Nov 30, 2022

Meneguhkan Komitmen Diri

 



Kali ini SettiaBlog hanya ingin cerita - cerita yang santai. Cerita apa ya enaknya? Sebelum cerita, SettiaBlog mau ucapkan banyak terima kasih pada semua yang baca blognya Settia. Dari awal SettiaBlog sudah menegaskan bahwa SettiaBlog seorang muslim dan bahasan SettiaBlog juga banyak di dasari pemikiran umat Islam. Tapi Alhamdulillah semua orang bisa menerima bahasan SettiaBlog dan ini sebuah anugrah tersendiri bagi SettiaBlog. Kalau lagu "i love you" dalam klip di atas milik Avril Lavigne, masih ada yang ingat kan ya. Klipnya sendiri milik Dilraba, kalau SettiaBlog menampilkan klip miliknya dia pasti banyak yang merasa tidak tenang kan ya....he...he... Maaf! Kenapa SettiaBlog beberapa kali menampilkan Dilraba dalam postingan SettiaBlog, tentu ada alasan. Nanti SettiaBlog akan jelaskan. Lagu "i love you" nya Avril di atas mewakili kasih sayang SettiaBlog kepada semua orang yang di tuliskan apa adanya dalam bentuk blog, ya bisanya SettiaBlog hanya seperti itu. Dan ndak lupa untuk gendhuk SettiaBlog, SettiaBlog suka yang apa adanya.

Dilraba, Selena Gomez, Taylor Swift, ini contoh - contoh orang yang memiliki komitmen diri yang tinggi, sangat mencintai keluarga terutama ibu dan mampu menjadi dirinya sendiri. Jadi bukan hanya sekedar cantik atau pintar, tapi memiliki softskill yang memadai. Komitmen sendiri bagian dari softskill. Kata 'komitmen' memang mudah diucapkan, namun sulit dipraktikkan. Tidak serta merta gampang menjadi pembiasaan. Satu sikap yang harus diteguhkan, komitmen. Sebenarnya, setiap hari kita telah berkomitmen. Setidaknya komitmen untuk berbuat kebaikan, bertahan hidup dan melaksanakan kewajiban. Jika hal tersebut telah mengakar pada diri kita, itulah komitmen diri.

Komitmen sendiri bisa diartikan sebagai suatu tindakan untuk melakukan sesuatu. Komitmen merupakan bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat kepada orang lain, hal tertentu, atau tindakan tertentu. Maka, seseorang yang memiliki komitmen tinggi akan merasa diikat oleh kewajiban yang dibentuk sendiri dalam melakukan sesuatu. Komitmen diri bukanlah terjadi karena terpaksa. Bukan pula lahir dari jiwa orang lain. Komiten diri akan melekat erat jika lahir dari hari dan jiwa kita. Sehingga, jika kita ingin memiliki komitmen tinggi, maka kita jualah yang harus memperjuangkannya.

Biasanya, seseorang yang memiliki komitmen tinggi, ia akan sulit melanggarnya sendiri. Sebab, jika dilanggar, mengandung arti ia telah merusak komitmen dirinya. Kalau komitmennya sendiri dirusak oleh tindakannya sendiri, dapat dikatakan bahwa sesungguhnya ia tidak lagi berkomitmen. Sebagian orang mengatakan ia memiliki komitmen yang redah. Mudah melanggar komitmennya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari komitmen diri dapat menggambarkan kualitas diri seseorang. Juga bisa menjadikan seseorang memiliki predikat tertentu. Misalnya, jika seseorang selalu dalam musibah, lalu ia berkomitmen untuk sabar menghadapinya, maka ia dapat dikatakan sebagai orang yang penyabar. Seorang suami atau kepala keluarga haruslah memiliki komitmen tinggi untuk dapat menghidupi keluarganya. Beragam cara dilakukan untuk mencari sumber penghidupan, mencari rezeki. Sehingga, ia benar-benar mampu membuktikan dapat memberikan nafkah kepada keluarganya. Seorang guru seharusnya juga memiliki komitmen diri yang kuat. Misalnya, mengajar tepat waktu, terus melakukan perubahan ke arah lebih baik, belajar sepanjang hayat, hidup tanpa pinjaman dari riba, serta melaksanakan tugas-tugas keguruan penuh tanggung jawab. Begitu pula sebagai seorang penulis. Ia sepatutnya memiliki komitmen diri yang tinggi. Misalnya, menulis setiap hari, membaca setiap waktu, serta mampu menangkap ide dari mana saja sebagai gagasan untuk menulis. Apakah Anda sudah memiliki komitmen yang tinggi. Marilah kita telisik ciri-cirinya berdasarkan pengalaman dan perstiwa yang terjadi dalam hidup dan sekitar kita. Orang berkitmen, biasanya:

