Nov 11, 2022

Melatih Kesabaran

 



Yang baca blognya Settia, SettiaBlog kasih tahu ya. Tapi jangan bilang-bilang ya, gendhuk SettiaBlog lho marah - marah saat lihat cewek cantik di postingan SettiaBlog. SettiaBlog....SettiaBlog...dasar ndak punya perasaan, ya jelas ae kalau gendhuk kamu marah. Biarin, gendhuk SettiaBlog kalau marah - marah tambah terlihat cantiknya kok. Itu semua hanya SettiaBlog gunakan ilustrasi. SettiaBlog kan orang Jawa, orang Jawa itu suka yang agak sedikit pesek, lebih sedep katanya....he...he.... Huuus....SettiaBlog kalau ngomong awuran (asal). Orang Jawa memang di takdirkan memiliki kulit sawo matang dan hidung yang tidak terlalu mancung. Allah SWT lebih mengerti orang Jawa terbaiknya ya seperti itu, kitapun harus ikhlas menerimanya seperti klip "autumn leaves" (daun berguguran di musim gugur) di atas.

Di balik dinginnya suhu udara, musim gugur memberikan kesejukan pandangan mata karena dedaunan berubah warna dan bertransformasi dengan indahnya hingga memunculkan rasa syahdu (sesyahdu wajah gendhuk SettiaBlog dan alunan Cello dari Cellodeck) dan hangat saat melihat daun-daun berubah menjadi warna merah, kuning, oranye, dan coklat.

Dedaunan selama musim gugur menjadi warna warni karena persiapan dari pepohonan untuk menghadapi musim dingin. Secara ilmiah di musim gugur pepohonan mulai berhenti menyediakan nutrisi dan air ke dedaunan. Proses tersebut ditandai dengan adanya perubahan warna dedaunan. Perubahan warna ini terjadi karena selama musim panas warna hijau yang berasal dari klorofil mendominasi dedaunan. Ketika masuk musim gugur, klorofil terurai hingga memunculkan warna merah, kuning, oranye atau coklat. Selama musim dingin pepohonan harus menghemat cadangan air dan energi. Oleh karenanya pepohonan menggugurkan dedaunan yang diakibatkan kurangnya cahaya dan air untuk melakukan proses fotosintesis. Musim gugur juga menjadi momentum bagi pepohonan melakukan proses daur ulang dengan menggugurkan dedaunan ke tanah. Daun-daun yang jatuh akan menjadi pupuk untuk menghadapi musim semi.

Sejatinya menikmati kesyahduan musim gugur memberikan pelajaran bagi umat manusia dimanapun berada. Musim gugur mengajarkan pada manusia untuk dapat ikhlas menerima ketentuan yang digariskan Allah SWT dalam kehidupan dengan merelakan sesuatu yang memang seharusnya pergi dan kemudian digantikan dengan sesuatu yang baru. Dedaunan yang berguguran akan digantikan dengan dedaunan baru dan bunga-bunga yang cantik di musim semi. Tidak hanya itu, melalui musim gugur manusia juga diajak untuk dapat melatih kesabaran guna mendapatkan hasil yang sempurna. Ketika pepohonan menggugurkan dedaunan untuk menjadi pupuk menghadapi musim semi yang akan menghasilkan bunga-bunga yang cantik, di situlah simbol yang dimunculkan dalam melatih kesabaran melewati segala proses dengan segala tantangan yang ada. Tentunya diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk menghasilkan bunga-bunga yang cantik di musim semi. Hal ini juga menjadi simbol bagi manusia untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi segala tantangan dalam melalui segala proses untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Kehilangan dan keterpurukan yang dialami manusia memberi makna bahwa manusia harus ikhlas dan bersabar untuk melepas apa yang sudah seharusnya pergi, karena kita tidak pernah mengetahui rencana Allah SWT dalam kehidupan kita, dalam masa depan kita. Yang harus kehilangan pekerjaan, jangan pernah patah semangat. Yakinlah bahwa Allah SWT akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Yang mengalami keterpurukan finansial, jangan pernah berputus asa. Yakinlah bahwa Allah SWT akan menyiapkan yang lebih baik untuk kehidupan kita secara finansial. Yang harus kehilangan anggota keluarga, jangan larut dalam kesedihan. Terus panjatkan do'a untuk orang terkasih yang telah mendahului kita. Tidak ada yang sia-sia Allah SWT ciptakan di muka bumi ini, termasuk tentunya keberadaan musim gugur yang harus dilalui manusia. Alam semesta menjadi media pembelajaran yang menyediakan beragam makna tersirat yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan manusia. Melalui transformasi dedaunan yang indah dan syahdu di musim gugur, manusia diajak untuk selalu memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Karena manusia yang beruntung adalah yang bisa menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Melatih kesabaran merupakan hal yang wajib dilakukan, sebab dengan kesabaran kita akan menjadi pribadi yang lebih dewasa, tidak mudah menyalahkan orang lain dan memperbaiki diri dengan memahami kekurangan dan kelebihan kita. agar kita menjadi orang yang lebih sabar. Ada sedikit tips melatih kesabaran.

