Feb 14, 2022

Tip's Memaknai Hidup Agar Tak Sia-sia

 



Kemarin SettiaBlog lihat Ari kenakan baju model kemben  bentuk Surya Majapahit. Tapi dia gunakan sudut yang jumlahnya enam. Kalau Surya Majapahit seperti di atas itu Ari, terlepas dari makna filosofi, delapan itu sebenarnya simbol jumlah anak nabi Ibrahim a.s yang menyebar ke seluruh dunia ini untuk bersatu. Makanya di tanah Nusantara ini di kenal konsep Bhinnêka tunggal ika, yang di maknai keberagaman dalam semua aspek kehidupan, baik kewilayahan, suku bangsa, agama, ras, golongan dan jenis kelamin. Keberagaman yang menjadi realitas kehidupan di Nusantara menjadi persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Dan konsep ini sudah di terapkan oleh kerajaan Majapahit. Di sampingnya SettiaBlog kasih asap kemenyan (dupa). Dalam masyarakat Jawa kemenyan yang dibakar dan mengeluarkan asap bermakna talining iman, urubing cahya kumara, kukuse ngambah swarga, ingkang nampi Dzat ingkang Maha Kuwaos. Hal tersebut berarti bahwa setiap hajat, ritual, atau acara yang diselenggarakan, hendaknya selalu untuk meningkatkan keimanan manusia kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan Dewi Keturah istri nabi Ibrahim a.s yang menurunkan bangsa Melayu, keturah itu artinya kemenyan (dupa). Di samping bertujuan meningkatkan keimanan manusia kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, masyarakat Jawa menganggap kemenyan sebagai simbol Dewi Keturah yang merupakan leluhur orang Jawa. Sebenarnya kemenyan itu jauh dari hal - hal mistis, memang ada beberapa orang yang kurang bisa memahami fungsi kemenyan yang semestinya dan itu wajar. Kalau tokoh wayang kulit yang di belakangnya itu Kamajaya dan Dewi Kamaratih, Ari.  Merupakan simbol kasih sayang di jagat raya ini. Ya seperti inilah masyarakat di Jawa, Ari. Segala tindak tanduknya lembut, bijaksana dan penuh kasih-sayang yang di simbolkan Kamajaya dan Dewi Kamaratih. Tapi itu masyarakat Jawa yang masih njawani.  Banyak pitutur-pitutur leluhur Jawa dalam bentuk simbol, agar tak merendahkan atau menggurui generasi berikutnya. Pitutur - pitutur itu pun tidak lebih dan tidak kurang, selalu pas dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti konsep dalam masyarakat Jawa yang selalu menghargai apa saja yang ada di jagat raya ini, karena semua adalah ciptaan Allah SWT. Tak ada yang sia-sia dalam kehidupan ini. Ya, maaf untuk semua yang baca SettiaBlog, atas keterbatasan pengetahuan dan ilmu Settia.

Kita sering bertanya-tanya tentang bagaimana cara memaknai hidup agar tidak sia-sia? Makna kehidupan memang menjadi salah satu pertanyaan yang sering terpikiran oleh seseorang. Apalagi jika Anda sedang berada di tahap menemukan jati diri dan arti dari hidup yang sedang dijalani. Makna kehidupan sendiri sebenarnya adalah persoalan spiritual dan filsafat yang berkaitan erat dengan keutamaan atau keberadaan kehidupan. Biasanya makna kehidupan bisa diungkapkan dengan kata-kata seperti. “Apa itu kehidupan?”, “Apa yang harus aku lakukan?”, ‘Mengapa kita berada di sini?”, dan lain sebagainya.

Dengan kata lain, setiap orang memiliki cara memaknai hidup yang bisa berbeda-beda karena cara pandang mereka juga berbeda-beda. Meskipun begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan makna hidup yang Anda inginkan. Apabila mampu memaknai hidup dengan baik, maka kehidupan Anda akan terasa lebih bahagia, tenang, dan berarti. Di bawah ini beberapa cara memaknai hidup yang bisa Anda coba :

1. Memahami Diri Sendiri

Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk memaknai hidup adalah dengan memahami diri sendiri. Memahami diri bisa membantu Anda untuk mengembangkan potensi positif serta mengurangi hal-hal negatif. Anda bisa memahami diri sendiri tanpa bantuan siapapun. Caranya yaitu misalnya dengan merenungkan berbagai macam pengalaman yang pernah terjadi. Anda juga bisa menimbang apa saja kebaikan dan keburukan yang pernah dilakukan. Pelajari kembali buku harian untuk mengetahui apa yang sudah pernah Anda lakukan sebelumnya.

