Apr 25, 2022

Berpikir Sederhana

 



An orchid in a deep forest sends out its fragrance even if no one is around to appreciate it

Klip di atas itu "the best of times" milik Dream Theater. Lho....Dream Theater itu kan  grup progressive metal kok sama SettiaBlog di kasih background bunga, pink lagi warnanya....he...he... Pasti teman - teman dan murid SettiaBlog pada bilang, "kebangeten Settia...Settia, cowok kok suka pink". Ya, ndak apa apa, warna pink nya mewakili gendhuk SettiaBlog, lagunya mewakili Settia. Lagu dari Dream Theater ini sering menjadi teman pengantar tidur SettiaBlog. Kalau cerita dari lagu ini dibuat untuk mengenang sang ayah dari Mike Portnoy (Mantan Drummer Dream Theater) yang sangat kehilangan ayahandanya tercinta, karena kanker. Seperti yang SettiaBlog rasakan, ketika akhir bulan Ramadhan SettiaBlog juga merasakan hal yang sama, teringat almarhum bapak SettiaBlog, kalau bapak SettiaBlog meninggal karena kencing batu. Banyak kenangan indah yang SettiaBlog alami dengan bapak, begitu juga yang di rasakan Mike Portnoy ketika menulis lagu tersebut. Bapak SettiaBlog namanya Sarjono, aslinya dia Sumberjo. Saat mudanya dia anggota TKR (Tentara Keamanan Rakyat), dia juga terlibat dalam pertempuran di Surabaya, 10 November 1945. Bapak dulu bertugas sebagai pemicu bom. Saat bertugas di desa Pacul bapak SettiaBlog di ambil menantu oleh simbah dan di suruh berhenti dari TKR, lalu jadi Bayan di desa Pacul. Kapan - kapan SettiaBlog akan cerita kenangan indah Settia dengan bapak. Yang bapak SettiaBlog selalu menanamkan berpikir sederhana dalam keluarga.

Sebelum bahas tentang "berpikir sederhana" SettiaBlog akan jelaskan bentuk - bentuk kesederhanaan itu apa saja.

: Sederhana Niat dan Tujuan : Sederhana niat, sederhana tujuan, ialah tujuan manusia yang berakal, dalam arti tidak usah berniat hendak jadi raja, tidak perlu bercita-cita jadi orang berpangkat dengan gaji besar, yang perlu adalah meluruskan niat.Sebagai makhluk hidup, kita harus berjasa kepada kehidupan.
Sederhana Berpikir : Pikiran yang matang dapat membedakan yang gelap dan yang terang, dapat membuang jauh-jauh pendapat yang salah dan pendirian yang curang. Satu kegilaan yang menghilangkan sederhana ialah merasa kagum pada diri sendiri. Mempergunakan akal dengan seksama, adalah sadar bahwa kita datang ke dunia bukanlah untuk melihat-lihat dan menilik-nilik diri di depan kaca sambil membusungkan dada.
Sederhana Keperluan Hidup : Dapat makan dua kali sehari, pakaian dua kali berganti, rumah yang cukup udaranya untuk tempat diam, dapat menghisap udara dan bergerak, kita sudah dapat hidup. Hanya nafsulah yang meminta lebih dari itu, sehingga di dalam memenuhi keperluan hidup kerapkali manusia lupa akan kesederhanan, membeli sesuatu yang bahkan tidak diperlukan, hanya untuk memenuhi hasrat.
Sederhana dalam Sukacita : Manusia berebut memenuhi kepuasan, berusaha menghibur diri melalui berbagai cara, namun rasa sukacita itu tidak kunjung diperoleh. Perasaan sukacita, gembira, bukanlah sifat lahir dan bukan pula dari kediaman.Kadang orang-orang kaya yang memiliki segalanya kebutuhan hidup lebih banyak mengeluh dari si miskin yang kekurangan kebutuhan hidup. Sebab itu maka perasaan sukacita bukan dari lahir atau dari kemewahan, melainkan dari batin.
Sederhana dalam Kegigihan Berusaha : Hidup sederhana adalah hidupnya orang gigih berusaha.Ia dapat meletakkan usahanya pada tempat sebagaimana mestinya.
Sederhana Mencari Nama : Sederhana mencari nama adalah ketika berbuat kebaikan ia tidak menyorakkan dan mengumandangkannya sampai membumbung ke langit untuk mendapatkan nama dan kemasyhuran.

