Jun 2, 2023

Kunci Untuk Bisa Istiqomah Menjalankan Bisnis

   



Tadi malam SettiaBlog buat bahasan , karena ketiduran jadi baru bisa  posting. Judul lagu pada video klip di atas sebenarnya "Incomplete". Dan itu SettiaBlog ambil potongan liriknya I pray for this heart to be unbroken. Ini seperti yang SettiaBlog lakukan, selalu berdo'a agar hati ini tidak terluka atau rusak. Dan SettiaBlog juga selalu berdo'a agar apa yang telah kita raih dan perjuangkan tidak hancur, karena emosi sesaat atau kepentingan - kepentingan orang yang tidak bertanggung jawab. Karena mempertahankan sesuatu yang telah kita raih tidaklah mudah, perlu kesabaran dan kesadaran. Dalam lagu tersebut di lanjutkan dengan lirik, But without you all I'm going to be is incomplete. Ya, kita tidak mungkin bisa berjalan sendiri - sendiri. Belum lengkap rasanya jika berjalan sendiri. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa mempertahankan itu lebih sulit dari pada meraihnya. Karena mempertahankan itu membutuhkan perjuangan yang jauh lebih berat dari sekedar meraihnya. Di perlukan sikap istiqomah (teguh pendirian) dalam mempertahankan apa yang telah di raih.

Dalam dunia bisnis pun juga sama. Berbisnis itu sama dengan berlari marathon, perjalanannya panjang, berliku, persaingannya banyak, dan seringkali ditengah jalan kita sudah merasa kelelahan dan kehabisan energi sebelum mencapai garis finish. Di sisi lain, saat kita sedang kelelahan ini ternyata ada pelari-pelari lain yang tetap berlari dengan konsisten dari awal dan satu persatu melampaui kita dan terus berlari sampai akhirnya tidak terlihat lagi oleh kita. Ya, persistensi (istiqomah) adalah kunci penting yang membuat kita bisa secara konsisten maju terus untuk melangkah ke depan dan tetap bersaing dengan pebisnis lainnya untuk menuju pencapaian yang kita inginkan dalam bisnis.

Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk dapat mempertahankan persistensi kita, antara lain:

1. Miliki Target Yang "Mudah" Dalam Jangka Pendek

Kepercayaan diri akan semakin besar jika seseorang sering memiliki banyak pencapaian di berbagai aspek dalam kehidupannya. Begitu juga dalam menjalankan bisnis, semakin banyak pencapaian yang kita raih, akan semakin tinggi level kepercayaan diri kita sebagai pebisnis, sebaliknya semakin tidak pernah kita mencapai sebuah kesuksesan, lama kelamaan akan muncul rasa ketidak percayaan diri dan biasanya menjadi awal sebelum memutuskan untuk menyerah. Membangun keberhasilan dalam proses membangun bisnis sebetulnya bisa kita design dari awal dengan cara menetapkan target target kecil untuk mencapai target besar yang kita inginkan, karena terkadang target menjadi sulit tercapai bukan disebabkan karena sulitnya sebuah target tetapi karena kita tidak memiliki panduan yang detil untuk mencapai target dan kemudian mengalami loss focus pada prosesnya.

  Misalkan, jika kita memiliki target Rp. 150 juta per bulan, akan lebih mudah jika kita pecah target tadi menjadi lebih kecil dan pendek jangka waktunya. 150 Juta perbulan sama dengan Rp. 5 juta per hari. Jika dalam satu hari kita memilik waktu 10 jam maka, kita memiliki target sebesar Rp. 500 ribu perjam. Harga jual dari produk kita adalah Rp.100 ribu per unit, sehingga dengan kata lain yang perlu kita capai adalah 5 konsumen per jam. Nah, dibandingkan kita terjebak dengan target bulanan sebesar Rp. 150 juta per bulan, secara psikologis akan lebih mudah untuk memikirkan bagaimana caranya kita mendapatkan 5 konsumen per jam. Dengan hanya terfokus terhadap pencapaian jangka pendek ini, yaitu 5 konsumen perhari, kita tidak akan terlalu terbebani dan memiliki keleluasaan setiap jamnya dalam menyusun perencanaan, melakukan ekseskusi dan mengevaluasi kinerja dari bisnis kita yang pada akhirnya jika target setiap jam tadi tercapai tentunya, target Rp. 150 juta perbulan juga akan tercapai juga.

