Ada yang ngerti ndak, background yang SettiaBlog gunakan ini apa? Ini SettiaBlog ambil dari jenang waluh, tadi sore kakak membuatnya. Waluh itu labu kuning, masak ndak ngerti. Makanan ndeso gitu kok di pamerin tho SettiaBlog. Ya biarin, lha emang punya'e jenang waluh, ya SettiaBlog pamer jenang waluh, kalau SettiaBlog punya Mercedes Benz Maybach, ya SettiaBlog pamer Mercedes Benz Maybach. Walaupun jenang waluh itu makanan ndeso tapi ada ceritanya lho. SettiaBlog tak cerita ya, di perhatiin ya, boleh kok sambil tiduran.
"Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu." (baca QS. 37 : 146)
Kutipan diatas merupakan terjemahan Ayat Al Qur'an, dari Surah As Saffat yang berarti barisan-barisan, ayat 146 yang menginformasikan penggalan kisah perjalanan kenabian Dzu Nun, sebutan lain untuk Nabi Yunus a.s. yang menurut Said Quthb dalam Tafsir Fi Dzilalil Quran diartikan sebagai "pemilik paus" yang tentunya merujuk pada kisah fenomenalnya saat ditelan dan kemudian dimuntahkan ikan paus di suatu tempat yang tandus, seperti diinformasikan dalam QS. 37 : 145. Tolong, di buka di baca! Di QS.37:146 inilah, sepenggal fragmen penting perjalanan kenabian Nabi Yunus a.s. pasca keluar dari dalam perut ikan Paus Raksasa yang sebelumnya telah menelannya beberapa lama hingga lemas dan sakit dikabarkan oleh Allah SWT.
Ada pesan menakjubkan dari Allah SWT untuk hamba-hambaNya dalam QS.37:146 ini, yaitu terkait hikmah ditumbuhkannya tanaman tanpa batang yang biasa disebut sebagai yaqtin atau dalam bahasa Arab ada juga yang menyebutnya sebagai duba' atau kar'u yang arti dan maknanya merujuk pada "sejenis" tanaman labu untuk Nabi Yunus a.s.
Tumbuhnya tanaman labu yang tumbuh di dekat lokasi "pendaratan" Nabi Yunus yang disebutkan sangat tandus jelas sebuah pesan anomalis yang secara nyata mengajak kita semua untuk berpikir! Jelas sekali, selain menunjukkan betapa Maha kuasanya Allah SWT atas segala sesuatu, juga membawa kabar penuh hikmah dan manfaat untuk kita, generasi sesudahnya, khususnya terkait buah labu.
Lantas kenapa Allah SWT lebih memilih menumbuhkan tanaman labu-labuan di tempat Nabi Yunus a.s. "mendarat", kenapa bukan yang lain? Selain petunjuk awal atau mungkin lebih tepatnya "pengantar" dari tafsir QS.37:146 dari para muffasir, memang ndak ada petunjuk, keterangan ataupun penjelasan spesifik lanjutan terkait situasi ini di dalam Al Qur'an. Tapi jika mengkaji tafsir-tafsir QS.37:145, seperti As-Suddy yang menyebut kondisi "sakit" Dzu Nun sesaat setelah keluar dari dalam perut ikan paus, seperti bayi yang baru lahir, sedangkan Ibnu Mas'ud menganggapnya seperti ayam yang dicabuti bulunya (dalam tafsir Ibnu Katsir), sepertinya logika dan pemahaman kita akan menemukan konteksnya. Apalagi referensinya dilengapi dengan memahami tafsir-tafsir QS.37:146, seperti tafsir dari Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia, tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram), Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah, dan lain - lain yang menyebut 'tanaman labu itu untuk memayunginya dan bermanfaat baginya' . Ada juga yang menyebut 'memayunginya dan dia memakan dari buahnya' atau ada juga 'untuk menaunginya dari sinar matahari dan melindunginya dari serangga' .
