Mar 26, 2024

Keseimbangan Hidup

 


Untuk bahasan kali ini SettiaBlog gunakan background postingan yang cukup unik, pola garis itu di bentuk dari sekuntum bunga.  Gambar yang ada dalam video di atas juga beda, sengaja SettiaBlog ambil dengan kamera yang beresolusi sangat rendah. SettiaBlog pengen ngerti perbedaannya. Ternyata kamera dengan resolusi rendah dan tinggi, sama - sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Ya, Allah SWT memang sudah menciptakan alam semesta dengan menempatkan mekanisme keseimbangan. Dalam kehidupan sehari - hari pun juga sama, di perlukan keseimbangan.

  Seorang Sufi pernah berkata, Muhammad SAW telah naik ke langit tertinggi lalu kembali lagi. Demi Allah, aku bersumpah, bahwa seandainya aku yang mencapai tempat itu, aku tidak akan kembali lagi. Nabi Muhammad SAW memang bukanlah seorang sufi. Sehingga ia tidaklah memikirkan puncak dari pencapaian spiritualitasnya, tetapi justru ia memilih untuk menjalankan tugas kenabiannya sebagai manusia, penyampai risalah. Seyyed Hossein Nasr di bukunya Muhamad, Kekasih Allah, menulis, Walaupun Mi"raj merupakan penobatan kehidupan spiritual Nabi Muhammad SAW. Tidak berarti tugas keduniawiannya berjalan tanpa hambatan. Beliau tetap teraniaya di bawah segala rupa tekanan hidup di Makkah. Betapapun Nabi Muhammad SAW telah menikmati puncak kenikmatan tertinggi seorang hamba (manusia), Nabi Muhammad SAW tetaplah menjalankan kehidupannya sebagai manusia biasa. Bahkan ketika musuhnya melemparinya kotoran manusia dan batu, ia pun berdarah sebagaimana manusia biasa merasakan sakit.

Perangai Nabi Muhammad SAW yang tidak berubah selepas Isra' Mi'raj dilukiskan dengan apik oleh Rev John Davenport. Ia menyebut Muhammad sebagai, Raja di seluruh Tanah Arab, ia memperbaiki sepatunya sendiri dan menambal baju wolnya yang kasar, memeras susu, menyapu dapur, dan menyalakan api di tungku. Kurma dan air adalah santapannya sehari-hari, susu dan anggur merupakan barang mewah baginya. Apabila ia bepergian, ia memakan bekalnya bersama-sama dengan pelayannya. Kejujurannya atas ucapan-ucapannya tentang kebajikan dibuktikan pada waktu wafatnya oleh kekosongan lemarinya. Simbol dari kecintaan Allah SWT kepada hamba-Nya (Muhammad) nampak dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Dalam arti luas, Allah SWT mencintai manusia melalui Isra' Mi'raj. Dengan peristiwa itu pulalah, muncul satu jalan penyatuan manusia dengan Allah SWT berupa risalah shalat. Didalam shalat itulah sarana seorang hamba bercakap dan berkomunikasi dengan Tuhannya. Ada kesatuan badani dan ruhaniah, itu pulalah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW tatkala Isra' Mi'raj.

Islam dikenal sebagai agama yang seimbang. Ia mengatur hubungan vertikal maupun horisontal. Ia adalah agama samawi, tapi juga agama bumi. Ia sangat ketat mengatur urusan langit, tapi ndak meninggalkan urusan bumi. Dalam Isra' Mi'raj, kita menemukan bagaimana Islam mempercayakan kedudukan manusia itu tinggi dan disejajarkan dengan Allah SWT satu tingkat.

Sebab pada saat Mi'raj, manusia dalam hal ini diwakili oleh Nabi Muhammad SAW, langsung bercakap dengan Allah SWT. Artinya, Islam menjunjung tinggi manusia. Sedangkan kembalinya Nabi Muhammad SAW ke bumi, ke dunia ini melambangkan bahwa hubungan manusia kepada Tuhannya belum sah saat ia meninggalkan kewajibannya di bumi sebagai khalifah. Bumi dalam Islam dianggap sebagai sarana, atau jalan untuk mencapai akhirat (surga). Sikapnya yang lemah lembut kepada semua orang membuat dunia takjub dan hormat kepadanya. Kelembutan dan kasih sayangnya inilah yang kelak akan dikenang di seluruh langit dan bumi. Ia mengajarkan cinta kasih dengan segenap jiwa dan raganya. Hingga saat ia terpanah lehernya, ia bersandar di bawah Uhud, atau gunung yang penuh batu.

