Nov 7, 2021

Tip's Mengendalikan Emosi Terhadap Hal yang Menyakitkan Hati



Hari Jum'at kemaren siang selepas shalat Jum'at SettiaBlog lihat tanaman temulawak di belakang rumah. SettiaBlog sengaja tidak mengenakan alas kaki, tanahnya sebenarnya bersih tapi ndak tahu waktu kembali kok telapak kaki kayak kena duri. Terus duduk di teras sambil melihat telapak kaki apakah benar kena duri. Iseng-iseng SettiaBlog kamera, seperti gambar di atas. Telapak kaki SettiaBlog aneh dan jelek kan? Telapak kaki kok datar, bagaimanapun bentuk kaki SettiaBlog harus tetap di syukuri, yang penting masih normal, sehat dan yang terpenting masih bisa di pakai berjalan. Walaupun masih berjalan sendiri, seperti lagu "Boulevard of Broken Dreams" di atas. Tapi ndak usah kwatir, SettiaBlog ndak pernah merasa sendiri kok. Di sekitar SettiaBlog banyak saudara dan tetangga yang baik semua sama SettiaBlog. Yang jauh di sana, Lena, Ari, Taylor dan kawan - kawan yang terus berkarya membuat SettiaBlog terus bersemangat. Teman - teman di sekolah dulu, memang SettiaBlog ndak pernah ikut nimbrung (bergabung) di group (maklum SettiaBlog belum punya Junior (anak) belum ada yang SettiaBlog banggakan), tapi SettiaBlog masih tetap sama kok dengan yang dulu, ya telapak kaki di atas itu yang dulu sering kenakan Adidas putih dan snicker Puma biru muda. Gara - gara itu SettiaBlog kena hukuman terus. Tapi hukuman itu ndak menjadi duri dalam daging (menyakitkan hati) SettiaBlog. Bahkan karena salah ucapkan either dan neither SettiaBlog sering kena jitak akiknya pak Ali. Justru jitakkan pak Ali yang membuat SettiaBlog serius belajar bahasa Inggris. Dan alhamdulillah SettiaBlog tidak memiliki trauma masa lalu yang menyakitkan.

Trauma merupakan pengalaman emosional yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari memori kejadian buruk di masa lalu. Kondisi kejiwaan ini biasanya disebabkan oleh suatu kejadian buruk dan cara seseorang dalam memaknai peristiwa menyakitkan tersebut. Trauma merupakan kejadian buruk yang berpengaruh terhadap kondisi psikologis untuk saat ini hingga masa depan. Kondisi menyakitkan ini dapat membekas bahkan di alam sadar seseorang dalam jangka waktu yang panjang. Umumnya, trauma disebabkan oleh peristiwa yang pernah dilakukan oleh diri sendiri, orang lain, atau lingkungan sekitar. Jika tidak bijak dalam menyikapi masa lalu yang menyakitkan, hal ini bisa menjadi duri dalam daging bagi kita. Untuk teman-teman semua yang sudah punya Junior, harus hati-hati berucap dan bersikap kepada Junior, biar ndak ada trauma di masa depannya. Sedangkan untuk menghadapi orang yang selalu menyakitkan kita, SettiaBlog ada sedikit tip's menghadapinya.

Menghadapi orang yang membuat Anda sakit hati tentu bukan hal yang mudah, Namun, Anda tidak boleh terbawa emosi saat menghadapi orang seperti itu. Penting untuk tetap menjadi elegan dan mengendalikan emosi dengan baik agar tidak menyesal di kemudian hari. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan emosi adalah seperti berikut.

1. Beri jeda waktu

Saat menghadapi hal yang membuat sakit hati, jangan langsung meledak-ledak dan meluapkan emosi Anda kepada orang lain. Saat sedang dalam kondisi emosional, manusia cenderung mengungkapkan dan melemparkan kata-kata kasar atau kalimat jahat tanpa terkendali yang bisa membuat timbulnya perasaan menyesal di kemudian hari. Oleh karena itu, Anda perlu untuk mengendalikan emosi dengan memberi jeda waktu pada diri untuk diam sejenak. Beritahu pada orang yang ada di sekitar terutama pada orang yang menyakiti hati Anda bahwa Anda sedang ingin sendiri dan tidak ingin diganggu. Setelah itu, carilah ruangan yang tenang, duduk dengan santai, tarik nafas panjang kemudian hembuskan. Hal ini akan membantu Anda untuk menjernihkan pikiran. 

2. Pahami karakter lawan bicara Anda

Hal yang paling penting untuk mengendalikan emosi saat ada orang yang membuat Anda sakit hati adalah dengan mengenali lawan bicara Anda lebih dahulu. Di dunia ini tentu ada beragam jenis manusia dengan karakter yang berbeda-beda. Ada orang yang berpikir dulu sebelum berbicara, tapi ada juga orang yang berbicara dulu baru berpikir.  Jika lawan bicara Anda sebenarnya adalah orang yang memiliki sifat baik namun sulit peka terhadap perasaan orang lain, maka jangan masukkan perkataan atau tindakannya ke dalam hati. Mungkin saja ia tidak bermaksud untuk menyakiti hati Anda, tapi karena ketidakpekaannya sehingga ia melakukan hal tersebut secara tidak sadar. Selain itu, ada juga orang-orang yang sering bertindak kasar namun dibalik itu punya tujuan yang baik. Jadi agar lebih mudah mengendalikan emosi, pahami dulu lawan bicara Anda.

3. Jujur dan gunakan bahasa yang baik

Jika ada orang, teman, atau keluarga yang terus menerus membuat Anda sakit hati padahal Anda sudah coba memaafkan, tapi ia tetap mengulangi terus menerus, maka cara terbaik adalah dengan speak up dan jujur padanya. Saat Anda sudah tenang dan tidak dalam kondisi yang emosional, ajak dia bicara empat mata dan ungkapkan apa yang Anda rasakan atas perbuatannya dengan menggunakan bahasa yang baik atau yang tidak menyinggung. Hal ini dapat membuat Anda lebih tenang dan lebih mudah mengendalikan emosi di masa mendatang. Selain itu, melalui cara ini, Anda juga membantu menyadarkan orang tersebut atas perbuatannya. Sehingga ke depannya, orang tersebut jadi lebih bisa mengerem tindakan serta mencegah kejadian yang sama terulang lagi.    

No comments:

Post a Comment