May 17, 2021

Mengenal dan Tip's Menemukan Potensi Diri




Kemaren sore, dari pada bengong kan SettiaBlog gunakan siram-siram bunga. Saat menyiram yang selatan, itu lho Selena, kalau dari atas yang kelihatan ada pohon besarnya. Lagi enak-enak menyiram, SettiaBlog lihat baju cewek tergeletak di setapak. Lalu SettiaBlog dekati, ternyata ada 2 cewek sedang photo-photo di situ. Waktu lihat SettiaBlog kedua cewek itu, tersenyum malu-malu. O..ternyata hijabnya yang di lepas, kirain lagi berbuat yang tidak-tidak. Habis itu SettiaBlog tinggal siram yang sebelah barat, biarkan mereka mengeksplore diri, yang penting positif. Tempat yang mereka pakai photo-photo itu juga lumayan bagus Selena, ada deretan bunga Sansevieria jenis laurentii mediopicta cobra, ada giant green taro, ada deretan Aglonema jenis Emerald Bay, polkadot dan batik hijau, di situ juga ada bunga kamboja kuning yang jatuh bertaburan. Soal mengeksplore potensi diri, pada dasarnya semua orang juga memiliki keinginan yang sama, hanya caranya yang berbeda-beda. Seperti lagu "blank page" milik Sia kolaborasi dengan Christina (2 sosok penyanyi yang sangat berbakat), bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kosong (seperi kertas putih bersih) dan pengalaman dari lingkungan luar akan mempengaruhi dan membuatnya berkembang. Rasulullah SAW juga bersabda, “setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci”. Tetapi walaupun bayi dilahirkan dalam keadaan kosong, bayi juga dibekali beberapa kemampuan bawaan sejak lahir untuk membantunya bertahan hidup. Tanpa kemampuan tersebut bayi akan kesulitan untuk bertahan hidup. Lalu bagaimana kita bisa mengelola kemampuan bawaan sejak lahir dan pengalaman dari luar agar menjadi potensi diri yang bisa bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Apa itu potensi diri? Potensi artinya kemampuan atau kekuatan, yang bersifat fisik maupun psikis. Namun potensi itu masih merupakan kekuatan dasar (modal dasar) yang harus diwujudkan dan dibuktikan secara nyata. Bila tidak demikian potensi itu akan terpendam. Contoh jika seorang siswa disebut berpotensi tinggi seharusnya prestasi belajarnya juga terbukti baik. Potensi diri adalah semua kekuatan, kelebihan, kecakapan, yang dimiliki oleh seseorang, baik yang dibawa sejak lahir(secara genetik) maupun yang diperoleh dari pengalaman dan pelajaran (pendidikan). Bukankah setiap orang diberi sejumlah kekuatan dan kelebihan tertentu.

Potensi memang banyak unsur dan ragamnya. Potensi fisik misalnya, terdiri dari keadaan jasmaniah, ukuran atau bentuk dan penampilan fisik, kualitas inderawi(daya melihat, mendengar, dan lainnya), daya tahan tubuh, kesegaran, kebugaran, kelenturan , kelincahan, kekuatan(gerak atau kerja), keseimbangan, dan kesehatan(kesehatan gigi, mata, pernapasan, pencernaan, persendian, dan lain-lain).

Potensi non fisik antara lain :
intelegensi (kecerdasan, bakat, minat, hobi), sifat kepribadian, kemantapan emosional, motivasi, sikap kreativitas, daya tanggap dan lain-lain. Dewasa ini juga dikaji tentang adanya potensi kecerdasan emosional, kecerdasan kemampuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan, dan potensi keimanan atau kecerdasan spiritual. Kadang kita prihatin, melihat layu dan gugurnya kuncup bunga yang belum sempat mekar. Karena pemiliknya lalai tidak menyiramkan air segar. Demikianlah kuncup-kuncup potensi diri kita. Ia butuh siraman air pengembangan. Ia butuh upaya dan kerja keras, Ia perlu kesabaran dan daya tahan, jangan lalai wahai sang pemilik potensi itu.

Kemampuan intelektualnya adalah kecerdasan atau intelegensi. Satuan ukurannya ialah intellegence Qoutien (IQ). Intelegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Untuk mengetahui intelegensi dapat dilakukan dengan cara sekilas yakni mengamati hasil belajar sehari-hari (nilai ulangan harian sampai nilai rapor), atau secara teliti melalui pemeriksaan psikologis dengan tes intelegensi. Yang terakhir ini menghasilkan angka-angka yang menggambarkan taraf kecerdasan tertentu.