Gunung Uhud itu pun marah, ia seperti tak terima saat melihat Nabi Muhammad SAW lehernya terluka oleh panah. Ia hendak menurunkan batu-batuan dari atas, tetapi Nabi Muhammad SAW justru menahannya, dan berkata Tidak usah. Aku sudah mendo'akan agar orang-orang yang menganiayaku bisa mendapatkan hidayah, dan seluruh keturunannya nanti menjadi pemimpin umat islam. Pada bukunya yang berjudul The Sppeches and table-talk of the Prophet Mohamad , seorang Orientalis Stanley Lane Poole menuliskan tentang Nabi Muhammad SAW. Orang-orang yang datang dekat kepadanya jatuh cinta, orang yang bercakap tentang dirinya akan berkata:
Saya tidak pernah melihat yang seperti dia sebelum dan sesudahnya. Ia seorang yang sangat pendiam, tetapi apabila ia berkata dengan tekanan dan kesungguhan, dan ndak ada orang yang dapat melupakan apa yang dikatakannya.
Lebih lanjut ia melukiskan betapa ia sangat pemaaf dan tidak pendendam bahkan pada musuhnya sekalipun. Hari kemenangan Nabi Muhammad SAW yang terbesar terhadap musuhnya juga hari kemenangannya yang terbesar terhadap dirinya. Dengan bebas ia memaafkan orang-orang Quraisy dan melupakan segala tahun-tahun kesusahan dan penghinaan-penghinaan keji yang mereka lakukan terhadap dirinya serta membebaskan seluruh penduduk Mekkah.

Apa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW telah berdampak bukan hanya kepada kaum muslim, tetapi juga terhadap dunia pada umumnya. Lamartine, menuliskan laki-laki ini tidak hanya menggerakkan tentara, hukum, imperium, manusia, dan dinasti-dinasti, melainkan juga berjuta-juta manusia dalam sepertiga bagian dunia yang telah dikenal pada masa itu; dan lebih dari itu, ia menggoncangkan rumah-rumah berhala, mengobarkan idea-idea agama, kepercayaan-kepercayaan serta jiwa manusia.

Di atas dasar sebuah kitab yang setiap hurufnya telah menjadi hukum, Ia menciptakan suatu kebangsaan spiritual yang mempersatukan manusia dari segala ras dan bahasa. Keagungan akhlak, keteladanan sikap hidupnya, serta sikap konsisten dan segala kesederhanaannya melambangkan Nabi Muhammad SAW hanyalah manusia biasa. Ia ndak tinggal di istana megah dan mewah. Ia tinggal di rumah yang serba sederhana. Alas tidurnya adalah pelepah kurma. Makanan dan juga keteguhannya dalam berpuasa membuat semua orang takjub.  Hidupnya hanya dipersembahkan untuk umat dan tegaknya agama Islam.

Di Isra' Mi'raj, kita mengenang manusia agung, Nabi Muhammad SAW. Sebagai manusia yang sempurna, yang Allah SWT telah menyuruh malaikat bersujud di hadapan-Nya, oleh sebab itu Allah SWT dan para malaikat memuji dan memberkahi Beliau, dan mereka yang beriman pun diperintahkan untuk memujinya pula. Ia telah meninggalkan Al-qur'an dan Al-hadist sebagai pegangan bagi siapa saja yang hendak mengikuti jalannya. Ya Nabi Salam Alaika, Ya Rasul Salam Alaika.