Jika melihat situasinya, emang ndak salah lagi! Allah SWT sengaja menumbuhkan tanaman labu di tempat "anomalis" itu memang untuk diambil manfaatnya oleh Nabi Yunus a.s. Sifat fisik tanaman labu yang berdaun lebar dan merayap di tanah sangat bermanfaat sebagai tempat perlindungan, sedangkan nutrisi buahnya bermanfaat untuk pemulihan kesehatan dan ini sangat related dengan kondisi aktual Nabi Yunus a.s saat itu. Luarbiasanya, ternyata Allah SWT melalui Rasulullah SAW telah memberi petunjuk faktual dan otentik terkait kebermanfaatan labu dalam sunnah atau hadits-hadits yang terabadikan dengan baik sejak 1400 tahun silam, salah satunya seperti hadits yang diriwayatkan oleh Anas ibn Malik berikut,
"Seorang tukang jahit mengundang Rasulullah untuk menikmati jamuan makan yang disajikannya. Maka aku bersama Rasulullah menghadiri undangan jamuan makan tersebut. Dia pun menghidangkan di hadapan Rasulullah roti, gandum dan kuah sup berisi labu serta daging. Lalu aku melihat Rasulullah mengambil labu dari bejana sup tersebut. Maka sejak hari itu aku selalu menyukai labu."
Tsumamah mengatakan dari Anas,
"Maka kukumpulkan labu itu di hadapan beliau.". (HR. Bukhari no. 5439 )
Selain itu, dalam kitab Thibbun Nabawi, Ibnu Qayyim Al Jauziyah menulis, dalam Al-Ghailaniyyat disebutkan sebuah hadits dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya Urwah bin az-Zubair, dari Aisyah r.a yang menceritakan: "Rasulullah pernah berkata kepadaku: Wahai Aisyah, jika kamu memasak makanan, perbanyaklah jumlah labu, memang labu dapat menyembuhkan kesedihan."
Ndak hanya itu, Ibnu Qayyim dalam Thibbun Nabawi juga banyak menyebut rahasia kebermanfaatan buah labu, beberpa dantaranya mengurangi demam dan dehidrasi, sedang teksturnya yang lembut menjadikannya mudah dicerna dan diserap manfaatnya. Selain manfaat labu, ada pelajaran penting yang bisa kita dapatkan dari hadits yang diriwayatkan oleh Anas ibn Malik diatas! Khususnya cara "ber-logika" Anas Bin Malik, bahwa segala sesuatu yang disukai Rasulullah pasti memiliki rahasia kebermanfaatan yang luar biasa, karena pasti ada bimbingan dari Allah SWT... dan terbukti kan!
Penelitian ilmiah modern dari banyak pihak yang berkompeten membuktikan buah labu memang ada apa-apanya! Banyak nutrisi bermanfaat yang terkandung di dalamnya, ada karbohidrat, protein, lemak, serat dan lain-lainnya. Lebih detail, menurut laman U.S. Department of Agriculture, kandungan gizi dalam 200 gr labu kuning adalah 38 kalori, 8 gr karbohidrat, 2 gr protein, 0,5 gr lemak, 2 gr serat, 39 mg vitamin C, 444 mg kalium, 38 mcg folat, 6,4 mcg vitamin K, 0,2 mg vitamin B6, 0,8 mg zat besi, 16 mg vitamin A, 40 mg magnesium, 64 mg fosfor dan 0,1 mg riboflavin. Ndak hanya itu, faktanya buah labu ternyata juga mengandung banyak antioksidan bermanfaat, beberapa diantaranya seperti Lutein, zeaxanthin, Beta karoten, polifenol, dan flavonoid, sehingga baik untuk menurunkan berat badan, melancarkan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan mata, kulit lebih sehat dan awet muda, menjaga kesehatan jantung, menurunkan resiko kanker.
O ya di atas tadi sempat menyinggung kata anomali. Anomali, yaitu istilah umum yang merujuk pada keadaan penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kata lain ndak seperti biasanya atau ndak seharusnya. Adapun pengertian Al-Qur'an adalah Kitab suci umat Islam berupa firman Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat jibril, untuk menjadi pedoman kehidupan manusia. Anomali umat Islam terhadap Al-Qur'an antara lain : Al-Qur'an adalah "bacaan" dari kata qaraa, yaqrau,iqra. Wahyu pertama turun dalam Islam, bahkan kewajiban syariat pertama dalam Islam adalah "membaca" sebagaimana terdapat dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5. Bagaimana dengan kebiasaan atau budaya kita umat Islam tentang membaca? tentu Anda yang paling tahu jawabannya. Namun untuk mengetahui kesadaran kita umat Islam tentang pentingnya membaca sebagaiman perintah pertama Al-Qur'an, mari kita buat pertanyaan untuk menjawab dan membandingkan antara perintah Al-Qur'an dan apa yang kita kerjakan sebagai umat Islam dalam praktek keislaman kita sehari-hari.