2. Cari Lawan Yang Bisa Memotivasi

Seringkali kita membutuhkan motivasi eksternal untuk dapat memunculkan potensi terbaik kita, kompetisi adalah cara yang cukup efektif untuk dapat memicu adrenalin kompetisi kita dan berusaha lebih maksimal untuk dapat bertahan di persaingan yang ketat. Setiap manuver dan berbagai pencapaian dari kompetitor yang berdampak pada bisnis yang kita miliki tentu dapat menjadi pemicu untuk kita terus berpikir kreatif dan inovatif, jika tidak mau bisnis kita terlibas ditengah persaingan yang ketat.  “Challenge and response”, sebuah konsep yang dikemukakan oleh Arnold Toynbe seorang sejarawan dari Inggris pada tahun 1947 yang menjelaskan kenapa negara seperti Mesopotamia yang dikenal tandus bisa bertahan dan menjadi negara yang besar. Karena ketidak idealan kondisi inilah yang membuat penduduk dan kerajaannya terus berinovasi dan mencari cara untuk bertahan hidup. Pola berpikir untuk terus bertahan hiduplah yang harus dimiliki oleh kita sebagai pebisnis untuk tidak terjebak dalam kondisi kondisi nyaman yang sebenarnya tidak permanen, karena setiap waktu akan bermunculan bisnis-bisnis baru yang lebih inovatif, belum lagi kompetitor lama kita yang terus berbenah membuat perbaikan di berbagai aspek. Oleh karena itu, carilah lawan bisnis Anda bukan sekedar untuk dijadikan lawan yang perlu di hancurkan tetapi jadikan mereka sparring partner untuk terus memacu adreanlin dan kreatifitas kita menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam bisnis yang kta miliki

3. Temukan Lingkungan Yang Mendukung

Apa yang kita pikirkan dan lakukan biasanya merupakan cerminan dari apa yang kita dengar dan lihat. Sebagai seorang pebinis sangat penting untuk menjaga kualitas dari informasi yang masuk ke dalam pikiran kita, karena berita yang masuk akan menentukan kualitas dari data dan fakta yang akan kita jadikan dasar membuat keputusan bisnis dan akan membentuk pola berpikir kta sebagai seorang pebisnis. Ekosistem bisnis yang baik akan memberikan berbagai fakta bahwa ternyata banyak pebisnis yang sukses tetapi banyak juga yang gagal, kita akan belajar banyak tentang bagaimana cara mengelola bisnis yang baik dan mendapatkan pengetahuan tentang berbagai faktor yang dapat mengakibatkan sebuah bisnis bangkrut. Ekosistem dan lingkungan yang mendukung ini akan menjadi vitamin yang dapat memberikan banyak energi dan pembelajaran bagi kita sebagai pebisnis untuk dapat menyususn strategi yang efektif dan juga memberikan persiapan mental yang baik saat kita mengalami kegagalan.  

4. Sering Jalan - Jalan Cari Inspirasi

“Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina” Nasihat yang diberikan oleh Imam Al Baihaq merupakan sebuah perumpamaan bahwa untuk mendapatkan ilmu dan inspirasi yang gampangnya jangan cuma diem di kandang sendiri terus. Ayok kita jalan-jalan !!!!  Tentunya jalan-jalan di sini bulan sembarang jalan-jalan ya. Tetapi jalan-jalan berkualitas, dari mulai memantau dan mempelajari pola perilaku dari konsumen dari semua segmen usia dan daya beli. Pelajari cara mereka memberikan experience kepada konsumen mereka, review strategi harga dan promosi dari para kompetitor, pelajari semuanya, catat dan analisis. Dari semua data-data yang kita dapat segera rumuskan berbagai inovasi dan strategi yang efektif, dan bangun binsis kita berdasarkan data, fakta, dan experience.

