Feb 16, 2022

Hidup Tak Selalu Seperti yang Kita Harapkan

 



Malam ini suasana agak sepi karena habis hujan deras. Dari pada bengong SettiaBlog ambil satu lagu kamu Ari, yang "One Last Time" terus SettiaBlog kasih lirik. Tapi hasilnya ndak bagus Ari, sound handphone SettiaBlog ndak bagus, banyak noise nya. Ari...jadi kangen pengen bercanda seperti dulu tapi kamu sudah bersuami sekarang. Maaf ya Ari, lagu ini mengingatkan pada gendhuk SettiaBlog. Boleh di bilang penyesalan SettiaBlog. Karena SettiaBlog terlalu cuek dan pengecut, walaupun ngerti maksudnya waktu itu tapi SettiaBlog tak berani ambil keputusan. . Tapi mau di apakan lagi, seperti itulah SettiaBlog, ndak jelas, ndak punya tujuan. Yang penting gendhuk SettiaBlog selalu di beri kesehatan dan tetap ginuk - ginuk.

Apakah Anda juga sedang alami rasa penyesalan seperti SettiaBlog?
Penyesalan sendiri adalah emosi negatif yang bergantung pada pemikiran kontrafaktual. Kondisi ini biasanya membuat Anda melihat ke belakang dan memikirkan semua hal secara berbeda. Terutama setelah kehilangan dan perubahan terjadi dalam hidup Anda. Padahal, penyesalan dapat melibatkan interaksi dan aktivitas sehari-hari Anda. Oleh sebab itu, Anda perlu mencari tahu bagaimana melepaskannya. Ada beberapa cara mengatasi rasa penyesalan:

• Tidak menghakimi dan menyebut diri Anda gagal

Ketika Anda menilai buruk pada diri sendiri, ini akan mengikis harga diri dan kepercayaan diri. Apalagi sampai menyebut diri Anda gagal atau lemah. Sedangkan dalam mengatasi rasa penyesalan, Anda perlu berusaha lebih keras dan berbuat lebih baik pada diri Anda. Nah, salah satunya dengan tidak menghakimi diri Anda sendiri. Jadi jika Anda  ingin berjuang dengan untuk melepaskan penyesalan, sebaiknya mulai menciptakan sedikit ruang antara Anda dan penyesalan.

• Membuat skenario dengan pemikiran positif dan terburuk

Dengan rasa penyesalan di diri Anda, biasanya sering kali berfokus pada masa lalu. Padahal Anda tidak tahu semuanya akan ada kebaikan di balik apa yang sudah terjadi. Neal Roese, Ph.D., seorang psikolog sosial, dan profesor pemasaran di Kellogg School of Management di Northwestern University, mengatakan kepada Self bahwa Anda bisa membuat skenario dengan menekankan pemikiran positif dan pilihan berbeda yang berdampak negatif. Tentu hal ini guna mendapatkan konteks dan perspektif yang terbaik untuk Anda atau ada alasan lain mengapa itu mungkin menjadi lebih buruk.

• Mulai memaafkan diri sendiri untuk segala hal

Ketika Anda memiliki rasa penyesalan, ini adalah indikasi dari bagian yang terkadang tidak memenuhi sebuah harapan tertentu. Oleh karena itu, Anda harus memaafkan diri sendiri. Sebab, tidak ada solusi untuk membuat Anda merasa langsung baik-baik saja dengan apa pun yang telah disesali. Tetapi jika memaafkan diri sendiri untuk segala hal yang dianggap buruk, maka Anda dapat mulai melepaskannya. Bahwa memaafkan diri sendiri, mungkin juga membantu Anda membuka belas kasih diri. Pada akhirnya, Anda bisa bergerak melampaui rasa penyesalan.

