Dec 4, 2019

Kegemaran Membaca Sang Proklamator


Klip di atas merupakan rumah kelahiran Bung Hatta Sang Proklamator Indonesia, terletak di Jalan Soekarno-Hatta No 37 Bukittinggi. Sekitar 2 km dari Ngarai Sianok dan kebetulan juga ndak jauh dari tempat tinggal SettiaBlog saat di Bukittinggi. Bung Hatta merupakan salah satu inspirator bagi SettiaBlog, karena kereligiusannya, kecerdasannya, keberaniannya dan ketajaman pikirannya. Salah satu hal yang membuatnya hebat karena kegemarannya membaca buku
.

Begitu erat hubungan emosional antara Hatta dan buku, maka ada anekdot yang mengatakan istri pertama Hatta adalah Buku. Mengapa buku begitu penting bagi jiwa dan raga proklamator ini?

Ibunda Hatta pernah jengkel terhadap putranya. Kejengkelan itu justru terjadi di hari perkawinan sang proklamator. Apa pasalnya? Bayangkan. Hadiah pengantin Hatta kepada Rahmi Rachirn adalah sebuah buku. Pada hari bahagia itu, di vila Megamendung, kepada calon istrinya yang masih berusia 19 tahun itu Hatta rnenghadiahkan bukunya yang baru selesai dikerjakan: Alam Pikiran Yunani. Tentu saja ibunda Hatta tak setuju dengan hadiah itu. Lazimnya, hadiah perkawinan adalah simbol berharga seperti uang atau emas. Tapi buku rnemang bagi Hatta adalah harta yang paling berharga. Maskawin Hatta untuk Rahmi itu ditulis saat pembuangan di Digul sekitar 1934. Saat itu, Hatta memboyong 16 peti buku. Di sana, ia tak menghentikan kebiasaannya menulis ke surat kabar, antara lain Adil, Pandji Islam, dan Pedoman Masyarakat. Ia juga memberikan kursus-kursus kepada sesama teman pembuangan, yang rata-rata tokoh PNI pusat seperti Bondan, Maskun, Burhanuddin, Suka, dan Murwoto.

Di sarnping memberikan materi ekonomi, Hatta merasa perlu rneningkatkan kecerdasan teman - temannya dengan penyelenggaraan ''kuliah" filsafat. Bagi Hatta, ilmu filsafat penting untuk mempertajam pikiran. Demokrasi Yunani dalam banyak hal rnemang sesuai dengan diri Hatta. Maka, ia membuat sebuah buku panduan yang mengulas pemikir Yunani kuno seperti Pythagoras, Plato, Arrstoteles, dan Sokrates. Bisa dibayangkan gadis belia seperti Rahmi disodori sebuah buku serius sebagai hadiah perkawinan.

Bagi Hatta, buku hampir seperti sebuah benda sakral. Dalarn dunia pergerakan, mungkin Hatta adalah aktivis yang paling banyak menulis. Konon, saat ia masih menjadi mahasiswa di Amsterdam, dibandingkan dengan mahasiswa Indonesia lainnya, kamar Hata penuh sesak dengan buku. Konon, ia juga pernah dengan sengaja membercaki tangannya dengan tinta untuk menolak ajakan dansa karena tak mau diganggu jam membacanya. Dalam kehidupan sehari-hari, Hata memiliki waktu khusus untuk belajar. Hatta memang sosok yang jauh dari kemewahan dan kegairahan atau perempuan. Kekasih Hatta adalah buku, buku, dan buku. Karena itu, lahirlah anekdot: istri utama Hatta sesungguhnya adalah buku, istri kedua Hatta adalah buku, dan istrinya yang ketiga adalah Rahmi Hatta. Sejak kecil, Ielaki Minang ini suka menabung. Uang sakunya sebesar satu gobang (25 sen) disimpan untuk membeli buku. Bahkan, setelah berkeluarga pun, Hatta tak pernah memiliki deposito, hanya karena semua tabungannya dibelanjakan untuk buku.

Begitu sakralnya, begitu lekatnya hubungan emosi antara Hatta dan buku-bukunya, ia akan sangat marah jika orng yang meminjarn bukunya mengembalikan dalam keadaan kotor, dicoret-coret, atau bahkan hanya ada halaman yang terlipat. Ada cerita tentang hal itu seperb yang diutarakan claim buku Bung Hotta, Pribadinya dalam Kenangan (Sinar Harapan, 1980). Pengusaha Hasyim Ning, yang masih terhitung sebagai keponakan Hatta, punya pengalaman bagaimana cintanya Hatta terhadap buku-bukunya. Suatu kali, Hatta meminjamkan bukunya kepada sang keponakan. Saat Hasyim masih sibuk membolak-batik sang buku, Hatta mengecek sampai di mana Hasyim memahami isinya. Melihat ada halaman yang terlipat, Hatta marah besar. Hasyim disuruh mengganti buku itu. la harus berkeliling mencari di seluruh Jakarta. Maka, berangkatlah sang keponakan mencari-cari buku itu. Hasilnya nihil karena memang buku itu dibeli di Eropa. Ketika Hasyim pulang dengan tangan harnpa, Hatta tersenyum. ltulah pelajaran gaya Hatta agar orang menghormati sebuah buku.

