdasan spiritual  memiliki tempat di dalam otak. Hal ini berbeda dengan yang dikatakan sebelumnya oleh Howard Gardner bahwa kecerdasan spiritual tidak punya tempat di dalam otak kita seperti kecerdasan yang lain. Dalam hal ini berarti menyadari kehadiran Allah SWT di sekitar kita dan untuk memberi makna dalam kehidupan.

Dan orang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi akan ;

• Memiliki fleksibilitas tinggi

Orang dengan kecerdasan spiritual yang tinggi biasanya mampu menyesuaikan diri dengan tempat di mana mereka berada. Sikap yang mudah beradaptasi dengan berbagai keadaan membuatnya mampu menghadapi berbagai permasalahan.

• Memiliki tingkat kesadaran yang tinggi

Ketika seseorang memiliki kesadaran spiritual yang tinggi terhadap dirinya, ia mampu mengelola emosinya dengan baik.

• Mampu menghadapi kesulitan dan rasa takut

Orang yang memiliki kecerdasan spiritual mampu melepaskan hal-hal yang bersifat materi. Oleh karena itu, hal tersebut bukan lagi dianggap stressor  tapi menjadikan mereka lebih kaya akan pengalaman hidup.

• Memiliki Visi dan Misi dalam Hidup

Orang yang memiliki kemampuan spiritual sudah memiliki visi dan misi dalam hidupnya. Mereka tidak hanya ikut dalam suatu arus tanpa memiliki target tertentu dalam hidup, namun memiliki komitmen dan tujuan serta makna dari hidupnya.

  Hasil kerja seseorang dapat dilihat dari figur spiritualnya. Di zaman modern seperti ini  banyak perusahaan atau instansi yang menggunakan trend spiritual sebagai patokannya. Artinya dalam merekrut karyawan tidak hanya dilihat dari segi keilmuan saja. Misalnya ada dua calon karyawan keilmuannya sama tapi tingkat spiritualnya berbeda. Karyawan yang mempunyai spiritual tinggi akan diterima. Dengan alasan bagus tidaknya kinerja seseorang tidak hanya ditentukan oleh ilmu saja tetapi juga tingkat keyakinan kepada Allah SWT. Tingkat keyakinan kepada Allah SWT rendah maka mutu kerja pasti rendah. Coba kita lihat orang yang pembobol bank melalui internet. Mereka mempunyai ilmu komputer yang tinggi dan canggih. Butuh kecerdasan pikiran yang bagus dan tidak semua orang bisa melakuannya. Itu dilakukan karena keyakinan kepada Allah SWT rendah.  Keyakinan yang rendah membuat mutu kerja pasti rendah. Mereka menghalalkan segala cara untuk mencari keuntungan pribadi.

Karyawan yang kemampuan pas-pasan, tapi mau belajar dan spritual tinggi akan lebih baik. Lebih baik mempunyai karyawan S1 tapi jujur dari pada S2 berpengalaman tapi tidak jujur. Lagi-lagi kejujuran menjadi kunci dari sebuah kinerja. Suasana kerja pun akan kondusif dan membawa motivasi kerja yang tinggi. Seandainya terjadi persaingan akan terjadi persaingan yang sehat. Tidak menggunakan jalan pintas yang menyesatkan. Orang yang tingkat spiritualnya tinggi pada umumnya memiliki motivasi kerja yang tinggi pula. Hasil kerja yang diperolehpun maksimal dan mampu melahirkan karya terbaik. Sedangkan orang yang tingkat spiritualnya rendah motivasinya juga rendah. Beda orang yang motivasinya tinggi tapi tidak didukung tingkat spiritual tinggi akan bekerja hanya untuk kepentingan sendiri dan cenderung merugikan orang lain.

Untuk memiliki tingkat spiritual kerja yang tinggi dibutuhkan konsistensi ritual khusus.