1. Melakukan sesuatu secara sukarela. Tanpa paksaan, ia mampu mengerjakan sesuatu dengan baik.

2. Lahir dari hati dan jiwa yang mendalam. Bukan karena iming-iming. Tidak karena apresiasi orang lain membuatkan salah niat hingga lupa daratan.

3. Selalu jujur pada diri sendiri. Apa yang dikatakan dapat dibuktikan dengan tindakan nyata. Misalnya, ingin menulis setiap hari, maka buktikan dengan menulis setiap hari.

4. Menghargai orang lain. Orang berkomitmen bukan berarti ia bersikap acuh tak acuh pada orang lain. Ia harus mampu menempatkan pribadi yang rendah hati, tidak sombong dan tetap menghargai apapun dan bagaimanapun yang dihasilkan oleh orang lain.

5. Menghormati privasi orang lain. Setiap orang memiliki privasi, maka hormatilah sebagai komitmen kita. Jangan sekali-kali mengganggap orang lain kecil, kerdil dan tidak bisa.

6. Selalu belajar dari sikap orang lain. Jika ada sikap orang lain baik, tirulah. Ketika kita menjumpai sikap orang lain kurang baik, jadikanlah pelajaran agar kita tidak seperti itu.

7. Ikhlas melakukan sesuatu. Melakukan sesuatu selalu lahir dari hati yang ikhlas. Tidak ada rasa berat hati dan menggerutu.

8. Menepati janji. Jika kita berkomitmen, maka tepatilah setiap janji yang disepakati. Mintalah maaf dengan alasan yang rasional jika tidak bisa menepatinya secara mendadak. Jika ada hal yang membuat kita tak bisa menepati kesepakatan dan janji, sampaikan dari awal. Sehingga tidak mengundang persepsi beragam dari pihak lain.

9. Teguh pendirian. Orang berkomitmen tinggi akan selalu teguh pada prinsip. Sesuatu yang diyakini baik, maka ia akan terus memgang teguh prinsip itu.

Selanjutnya SettiaBlog akan ingatkan kembali tentang soft skill. Soft skill adalah kemampuan karakter pribadi seseorang dalam interaksi dan meningkatkan kemampuan individu. Hal ini menjadi cukup penting bagi setiap aspek kehidupan. Lalu apa saja soft skill yang wajib dimiliki?

Komunikasi

Tahukah Anda jika kemampuan komunikasi yang buruk akan membawa perusahaan menuju kerugian? Salah satu faktor kegagalan perusahaan dalam menjalankan bisnis adalah pola komunikasi yang buruk. Dengan demikian, komunikasi yang efektif adalah alat penting bagi setiap perusahaan. Komunikasi yang efektif juga dapat membina hubungan kerja yang baik antara staf dan atasan yang akan meningkatkan moral dan efisiensi. Dalam konteks pekerjaan, komunikasi yang dimaksud mencakup komunikasi verbal dan non-verbal. Komunikasi yang terjalin dengan baik pada awal pekerjaan turut membuat impresi yang berkesan bagi orang-orang baru di perusahaan.

Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis data dan informasi secara logis dan objektif serta sangat berharga bagi pengusaha karena akan menghemat waktu dan upaya dalam bisnis. Semua pengumpulan data, pendapat, dan argumen harus berorientasi pada hasil dan sumber valid. Setelah itu, akan dilakukan evaluasi secara secara rasional dari semua perspektif untuk mencapai solusi atau keputusan akurat.

Mampu Bekerjasama dalam Tim

Tidak peduli apapun jenis pekerjaannya, karyawan akan selalu diminta untuk berinteraksi dengan orang lain seperti atasan dan sesama karyawan. Dalam interaksi ini, pastinya ada berbagai perbedaan latar belakang dan perspektif yang berbeda.  Oleh karena itu, kerjasama dalam tim adalah hal mutlak yang harus dimiliki dalam setiap individu. Kerjasama yang solid dan kuat sanggup membawa perusahaan kepada tujuan akhir yang pada akhirnya akan mensejahterakan karyawan.