Pertanyaan yaitu pertama, apakah kita lebih lama waktunya membaca Al-Qur'an atau baca WA, Facebook, Berita Online? jawab dengan jujur ya! Kalau jawaban Anda membaca Al-Qur'an ndak lama, tapi baca yang lain lebih lama, berarti kayak SettiaBlog. Terkadang SettiaBlog mengeluarkan Al-Qur'an dari tempat persembunyiaannya pada bulan puasa aja, jangan di tiru ya.
Pertanyaan berikutnya apakah kita lebih sering baca Al-Qur'an? atau baca yang lainnya? Anda bisa menjawabnya sendiri kan ya. Pertanyaan lainnya adalah pada saat kita ibadah di Masjid atau jalan-jalan, Apakah kita sering bawa Al-Qur'an? atau membawa benda lainnya? Sejenis HP? atau uang?
Pertanyaan kedua adalah, apakah kita resah, gelisah atau bahkan kita pusing, puyeng, saat kehilangan Al-Qur'an? dibanding kehilangan benda lainnya? Ndak usah di jawab, karena udah bisa ditebak jawabannya!! Al-Qur'an hilang ndak di cari, ayam 1 ekor hilang semua tetangga ditanyain, kadang juga dicurigai. Apakah di antara Anda ada yang Al-Qur'annya pernah hilang? Coba angkat tangan! wah ternyata ndak ada yang angkat tangan.
Nanti dulu SettiaBlog, di awal tadi bilangnya mau cerita, mana ceritanya? Cerita apa? Waduh.... ngacau ini SettiaBlog. Biar ndak kacau, di pakai lihat video klip "amor mio" di atas, yang versi gitar. Amor mio itu sama kayak mi amor merupakan panggilan sayang dari Bahasa Spanyol yang paling sering digunakan sebagai sapaan hangat untuk orang terkasih. Contoh penggunaanya
Buenas tardes, mi amor (Selamat siang, cintaku/ayangku)
¿Hola, cómo estás mi amor? (Halo, apa kabar cintaku?)
Mi amor por ti no va a cambiar (Cintaku padamu ndak akan berubah)
Biasanya c gitu bahasa yang di gunakan saat lagi mesra - mesranya dengan pasangan atau saat midlife crisis . Udah ya, maaf in SettiaBlog.
"Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu." (baca QS. 37 : 146)
Kutipan diatas merupakan terjemahan Ayat Al Qur'an, dari Surah As Saffat yang berarti barisan-barisan, ayat 146 yang menginformasikan penggalan kisah perjalanan kenabian Dzu Nun, sebutan lain untuk Nabi Yunus a.s. yang menurut Said Quthb dalam Tafsir Fi Dzilalil Quran diartikan sebagai "pemilik paus" yang tentunya merujuk pada kisah fenomenalnya saat ditelan dan kemudian dimuntahkan ikan paus di suatu tempat yang tandus, seperti diinformasikan dalam QS. 37 : 145. Tolong, di buka di baca! Di QS.37:146 inilah, sepenggal fragmen penting perjalanan kenabian Nabi Yunus a.s. pasca keluar dari dalam perut ikan Paus Raksasa yang sebelumnya telah menelannya beberapa lama hingga lemas dan sakit dikabarkan oleh Allah SWT.
Ada pesan menakjubkan dari Allah SWT untuk hamba-hambaNya dalam QS.37:146 ini, yaitu terkait hikmah ditumbuhkannya tanaman tanpa batang yang biasa disebut sebagai yaqtin atau dalam bahasa Arab ada juga yang menyebutnya sebagai duba' atau kar'u yang arti dan maknanya merujuk pada "sejenis" tanaman labu untuk Nabi Yunus a.s.
Tumbuhnya tanaman labu yang tumbuh di dekat lokasi "pendaratan" Nabi Yunus yang disebutkan sangat tandus jelas sebuah pesan anomalis yang secara nyata mengajak kita semua untuk berpikir! Jelas sekali, selain menunjukkan betapa Maha kuasanya Allah SWT atas segala sesuatu, juga membawa kabar penuh hikmah dan manfaat untuk kita, generasi sesudahnya, khususnya terkait buah labu.
