Oct 31, 2018

Prinsip Dasar Desain Interior



Dalam modul Interior dan Landscaping dijelaskan bahwa interior rumah tinggal terdiri dari tiga bagianutama yaitu ruang publik, ruang semi publik, dan ruang privat. Ruang publik adalah ruang yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan orang lain yang belum dikenal dengan baik dan pada umumnya bersifat sangat formal.
Ruang semi publik adalah ruang yang digunakan untuk kelaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan orang yang sudah dikenal, misal saudara, teman,atau tetangga dekat. Termasuk ruang semi publik dalam rumah tinggal adalah ruang keluarga atau ruang makan keluarga. Ruang privat adalah ruang yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pribadi anggota keluarga penghuni rumah tinggal. Ruang privat dalam rumah tinggal diwujudkan menjadi ruang tidur, ruang belajar, ruang dapur dan tiolet.

Aspek arsitektural dapat dipahami melalui dua kata yaitu fungsi dan bentuk. Untuk memenuhi fungsinya, sebuah bangunan harus menyediakan sebuah tepat berlindung atau bekerja yang menyenangkan dan efisien bagi Penghuninya. Untuk itu, penting untuk kamu memahami sedikit dasar-dasar dari desain arsitektur agar bisa mengkomunikasikan desain arsitektur yang kamu kehendaki dalam proses desain yang dilakukan arsitek professional. Apa saja prinsip dasar arsitektur?

Keseimbangan (Balance)

Desain arsitektur yang baik adalah desain yang seimbang. Prinsip keseimbangan desain arsitektur adalah keseimbangan yang simetris. Keseimbangan dalam desain arsitektur sendiri dibagi menjadi dua, simetris dan asimetris. Menentukan komposisi keseimbangan yang simetris terbilang cukup mudah. Cukup imajinasikan garis pada bagian tengah-tengah objek arsitektur dan kedua sisi memilik visual yang serupa atau seperti pencerminan. Hal ini bisa berlaku dalam penataan perabot dan furnitur, dekorasi dinding, fasad, serta penataan denah bangunan.

Selain desain arsitektur yang simetris, keseimbangan juga bisa dicapai dengan komposisi desain arsitektur asimetris, di mana penataan sengaja dibentuk tak seimbang dengan menitikberatkan kontras pada salah satu titik atau sisi dalam ruang. Prinsip desain arsitektur asimetris terbilang cukup beresiko karena diperlukan sense of art yang tinggi untuk bisa membuat komposisi desain arsitektur asimetris yang terlihat estetis dan baik.

Proporsi Desain Arsitektur (Proportion)

Proporsi merupakan kesesuaian dimensi dari elemen arsitektur dengan lingkungan sekitar dan juga fungsi serta aspek arsitektural lainnya seperti lokasi, posisi, dan juga dimensi obyek lainnya. Ini berlaku pada semua desain arsitektur bangunan.

Prinsip desain arsitektur satu ini akan lebih mudah diterapkan, karena kamu bisa mengikuti standar umum yang sudah ditetapkan sehingga kamu bisa meminimalisir terjadinya proporsi yang nggak estetis pada desain arsitektur rumah impianmu.

Skala (Scale)

Pernahkah kamu memasuki ruangan yang sangat luas namun memiliki tinggi langit-langit yang sangat rendah? Ruang-ruang seperti ini bisa memberikan suasana dan kesan tersendiri seperti rasa tertekan atau pengap. Hal inilah yang membuat pemahaman skala sangat penting untuk menghadirkan desain arsitektur yang baik.

Skala adalah perbandingan dari ruang atau bangunan dengan lingkungan atau elemen arsitektural lainnya. Pada dasarnya, skala pada desain arsitektur tak ada aturan khusus karena skala bisa disesuaikan dengan nuansa atau kesan yang diinginkan.

Misalkan untuk mendapatkan kesan megah, kamu bisa membuat ruangan dengan tinggi yang lebih tinggi daripada ruang lainnya atau standar pada umumnya.

Kesatuan Desain (Unity)

Desain arsitektur bisa saja bermacam-macam, namun bagaimana berbagai elemen arsitektural tersebut bisa terlihat harmonis saat disatukan menjadi sebuah produk desain arsitektur? Saat itulah dibutuhkan prinsip kesatuan dalam desain atau unity dalam merancang sebuah produk.

Memberikan keserasian pada setiap unsur dalam desain arsitektur bisa dilakukan dengan berbagai hal seperti dengan penggunaan warna, bentuk, pola, material hingga gaya spesifik desain.

Misalkan kamu memiliki berbagai jenis kursi dengan gaya desain yang berbeda-beda pada ruang makan, dengan memberikan elemen khusus, misalnya bantal, dengan warna yang sama sebagai warna dominan. Komposisi dari susunan kursi tersebut kini akan terlihat lebih harmonis.

Contoh penerapan lain dari prinsip ini dalam desain arsitektur adalah dengan penggunaan bentuk yang sama. Misalkan saja kamu menata berbagai jenis foto dalam bingkai dengan berbagai ukuran dan warna. Berikan bentuk bingkai persegi yang sama maka komposisi pajangan bingkai foto milikmu akan terlihat lebih menyatu secara keseluruhan.

Irama (Accentuation & Rhythm)

Dalam desain arsitektur, yang dimaksud irama adalah penataan dari sebuah elemen yang harmonis. Elemen inipun bisa bervariasi mulai dari bentuk, warna, hingga perabot dan dekor ruangan.

Prinsip irama dalam desain arsitektur sendiri dibagi menjadi dua jenis irama. Pertama adalah irama statis. Dalam desain arsitektur, irama statis merupakan pengulangan dengan pola yang sama dan konsisten.

Contohnya bisa seperti peletakkan kolom dengan jarak setiap 3 meter secara konsisten. Pengaplikasian lainnya bisa dalam bentuk pengaplikasian dekorasi hiasan dinding seperti bingkai foto dengan posisi dan jarak yang sama secara konsisten.

Prinsip desain arsitektur irama yang kedua adalah irama dinamis, di mana faktor penentu pengulangan irama bisa lebih dari satu aspek dan bervariasi. Dalam desain arsitektur, contoh dari pengaplikasian prinsip irama dinamis adalah pola warna pada fasad rumah atau fasad bangunan yang diselang-seling secara teratur dan konsisten. Contoh dalam warna misalnya coklat-putih-hijau. Penerapan lain dalam desain arsitektur bisa seperti penataan perabot kursi – meja – kursi – kursi – meja – kursi dan seterusnya.

No comments:

Post a Comment