Dalam mengetik bahasan kali ini SettiaBlog di temenin lagu "to make you feel my love", karena habis hujan jadi suasananya agak gimana gitu. Terus SettiaBlog kasih background seperti video klip di atas. Backgroundnya itu menunjukkan kesabaran. Lha gambar kayak gitu kok kamu bilang menggambarkan kesabaran tho SettiaBlog. Ya kan terserah SettiaBlog mengartikannya. Thu kan, SettiaBlog... di tanya baik - baik mbok jawabnya yang enak. Seneng banget c kamu itu menyakiti perasaan orang lain. Ya.. ya, maaf in SettiaBlog. Untuk kalimat to make you feel my love artinya mungkin Anda lebih ngerti. Kalimat tersebut ndak jauh beda dengan the feeling of my love your heart. Merasa ingin mencintai dan dicintai itu normal,
merasa membutuhkan orang lain itu juga hal normal. Maka berbuat baiklah ke semua orang, sekecil apa pun! Jangan kayak SettiaBlog yang sukanya menyakiti orang lain.
Jangan kayak SettiaBlog yang sukanya menyakiti orang lain.
Setiap muslim tentu menginginkan dirinya menjadi pribadi yang terus berproses menjadi baik, berkepribadian utama serta senantiasa menggembirakan orang lain. Seperti apakah pribadi utama yang dimaksud? Dalam sebuah hadis shahih riwayat Imam Bukhari disebutkan sebagai berikut:
عَنْ أَبِى مُوْسَى رضي الله عنه قَالَ : قَالُوْا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ (رواه البخارى)
“Dari Abu Musa RA, dia berkata, para sahabat bertanya “Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama? ” Rasulullah menjawab, “Siapa yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.” (HR Bukhari)
Maksud dari hadis ini adalah bahwa muslim yang paling utama yakni seorang muslim yang ndak merugikan orang lain, baik melalui lisan atau tindakannya. Muslim yang dalam kehidupannya sehari-hari ndak pernah merugikan orang lain, ndak mengganggu ketenangan orang lain, ndak membuat kecewa orang lain, bahkan sebaliknya justru bermanfaat bagi orang lain, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ (رواه الطبرانى)
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada sesamanya.”
Ndak cukup sampai di situ, bahkan lebih utama lagi, dia mampu menciptakan kebahagiaan bagi orang lain, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ. (رواه الطبراني)
“Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain. (HR. Thabrani)
Membuat orang lain bergembira bisa dilakukan dengan cara mau mendengarkan secara seksama pembicaraan orang lain, berbicara dengan perkataan yang menyenangkan, senantiasa bersikap rendah hati, ndak merasa menjadi diri yang paling mulia, menghormati hak-hak orang lain dan sebagainya. Ada beberapa keuntungan bagi orang yang bisa membuat orang lain bergembira, di antaranya:
Pertama, haram disentuh api neraka, sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW, Riwayat Imam Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud RA :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟, قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ, قَالَ: ” كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ قَرِيبٍ سَهْلٍ”
“Telah bersabda Rasulullah SAW: “Maukah kamu aku tunjukkan orang yang diharamkan neraka baginya?” Para sahabat menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullah!.” Beliau sallallahu alaihi wasallam menjawab: “(Haram tersentuh api neraka orang yang) hayyin, layyin, qarib, sahl.” “(HR. At-Tirmidzi)
Hadis ini menjelaskan bahwa golongan pertama yang haram disentuh api neraka adalah hayyin. Yaitu orang yang ndak suka memaki, ndak mudah melaknat, ndak mudah marah, ndak grasa-grusu, dan berwibawa.
Golongan kedua adalah layyin Yaitu orang yang selalu menginginkan kebaikan antar sesama umat manusia. Dia selalu lemah lembut dan santun baik dalam berbuat maupun dalam bertutur kata, ndak suka memaksakan pendapatnya.
