Jun 21, 2023

Keimanan dan Kenyamanan

 


Video klip di atas SettiaBlog kasih judul "tempat yang nyaman". SettiaBlog mengetik bahasan ini dalam keadaan sedikit sedih dan sedikit melelehkan air mata. SettiaBlog minta maaf ya, terkadang sikap SettiaBlog tidak enak. Tapi tujuannya baik kok. Sebenarnya SettiaBlog selalu mengharapkan tempat yang nyaman, baik di rumah atau tempat kerja. Tempat yang nyaman akan membuat keadaan fisik dan pikiran mampu berfungsi dengan baik atau biasa di katakan keadaan sehat seutuhnya. Maka dalam bekerja perlu mendapatkan tempat yang nyaman karena dengan kenyamanan semua pekerjaan dapat di selesaikan dengan benar.  Rasa nyaman atau kenyaman merupakan keadaan dimana terpenuhinya kebetuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistic.  Terkadang dalam bekerja kita tidak menyadari bahwa rasa nyaman merupakan suatu hal yang penting yang dapat mempengaruhi motivasi kita dalam melakukan pekerjaan. Salah satunya adalah relasi dalam bekerja. Dalam bekerja relasi dengan rekan kerja merupakan hal yang sangat mempempengaruhi rasa nyaman, karena jika kita mendapatkan rekan kerja yang satu visi dan misi maka dalam bekerja akan di lakukan dengan persaan senang, namun sebaliknya apabila dalam bekerja kita mendapatkan rekan kerja yang tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya, tidak bisa di ajak bertukar pikiran maka dapat di pastikan bahwa suasana dalam bekerja akan sangat tidak nyaman.

O...ya, untuk background yang SettiaBlog pakai pada bahasan sebelumnya, itu warna light mocha. SettiaBlog ambil dari warna topi yang  udah lama ndak SettiaBlog pakai, produknya Brodo, Bandung. Biasanya wanita yang  menggunakan hijab berwarna light mocha  akan terlihat lebih anggun, ini pengalaman SettiaBlog, kalau lihat istri SettiaBlog pakai hijab light mocha lebih terlihat anggun, maaf lho ya, jangan ada yang marah. Kalau dalam psikologi, warna light mocha,  melambangkan kejujuran, ketulusan, serta keseriusan. Sekali lagi SettiaBlog dan istri SettiaBlog minta maaf, jika ada tindakan dan ucapan yang kurang berkenan. Beneran, SettiaBlog itu sering menyendiri dan berpikir, gimana ya caranya agar suasana tempat kerja itu bisa selalu nyaman, penuh canda tawa dan ndak ada rasa curiga. Sayuk Rukun Agawe Santoso, dimana kebersamaan akan menjadikan kebahagiaan.

Di berbagai tempat, kita sering mencari suasana aman dan nyaman. Ketika ingin bepergian ke tempat jauh dengan transportasi udara, orang menginginkan pesawat yang ditumpangi itu nyaman. Atau ketika ingin berekreasi ke sebuah tempat, orang juga ingin merasakan suasana tenteram. Apalagi, tujuannya untuk melepas kejenuhan. Namun, sering kali keamanan dan kenyamanan itu hanya hadir sementara. Katakan saat berekreasi, kenyamanan yang dirasakan seseorang itu hanya sekejap, setelah itu hilang. Demikian juga di saat seseorang menaiki pesawat yang mewah, terkadang tidak merasakan kenyamanan. Bukan karena pesawatnya, melainkan karena orang yang duduk di sampingnya pening dan muntah sehingga suasana nyaman pesawat mewah itu tidak dapat dinikmati.

Sebenarnya, keamanan dan kenyamanan itu bukan berada di luar diri, melainkan berada pada diri kita masing-masing. Rasa nyaman itu sangat bergantung pada suasana batin yang diliputi keimanan. Seseorang yang memiliki keimanan mantap akan merasa nyaman kapan dan di mana pun dia berada.  Allah SWT berfirman, "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati akan menjadi tenang." (QS ar-Ra’d: 28). Dari ayat ini kita memahami bahwa sumber kenyamanan itu adalah hati yang selalu ingat kepada Allah SWT. Keliru besar ketika kita menyatakan bahwa kenyamanan itu pada ciptaan-Nya; menikmati puncak gunung yang indah, menginap di hotel yang fasilitasnya mewah, menatap pantai yang disapa ombak silih berganti. Kita pun mengatakan; ‘saya menemukan kenyamanan’. Kenyamanan dan ketenangan itu bisa jadi berubah menjadi ketakutan. Misalnya, ketika sedang kita sedang menikmati indahnya pantai, tiba-tiba datang gempa bumi sehingga kita merasa takut dan lari dari tempat tersebut karena takut tsunami. Kita mungkin masih ingat sosok sufi Nizhan al-Mahdudi yang kaya raya, tapi hidup di rumah yang sangat sederhana. Suatu saat, anaknya pernah bertanya kepada beliau, "Mengapa tidak membangun rumah mewah yang nyaman untuk dihuni?" 

Beliau menjawab dengan bijak; pertama, sebesar apa pun rumah, toh yang kita butuhkan hanya tempat berbaring. Rumah yang mewah sering melalaikan kita dan tidak peduli dengan kehidupan sosial.
Kedua, katanya, rumah kecil ini akan membuatmu lebih cepat mandiri dan dewasa.
Ketiga, suatu saat nanti setelah tua, kami akan tinggal berdua sebagaimana kami dulu baru menikah karena kalian juga telah hidup bersama keluarga masing-masing.

Rasa kenyamanan hidup yang berbeda dari kebanyakan orang ini tidak hadir begitu saja dalam jiwanya kecuali karena hatinya sudah diliputi keimanan yang kokoh. Al-Mahdudi percaya sepenuhnya kepada Allah SWT bahwa kenyamanan yang abadi itu justru ketika seseorang menggantungkan hidup sepenuh hati hanya kepada Sang Khalik. Akhirnya, kalau kita serius mencari ketenangan, carilah ketenangan abadi dengan berusaha merajut iman dalam diri. Kemantapan iman itulah yang menjadi gerbang untuk memasuki dunia kenyamanan abadi. Dalam kondisi apa pun; susah atau senang, ditimpa atau tidak ditimpa musibah, kita senantiasa merasa aman dan nyaman.

SettiaBlog juga minta maaf kalau sering menemukan salah ketik dalam bahasan. Mohon di maklumi, SettiaBlog membuat blog ini 100% menggunakan Handphone, sesuai komitmen awal. Dan ndak ada seorangpun yang membantu dalam pengeditan. Harus tangan SettiaBlog sendiri yang membuat. Kalau untuk editornya SettiaBlog gunakan Hp Nokia, keluaran tahun 2022. Anda boleh tebak kok, Nokia seri apa yang SettiaBlog gunakan sebagai editor? 

No comments:

Post a Comment