Sedikit Renungan

Untuk lagunya pada video klip di atas "lotus pond". Bunga Lotus merupakan simbol keseimbangan hidup di alam ini. SettiaBlog sendiri juga terus belajar untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan, berat memang. Yang sering jadi pertanyaan, apakah kita yang mengatur kesibukan, atau justru kesibukan yang mengatur kita? Dalam menjalani kehidupan ini, kita perlu memiliki deskripsi pekerjaan yang baik, yakni kemampuan untuk mengatur waktu dan membagi tugas dengan sebaik-baiknya. Namun, bagaimana kita dapat mengatur waktu dalam kehidupan kita? Salah satu contoh terbaik datang dari ajaran Rasulullah SAW. Siti Aisyah radhiyallahu anha menceritakan bahwa Beliau membagi waktu hidupnya menjadi tiga bagian: sepertiga untuk beribadah kepada Allah SWT, sepertiga untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan, dan sepertiga untuk keluarga. Dalam keseharian, kita sering melihat dua ekstrem. Ada yang sepenuhnya mengabdikan hidup mereka untuk beribadah kepada Allah SWT, meninggalkan tugas-tugas manusiawi, bahkan melupakan anggota keluarganya. Di sisi lain, ada yang sibuk dengan pekerjaan dan bisnis mereka, hingga melupakan ibadah kepada Allah SWT, bahkan keluarga mereka terlantar. Kedua ekstrem ini ndak mewakili jalan terbaik. Orang yang bijak adalah mereka yang mampu mengatur waktu dengan seimbang, membagi waktu untuk beribadah dan berurusan dengan Allah SWT, menjalankan tugas dan pekerjaan dengan baik, serta meluangkan waktu untuk keluarga. 

💖 Hidup untuk Allah SWT 💖

Nabi Muhammad SAW mempersembahkan sepertiga waktu hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Al Qur'an menjelaskan bahwa hanya Baginda Nabi yang memiliki jaminan ampunan dari Allah SWT atas segala dosa yang pernah dikerjakannya. Kita dapat membaca ayat yang menjelaskan hal ini dalam Surat Al-Fath ayat ke-2. Orang yang memiliki jaminan ampunan seperti itu memiliki ibadah yang luar biasa. Sebagai contoh, Beliau rajin menjalani shalat malam hingga kakinya bengkak akibat bersujud kepada Allah SWT. Siti Aisyah melihat Baginda Nabi shalat hampir sepanjang malam, bahkan hingga menjelang subuh. Ketika Siti Aisyah bertanya mengapa Baginda Nabi yang memiliki jaminan ampunan masih begitu tekun beribadah, Nabi Muhammad SAW menjawab dengan tulus, “Tidakkah Aku ingin menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah SWT? Semakin banyak ampunan yang aku terima, semakin banyak sujud dan ibadah yang kuberikan kepada-Nya.”

Kekuatan Nabi Muhammad SAW datang dari kedekatannya dengan Allah SWT melalui ibadah dan shalat. Semakin tinggi kualitas ibadah, semakin dekat kita dengan Allah SWT, dan semakin banyak karunia yang akan kita terima.

💖 Hidup untuk Melaksanakan Tugas 💖

Dalam menjalani tugas dan pekerjaan, Nabi Muhammad SAW menonjolkan keteladanan dan akhlak yang baik. Keteladanan ini adalah kunci keberhasilan dalam melaksanakan tugas. Nabi Muhammad SAW sangat berwibawa karena Beliau selalu menjalankan apa yang diajarkan kepada umatnya. Akhlak mulia, toleransi, dan penghormatan terhadap orang lain adalah sifat-sifat yang menjadi ciri khas Nabi Muhammad SAW. Dalam berdakwah, Nabi Muhammad SAW ndak menakut-nakuti orang, melainkan menyebarkan kegembiraan. Nabi Muhammad SAW selalu memudahkan urusan orang lain dan berusaha menjadikan agama sebagai jalan yang penuh cinta dan kasih sayang.

💖 Hidup untuk Keluarga 💖

Selanjutnya, sepertiga waktu hidup diperuntukkan untuk keluarga. Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya menjaga ketentraman dan keharmonisan dalam rumah tangga. Menghargai dan menghormati anggota keluarga adalah kunci sukses dalam kehidupan. Dalam keseharian, meskipun sederhana, kita harus membangun rumah tangga yang didasarkan pada ajaran agama, sehingga kita dapat memahami hak dan kewajiban anggota keluarga, dan membangun pengertian dalam menjalani kehidupan. Kesuksesan seseorang sering dimulai dari rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Dalam dunia yang terus berubah, menjaga nilai-nilai positif dan akhlak yang baik adalah langkah penting untuk mewujudkan bangsa dan negara yang kuat.

Dan yang paling penting, lupakan bahasan SettiaBlog. SettiaBlog sendiri sangat jauh dari keseimbangan hidup, terlalu egois, hanya mementingkan diri sendiri. Maaf ya atas kelemahan SettiaBlog.
"Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan."
“Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali hal itu membuatmu mau bekerja lebih keras untuk masa depan."

No comments:

Post a Comment