Lantas kenapa Allah SWT lebih memilih menumbuhkan tanaman labu-labuan di tempat Nabi Yunus a.s. "mendarat", kenapa bukan yang lain? Selain petunjuk awal atau mungkin lebih tepatnya "pengantar" dari tafsir QS.37:146 dari para muffasir, memang ndak ada petunjuk, keterangan ataupun penjelasan spesifik lanjutan terkait situasi ini di dalam Al Qur'an. Tapi jika mengkaji tafsir-tafsir QS.37:145, seperti As-Suddy yang menyebut kondisi "sakit" Dzu Nun sesaat setelah keluar dari dalam perut ikan paus, seperti bayi yang baru lahir, sedangkan Ibnu Mas'ud menganggapnya seperti ayam yang dicabuti bulunya (dalam tafsir Ibnu Katsir), sepertinya logika dan pemahaman kita akan menemukan konteksnya. Apalagi referensinya dilengapi dengan memahami tafsir-tafsir QS.37:146, seperti tafsir dari Al-Muyassar/Kementerian Agama Saudi Arabia, tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram), Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah, dan lain - lain yang menyebut 'tanaman labu itu untuk memayunginya dan bermanfaat baginya' . Ada juga yang menyebut 'memayunginya dan dia memakan dari buahnya' atau ada juga 'untuk menaunginya dari sinar matahari dan melindunginya dari serangga' .
Jika melihat situasinya, emang ndak salah lagi! Allah SWT sengaja menumbuhkan tanaman labu di tempat "anomalis" itu memang untuk diambil manfaatnya oleh Nabi Yunus a.s. Sifat fisik tanaman labu yang berdaun lebar dan merayap di tanah sangat bermanfaat sebagai tempat perlindungan, sedangkan nutrisi buahnya bermanfaat untuk pemulihan kesehatan dan ini sangat related dengan kondisi aktual Nabi Yunus a.s saat itu. Luarbiasanya, ternyata Allah SWT melalui Rasulullah SAW telah memberi petunjuk faktual dan otentik terkait kebermanfaatan labu dalam sunnah atau hadits-hadits yang terabadikan dengan baik sejak 1400 tahun silam, salah satunya seperti hadits yang diriwayatkan oleh Anas ibn Malik berikut,
"Seorang tukang jahit mengundang Rasulullah untuk menikmati jamuan makan yang disajikannya. Maka aku bersama Rasulullah menghadiri undangan jamuan makan tersebut. Dia pun menghidangkan di hadapan Rasulullah roti, gandum dan kuah sup berisi labu serta daging. Lalu aku melihat Rasulullah mengambil labu dari bejana sup tersebut. Maka sejak hari itu aku selalu menyukai labu."
Tsumamah mengatakan dari Anas,
"Maka kukumpulkan labu itu di hadapan beliau.". (HR. Bukhari no. 5439 )
Selain itu, dalam kitab Thibbun Nabawi, Ibnu Qayyim Al Jauziyah menulis, dalam Al-Ghailaniyyat disebutkan sebuah hadits dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya Urwah bin az-Zubair, dari Aisyah r.a yang menceritakan: "Rasulullah pernah berkata kepadaku: Wahai Aisyah, jika kamu memasak makanan, perbanyaklah jumlah labu, memang labu dapat menyembuhkan kesedihan."
Ndak hanya itu, Ibnu Qayyim dalam Thibbun Nabawi juga banyak menyebut rahasia kebermanfaatan buah labu, beberpa dantaranya mengurangi demam dan dehidrasi, sedang teksturnya yang lembut menjadikannya mudah dicerna dan diserap manfaatnya. Selain manfaat labu, ada pelajaran penting yang bisa kita dapatkan dari hadits yang diriwayatkan oleh Anas ibn Malik diatas! Khususnya cara "ber-logika" Anas Bin Malik, bahwa segala sesuatu yang disukai Rasulullah pasti memiliki rahasia kebermanfaatan yang luar biasa, karena pasti ada bimbingan dari Allah SWT... dan terbukti kan!
Penelitian ilmiah modern dari banyak pihak yang berkompeten membuktikan buah labu memang ada apa-apanya! Banyak nutrisi bermanfaat yang terkandung di dalamnya, ada karbohidrat, protein, lemak, serat dan lain-lainnya. Lebih detail, menurut laman U.S. Department of Agriculture, kandungan gizi dalam 200 gr labu kuning adalah 38 kalori, 8 gr karbohidrat, 2 gr protein, 0,5 gr lemak, 2 gr serat, 39 mg vitamin C, 444 mg kalium, 38 mcg folat, 6,4 mcg vitamin K, 0,2 mg vitamin B6, 0,8 mg zat besi, 16 mg vitamin A, 40 mg magnesium, 64 mg fosfor dan 0,1 mg riboflavin. Ndak hanya itu, faktanya buah labu ternyata juga mengandung banyak antioksidan bermanfaat, beberapa diantaranya seperti Lutein, zeaxanthin, Beta karoten, polifenol, dan flavonoid, sehingga baik untuk menurunkan berat badan, melancarkan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan mata, kulit lebih sehat dan awet muda, menjaga kesehatan jantung, menurunkan resiko kanker.