Problem Solving yang baik

Dalam bekerja, seorang karyawan akan selalu menghadapi berbagai macam masalah. Karyawan harus bersedia menghadapi risiko dan konsekuensi yang timbul pada masalah pada saat yang sama berusaha untuk memecahkan masalah secara profesional. Kemampuan problem solving akan menciptakan kesan profesional dan meningkatkan nilai si karyawan itu sendiri.  Tentu saja, perusahaan akan memberikan apresiasi berkat ketekunan dan tanggung jawab untuk memecahkan masalah.

Manajemen Waktu

Manajemen waktu menjadi poin yang amat penting. Di dunia kerja, terdapat berbagai macam rangkaian pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai target dan tepat waktu. Keterampilan ini akan menjadi penting karena perusahaan akan menuntut karyawan untuk disiplin dan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Untuk memiliki manajemen waktu yang baik, ada baiknya para fresh graduate untuk mempelajari bagaimana memprioritaskan tingkat kepentingan dari kegiatan harian agar tidak kelabakan ketika menghadapi situasi kerja yang nyata.

Perhatian terhadap detail

Perhatian terhadap detail adalah kemampuan untuk memperoleh akurasi dan presisi saat melakukan tugas. Dalam era modern ini, semua orang akan perlu untuk memiliki kemampuan untuk menghasilkan tugas yang bersifat komprehensif, menyeluruh dan akurat yang secara tidak langsung mencerminkan sikap profesionalisme dalam bekerja. Untuk memiliki kemampuan ini, fresh graduate dapat membiasakan diri dengan melakukan perencanaan sebelum melakukan tugas, memfokuskan diri, dan mengecek kembali pekerjaan yang telah dilakukan.

Komitmen

Perusahaan tentu ingin karyawan yang memiliki komitmen tinggi. Adalah menjadi hal umum jika seorang karyawan yang bersedia serta mampu memberikan waktu terbaik dan dedikasinya akan bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. Pada akhirnya keberhasilan atau kegagalan organisasi berhubungan erat dengan komitmen dan motivasi karyawannya. Oleh karena itu, penting untuk menekankan dari awal bahwa seorang fresh graduate memiliki komitmen besar untuk tumbuh dan berkembang dengan perusahaan.

Inovatif dan Kreatif

Ide adalah hal yang sangat mahal dan dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi kompetitor dan mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Perusahaan akan selalu meminta ide dan inovasi kreatif dari para karyawan demi perkembangan perusahaan agar sanggup menghadapi perubahan pasar yang dinamis. Maka dari itu, dibutuhkan kandidat yang mampu berpikir “out of the box” serta inovatif dan kreatif  dalam mencari ide.

Mayoritas semua soft skill di atas tidak diajarkan semasa bangku kuliah. Namun jangan khawatir! Selama berusaha dengan keras dan kontinyu, fresh graduate dapat mempelajarinya secara otodidak melalui kegiatan sehari-hari. Maka, tak ada hal yang terlambat dipelajari selama diri bertekad untuk  untuk jauh lebih baik.

Hey...SettiaBlog, katanya tadi mau cerita kok malah ngomong ngelantur ndak karuan. O..ya, lupa. Itu namanya SettiaBlog ndak punya komitmen, dasar SettiaBlog, ndak jelas....he...he...



Bottom Note

Background yang SettiaBlog pakai di Bottom Note ini, salah satu eyang SettiaBlog, yang selalu mendampingi SettiaBlog dengar keras. Ada yang kenal ndak? Cantik kan ya, kecantikan khas Jawa. Jangan ada yang percaya dan jangan di tanggapi serius omongan SettiaBlog!

"Mula-mula, Anda harus mengubah diri Anda sendiri atau Anda tidak akan berubah selamanya."

Kalau kata gendhuk SettiaBlog, “Not everyone will understand your journey. That’s okay. You’re here to live your life, not to make everyone understand.”  (Tidak semua orang akan memahami bagaimana perjalanan Anda. Tidak apa-apa. Anda hidup untuk kehidupan Anda sendiri, bukan untuk membuat orang lain mengerti.)

No comments:

Post a Comment