2. Mengetahui Tujuan Hidup

Setiap orang pasti memiliki tujuan hidup masing-masing. Anda harus mengetahui apa tujuan hidup Anda. Hal ini akan membantu Anda untuk bisa memaknai hidup dengan lebih baik. Proses untuk mengetahui tujuan hidup memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Anda bisa mencari apa tujuan hidup yang Anda inginkan secara perlahan. Apabila sudah memiliki tujuan hidup maka tujuan tersebut bisa digunakan menjadi pedoman dalam kehidupan.

3. Mengubah Sikap Menjadi Lebih Baik

Setiap orang pasti pernah melakukan perbuatan yang tidak baik. Hal tersebut wajar selama Anda menyadarinya. Anda harus mampu mengetahui apa saja perbuatan yang sebenarnya tidak tepat namun pernah dilakukan sebelumnya. Setelah mengetahui hal tersebut, tentu saja hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengubahan sikap. Jadikan kesalahan dan keburukan di masa lalu sebagai pengalaman untuk menjadi orang yang lebih baik. Selain sikap, Anda juga harus lebih baik dalam menghadapi masalah atau musibah yang tidak bisa dielakkan. Berdamailah dengan semua apa yang menimpa Anda.

4. Memiliki Kegiatan yang Terarah

Kegiatan atau aktivitas yang terarah bisa membantu Anda memaknai hidup dengan lebih baik. Adapun kegiatan terarah tersebut termasuk bekerja, belajar, bekarya, serta melakukan berbagai hal dengan penuh rasa suka cita dan tanggung jawab. Bekerja bisa membantu Anda memaknai hidup karena dengan bekerja Anda bisa menjadi orang yang lebih berarti atau bermakna. Pekerjaan juga menjadi salah satu cara untuk bisa mengembangkan makna hidup. Jangan salah, makna hidup tidak terletak di dalam pekerjaan. Namun pekerjaan bisa mengembangkan makna hidup yang tergantung pada setiap masing-masing individu.

5. Mencari Dukungan Sosial

Manusia merupakan makhluk sosial sehingga tidak bisa hidup tanpa orang lain. Hal tersebut juga berlaku ketika Anda ingin memaknai hidup. Karena Anda tidak bisa memaknai hidup sendirian. Anda membutuhkan orang lain agar kehidupan terasa lebih indah dan bermakna. Anda bisa mencari dukungan sosial untuk membantu memaknai hidup. Caranya yaitu dengan mengakrabkan hubungan dengan individu lainnya. Ada beberapa rasa yang harus ditanamkan seperti kedekatan, saling percaya, saling memahami, serta merasakan makna masing-masing. Dukungan sosial bisa berasal dari berbagai individu mulai dari teman, keluarga, rekan kerja, kenalan, dan lain sebagainya.

6. Bertindak Positif

Bertindak dan berpikir positif menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan makna hidup yang sebenarnya. Tindakan ini berupa keinginan akan hal-hal positif yang terjadi di dalam hidup. Harapannya agar terjadi perilaku nyata sesuai dengan apa yang dipikirkan. Dengan begitu, akan muncul perilaku atau sikap yang baik dari diri seseorang sehingga dapat mengubah kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial.

7. Memahami Nilai-nilai Penghayatan

Nilai-nilai penghayatan adalah keyakinan terhadap nilai-nilai kebajikan, kebenaran, keimanan, keindahan, ataupun cinta dan kasih sayang. Dengan cinta dan kasih sayang, seseorang dapat meyakini perasaan berarti dalam hidupnya. Tidak hanya mendapatkan cinta dan kasih sayang saja yang bisa membuat seseorang bahagia. Memberikan cinta dan kasih sayang juga membuat hidup lebih berarti dan bahagia. Karena hal tersebut, Anda perlu memahami nilai-nilai penghayatan untuk mendapatkan hidup yang lebih bermakna.

