Feb 18, 2022

Penyebab Manusia Sombong


Mama take this badge from me        I can't use it anymore       It's getting dark too dark to see       Feels like I'm knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door             Knock-knock-knockin' on heaven's door        Knock-knock-knockin' on heaven's door        Knock-knock-knockin' on heaven's door, eh yeah       Mama put my guns in the ground       I can't shoot them anymore       That cold black cloud is comin' down       Feels like I'm knockin' on heaven's door        Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door        Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door        Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door       Knock-knock-knockin' on heaven's door, wow oh yeah

Belakangan ini SettiaBlog tiap buka YouTube sering mendapati bahasan tentang Imam Al Mahdi. Terus terang SettiaBlog kurang begitu paham tentang Imam Al Mahdi. Tapi entah kenapa dalam pikiran SettiaBlog itu muncul pemahaman kalau kode rahasia Imam Al Mahdi ada di aksara ha-na-ca-ra-ka. SettiaBlog sendiri ndak begitu paham dengan huruf Jawa ini, bisanya hanya sedikit - sedikit. SettiaBlog juga tidak pernah mengutak-atik atau mencari - cari, apalagi cocokolagi. SettiaBlog hanya mengetik yang muncul di pikiran SettiaBlog. Ini untuk orang - orang yang ingin mencalonkan diri jadi Imam Al Mahdi (Settia...Imam Al Mahdi itu ndak pakai pencalonan, emangnya anggota DPR). Maaf...maaf..., SettiaBlog kan kurang begitu paham. Sekarang gini, aksara Jawa kan ada 20 aksara, 4 baris dan tiap baris ada 5 aksara. Sudah siap? Sekarang ambil yang barisan ke-3, terserah Anda mau taruh mana. Kenapa kok harus di ambil barisan ke-3? Jika Anda Imam Al Mahdi maka Anda akan tahu, pada baris ke-3 tadi ambil 2 aksara, pasti Anda akan tahu, habis itu tambah 1 aksara pada baris ke-2 yang paling belakang. Sudah ngerti kan sekarang? Setelah di ambil barisan ke-3, sekarang kita kan tinggal punya 15 aksara dan 3 barisan.

Selanjutnya perhatikan awal aksara dari ke-3 barisan tersebut, lalu susun dengan pola 3 - 1 - 2. Paham kan ya? Lanjutkan susun dengan pola 1 - 2 - 3. Setelah itu perhatikan akhir aksara dari ke-3 barisan tersebut dan susun dengan pola 1 - 2 - 3. Jika sudah paham ambil ke-3 aksara di depan dan ke-3 aksara di belakang. Dan sekarang tinggal 9 aksara.....lho kok membentuk pola 8 penjuru mata angin. SettiaBlog sama sekali ndak merekayasa lho ya,. Dan kode rahasianya ada di 9 aksara ini. SettiaBlog hanya boleh beri arahan, sebagai contoh di situ ada kata thawara (berhubungan dengan Suriah), di situ ada kata gabatha (hubungan dengan Yerusalem), di situ ada kata as saba (berhubungan dengan surah As Saba).

Pasti yang baca blognya Settia langsung bilang, o...SettiaBlog koplak....SettiaBlog stres, Imam Al Mahdi tidak mungkin berhubungan dengan ha na ca ra ka. Di situlah letak kesombongan manusia, selalu mengedepankan ke-aku-annya dan egonya. Kalaupun ada yang bilang Settia koplak memang ada benarnya. SettiaBlog hanya mengungkapkan yang ada di pikiran SettiaBlog, dari 9 aksara itu akan Anda temukan kata kunci yang mengarah ke Imam Al Mahdi. Dan pada klip di atas SettiaBlog memberikan ilustrasi asteroud yang jatuh menghantam bumi, di tambah backsound  ”Knockin' on Heaven's Door” milik Bob Dylon, yang pernah di populerkan GnR dan sekarang di cover Rign dengan sedikit sentuhan musik Gothic terdengar begitu menyayat. Inilah yang akan menghancurkan kesombongan umat manusia.

Islam adalah agama yang menuntun manusia untuk berakhlak mulia. Rasulullah pun diutus Allah SWT ke dunia bukan untuk membuat manusia hebat dalam segala bidang, melainkan untuk menyempurnakan akhlak. Untuk apa memiliki kekayaan melimpah, ilmu yang menjulang tinggi, atau kekuasaan yang besar sementara akhlaknya buruk. Justru kehebatan yang tidak diimbangi dengan akhlak akan membawa pelakunya pada kenistaan. Salah satu akhlak yang disukai Allah SWT dan RasulNya adalah sikap tawadhu’, sedangkan lawan dari sikap tawadhu’ adalah sombong. Allah SWT sangat tidak menyukai orang-orang yang sombong. Karena gelar kebesaran dan kesombongan hanya milik Allah SWT semata tak ada yang menandingi. Untuk lebih meyakinkan keimanan kita, marilah kita perhatikan hadits berikut.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)

An Nawawi rahimahullah berkata, “Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran” (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam).