• Mencoba sesuatu yang baru dan berbeda dari sebelumnya

Bahwa rasa penyesalan bisa menjadi perenungan yang membuat Anda jadi terjebak dalam keadaan saat ini. Padahal Anda bisa melepaskan rasa penyesalan adalah keluar dari rutinitas sebelumnya. Cara terbaiknya, yakni mulai mencoba sesuatu yang baru. Pertimbangkan untuk mengubah pengalaman hidup Anda dengan menempuh cara berbeda atau yang biasanya tidak dilakukan. Melalui cara ini, maka dapat mengalihkan perhatian dari perenungan dan membantu Anda percaya pada kemampuan untuk belajar dari banyak hal.

• Bekerja sama dengan terapis dan mencari dukungan lainnya

Anda sering merenungkan penyesalan? Hati-hati, kondisi ini dapat menimbulkan gejala masalah kesehatan mental seperti depresi. Oleh karenanya, penyesalan Anda harus segera diatasi. Agar tidak memicu pikiran yang mengarah pada kecemasan atau mulai merasa kewalahan, sebaiknya hubungi profesional kesehatan mental. Bekerja langsung dengan terapis, maka dapat membantu Anda membongkar emosi yang dipendam selama ini. Selain itu, Anda juga bisa mencari dukungan dari orang terdekat maupun teman sebaya. Melalui cara tersebut, Anda tidak akan merasa sendirian lagi. 

Dan yang paling perlu kita sadari bahwa hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Kita pernah mengalami masa-masa menyenangkan dalam hidup kita. Ketika masa itu tiba, kita merasa bahagia dan tidak ingin masa itu cepat berlalu. Namun tidak jarang masa-masa sulit menyapa hidup kita.  Musibah, kesedihan, keterpurukan dan kejadian lain yang tidak menyenangkan yang membuat hidup tidak ada gunanya lagi bagi kita. Hidup enggan matipun tak mau.

Pernahkah kita mengalaminya? Satu hal yang bisa kita lakukan terhadap kejadian buruk yang menimpa kita adalah menata emosi kita. Jangan melakukan penyerangan balik. Sebab semua musibah itu merupakan sebuah pemberian. Pemberian dari Allah SWT  kepada kita. Seperti nikmat yang sering kita terima dariNya. Lalu bagaimana cara kita menghadapi keterpurukan yang terjadi dalam hidup kita?

1. Persiapkan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi

Dalam merencanakan sesuatu, kita pasti telah mempersiapkan kemungkinan yang terburuk. Itu adalah langkah yang benar. Namun ada hal yang lebih penting lagi selain itu, yakni mental kita. Sebuah kemungkinan yang terburuk akan menghantam mental kita dengan kuat jika kita tidak mempersiapkan mental kita sebelumnya. Jadi kita perlu mempersiapkan mental kita sebelum hal buruk terjadi kepada kita. Cara yang paling mudah adalah mengharapkan terjadinya hal baik dan mempersiapkan terjadinya  hal buruk. Sebab tidak semua hal di dunia ini bisa berjalan seperti apa yang kita inginkan.  

2. Segalanya hanya sementara.  

Untuk setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita, baik kejadian yang menyenangkan maupun menyedihkan, ingatlah satu hal. Bahwa semua itu sifatnya sementara. Langit tidak selamanya mendung, musim pasti berganti. Begitupun masalah yang terjadi dalam hidup kita. Semua pasti berlalu.  

3. Lihatlah sebuah masalah seperti apa adanya masalah itu.  

Jangan berharap masalah akan membaik, jangan menginginkan masalah cepat berlalu. Jangan mengumpat masalah yang menimpa kita. Harapan, keinginan dan umpatan kita bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Bersikaplah realistis. Hadapi dan selesaikan masalah itu.  

4. Pandanglah segalanya sebagai sebuah latihan.  

Semua masalah yang terjadi pada kita, akhirnya akan menguatkan kita di kemudian hari. Masalah-masalah itu seperti pengalaman hidup yang bisa kita gunakan di kemudian hari saat menghadapi masalah serupa. Gunakan pengalaman itu untuk memperkuat hidup kita dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik.


  Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.

No comments:

Post a Comment