Hidup ini selalu tak lepas dari masalah. Kadang masalah itu datang secara terencana (dibuat-buat), kadang juga datang dari arah mana saja secara tiba-tiba. Indah sekali, dampaknya berbeda-beda, dan begitulah dinamika kehidupan. Tekanan-tekanan ini, membuat kita manusia harus berfikir cepat dan tangkas dalam menyelesaikan sebuah masalah yang terjadi. Akan tetapi, karena cara berfikir manusia selalu diselimuti ketidakpastian dan keragu-raguan dalam bersikap (mengambil keputusan), menyebabkan masalah yang datang menjadi rumit dan tidak terkendali, dampaknya menjadi tidak baik. Apalagi masalah yang dibesar-besarkan, padahal sebenarnya simple saja diselesaikan.

Setiap orang pasti mendapatkan masalah. Itu fitrah, dan nikmat sekali. Kita tidak bisa lepas dan lari darinya. Jika lari, maka pembelajaran terbaik tidak akan menghampiri kita. Hidup jadi vakum, tidak berwarna, dan begitu-begitu saja. Ibarat kita makan, masalah itu lauk-pauknya. saat makan tanpa lauk-pauk, rasanya sangat kurang, anyep, serta begitu menjengkelkan, tidak nikmat, realita pada umumnya. Jadi, kecil maupun besar masalahnya, kita harus hadapi dengan kekutan niat dan selalu bersyukur. Saran SettiaBlog, langkah yang harus dilakukan agar masalah itu terlihat biasa-biasa saja (mudah) tanpa menghindarinya, dan positif manfaatnya ialah sederhanakan cara berfikir kita. Semuanya harus kita persimple, karena kesederhanaan adalah garis tengah kesulitan dan kemudahan. Cara berfikir sederhana, tidak sampai pada titik mengatasi masalah hidup saja. Berfikir sederhana, juga selalu digunakan para ilmuwan dunia dalam melahirkan teori-teori hebatnya. Ya misal, kita masih ingat Sigmund Freud? Iya, ia bisa saja membuat beratus-ratus, atau bahkan beribu-ribu elemen yang ada dalam diri manusia. Tetapi, ia hanya membaginya menjadi 3 elemen saja. Apa itu ? Id, ego dan super-ego. Ada lagi, Adam Smith, yang mempunyai banyak karya luar biasa. Tetapi, dalam karyanya yang mendunia, setau SettiaBlog, yang terkenal ialah ‘Invisible Hand’ (tangan-tangan tak terlihat). Albert Einsten juga demikian, ia bisa membuat rumus panjang dan rumit. Tetapi, ia sederhanakan menjadi E=Mc² (Kwadrat). Rumus terkenal dalam teori relativitasnya.

Dalam keseharian, misalkan kita ingin melangkah pergi ke suatu tempat, lalu tangan kanan, kiri, kaki kanan, dan kiri banyak besi-besi terpasang, maka, kita akan sulit dan berat untuk bergerak. Benar kan ? Pasti. Kita membawa tas dengan banyak perlengkapan, semua isi rumah kita bawa, padahal kita pergi ke tempat yang tidak jauh dari rumah. Artinya, lakukan pergerakan dengan baik dan sederhana. Pergerakan yang tidak terlalu “muluk-muluk” yang terpenting terealisasi dan besar manfaatnya. Simpanlah secara rapi sesuatu yang tidak diperlukan. Lakukan sesuatu dengan bekal seperlunya saja. Lagi-lagi sederhanakan cara berfikir kita. Lalu, bagaimana menumbuhkan cara berfikir sederhana? Apa saja yang harus dipersiapkan?

Perkuat mental, kita kuatkan dan siapkan mental driver (pengemudi) sebaik mungkin. Mental dimana siap mengambil risiko, bertanggung jawab, pantang menyerah, dan tidak tergesah-gesah dalam mengambil keputusan. Kedua, manajemen waktu. Kita kelola waktu dengan baik. Waktu dimana kita harus bertindak dan dimana harus diam. Diam bukan berarti tidak berbuat apa-apa, melainkan diam dalam berfikir merancang strategi. Dan terakhir, berdo’a. Berdo’a agar semua urusan dibantu oleh sang Maha Kuasa. Diberikan perlindungan dan Kasih sayang-Nya. Selain itu, berdo’a juga bisa membuat kita kreatif dalam menyelesaikan segala urusan apapun itu. Bagi seorang pemimpin, khususnya kita manusia, sangat penting apabila ditanamkan cara berfikir sederhana dalam mengatasi segala hal. Baik dalam permasalahan ketatanegaraan, bisnis, dengan rakyat atau pribadinya. Kesederhanaan itu indah dan menganggumkan. Pemimpin yang sederhana ialah pemimpin yang mendengarkan berbagi sudut suara rakyat dan anggotanya, membimbing dengan hati yang bersih, menggunakan amanah tetap santun, dan tidak ambisius terhadap kesewenang-wenangan (uang). Maka, inspiratif dalam ilmu pengetahuan, tangkas di lapangan, sejuk dalam berkomunikasi, manjadikan pemimpin disegani dan dihormati. Sederhanakan!