Sedangkan golongan ketiga adalah qarib. Yaitu orang yang akrab, ramah dan mudah diajak bicara, senantiasa menebar senyum jika bertemu dengan orang lain. Sisi baik lainnya adalah ia ndak lupa selalu memberi salam, sangat mudah diajak berteman, dan suka menyambung tali silaturahim.
Golongan terakhir adalah sahl. Yaitu orang yang ndak suka mempersulit sesuatu, suka menolong, dan selalu punya solusi di setiap permasalahan yang dihadapi. Dia selalu memudahkan urusan setiap muslim dengan cara yang benar dan tepat.
Kedua, keuntungan bagi orang yang bisa membuat gembira orang lain ialah Allah SWT akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat, meringankan segala urusannya di dunia dan akhirat serta senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعَسِّرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمَاً سَتَرَهُ اللهُ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ… (رواه مسلم)
“Dari Abu Hurairah RA dia berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin yang lain dari kesulitannya di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan meringankan baginya (urusannya) di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya…” (HR. Muslim).
Itulah beberapa keuntungan bagi orang mampu menggembirakan dan membuat orang lain bahagia. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan ridha-Nya kepada kita semua. Coba renungkan firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al Infitar (82) ayat 19:
يَوۡمَ لَا تَمۡلِكُ نَفۡسٌ لِّنَفۡسٍ شَيْئًاۖ وَٱلۡأَمۡرُ يَوۡمَئِذٍ لِّلَّهِ
“(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.” (Al Infitar(82): 19)
Jangan kayak SettiaBlog yang sukanya menyakiti orang lain.
Setiap muslim tentu menginginkan dirinya menjadi pribadi yang terus berproses menjadi baik, berkepribadian utama serta senantiasa menggembirakan orang lain. Seperti apakah pribadi utama yang dimaksud? Dalam sebuah hadis shahih riwayat Imam Bukhari disebutkan sebagai berikut:
عَنْ أَبِى مُوْسَى رضي الله عنه قَالَ : قَالُوْا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ (رواه البخارى)
“Dari Abu Musa RA, dia berkata, para sahabat bertanya “Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama? ” Rasulullah menjawab, “Siapa yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.” (HR Bukhari)
Maksud dari hadis ini adalah bahwa muslim yang paling utama yakni seorang muslim yang ndak merugikan orang lain, baik melalui lisan atau tindakannya. Muslim yang dalam kehidupannya sehari-hari ndak pernah merugikan orang lain, ndak mengganggu ketenangan orang lain, ndak membuat kecewa orang lain, bahkan sebaliknya justru bermanfaat bagi orang lain, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ (رواه الطبرانى)
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada sesamanya.”
Ndak cukup sampai di situ, bahkan lebih utama lagi, dia mampu menciptakan kebahagiaan bagi orang lain, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ. (رواه الطبراني)
“Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain. (HR. Thabrani)
Membuat orang lain bergembira bisa dilakukan dengan cara mau mendengarkan secara seksama pembicaraan orang lain, berbicara dengan perkataan yang menyenangkan, senantiasa bersikap rendah hati, ndak merasa menjadi diri yang paling mulia, menghormati hak-hak orang lain dan sebagainya. Ada beberapa keuntungan bagi orang yang bisa membuat orang lain bergembira, di antaranya:
Pertama, haram disentuh api neraka, sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW, Riwayat Imam Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud RA :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟, قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ, قَالَ: ” كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ قَرِيبٍ سَهْلٍ”
“Telah bersabda Rasulullah SAW: “Maukah kamu aku tunjukkan orang yang diharamkan neraka baginya?” Para sahabat menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullah!.” Beliau sallallahu alaihi wasallam menjawab: “(Haram tersentuh api neraka orang yang) hayyin, layyin, qarib, sahl.” “(HR. At-Tirmidzi)
Hadis ini menjelaskan bahwa golongan pertama yang haram disentuh api neraka adalah hayyin. Yaitu orang yang ndak suka memaki, ndak mudah melaknat, ndak mudah marah, ndak grasa-grusu, dan berwibawa.