Des Alwi, "anak angkat" Hatta, mengakui bahwa Hatta memang gemar mernberikan hadiah buku kepada temannya. Des mengenang, ketika di Banda, Bung Hatta memberikan hadiah ulang tahun kepada Des berupa buku Don Quixote karya Cervantes (Spanyol) dan Kisoh Petualangan Baron Von Munchausen. Ia ingat betapa sayangnya Hatta dengan buku-bukunya. Karena itu, saat Bung Hatta meninggalkan Banda Neira pada 31 Januari 1942, semua buku Hatta diangkutnya, sementara Sjahrir membagi-bagikan semua barangnya kepada penduduk setempat. Akibatnya, Des Alwi kebagian tugas mengangkut dua peti buku milik Hatta ketika menyusul ke Jakarta. Pada 1950, ayah Des Alwi rnengirim sisa-sisa buku yang di Banda. "Semuanya berjumlah 12 peti buku besar' tutur Des mengenang.

Selain mencintai buku, menurut Des, selama di Banda, Bung Hatta suka memelihara kucing. Uniknya, ia menamai kucing-kucingnya dengan nama para pemimpin dunia yang tak disukainya. Mungkin setelah ia gemas membaca ulasan berita politik luar negeri, misalnya, kucingnya yang kulitnya mirip kulit macan diberi nama Hitler, sedangkan kucingnya yang putih belang-belang hitam diberi nama Tito.

Syandan, untuk menghormati pemikirannya dan pengabdiannya pada dunia ilmu, penerbit LP3ES bekerja sama dengan Universitas Bung Hatta, Padang, rnenerbitkan semua tulisan Bung Hatta secara lengkap hingga mencapai 12 jilid buku. Hingga kini, pemikiran Bung Hatta itu sudah diterbitkan sampai jilid ketiga. Untuk mengumpulkan tulisan Hatta yang tersebar di mana-mana, penerbit LP3ES sampai rnelacak arsip-arsip tulisan Hatta milik perpustakaan luar negeri seperti Library of Congress, Perpustakaan Universitas Cornell, Perpustakaan Universitas Ohio, dan KITLV Pusat di Leiden. "Ada lebih-kurang 151 judul buku tulisan Bung Hatta, 42 buku tentang Hatta, dan 100-an artikel Bung Hatta di berbagai majalah Belanda yang ada di koleksi perpustakaan kami," kata Harry A. Poeze, mantan Direktur KITLV Press, kepada reporter Tempo Dina lerphanion di Leiden, Belanda.

Toh, beberapa karya Hatta tetap tak ditemukan, terutama tulisan periode tahun 1930-an, yang sempat dikeluhkan Bung Hatta sendiri, karena pada waktu Bung Hatta masih hiduppun sudah sukar dicari. "Misainya, di majalah Hindia Poetra Bung Hatta pemah menulis soal tanah. Majalah itu sudah tidak ada lagi," kata Arselan Harahap, Direktur Pustaka LP3ES Yang menjadi pemimpin penerbitan ini. "Mungkin banyak tulisan Hatta tercecer saat pindah dari Banda," kata Arselan.

Selain pemikirannya, surat-surat Hatta sudah diterbitkan dalam bentuk buku. Hatta memang dikenal sangat rajin melakukan surat-menyurat. Tapi, dalam suratnya, tentu saja ia sering mendiskusikan soal buku. Misalnya surat dengan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung, S.H., pada 17 Desember 1963, yang telah diterbitkan Sinar Harapan itu. "Saudara Agung, karena beberapa hari lagi Zus Vera (istri Agung—Ed.) akan pergi ke Madiun untuk rnengunjungi Saudara, dapat saya kirimkan padanya 2 buah buku sebagai bacaan Saudara yaitu: (1) Milovan Jilas, Gesprache mit Stalin, (2) buku kecil saya yang baru terbit hari ini, tentang persoalan ekonomi sosialis Indonesia. Mudah-mudahan buat sementara waktu cukup untuk bacaan Saudara beserta kawan-kawan."

Surat-surat berkenaan dengan masalah kenegaraan, pemerintahan, juga diterbitkan LP3ES. Tapi surat pribadi akan diseleksi ketat. Karena itu, Arselan Harahap meminta putrinya, Meutia F. Swasono, memilih mana yang boleh diterbitkan atau tidak. "Yang belum kita temukan surat-surat terakhirnya, misalnya surat beliau kepada Soeharto. Ternyata Bung Hatta kerap menuliskan surat kepada Soeharto yang isinya mengingatkan beberapa hal," kata Arselan. Tentunya kita semua berharap surat-surat Hatta kepada Soeharto ini yang termasuk diizinkan untuk diterbitkan.

Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur sulit diperbaiki.  (kata mutiara Bung Hatta)

1 comment:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    ReplyDelete