Mar 19, 2024

Cara dan Teknik Bersyukur

 


Video klip di atas  " What Was I Made For?" milik Billie Eilish yang di bawakan Abi Carter salah satu kontestan American Idol 2024. SettiaBlog suka gayanya yang simpel, santai, tenang dan senyumnya itu lho. Liriknya sendiri c mengeksplorasi perasaan kebingungan, keraguan diri, dan pencarian tujuan. Menunjukkan hilangnya arah dan rasa terlepas dari identitas asli seseorang. Pada bait pertama, Billie Eilish menggambarkan perubahan dari perasaan percaya diri menjadi perasaan tidak yakin dan tersesat. Dia mempertanyakan tujuan hidupnya dan bertanya-tanya apa yang akan ia lakukan ke depannya. Dalam lagu ini, Billie Eilish menyiratkan kerinduan untuk mendapatkan kembali kebahagiaan dan rasa penerimaan terhadap siapa dirinya sebenarnya. Ya, mungkin banyak yang memiliki perasaan seperti itu, termasuk SettiaBlog. O.. ya, untuk backgroundnya SettiaBlog kasih dawet campur santan. Kalau menurut SettiaBlog, berlatih menerima diri dengan cara bersyukur adalah cara yang efektif untuk menghadapi keadaan seperti yang di alami Billie Eilish dalam lagu tersebut. Baru nanti memikirkan langkah selanjutnya. SettiaBlog sudah berapa kali saja mengulang kata 'syukur' ini, untuk kali ini SettiaBlog akan membahas sedikit cara bersyukur dari segi psikologi qur'ani, bahasa yang SettiaBlog gunakan agak serius ya.

Dimensi psikologis menjadi bagian penting dari perilaku syukur yang merupakan salah satu dimensi yang bisa memengaruhi motivasi seseorang untuk membiasakan diri bersyukur kepada Allah SWT. Dimensi psikologis yang tampak dalam perilaku syukur adalah menyangkut mental manusia dalam menggerakkan hatinya untuk berbagi kepada sesama setelah memperoleh kenikmatan dari Allah SWT. Mental menjadi landasan bagi pemikiran manusia untuk memenuhi kebutuhan yang belum terjangkau sehingga memengaruhi setiap keputusan dan langkah yang akan diambil. Perilaku syukur merupakan persoalan mental yang bisa dibina sejak seseorang masih dalam pengawasan orangtua. Jika mental bersyukur seseorang sudah dilatih sejak usia dini, perilaku positif ini bisa terpatri secara integral dalam menjalani kehidupan ini. Mental bersyukur bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri atau muncul tanpa ada proses yang menyertainya, melainkan melalui proses latihan yang tidak mudah sebagaimana yang dibayangkan. Dalam dimensi psikologis, perilaku syukur membutuhkan latihan secara terus-menerus dalam setiap langkah yang dijalani manusia. Jika latihan syukur dibiasakan setiap hari, maka mental positif ini akan memberikan dampak yang besar bagi keperibadian manusia itu sendiri. Ini karena, mental bersyukur bisa menjadi karakter yang melekat dalam setiap individu yang merasa dirinya butuh terhadap sang pemberi nikmat di dunia ini. Dimensi psikologis yang juga terdapat dalam perilaku syukur adalah dimensi emosional. Dimensi psikologis ini terkait dengan ego atau sifat ke-aku-an yang melekat dalam diri manusia dan menjadi pemicu lahirnya ambisi yang berlebihan. Struktur ego yang melekat dalam setiap diri manusia bisa membawa malapetaka bagi masa depan jika keinginan yang direncanakan tidak terpenuhi. Dalam konteks kekinian, banyak sekali manusia yang terjebak dengan egonya karena selalu tidak puas dengan nikmat dan karunia Allah SWT yang diberikan. Ketika itulah ego mengendalikan emosi dan perasaan untuk menolak kebersyukuran sebagai perilaku yang bisa mendorong manusia agar tidak mudah menyalahkan atau mengeluh dengan karunia Allah SWT. Permasalahan yang muncul dalam dimensi syukur adalah menyangkut tentang ketidakmampuan manusia dalam menyikapi nikmat Allah SWT sebagai sebuah pemberian yang harus disyukuri. Di tengah kemajuan teknologi modern, jiwa manusia untuk mencapai zona syukur seringkali dikalahkan oleh kesombongan diri yang merasa dirinya tidak butuh pada Allah SWT. Sifat ke-aku-an atau ego yang mewarnai jiwa manusia ternyata mampu mengalahkan hati nurani yang paling dalam. Tidak heran bila sifat ke-aku-an atau ego menjadi sebuah penghalang bagi manusia untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan ikhlas dalam menerima semua ketentuan Allah SWT.