Tingginya taraf kecerdasan rasional (otak) terbukti belum menjamin gemilangnya prestasi seseorang dalam kehidupan sehari-hari ketika belajar atau bergaul dan berinteraksi sosial secara nyata. Kecerdasan sosial ini, terdiri dari kepekaan sosial, komunikasi yang baik, empati, pengertian atau pemahaman terhadap orang lain.

Kecerdasan emosional adalah intelegensi dunia perasaan seseorang individu. Seorang pakar mengartikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan individu untuk mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola emosi itu dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Bisa terjadi seseorang yang cerdas (otaknya) namun dapat menjadi sedemikian tidak rasional (menjadi bodoh), Mengapa? Kecerdasan akademis (IQ) sedikit saja kaitannya dengan kehidupan emosional. Dapat saja orang yang paling cerdas diantara kita, terperosok didalam nafsu tak terkendali dan meledak-ledak.

Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar atau bekerja dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan dengan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Contoh seseorang yang berbakat menulis, akan lebih cepat bisa dan cepat menyelesaikan pekerjaan menulis tersebut, dibandingkan orang lain yang tingkat bakatnya dibawahnya. Bakat (aptitude) juga bermakna potensi yang akan diwujudkan diwaktu yang akan datang. Maksudnya bakat hanya menunjukkan adanya peluang saja. Yakni peluang keberhasilan, maka tidak heran ada istilah bakat terpendam. Dengan kata lain bakat harus diwujudkan, disemaikan, dan dikembangkan. Kalau tidak lepaslah peluang keberhasilannya. Suatu kecerdasan yang bersangkut paut dengan pengikatan diri dengan zat yang maha tinggi yaitu Allah SWT.

Kecerdasan sepiritual merupakan kepekaan batin seseorang untuk melihat dan merasakan perbedaan antara suatu kebaikan dan keburukan, suatu kemampuan diri untuk memilih dan berpihak pada kebaikan dan merasakan nikmatnya seseorang yang mempunyai kecerdasan sepiritual yang tinggi akan tidak mudah cepat putus asa, hidupnya akan penuh dengan harapan dan ketenangan hati. Ia sadar bahwa dirinya itu milik Allah SWT yang maha kuasa dan Allah SWT adalah sumber kebaikan. Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Orang yang minat pada sesuatu hal akan memberi perhatian, mencarinya, mengarahkan diri, berusaha mencapai dan memperoleh sesuatu itu.

Menemukan potensi diri memang bukan hal yang mudah. Tidak jarang, seseorang salah langkah dan harus mulai dari awal lagi. Atau kasus lain, ada yang sampai sekarang belum mengetahui potensi diri sendiri sehingga tidak tahu harus mulai “melangkah” dari mana. Ketika merasa clueless tentang tujuan hidup, bukan berarti Anda tidak memiliki potensi diri. Lagipula, timing setiap orang memang berbeda-beda. Jadi, jangan frustasi dulu karena ada beberapa langkah yang bisa membantu Anda menemukan potensi tersebut.

1. Buat keputusan untuk berkembang potensi diri

Langkah pertama untuk menemukan potensi diri adalah dengan membuat keputusan secara sadar bahwa Anda ingin berkembang dan berubah menjadi lebih baik. Keinginan untuk berubah dan berkembang sangat bagus untuk dapat membuat Anda bergerak maju. Keputusan ini adalah bentuk dari niat untuk menggali potensi diri. Ketika Anda sudah memiliki niat maka Anda akan dapat melakukan berbagai cara untuk menemukan potensi diri. “Semua tindakan berawal dari sebuat niat,” memang terdengar seperti sebuah kalimat yang sangat klise, tapi Anda pasti juga setuju bahwa pernyataan ini memang benar adanya.

2. Kenali diri sendiri

Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan untuk menemukan potensi diri adalah dengan belajar mengenali diri sendiri. Dalam dunia profesional, sangat penting bagi seseorang untuk mengetahui tentang kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Untuk dapat mengenali diri sendiri, Anda juga bisa bertanya pada orang-orang di sekitar Anda tentang bagaimana mereka melihat kepribadian Anda. Kebanyakan orang mungkin tidak akan memberitahu Anda secara langsung apa hal yang tidak mereka sukai dari diri Anda. Tapi jika Anda meminta pendapat jujur mereka dan memberi tahu tujuan Anda adalah untuk lebih mengenal diri Anda sendiri, tentu orang lain akan menjawabnya. Asalkan Anda juga tidak tersinggung dengan segala jawaban yang didapat. Ketika Anda sudah mengetahui kekurangan dan kelebihan Anda juga kekuatan dan kelemahan Anda, maka Anda juga akan mengetahui apa saja yang harus Anda kembangkan dan perbaiki. Tentunya dengan semakin mengenal diri sendiri Anda juga akan semakin mengerti apa potensi diri yang Anda miliki.

