Feb 13, 2019

Penyebab Cekcok dalam Rumah Tangga


1. Masalah Keuangan

Bila diamati, masalah keuangan paling sering menjadi penyebab cekcok dalam rumah tangga. Banyak istri yang mengeluh ketika suami mereka kurang dalam memberikan nafkah atau saat penghasilan suami dirasa tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Tidak sedikit juga istri yang mempermasalahkan kemampuan finansial suami, seperti gaji bulanan yang kecil dan seringkali menuntut suami untuk bekerja ekstra demi menutupi pengeluaran rumah tangga yang mengakibatkan suami menjadi tertekan dan stress. Masalah keungan seperti ini tidak jarang menyebabkan retaknya hubungan rumah tangga dan berujung pada perceraian.

2. Kurang Perhatian

Kurang perhatian menjadi penyebab lainnya yang menimbulkan pertengkaran suami istri. Kurang perhatian tidak selalu berasal dari suami, seperti anggapan banyak orang. Istri juga bisa saja mengabaikan kebutuhan suami dan terlalu sibuk dengan kegiatan lain seperti mengurus diri sendiri atau rajin keluar rumah dan melalaikan tugas rumah tangga. Baik istri dan suami, keduanya sama-sama membutuhkan perhatian dan emotional support dari pasangan masing-masing.

3. Pasangan Kurang Bergairah

Seperti diketahui, seks merupakan salah satu faktor signifikan dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Memang seiring berjalannya waktu gairah seksual dari pasangan, terutama istri akan mengalami penurunan karena beberapa faktor seperti usia dan menopause. Namun dalam rumah tangga yang baru berjalan, sangat penting untuk melakukan hubungan intim secara rutin. Kurang terpenuhinya kebutuhan bisa menyebabkan cekcok bila tidak atasi.

4. Masalah Anak

Ada atau tidaknya kehadiran anak dalam suatu rumah tangga juga sering menyebabkan cekcok antara suami istri, namun terutama dalam rumah tangga yang dikarunia anak. Sering kali suami istri memiliki perbedaan cara mendidik anak yang kerap menimbulkan pertengkaran dalam rumah tangga. Suami misalnya menginginkan anak diberi pendidikan tertentu sementara istri tidak setuju. Berbeda pemahaman dalam mendidik anak adalah hal wajar, namun apabila tidak didiskusikan dengan baik justru sering menyebabkan suami istri ribut.

5. Hutang

Pengeluaran rumah tangga yang besar tidak jarang membuat pasangan menikah harus berhutang untuk menutupi biaya-biaya tersebut. Ada kalanya istri atau suami tidak jujur dengan jumlah pinjaman yang diambil sehingga mengancam kondisi keungan rumah tangga. Kasus terlilit hutang banyak sekali ditemukan, dan sering kali berujung pada sikap saling menyalahkan. Untuk menyelesaikan permasalahan hutang, sebaiknya rumah tangga memiliki rencana keuangan yang jelas. Dengan perencanaan keuangan yang baik suami istri akan lebih mudah dalam mengontrol pengeluaran dan terhindar dari hutang.

6. Ada Pihak Ketiga

Kehadiran pihak ketiga juga menjadi salah satu penyebab utama cekcok rumah tangga yang tidak jarang berujung pada perceraiaan. Adanya pihak ketiga membuat salah satu pasangan sering merasa rendah diri, mempertanyakan apa kekurangan mereka yang menyebabkan pasangannya sampai selingkuh. Kasus perselingkuhan sebagian besar disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan seksual dan emosional dari suami atau istri. Dalam beberapa kasuh ada pasangan yang berselingkuh semata-mata karena merasa tertantang untuk menjalin hubungan terlarang dengan lawan jenis yang tidak bisa dimiliki.

7. Istri atau Suami Terlalu Pencemburu

Sikap cemburu berlebihan selain menyebakan keributan dan cekcok juga bisa berujung pada keretakan rumah tangga. Terlalu cemburu pada pasangan bisa membuat mereka merasa tidak dipercaya dan tertekan. Rasa cemburu seringkali berawal dari beberapa hal seperti misalnya kurang perhatian dari pasangan, atau pasangan terlalu sibuk dengan pekerjaaan. Jika pasangan Anda mulai merasa cemburu coba cari tahu penyebabnya untuk memastikan bahwa pasangan Anda tidak perlu ragu dengan perhatian dan perasaan Anda terhadapnya.

8. Sibuk Dengan Pekerjaan

Suami atau istri yang terlalu sibuk dengan pekerjaan bisa membuat pasangan mereka merasa terabaikan, karena kesibukan sudah pasti akan mengurangi perhatiaan yang diperlukan pasangan. Hal ini sudah pasti menyebabkan cekcok atau pertengkaran. Bila pasangan Anda mulai mengeluh karena kesibukan Anda, coba mulai meluangkan waktu untuk pasangan misalnya dengan melakukan kegiatan bersama.

9. Kedekatan Emosional Berkurang

Seperti disinggung sebelumnya, suami dan istri sama-sama membutuhkan perhatian dan dukungan emosional dari pasangan masing-masing. Berkurangnya kedekatan emosional bisa membuat suami istri sering cekcok karena kebutuhan tersebut kurang terpenuhi. Suami dan istri juga membutuhkan apresiasi, dan dorongan semangat dari pasangan untuk tetap merasa dicintai dan dihargai.