Teknik bersyukur dalam psikologi qur'ani dan psikologi positif memang memiliki perbedaan dari sisi sumber ajaran. Namun, hakikatnya tidak jauh berbeda dan memiliki tujuan yang sama untuk berterimakasih atas apa yang telah diperoleh, baik karena pemberian orang lain atau secara khusus berterimakasih kepada Allah SWT yang telah mengabulkan do'a dan permohonan seseorang. Teknik bersyukur dalam psikologi modern dapat dilakukan dengan dua cara yang sangat sederhana, yaitu secara personal dan transpersonal.

Pertama, bersyukur secara personal. Teknik pertama ini adalah sebuah cara yang bisa dipraktikkan ketika kita menerima hadiah dari orang lain. Teknik bersyukur ini memang berangkat dari kesadaran diri yang merasakan sebuah bantuan atau pertolongan dari orang lain. Orang yang berterimakasih terhadap adanya bantuan dari orang lain merupakan pribadi yang tidak egois dengan situasi atau kondisi yang membelenggu diri. Teknik bersyukur ini sama sekali tidak berat untuk dilakukan, namun seringkali mengalami banyak hambatan dan tantangan dari orang yang bersangkutan. Ketika memperoleh bantuan dalam bentuk materi maupun tenaga, kita tinggal melangkah diri untuk mengucapkan kata terimakasih secara tulus.

Bersyukur dalam psikologi positif adalah sebuah bentuk pengakuan atas kebaikan orang lain yang telah memberikan bantuan atau kontribusi penting dalam hidup Anda. Pengakuan atas kebaikan orang lain adalah bentuk syukur yang harus Anda ingat selalu, karena berkaitan dengan kepentingan orang lain. Artinya, Anda tetap mengingat kebaikan yang pernah orang lain lakukan dalam hidup Anda sehingga tetap menjadi kenangan yang tidak terlupakan.

Kedua, bersyukur secara transpersonal. Teknik bersyukur selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah secara transpersonal. Bersyukur secara transpersonal merupakan sebuah ungkapan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak karunia di dunia ini. Pribadi yang cenderung bersyukur adalah mereka yang meyakini akan kekuasaan Allah SWT dalam melimpahkan rezeki ke muka bumi. Pribadi yang bersyukur juga akan senantiasa merefleksikan kehidupan ini dengan penuh kelapangan dan kesyahduan, karena Tuhan dianggap sebagai pemberi segalanya bagi kehidupan umat manusia.

Bersyukur secara transpersonal merupakan bentuk syukur yang sangat mendalam dan tidak sekadar pengakuan atas kekuasaan Allah SWT yang memberikan kenikmatan hidup di dunia ini. Bentuk syukur ini sudah melampaui diri manusia dan sama sekali tidak terfokus pada kebaikan manusia, melainkan menjadikan Allah SWT sebagai sumber dari segala sumber yang memancarkan cahaya kebaikan dan kenikmatan kepada manusia.

Latihan Bersyukur

Meskipun perilaku syukur cenderung mudah diucapkan dalam setiap kesempatan, namun dalam praktiknya seringkali mengalami kesulitan dan mendapatkan banyak hambatan. Dari sini dibutuhkan latihan secara konsisten dan terus-menerus untuk menjadikan syukur sebagai perilaku yang bernilai ibadah dan bermanfaat bagi keberlangsungan hidup di masa yang akan datang. Latihan bersyukur bukan bermaksud untuk menjadikan setiap orang sebagai pribadi yang sombong atau bersikap jumawa dengan apa yang dipraktikkan, melainkan sebagai langkah awal untuk membiasakan diri menjadi pribadi yang tidak lupa dengan sang pencipta yang telah memberikan nafas kehidupan di dunia ini.