3. Menyingkirkan rasa takut akan kegagalan

Setelah Anda sudah mengenal diri Anda lebih dalam, langkah selanjutnya yang akan membantu Anda untuk menemukan potensi diri adalah dengan menyingkirkan rasa takut Anda terhadap kegagalan. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa pemikiran kita tentang kegagalan akan sangat mungkin membuat seseorang meragukan tentang potensi diri yang dimilikinya. Sebuah kegagalan seharusnya tidak menghalangi Anda untuk terus menggali potensi diri dan mengembangkannya. Untuk dapat menemukan potensi diri, Anda harus selalu menganggap bahwa kegagalan adalah sebuah hal yang wajar terjadi pada setiap usaha yang Anda lakukan. Jika Anda sudah tidak merasa takut pada kegagalan, maka akan dapat menjadikan kegagalan tersebut sebagai pembelajaran dan alasan untuk berusaha lebih baik lagi mencapai yang Anda inginkan.

4. Tetapkan tujuan

Sepertinya mustahil bagi seseorang untuk menjalani kehidupan tanpa tujuan. Sebuah tujuan akan menentukan ke arah mana Anda akan berjalan. Begitu juga ketika Anda ingin memaksimalkan potensi diri yang Anda miliki, Anda juga harus mengetahui ke mana tujuan Anda. Tujuan yang Anda tetapkan bukan sekedar tujuan besar dan umum seperti “ingin menjadi orang sukses” atau sejenisnya, tapi juga tujuan-tujuan kecil yang nantinya juga akan membantu Anda memncapai tujuan besar dalam hidup Anda. Pastinya akan lebih mudah untuk Anda mencapai sesuatu ketika Anda mengetahui secara spesifik apa hal yang Anda inginkan dan akan Anda lakukan.

5. Meraih tujuan melalui langkah kecil

Setelah menentukan tujuan, sekarang saatnya Anda untuk mencapai tujuan tersebut. Anda bisa memulai dengan langkah kecil untuk mencapai tujuan tersebut. Ketika Anda berhasil mengambil langkah kecil, Anda akan membuktikan pada diri Anda sendiri bahwa Anda dapat melakukan lebih dari yang Anda pikirkan. Mencapai tujuan Anda melalui langkah-langkah kecil juga akan lebih mempermudah Anda untuk mempelajari potensi diri yang Anda miliki. Jika Anda merasa kesulitan menentukan langkah apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, Anda bisa belajar dari orang-orang yang telah mencapai tujuan yang sama. Anda bisa mencari inspirasi dimanapun termasuk blog, buku, ataupun bertanya langsung pada orang yang sudah Anda kenal.

6. Buat daftar pencapaian

Langkah selanjutnya yang dapat membantu Anda menemukan potensi diri adalah dengan membuat daftar hal-hal yang telah Anda capai. Selain sebagai apresiasi pada diri Anda sendiri, daftar kesuksesan ini juga akan sangat membantu Anda terutama saat Anda menghadapi kendala ketika ingin mencapai tujuan Anda yang lain. Anda akan kembali percaya diri karena Anda tahu bahwa Anda sebelumnya juga memiliki tujuan dan telah berhasil mencapainya. Pada dasarnya, pencapaian besar adalah kumpulan dari banyak pencapaian kecil yang sudah Anda lakukan.

7. Berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain

Pernah mendengar istilah, “Rumput tetangga selalu terliat lebih hijau“? Sebagian besar orang pasti sudah pernah mendengar dan juga merasakannya. Ketika kita memiliki satu pencapaian dan melihat orang lain memiliki pencapaian lebih besar, kebanyakan dari kita akan merasa bahwa pencapaian kita tidak pantas untuk dibanggakan. Padahal, bukan seperti itu seharusnya kita melihat pencapaian orang lain. Jika membandingkan diri sendiri dengan orang lain, maka tidak ada pernah habisnya dan pada akhirnya Anda tidak pernah menyadari potensi diri yang Anda miliki. Ketika melihat orang lain memiliki pencapaian yang lebih besar, cukup dijadikan motivasi diri bahwa jika orang lain bisa mencapainya, Anda juga tentunya akan bisa menuju ke sana. Ketika sudah menemukan potensi diri dan dapat mengembangkannya, tujuan yang Anda inginkan juga tentunya akan lebih mudah tercapai.

No comments:

Post a Comment