Mungkin kalau ada yang pernah tinggal di Pondok Modern Gontor, tidak asing dengan istilah "panca jiwa". Kesederhanaan merupakan point kedua setelah dari poin pertama yaitu keihklasan.  Jiwa sederhana adalah suatu sikap yang tidak berpokok kepada kemewahan. Hidup sederhana berarti hidup sesusai dengan kebutuhan.
“Kehidupan dalam Pondok diliputi suasana kesederanaan, tetapi agung. Sederhana bukan berarti pasif (Bahasa jawa: Nrimo), dan bukan karena kemelaratan atau kemiskinan, akan tetapi mengandung unsur kekuatan dan ketabahan hati, penguasaan diri dalam menghadapi segala kesulitan maka dibalik kesederhanaan itu, terpancarlah jiwa besar, berani maju terus dalam menghadapi perjuangan hidup dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan disinilah hidup tumbuhnya mental atau karakter yang kuat, yang menjadi syarat bagi suksesnya perjuangan dalam segi kehidupan.”

            Hidup sederhana adalah hidup yang berlandaskan dari hidup yang selalu mencukupi sesuai dengan kebutuhan, apa adanya, dan tidak muluk-muluk. Kehidupan berbalut dengan kesederhanaan juga telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dapat kita ketahui dari kehidupan baginda Nabi sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah, bahwa beliau selalu mengenakan pakaian yang sederhana. Tempat tidurnya pun juga sederhana. Bahkan beliau harus sering untuk berpuasa, lantaran di rumah tidak ada makanan. Bila pagi hari bertanya kepada istrinya, Siti Aisyah, perihal adakah sesuatu yang bisa dimakan hari ini, lalu dijawab dengan “Tidak ada, Ya Rasulullah”, maka beliaupun segera menanggapi dan berkata, “kalau begitu aku berpuasa”. Begitu besarnya kerendahan hati Rasulullah SAW yang patut kita teladani.

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.
Bottom Note:

Ada satu cerita yang inspiratif sekali yaitu mengenai Astronotnya Amerika dan Kosmonotnya Rusia. (Selena, cerita ini jangan di ceritakan ke orang-orang sana ya! Ini hanya cerita candaan yang beredar di masyarakat?) Mereka sama-sama menemukan masalah tentang pensil kecil, dimana masalah tersebut juga harus diselesaikan demi melanjutkan pekerjaan lainnya. NASA yang memiliki kepanjangan dari National Aeronautics and Space Administration merupakan agensi pemerintah Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1958 dan bertanggung jawab atas program angkasa luar Amerika dan merupakan badan riset aerospace. Sementara Roscosmos adalah Badan Antariksa milik  Rusia yang juga memiliki tugas serupa. Tatkala mengadakan misi ke ruang angkasa  Astronot dan Kosmonot sama-sama  menjumpai masalah bahwa ternyata pulpen kecil yang mereka bawa tidak bisa digunakan pada gravitasi nol lantaran tinta pulpen tersebut tidak akan mengalir menuju mata pena.

Demi menemukan jawaban dalam memecahkan masalah pulpen kecil tersebut, maka astronot telah berulangkali mengadakan riset pun penelitian hingga menghabiskan waktu lebih dari satu dekade, sementara dana yang dikeluarkan pun tak sedikit. Penelitian tersebut nampak profesional dan canggih, lantaran tetap memfokuskan diri pada pengembangan pulpen kecil dengan tujuan agar dapat dipergunakan pada keadaan-keadaan ekstrim dan darurat. Misalnya pada keadaan gravitasi nol, keadaan terbalik dalam air, dalam permukaan kristal, dan dalam derajat temperatur di bawah titik beku sampai dengan lebih dari 300 derajat celcius.

Namun justru yang dilakukan oleh para kosmonot Rusia adalah hal sebaliknya. Para kosmonot bersama team Roscosmos berpikir sederhana, yaitu sekedar mengambil pensil sebagai ganti dari fungsi pulpen kecil tersebut, yaitu agar tetap sama-sama bisa digunakan untuk menulis dan melanjutkan pekerjaan berikutnya. Kosmonot tak menghabiskan dana banyak dan bahkan sangat murah demi memecahkan masalah yang terlihat pelik dan rumit.

Dalam konsep filosofi kejadian tersebut disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada pada berfokus pada masalah.

No comments:

Post a Comment