Di dalam psikologi qur'ani, hakikat syukur sesungguhnya lebih ditunjukkan kepada Allah SWT sebagai sang pemberi nikmat kepada setiap manusia. Kebersyukuran adalah bentuk pengakuan terhadap nikmat yang dikaruniakan Allah SWT, yang disertai dengan ketaatan dalam mempergunakan semua nikmat itu di jalan-Nya. Rasa syukur adalah salah satu tanda orang beriman sehingga harus mengakui akan kebesaran karunia Allah SWT yang tidak terbatas di muka bumi. Maka barang siapa yang bersyukur, berarti ia menyadari secara penuh akan hubungan personal antara hamba dan sang pencipta.

Dalam psikologi modern, latihan bersyukur cakupannya lebih luas dan lebih ditunjukkan untuk mengingatkan akan peran penting orang lain dalam setiap kesuksesan dan kebahagiaan yang diraih oleh seseorang. Bersyukur bukan berarti ingin menunjukkan bahwa kita adalah orang yang paling dermawan dalam mengeluarkan bantuan kepada orang yang membutuhkan, lebih daripada itu adalah agar kita tidak lupa diri dengan kekuatan Allah SWT yang telah memberikan jalan atau garis kehidupan yang lebih baik dari orang lain.

Pertama, ucapkan alhamdulilah setiap waktu. Latihan bersyukur dalam Islam ini memang menjadi langkah awal bagi setiap muslim untuk membiasakan diri untuk mengenal dan menikmati karunia Allah SWT yang tidak pernah terbatas di muka bumi. Setiap kali memperoleh nikmat dari Allah SWT, tariklah nafas secara perlahan-lahan kemudian katakan dengan penuh penghayatan, "Alhamdulillah" (Terimakasih Ya Allah). Kalimat ini memang terkesan sangat sederhana dan mudah diucapkan, namun kedahsyatannya sangat luar biasa. Ucapan Alhamdulillah memang menjadi anjuran Nabi Muhammad SAW yang sangat penting bagi setiap muslim yang merasa dirinya mengabdi kepada Allah SWT. Kalimat Alhamdulillah pun menjadi salah satu ucapan yang sangat familiar dan menjadi kekuatan utama bagi seorang muslim untuk menunjukkan akan kekuasaan Allah SWT.

Kedua, membuat sistem pengingat. Latihan rasa bersyukur tidak mudah sebagaimana yang dibayangkan. Perilaku syukur bukan sekadar semangat dalam ucapan, melainkan harus diimplementasikan dalam setiap tindakan setiap harinya. Kebiasaan mengucapkan kata syukur memang menjadi langkah awal bagi setiap manusia untuk merasakan kedahsyatan pengaruh syukur, tetapi harus disertai dengan kecerdasan dalam bersikap disiplin atau konsisten dalam menjalankan perilaku syukur setiap hari. Secara sederhana, hal yang dapat kita lakukan adalah dengan membuat sistem pengingat/alarm dengan cara menuliskan sesuatu yang kecil yang semestinya disyukuri setiap hari.

Ketiga, menuliskan catatan syukur setiap hari. Latihan syukur dengan menuliskan beberapa catatan penting setiap hari merupakan cara yang mudah dilakukan. Hal-hal yang ingin disyukuri setiap harinya, sebaiknya dibuatkan sebuah catatan di buku kecil yang bisa menampung kebaikan yang telah dilakukan. Aktivitas membuat catatan syukur bisa kita lakukan menjelang tidur atau di pagi hari yang sangat segar. Semisal, dalam satu hari kita menyelesaikan pekerjaan rumah (menyapu, menyiram bunga, atau mengepel lantai), maka kita tinggal mengucapkan rasa syukur itu sebagai bentuk karunia dalam menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik.

Keempat, menciptakan gelombang syukur di alam terbuka. Dalam latihan syukur ini, setiap orang bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja, termasuk bersyukur di alam terbuka. Menciptakan gelombang syukur di alam terbuka sesungguhnya merupakan cara efektif agar tidak mudah lupa dengan apa yang diberikan Tuhan. Di alam terbuka setiap orang bisa merenungkan dan mengambil pelajaran dari semua kemurahan dan kasih sayang Tuhan yang menciptakan keindahan dunia beserta dengan isinya. Kebiasaan menciptakan gelombang syukur di alam terbuka pada gilirannya bisa membuat kita semua semakin termotivasi untuk memanfaatkan semua karunia Tuhan dengan penuh keikhlasan.