Hadits diatas menjelaskan bahwa rasa sombong sekecil apapun tetap akan diperhitungkan Allah kelak di akhirat. Artinya, sombong merupakan sifat yang amat dibenci oleh Allah SWT. Dan indikator perilaku sombong ada dua hal, yakni orang yang menolak kebenaran dan orang yang suka meremehkan atau merendahkan orang lain. Sering kita temui orang seperti itu di dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu di rumah, di sekolah, di kampus, di kantor, dan dimanapun. Orang yang menolak kebenaran biasanya ketika diberi nasehat atau petunjuk yang benar, ia akan menolaknya karena merasa dirinyalah yang benar dan mengabaikan yang lain. Sedangkan orang yang suka merendahkan orang lain adalah mereka yang merasa dirinya jauh lebih baik diatas yang lain.

Kesombongan diri dapat muncul karena seseorang belum mengenal siapa hakikat dirinya dan Tuhannya, bagaimana kedudukannya dihadapan Tuhan, dan apa tujuan ia diciptakan. Kegagalan dalam mengenal hakikat diri dan Tuhan akan melahirkan kekeliruan dalam beriman, berilmu dan  beradab yang kemudian melahirkan kesombongan. Padahal kita adalah makhluk yang sangat kecil dimata Tuhan, lantas dimana letak kehebatan manusia. Adapun kesombongan yang muncul dalam diri seseorang itu disebabkan karena beberapa hal, yaitu :

Ilmu yang dipelajari

Beberapa pepatah ini mungkin akan membuka pintu wawasan kita mengenai bagaimana ilmu yang seharusnya. Pepatah mengatakan, padi kian berisi kian merunduk, pohon rendah tapi dapat membuat teduh itu lebih baik daripada pohon tinggi yang hanya membuat panas. Intinya semakin tinggi ilmu seseorang seharusnya ia semakin beradab, rendah hati, dan membawa manfaat bagi yang lain. Tapi kadangkala terdapat orang yang menyombongkan diri atas ilmu yang dimilikinya, sehingga merendahkan orang lain. Padahal manusia hanya diberikan ilmu yang sedikit sekali oleh Allah. Masih banyak ilmu yang tak diketahui manusia. Tapi manusia merasa berbangga diri sehingga ilmu menjadi tidak berkah. Bukankah Allah Maha Kuasa? Allah bisa saja mencabut ilmu dari diri seseorang sesuai kehendakNya. Sebaik-baik ilmu adalah yang membawa manfaat bagi sesama dan untuk menolong/menegakkan agama. Dengan demikian, saat dihisab nanti manusia dapat mempertanggungjawabkan untuk apa ilmunya ketika di dunia.

Harta yang dimiliki

Hakikatnya, manusia tidak memiliki apa-apa. Semua harta yang kita miliki ini adalah titipan dari Allah SWT yang sewaktu-waktu akan dimintaNya. Sebagai manusia yang diberi amanah berupa harta, hendaknya kita menggunakannya sesuai dengan perintah yang menitipkan. Harta akan dimintai pertanggungjawabannya, seyogyanya kita gunakan harta di jalan Allah SWT. Namun terkadang manusia sombong dengan harta bendanya. Padahal sejatinya itu bukan miliknya. Ketika seseorang berbangga diri dengan harta yang dimiliki, maka berhati-hatilah. Harta dapat membuat manusia binasa jika tidak digunakan sesuai perintah agama. Bahkan seringkali Al-Qur’an menyampaikan bahwa harta Anda adalah ujian bagi Anda. Kecenderungan untuk sombong lebih besar bagi manusia yang memiliki banyak harta.

Kedudukan yang disandang

Kedudukan dan jabatan adalah kenikmatan yang senantiasa diincar kebanyakan orang. Bagi mereka, mendapat kedudukan tinggi di mata manusia adalah kebahagiaan. Padahal Allah tidak melihat kedudukan atau jabatan manusia di dunia, tetapi takwalah yang dijadikan penilaian oleh Allah SWT. Bila kedudukan tinggi hanya membuat tinggi hati dan merusak tatanan agama maka sungguh tak berarti kedudukannya di dunia. Justru akan hina di kehidupan selanjutnya.

Pengikut yang banyak

Untuk menemukan manusia gila popularitas sungguh mudah sekali di jaman modern ini. Bahkan sekedar melalui internet saja, kita akan menemukan betapa banyak orang yang mengorbankan nilai-nilai agama, akhlaknya, bahkan harga dirinya demi mendapat pengikut yang banyak. Semua yang dipertontonkan bukan dalam rangka ketaatan, melainkan untuk memenuhi hawa nafsu diri yakni mendapat banyak pengikut. Kesombongan semakin menjadi-jadi ketika manusia memiliki banyak pengikut, mereka akan merasa layak untuk diikuti tanpa mempertimbangkan apakah dirinya membawa kemslahatan atau tidak. Banyak sedikitnya pengikut bukanlah indikator seseorang mulia dimata Allah SWT. 

No comments:

Post a Comment