Golongan kedua adalah layyin Yaitu orang yang selalu menginginkan kebaikan antar sesama umat manusia. Dia selalu lemah lembut dan santun baik dalam berbuat maupun dalam bertutur kata, ndak suka memaksakan pendapatnya.
Sedangkan golongan ketiga adalah qarib. Yaitu orang yang akrab, ramah dan mudah diajak bicara, senantiasa menebar senyum jika bertemu dengan orang lain. Sisi baik lainnya adalah ia ndak lupa selalu memberi salam, sangat mudah diajak berteman, dan suka menyambung tali silaturahim.
Golongan terakhir adalah sahl. Yaitu orang yang ndak suka mempersulit sesuatu, suka menolong, dan selalu punya solusi di setiap permasalahan yang dihadapi. Dia selalu memudahkan urusan setiap muslim dengan cara yang benar dan tepat.
Kedua, keuntungan bagi orang yang bisa membuat gembira orang lain ialah Allah SWT akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat, meringankan segala urusannya di dunia dan akhirat serta senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعَسِّرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمَاً سَتَرَهُ اللهُ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ… (رواه مسلم)
“Dari Abu Hurairah RA dia berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin yang lain dari kesulitannya di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan meringankan baginya (urusannya) di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya…” (HR. Muslim).
Itulah beberapa keuntungan bagi orang mampu menggembirakan dan membuat orang lain bahagia. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan ridha-Nya kepada kita semua. Coba renungkan firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al Infitar (82) ayat 19:
يَوۡمَ لَا تَمۡلِكُ نَفۡسٌ لِّنَفۡسٍ شَيْئًاۖ وَٱلۡأَمۡرُ يَوۡمَئِذٍ لِّلَّهِ
“(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.” (Al Infitar(82): 19)
‘’Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh, dan cabangnya ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap sedikit pun” (QS. Ibrahim : 24-26)
Untuk dapat diterima dan disenangi oleh banyak orang, tentu ndak hanya penampilan yang harus kita jaga namun sikap kita atau akhlak kita terhadap orang lain. Karena seseorang yang berakidah baik memang layak untuk dicintai dan disukai oleh banyak orang. Sebab orang tersebut selalu menyertakan Allah SWT dalam tiap urusan dan perilaku yang akan ia perbuat.
‘’Percayalah orang yang selalu bersama Allah, tidak akan kehilangan apa-apa. Tapi orang yang kehilangan Allah, akan kehilangan segalanya.’’
Sebab itu, jika kita ingin disenangi oleh banyak orang ada baiknya mengikut sertakan Allah SWT dan bersikap dengan akhlak yang baik. Karena tiap orang akan mengingat kesan pertama yang kita lakukan terhadap orang lain, oleh sebab itu lakukan lah yang terbaik.
Udah ya, maaf in SettiaBlog. O.. ya, untuk bahasan ini SettiaBlog gunakan font Righteous, karena
Untuk dapat diterima dan disenangi oleh banyak orang, tentu ndak hanya penampilan yang harus kita jaga namun sikap kita atau akhlak kita terhadap orang lain. Karena seseorang yang berakidah baik memang layak untuk dicintai dan disukai oleh banyak orang. Sebab orang tersebut selalu menyertakan Allah SWT dalam tiap urusan dan perilaku yang akan ia perbuat.
‘’Percayalah orang yang selalu bersama Allah, tidak akan kehilangan apa-apa. Tapi orang yang kehilangan Allah, akan kehilangan segalanya.’’
Sebab itu, jika kita ingin disenangi oleh banyak orang ada baiknya mengikut sertakan Allah SWT dan bersikap dengan akhlak yang baik. Karena tiap orang akan mengingat kesan pertama yang kita lakukan terhadap orang lain, oleh sebab itu lakukan lah yang terbaik.
Udah ya, maaf in SettiaBlog. O.. ya, untuk bahasan ini SettiaBlog gunakan font Righteous, karena
People must have righteous principals in the first, and then they will not fail to perform virtuous actions.
No comments:
Post a Comment