Kelima, lakukan meditasi secara simultan. Sebelum memulai meditasi, dibutuhkan sikap rileks dan tidak mudah tegang dengan apa yang dipikirkan. Ketika perasaan kita sudah rileks, maka kita bisa memulai kegiatan meditasi dengan penuh keheningan dan keintiman. Dalam melakukan meditasi, kita dituntut untuk menghilangkan semua keruwetan atau pun permasalahan hidup yang menimpa dalam kehidupan sehari-hari. Ini karena, meditasi membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi yang menyelaraskan pikiran dan perasaan dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Meditasi merupakan sebuah teknik sufistik untuk meraih kebersatuan dengan Allah SWT. Ketika menjalankan meditasi, hati dan pikiran sebisa mungkin sudah terbebas dari belenggu kemunafikan maupun kesombongan. Ini karena, meditasi termasuk pengalaman spiritual yang menuntut kerendahhatiaan dalam menerima semua ketentuan Allah SWT sebagai sang pemberi kenikmatan bagi manusia di dunia ini. Meditasi merupakan olah rohani dalam ajaran agama yang dianggap mampu membuka kesadaran hati (the heart consciousness) dan mengheningkan pikiran dari segala kegalauan yang menghantui. Melalui meditasi, pengalaman sufistik seseorang akan semakin meningkat seiring dengan ilham yang diperoleh dari sang pencipta. Meditasi bukan semata-mata latihan duduk dengan diam, tetapi dalam meditasi jiwa harus diisi dengan pancaran cahaya, kehidupan yang baru, dengan inspirasi, dan kesabaran. Meditasi sekarang merupakan alternatif untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi manusia modern. Maka berkembanglah beberapa penelitian tentang pengaruh meditasi terhadap gelombang-gelombang otak sebagaimana yang berkembang di negara timur.



Sedikit Renungan

Dari awal SettiaBlog sudah berkomitmen untuk membuat blog ini 100% menggunakan handphone. Kalau tantangan dan suka dukanya banyak banget dan di situ letak nikmatnya. Terkadang kalau leher udah terasa lelah, SettiaBlog biasanya menggunakan bantuan Keyboard Bluetooth, agar bisa duduk tegak sambil mengetik. Seperti gambar di atas, itu bukan Tab lho ya. Handphone yang SettiaBlog maksud di sini yang bisa di genggam. Yang untuk mengetik dan mengedit ini, SettiaBlog gunakan handphone murahan yang penting berbasis microsoft. Lebih enak kalau di pakai mengetik. Dan SettiaBlog akan terus berkomitmen menggunakan handphone dalam mengerjakan blog ini. Alhamdulilah sampai sekarang masih bisa berkarya.

Begitu juga dalam melatih rasa syukur harus memiliki komitmen yang kuat. Seperti yang kita lihat dan alami dalam kehidupan sehari - hari. Jika orang-tua ingin menekankan sesuatu pada anaknya dan supaya anaknya melakukan sesuatu itu, biasanya ia akan mengulang-ulangnya. “Nak, bergaul yang baik ya dengan teman-teman.” Besoknya lagi, sebelum anak berangkat sekolah orang-tua juga berpesan: . “Nak, bergaul yang baik ya dengan teman-teman.” Itu pesan yang artinya sangat penting agar anak bergaul dengan temannya secara baik. Surat Al Fatihah disebut sebagai sab’ul matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang) karena ia selalu kita baca dalam shalat, berulang-ulang. Setidaknya, 17 kali kita baca dalam 17 rakaat shalat lima waktu. Artinya apa? Allah SWT berkeinginan kita berkomitmen menjalankan pesan Al Fatihah. Al Fatihah membuka jalan sukses dan Rumus Sukses, menjadi komitmen hidup.

Di dalam surat yang terdiri dari 7 ayat itu ada 7 rumus sukses, yakni visi, potensi, peluang, motivasi, misi, strategi, dan gerak.

Udah ya...., jangan di masukkan hati bahasan SettiaBlog. Dan SettiaBlog minta maaf, yang SettiaBlog lakukan ini kurang baik, jangan di contoh!
"Gratitude is one of the sweet shortcuts to finding peace of mind and happiness inside. No matter what is going on outside of us, there's always something we could be grateful for."
(Bersyukur adalah salah satu jalan pintas yang manis untuk menemukan kedamaian pikiran dan kebahagiaan di dalamnya. Tidak peduli apa yang terjadi di luar kita, selalu ada sesuatu yang bisa kita syukuri)

No comments:

Post a Comment