• Pertama, memperbanyak zikir. Zikir adalah senantiasa mengingat Allah SWT dalam segala aktivitas. Orang yang senantiasa berzikir akan merasa diawasi setiap perbuatan yang dilakukan. Dengan berzikir seseorang akan mempunyai sebuah keyakinan bahwa semua perbuatan akan dipertanggungjawabkan. Zikir akan berdampak meningkatkan spiritual dalam diri tumbuh sehingga kualitas pekerjaan yang dilakukan menjadi baik.

Kedua, Memperbanyak tafakur. Introspeksi diri menghasilkan konsistensi diri. Dengan tafakur seseorang akan istoqomah dalam kebaikan.Seperti sabda Rasulullah SAW, bahwa hati itu ibarat wajan di atas api yang panas, bergoyang-goyang. Jadi ibarat tanaman perlu disiram secara rutin agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Hati yang tidak pernah disirami akan layu. Salah satu cara menghidupkan hati yaitu dengan tafakur. Tafakur dapat dilakukan setiap saat. Tafakur dapat terus dilakukan sebagai sarana untuk mmeperbaiki diri dan meningkatkan spiritual kerja.

Ketiga, Berhenti sejenak. Berlari terus pastilah akan merasa capek. Berhenti sejenak untuk melanjutkan sesuatu pasti akan lebih baik. Dalam kehidupan kita perlu adanya berhenti sejenak untuk mewujudkan berbagai hal. Aktivitas yang padat pasti akan berhenti manakala waktunya shalat, berdo'a, makan, melakukan ngobrol dengan teman, berwisata, jalan-jalan di mall dan lain sebagainya.  Banyak orang kelihatan sibuk dan tidak menghiraukan keadaan sekeliling yang seharusnya mendapat perhatian. Mereka tidak menyadari inspirasi sebenarnya datang dari lingkungan sekitar. Mereka kadang kehilangan jati dirinya. Kesibukkan mereka membutakan makna hidup dari bekerja yang sesungguhnya.

Bila kita terlalu sibuk maka tidak akan menikmati hidup. Adanya spritual kerja yang ada dalam diri akan menumbuhkan kualitas kerja yang maksimal karena pengawasan Allah SWT melekat, adanya instrospeksi diri dan berhenti sejenak untuk merencanakan target yang akan dicapai. Pola kerja yang demikian akan memberi gairah kerja maksimal dan berkah.


Lagu "piece by piece" sendiri bercerta tentang Kelly Clarkson yang ditinggalkan oleh ayahnya sejak kecil. Dia merasa sedih dan berharap ayahnya itu bisa kembali. Namun, ayahnya ndak lekas kembali. Pada akhirnya, Kelly berharap hal ini tidak terjadi pada suaminya. Dia berharap suaminya tidak seperti ayahnya yang meninggalkannya. Dia menginginkan kehidupannya baik-baik saja dan memiliki sesosok suami yang bertanggung jawab. SettiaBlog sendiri juga sangat bersyukur, Alhamdulillah bisa membuat blog dengan nama Setiarso Sarjono, yang mengikutkan nama almarhum bapak SettiaBlog. Sarjono. Walaupun blognya Settia ini tidak terlalu bermanfaat bagi banyak orang tapi SettiaBlog udah senang kok, bisa membuat blog ini.

Jika Anda pernah membaca cerita - cerita kayak Lamborghini, Harley-Davidson atau Piaggio yang berjuang babak belur untuk mengukirkan namanya agar di kenal dan di kenang orang seluruh dunia sepanjang masa. Udah ya, tambah ngelantur ke mana - mana nanti cerita SettiaBlog. Yang jelas, 'Keluarga adalah salah satu mahakarya Allah SWT', walaupun 'Tidak ada keluarga yang sempurna. Terkadang kami berdebat, berkelahi, bahkan satu waktu berhenti berbicara satu sama lain. Namun pada akhirnya, keluarga tetaplah keluarga, di mana cinta akan selalu ada.'

No comments:

Post a Comment