8. Ibadah

Bagi umat beragama, ibadah menjadi salah satu hal penting yang perlu dilakukan untuk memaknai hidup. Ibadah berhubungan dengan bagaimana cara mendekatkan diri kepada Tuhan sesuai cara-cara yang diajarkan. Banyak hal yang bisa didapatkan apabila seseorang melakukan ibadah seperti ketentraman hidup, perasaan tabah, mantap, selalu bersyukur, dan lain sebagainya. Bahkan tidak jarang kedekatan manusia dengan Tuhan bisa membimbing dalam melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. Cara menjalankan ibadah berbeda-beda sesuai dengan agama atau kepercayaan yang dianut.

9. Sadari Bahwa Setiap Orang yang Hidup Pasti Akan Mati

Salah satu kenyataan dalam hidup yang perlu Anda sadari agar lebih mampu memaknai hidup adalah menyadari bahwa setiap orang pasti akan mati. Manusia yang hidup di dunia memiliki tenggat waktu dalam kehidupannya. Apabila waktunya sudah tiba maka tidak ada yang bisa dilakukan olehnya. Dengan memahami bahwa setiap orang akan mati, Anda bisa lebih baik dalam memaknai hidup dan tidak menyia-nyiakannya. Anda bisa lebih fokus melakukan hal penting dan positif saja.

10. Sadari Pencapaian Berharga Membutuhkan Usaha Lebih Banyak

Selain menyadari bahwa setiap orang akan mati, Anda juga perlu menyadari bahwa setiap pencapaian berharga pasti membutuhkan usaha lebih banyak. Optimis memang menjadi hal yang penting dalam menjalani kehidupan. Namun Anda juga tidak boleh menyangkal kondisi-kondisi tidak menyenangkan yang mungkin terjadi. Salah satunya Anda harus menyadari bahwa untuk mencapai tujuan dibutuhkan usaha yang panjang dan sulit. Apabila Anda sudah menyadari hal tersebut, maka Anda tidak akan berhenti berjuang untuk meraih tujuan hidup. Anda juga bisa menemukan makna dalam setiap halangan atau tantangan yang dihadapi.

11. Tidak Ada Kebahagiaan yang Terus Menerus Terjadi

Seorang motivator asal Los Angeles, Amerika Serikat bernama Eric Banker menyebutkan bahwa tidak ada kebahagiaan yang terus menerus di dalam kehidupan. Apabila seseorang bisa menyadari dan memahami hal tersebut, maka hidupnya bisa lebih bermakna menurut penulis Barking Up The Wrong Tree tersebut. Karena mengejar kebahagiaan yang dianggap abadi, seorang malah berpotensi untuk tidak bahagia. Sebaliknya mengetahui bahwa tidak ada kebahagiaan yang kekal merupakan salah satu bentuk rasa syukur yang bisa dilakukan seseorang. Dengan begitu, mereka akan jauh lebih bahagia dan hidup lebih bermakna dengan apa yang didapatkan saat ini. Setiap orang sebenarnya memiliki cara tersendiri untuk memaknai hidup. Kunci utamanya adalah bahwa Anda memahami apa makna hidup itu sendiri. Apabila sudah paham, maka Anda bisa memaknai hidup dengan lebih baik.

Khusus untuk umat Islam, masih ingat kah janji Iblis kepada Allah Ta’ala setelah dikeluarkan dari surga?
{ قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)}
Artinya: “Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)” (QS. Al A’raf: 16-17).

 Makna dari: “dari jalan Engkau yang lurus”
Dari jalan yang mengantarkan kepada Allah Ta’ala.  

Makna dari: “Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka”
Dari sisi kehidupan akhirat, yaitu dengan mendustakan hari kebangkitan, surga dan neraka.

 Makna dari: “Dan dari belakang mereka”
Saya akan senangkan kepada mereka tentang kehidupan dunia mereka.  Dan saya akan meragu-ragukan kepada mereka tentang kehidupan akhirat dan menjauhkan mereka darinya.

 Makna dari: “dari kanan mereka”
Saya akan samarkan kepada mereka perkara agama mereka dan aku akan ragu-ragukan kepada mereka kebenaran.

Makna dari: “dari kiri mereka”.
Saya akan memerintahkan dan mendorong mereka untuk melakukan dosa dan memperindah dosa tersebut dalam pandangan mereka.  
Dan Iblis tidak mengatakan “saya akan menggangu mereka dari atas mereka, karena dia mengetahui bahwa Allah dari atas mereka”,

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.

No comments:

Post a Comment