10. Pasangan Egois

Hanya mementingkan diri sendiri dan mengabaikan kebutuhan maupun perasaan pasangan sudah pasti akan berakibat pada keretakan rumah tangga. Kehidupan rumah tangga tidak hanya dibangun atas dasar cinta saja, tapi juga ketersedian masing-masing pasangan untuk berkompromi. Salah satu pihak jangan merasa ingin terus menang, dan diikuti kemauannya, pahami juga keinginan pasangan Anda.

11. Kurang Komunikasi

Sebagaimana kita semua pahami, komunikasi adalah kunci utama dari kesukesan hubungan jenis apapun, terutama hubungan suami-istri. Komunikasi diperlukan untuk menyampaikan keluhan, harapan, keinginan, dan sebagainya. Kurang komunikasi bisa berujung kepada banyak hal seperti hilangnya kepercayaan, rasa cemburu, dan terutama menyebabkan kesalahpahaman. Komunikasi yang baik diperlukan untuk menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis dan bahagia.

12. Kurang Kepercayaan

Kepercayaan adalah sesuatu yang harus dibangun bukan sekedar diberikan. Tanpa rasa saling percaya yang cukup, hubungan pernikahan akan mudah goyah. Kurang kepercayaan sering mengakibatkan konflik dan cekcok. Tapi kepercayaan juga mesti diraih melalui tindakan yang menunjukkan kepada pasangan bahwa Anda orang yang bisa dipercaya, bukan hanya sekedar ucapan. Jangan menuntut kepercayaan dari pasangan, tapi raihlah melalui perbuatan. Dengan demikian rasa kurang percaya dapat diatasi secara bertahap.

13. Kurang Kerjasama dan Koordinasi

Kehidupan rumah tangga yang sehat diawali dengan kemauan suami istri untuk bekerjasama dalam meraih kesuksesan rumah tangga. Jika suami hanya mengandalkan istri saja untuk melakukan pekerjaan rumah tangga tapi tidak ada keinginan untuk membantu, dan sebaliknya tentu hal tersebut bisa berujung pada cekcok. Meski dalam rumah tangga tradisional istri menangani seluruh pekerjaan rumah tangga, namun bantuan dari suami juga diperlukan untuk meringankan pekerjeaan. Kerjasama dan koordinasi penting dalam menciptakan keutuhan rumah tangga.

14. Tidak Ada Penghargaan dan Apresiasi

Setiap pasangan, baik suami maupun istri memiliki kebutuhan akan penghargaan atau apresisi atas apa yang mereka upayakan, meskipun hal tersebut hanya berupa hal sederhana dan bukan sesuatu yang besar. Kurangnya apresiasi terhadap pasangan seringkali menimbulkan konflik kecil, karena salah satu pihak merasa upayanya hanya sia-sia. Hal paling sederhana dalam mengapresiasi pasangan adalah ucapkan terima kasih. Meski remeh tapi dampaknya besar terhadap kepercayaan diri pasangan.

15. Turut Campur Pihak Ketiga

Urusan atau permasalahan rumah tangga baiknya diselesaikan secara adil antara suami dan istri tanpa keterlibatan dari pihak ketiga, yang umumnya meliputi keluarga, seperti mertua atau saudara kandung. Meminta saran boleh saja, justru dianjurkan, tapi tanpa sengaja melibatkan pihak ketiga dalam penyelesaiaan keluarga, seperti mertua atau saudara kandung. Meminta saran boleh saja, justru dianjurkan, tapi tanpa sengaja melibatkan pihak ketiga dalam penyelesaiaan masalah. Keluarga yang terlalu ikut campur hanya akan membuat salah satu pasangan merasa disudutkan.

16. Pasangan Terlalu Banyak Menuntut

Memiliki keinginan dan harapan terhadap pasangan adalah hal wajar, selama tidak berlebihan. Terlalu banyak memberikan tuntutan kepada pasanya hanya akan membuatnya terbebani dan tertekan, bahkan stress. Jangan menuntut sesuatu yang melebihi kapasitas pasangan Anda, tapi coba bersabar dan mengerti sejauh mana kemampuan pasangan Anda, lalu beri dukungan.

17. Perbedaan Pendapat

Berbeda pendapat dalam rumah tangga itu wajar, namun dapat berubah jadi konflik jika tidak didiskusikan dan ditenggarai dengan benar. Usahakan untuk mencari jalan tengah dari perbedaan tersebut, yang adil dan tidak menguntungkan salah satu pihak untuk menghindari konflik serta menciptakan kerukunan.

18. Kurang Hiburan

Kehidupan rumah tangga juga memerlukan hiburan agar pasangan suami-istri tetap bersemangat dan bergairah. Kurang hiburan bisa membuat stress dan tekanan akan permasalahan rumah tangga menjadi lebih berat. Jadwalkan untuk refreshing atau liburan dengan keluara guna melepaskan penat tersebut. Hiburan akan berdampak positif pada ketenangan dan kesegaran pikiran. Beberapa permasalahan rumah tangga diatas memang sering menciptakan konflik antar suami istri dan membutuhkan waktu untuk diselesaikan. Ingat untuk selalu mendukung dan memberi perhatian pada pasangan Anda. Serta menjaga komunikasi dengan baik, sehingga tercipta rumah tangga harmonis dan bahagia.

1 comment:

  1. Eh iya, ngomongin keluarga, tau ga sih kalo ada sederet masalah finansial yang bisa bikin rumah tangga jadi hancur berantakan? Perlu diwaspadai nih. Cek selengkapnya di sini ya man teman: Masalah finansial yang bikin rumah tangga hancur

    ReplyDelete