O ya di atas tadi sempat menyinggung kata anomali. Anomali, yaitu istilah umum yang merujuk pada keadaan penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kata lain ndak seperti biasanya atau ndak seharusnya. Adapun pengertian Al-Qur'an adalah Kitab suci umat Islam berupa firman Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat jibril, untuk menjadi pedoman kehidupan manusia. Anomali umat Islam terhadap Al-Qur'an antara lain : Al-Qur'an adalah "bacaan" dari kata qaraa, yaqrau,iqra. Wahyu pertama turun dalam Islam, bahkan kewajiban syariat pertama dalam Islam adalah "membaca" sebagaimana terdapat dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5. Bagaimana dengan kebiasaan atau budaya kita umat Islam tentang membaca? tentu Anda yang paling tahu jawabannya. Namun untuk mengetahui kesadaran kita umat Islam tentang pentingnya membaca sebagaiman perintah pertama Al-Qur'an, mari kita buat pertanyaan untuk menjawab dan membandingkan antara perintah Al-Qur'an dan apa yang kita kerjakan sebagai umat Islam dalam praktek keislaman kita sehari-hari.
Pertanyaan yaitu pertama, apakah kita lebih lama waktunya membaca Al-Qur'an atau baca WA, Facebook, Berita Online? jawab dengan jujur ya! Kalau jawaban Anda membaca Al-Qur'an ndak lama, tapi baca yang lain lebih lama, berarti kayak SettiaBlog. Terkadang SettiaBlog mengeluarkan Al-Qur'an dari tempat persembunyiaannya pada bulan puasa aja, jangan di tiru ya.
Pertanyaan berikutnya apakah kita lebih sering baca Al-Qur'an? atau baca yang lainnya? Anda bisa menjawabnya sendiri kan ya. Pertanyaan lainnya adalah pada saat kita ibadah di Masjid atau jalan-jalan, Apakah kita sering bawa Al-Qur'an? atau membawa benda lainnya? Sejenis HP? atau uang?
Pertanyaan kedua adalah, apakah kita resah, gelisah atau bahkan kita pusing, puyeng, saat kehilangan Al-Qur'an? dibanding kehilangan benda lainnya? Ndak usah di jawab, karena udah bisa ditebak jawabannya!! Al-Qur'an hilang ndak di cari, ayam 1 ekor hilang semua tetangga ditanyain, kadang juga dicurigai. Apakah di antara Anda ada yang Al-Qur'annya pernah hilang? Coba angkat tangan! wah ternyata ndak ada yang angkat tangan.
Nanti dulu SettiaBlog, di awal tadi bilangnya mau cerita, mana ceritanya? Cerita apa? Waduh.... ngacau ini SettiaBlog. Biar ndak kacau, di pakai lihat video klip "amor mio" di atas, yang versi gitar. Amor mio itu sama kayak mi amor merupakan panggilan sayang dari Bahasa Spanyol yang paling sering digunakan sebagai sapaan hangat untuk orang terkasih. Contoh penggunaanya
Buenas tardes, mi amor (Selamat siang, cintaku/ayangku)
¿Hola, cómo estás mi amor? (Halo, apa kabar cintaku?)
Mi amor por ti no va a cambiar (Cintaku padamu ndak akan berubah)
Biasanya c gitu bahasa yang di gunakan saat lagi mesra - mesranya dengan pasangan atau saat midlife crisis . Udah ya, maaf in SettiaBlog.
Video klip kedua ini ada Ilona Guitar. SettiaBlog mau cerita dikit, dengerin ya! Udah SettiaBlog.... dari tadi bilang mau cerita, ceritanya lho mana? Ilona Guitar habis dapat penghargaan dari YouTube. Terus...? Terus apa, ya udah. Ceritanya cuma gitu thok? hmm...
A person is often disappointed with the love he expects and not with the love he has been given.
Cheating with a good person is like throwing away a diamond and taking a stone.
A person is often disappointed with the love he expects and not with the love he has been given.
Cheating with a good person is like throwing away a diamond and taking a stone.
No comments:
Post a Comment