5. Ingat Dengan Mimpi Awal

Mimpi yang kita ingin kita wujudkan di awal bisnis adalah alasan kenapa kita memulai sebuah bisnis. Pada perjalanan menjalankan bisnis seringkali kita teralihakan karena berbagai alasan yang dapat membuat kita merasa sudah puas atau sebaliknya kehilangan motivasi untuk terus berjuang menjalankan bisnis. Ketika kita dalam kondisi labil inilah yang harus kita ingat adalah alasan kenapa kita berjuang untuk terus bertahan membangun bisnis kita. Mungkin alasan untuk memulai bisnis adalah untuk dapat memiliki kekayaan, ada juga yang beralasan memulai berbisnis untuk menjadi dapat beribadah sambil mendapatkan kemakmuran atau ada juga yang bermimpi berbisnis untuk dapat membuka lapangan pekerjaan sebesar besarnya. Apapun mimpi kita, pertahankan mimpi awal kita dan jadikan penyemangat dan pengingat, sehingga kita bisa terus menjalankan bisnis dengan sebuah tujuan yang jelas.





Bottom Note

Tay, maaf ya, lagu pada video klip di Bottom Note ini "Safe and sound" milik kamu tapi sedikit di rusak, ndak apa kan ya. Klipnya sendiri SettiaBlog kasih beratnya perjuangan Naruto dan Hinata. Ndak mungkin kan ya dalam perjalanan hidup ini selalu mulus, pasti ada susahnya. Makanya kita harus selalu istiqomah dalam bekerja. Hadist HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah di bawah ini :
"Istiqomahlah dan kalian tidaklah akan mampu (untuk istiqomah dalam semua ketaatan dengan sebenar-benar istiqomah)” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah, dinilai sahih oleh Syaikh Al-Albani).

Istiqomah adalah teguh dan terus menerus di atas agama, yaitu senantiasa taat pada Allah SWT dan menjauhi segala yang mendatangkan murka Allah. Istiqomah meliputi urusan zhohir dan batin, yaitu amalan jawarih (anggota badan) dan amalan hati. Istiqomah dalam bekerja bisa diartikan sebagai “ia ikhlas bekerja karena Allah, ia bekerja secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan rizqi yang halal karena ketaatannya kepada Allah, serta ia bekerja itu tidak melanggar ketentuan-ketentuan Allah, ia bekerja dengan jujur dan rajin sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasulullah”.

Beristiqomah dalam berkerja tidak serta merta hanya cukup dengan mengulang-ulang atas apa yang kita kerjakan dalam perkerjaan melainkan perlu ada tahapan untuk kita beristiqomah dalam berkerja ,
• Tahapan yang pertama adalah , mencari metode atau pola dalam menjalankan perkerjaan. Setiap tempat kita bekerja pasti mempunyai standar berkerja atau yang sering kita dengar dengan istilah SOP , maka dalam menjalakan SOP tersebut kita harus mencari metode atau pola yang akan kita gunakan dalam berkerja tanpa menyalahi aturan-aturan dari pada perusahaan tersebut yang menurut kita nyaman dan cocok sesuai dengan kemampuan setiap pekerjanya.

• Tahapan yang kedua adalah istimrar ( mengulang-ulang ) Setelah kita menemukan metode yang  nyaman dan cocok  dalam bekerja dan dapat dipastikan tidak  melanggar dari pada SOP dan dapat memajukan tempat kita berkerja, maka kita harus mengulang-ulang metode tersebut agar kita semakin paham atas metode berkerja yang sudah kita dapatkan dan dapat mempermudah dalam bekerja.

• Lalu tahapan yang terakhir adalah Istiqomah ( teguhkan dalam hati ) Istiqomah  menjadi tahapan terkahir, meneguhkan metode dan cara yang sudah kita dapatkan lalu kita mengulang-ulang dalam melakukan pekerjaan kita dalam rangka untuk memajukan dan mengembangkan tempat kita bekerja serta memberi manfaat bagi diri sendiri, lembaga dan sesama.

No comments:

Post a Comment