Lihat masalah dari sisi positifnya

Ketika kita melihat segala sesuatu dari sisi buruknya, praktis kita akan bersikap kasar dan emosional, mencoba tidak merasa terlalu duka serta kecewa yang berlebihan, mulailah melihat segala sesuatu dari sisi yang positifnya. Percayalah bahwa di balik kejadian buruk yang menimpa kita pasti ada hikmahnya.

Berteman dengan orang yang positif

Bergaul dengan orang-orang yang mempunyai sifat negatif akan mudah memancing emosi kita, jadi jauhi pertemanan seperti itu. Sebaiknya, habiskan waktu dengan orang-orang yang positif sehingga kita lebih bisa mengendalikan diri kita sendiri serta orang yang positif juga dapat memperingatkan kita saat berada pada jalur yang salah.

Biasakan berpikir sebelum bertindak

Mungkin sulit buat berpikir jernih waktu kita sedang emosi, tetapi kita perlu mencari cara buat mengendalikan emosi kita. Bila kita mengalami kesulitan untuk berpikir, tenangkan diri, mengambil napas penuh atau berhitung secara perlahan itu akan membantu kita menahan emosi. Sesudah merasa tenang, baru berbicara.

Jangan merespons semua hal

Bedakan mana yang penting serta mana yang tidak. Jangan habiskan tenaga kita buat mengurusi hal-hal yang tidak penting dan tidak membawa akibat positif untuk hidup kita.

Lebih banyak beribadah

Ibadah, meditasi atau aktivitas relaksasi lainnya merupakan salah satu cara buat membuat jiwa menjadi damai, supaya menjadi individu yang lebih sabar. Beribadah akan memberi kita kekuatan murni pada batin buat mengendalikan diri kita sendiri buat melawan emosi.



Bottom Note



Menurut teori Yunnan, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China. Dan persebaran suku Hui dan Uighur juga di daerah Yunnan China. Di antara kedua etnis muslim tersebut di klaim sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dari garis Housaini (Husain), putra kedua dari pernikahan putri Rasulullah SAW, Fatimah az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib. Berabad silam, saat Jalur Sutra (silk road) kuno, Kashgar yang terletak di Xinjiang adalah gerbang utama yang menghubungkan peradaban Barat dan Timur. Menjadi tempat pertemuan budaya antara China, Eropa, dan Asia Selatan. Sekarang kita masih bisa menemukan jejaknya di daerah kota tua yang menjadi rumah etnis asli Uighur. Etnis muslim Uighur ini memiliki ilmu pengobatan, kesusastraan dan ilmu lain yang tinggi. Sampai Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda,
“Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri China”. Dari kecantikan wanita suku Hui dan Uighur yang ada sekarang, kita bisa membayangkan seperti apa kecantikan Fatimah az-Zahra.

Semua yang baca blognya Settia, bahasan SettiaBlog ndak usah terlalu di tanggapi. SettiaBlog sudah bilang bukan ingin pamer kecantikan, ingin membuktikan. Jalur sutra merupakan jalur perdagangan, jalur penyebaran ilmu pengetahuan dan agama. Rute yang sering dilalui oleh pedagang yang menghubungkan China dengan India melalui daerah Indonesia. Jadi Indonesia itu tempat persinggahan dari berbagai negara yang melewati jalur sutra. Ya jadinya seperti yang Anda lihat sekarang ini. Beragam. Karena saking banyaknya percampuran etnis dan budaya dari berbagai negara. Kalau misalnya sayur gitu, ya ada blonceng, tewel, ikan, ale, kacang, bawang, kunyit, garam, lombok, ketumbar, merica dan lain - lain yang di panaskan terus di atas api sambil di aduk - aduk. Jadilah oblok - oblok ...he....he....., bercanda - bercanda, jangan di masukkan hati.

No comments:

Post a Comment