Nov 18, 2022

Mindset yang Harus Mulai Anda Miliki di Usia 22 Tahun

 



Klip di atas itu "sweet child o' mine" yang di cover Josephine Alexandra. Lihat penampilannya, seperti yang SettiaBlog bilang hidung yang ndak terlalu mancung itu terlihat sedep dan imbang dengan bibir mungilnya, terlihat cantik kan. Permainan fingerstylenya ndak usah di ragukan lagi, imbang dengan gitar Taylor yang di pakai. Memang c, kelahiran shio Ular Logam memiliki tekad yang kuat, berani, percaya diri dan biasanya memiliki jiwa pemimpin. Sebagai seorang fingerstyle, Josephine masih tergolong muda, di usia 21 tahun menginjak ke 22 tahun dia sudah mengeksplorasi skill dalam dirinya. Mampu memanfaatkan masa mudanya dengan bijaksana. Itu juga yang di lakukan Taylor Swift, Selena Gomez, Ariana Grande atau Dilraba. Mereka mengetahui kemampuan dan potensi diri, baik lahir maupun batin sejak dini. Dan mereka terus menggali potensi yang ada dalam dirinya. Standard ukur pertama yang mereka lalui adalah usia 22 tahun. Karena usia 22 tahun adalah usia dimana Anda akan mengalami tantangan terberat dalam hidup Anda. Apakah Anda sanggup melewatinya, atau tidak. Untuk sanggup melewatinya Anda harus membangun mindset yang tepat!

Memasuki umur kepala dua, tentu Anda bukan anak kecil lagi. Untuk sampai di umur 22 ini, tentu sudah banyak hal-hal yang Anda lewati. Entah itu hal-hal yang membahagiakan, sedih, haru, dan berbagai emosi lainnya. Tentu beragam kejadian itu telah membentuk Anda menjadi pribadi yang jauh lebih matang. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk bisa survive  ke depannya dan menjadi lebih bijak di umur 22 ini. Berikut ada beberapa mindset yang harus Anda punyai di umur 22. 

1. This is your life, not theirs!

Ndak jarang di dalam perjalanan kehidupan ini, ada banyak orang yang membicarakan kita, entah itu hal baik ataupun hal buruk. Ditambah pula, ndak semua orang akan menyukai Anda, but it’s okay. Anda tentu ndak bisa menyenangkan semua pihak, and again, it’s all okay. Kalau Anda terus-terusan mendengarkan apa perkataan orang tentang Anda, Anda tentu tidak bisa bergerak maju karena terlalu memikirkan hal tersebut. Oleh karena itu, Anda harus lebih bijaksana dalam menyaring perkataan orang lain untuk Anda. Pilihlah yang baik untuk perkembangan Anda, dan abaikan perkataan orang yang membuat Anda merasa down.

2. Semua orang punya timelinenya masing-masing

Di usia 22, sebagian dari Anda ada mungkin yang sudah lulus kuliah, bekerja, menikah, punya anak, atau mungkin masih berkutat dengan yang namanya skripsian. Sedang di tahap apa pun Anda, jangan pernah bandingkan progres Anda dengan orang lain. Semua orang punya waktunya tersendiri untuk bersinar, termasuk Anda. Tidak ada peraturan yang mengharuskan Anda sudah begini dan begitu di umur sekian, semua tergantung perspektif dan tujuan masing-masing individu. Yang harus Anda perhatikan adalah untuk terus fokus mengejar goals Anda dan keep moving forward. Tidak ada kata terlambat apabila Anda terus berusaha.

3. Belajar bergantung pada diri sendiri

Ndak seperti saat remaja, Anda tentu masih banyak bergantung kepada orang tua dan orang-orang di sekitar. Namun di usia 22 ini, Anda harus belajar untuk bergantung pada diri sendiri. Anda harus bisa membantu diri Anda sendiri di saat-saat yang sulit, karena orang lain pun sibuk dengan masalahnya masing-masing. Pada akhirnya, hanya ada diri Anda yang bisa membantu diri sendiri. Oleh sebab itu, know and love yourself!

4. Berani membuat keputusan sendiri

Walaupun belum bisa dibilang sepenuhnya dewasa, namun Anda bukanlah anak kecil lagi. This is your life, Anda sudah harus bisa membuat keputusan untuk diri Anda sendiri. Apa pun keputusan yang diambil, Anda harus meyakininya dan menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Tentu setiap pilihan akan membawa risiko dan tantangannya masing-masing, tapi yang harus Anda ingat, inilah keputusan yang telah Anda ambil dengan mempertimbangkan segala baik dan buruknya. Dengan berani membuat keputusan sendiri, Anda akan menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.

5. It's okay to make a mistake

The truth is, everyone makes mistakes. But you know what, it’s all okay!
Seperti kata pepatah, kesalahan adalah guru terbaik. Dengan membuat kesalahan, Anda akan belajar sesuatu yang baru dari kesalahan itu sendiri. Kesalahan akan membantu Anda belajar membedakan mana yang benar dan salah. Tak hanya itu, Anda juga akan menjadi lebih bijaksana dalam membuat keputusan. Ndak perlu menyesali hingga membenci diri sendiri saat Anda membuat kesalahan, cukup berjanji pada diri sendiri untuk bangkit, memperbaiki apa yang bisa diperbaiki, dan tidak berputus asa.

6. Berani mencoba hal baru

Keluar dari zona nyaman? Siapa takut! Dengan mencoba berbagai hal baru, ada banyak keuntungan yang bisa Anda peroleh. Anda akan mendapatkan banyak pengalaman serta berbagai perspektif baru mengenai kehidupan. Selain itu, Anda juga akan bertemu orang-orang baru yang bisa Anda ajak berdiskusi mengenai ide atau topik yang dapat menambah wawasan. Dan yang terpenting, Anda bisa mengenal diri Anda lebih jauh dan mengetahui apa yang membuat Anda tertarik. Awalnya mungkin akan sedikit sulit untuk keluar dari zona nyaman, but once you’re out and experience new things, you will love the feeling for sure.

7. Happiness is in the journey

Selama ini, mungkin persepsi Anda akan kebahagiaan masih salah. Anda merasa baru akan bahagia apabila Anda sudah mencapai hal A, atau membeli barang B yang lagi ngehype, dan sejenisnya. Sadarkah Anda hal-hal tersebut ada di luar kendali Anda? Yang harus Anda pahami, Anda tidak bisa menggantungkan kebahagiaan Anda pada hal-hal yang ada di luar kendali Anda. Bayangkan apabila Anda belum bisa mencapai sesuatu yang Anda idam-idamkan atau membeli ponsel terbaru. Apakah Anda lantas menjadi tidak bahagia? Menjadi bahagia itu bisa sangat sederhana apabila Anda fokus kepada apa yang Anda miliki saat ini dan ndak memusingkan hal-hal yang ada di luar kendali Anda. Bahagia itu ada di dalam diri kita sendiri.



Bottom Note

Membuat kesalahan adalah bagian dari hidup, dan bahkan bisa menjadi hal yang baik, memberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Tapi ada beberapa kesalahan yang bisa sangat menghambat kemajuan karir Anda – jika Anda tidak memperbaikinya

Stagnating instead of upskilling

Berhenti meningkatkan kapasitas keterampilan atau kemampuan diri

Not building networks

Tidak membangun jaringan

Disrespecting people and burning bridges

Tidak menghargai orang lain dan tidak bisa meninggalkan masa lalu yang kelam

Playing it safe

Not taking the wheel in your career

Tidak memiliki visi yang jelas dalam karir Anda

No comments:

Post a Comment