Sep 22, 2016

Sekelebat Tentang Otak Kanan


Otak Kanan, Otak Kesuksesan
Asal tahu saja, kesuksesan itu 80% ditentukan oleh otak kanan dengan EQ dan SQ. Sedangkan otak kiri, di sinilah IQ berpusat. Akan tetapi, bukankah dunia ini menuntut keseimbangan? Itu betul! Betul sekali! Makanya, pemimpin yang kanan, pengikut yang kiri. Pengusaha yang kanan, karyawan yang kiri. Orang kaya yang kanan, orang miskin yang kiri. Imbang, kan? Generalis, yang kanan, spesialis yang kiri. Penjual, yang kanan, akuntan yang kiri. Imbang kan? Tolong dipahami pula, kanan itu berfungsi sebagai pendahuluan, keutamaan, pengangkat, dan pelumas. Dengan kata lain, kalau kanannya jalan maka kirinya akan ikut jalan. Tapi, kalau kirinya jalan maka kanannya belum tentu jalan.


Sekitar 500 tahun sebelum Isa Al-Masih lahir dan menebar pengaruh pada dunia, Konfusius telah berkelana dan berpesan, "Sebuah gambar nilainya setara dengan seribu kata." Seperti biasa, Konfusius hampir selalu benar. Gambar itu kanan, kata-kata itu kiri. Satu kali kanan, nilainya seribu kali kiri! Albert Einsteinpun bersikukuh, "Imajinasi itu lebih utama daripada ilmu pengetahuan." Imajinasi itu kanan, ilmu pengetahuan itu kiri.

Otak Kanan Otak Kebaikan
Peganglah kutipan religius yang berbunyi, "Mulailah dengan yang kanan." Penafsirannya "Mulailah dengan otak kanan" atau "Utamakan otak kanan." Sekedar catatan, kultur Islam, Nasrani, bahkan Indonesia, familier dengan serentetan istilah serba kanan yang seluruhnya identik dengan kebaikan.

Contohnya saja, kalau Al-Quran memuat istilah 'golongan kanan', maka Injil memuat istilah 'sebelah kanan'. Kalau orang Padang bilang, 'langkah suok' alias langkah kanan, maka orang Batak bilang, 'dalam siamun' alias jalan yang kanan. Bangsa Indonesia sendiri akrab dengan istilah 'tangan kanan'. Burung garuda dalam Pancasila pun menoleh ke kanan, bukan ke kiri atau lurus ke depan. Sekali lagi, seluruhnya identik dengan kebaikan. Di Malaysia, kanan berarti senior.

Malah dalam Bahasa Inggris kebetulan kata 'kanan' dan kata 'benar' sama-sama diterjenahkan menjadi 'right'. Lebih lanjut, dalam Bahasa Inggris kebetulan pula kata 'kiri' dan kata 'ketinggalan' sama-sama diterjemahkan menjadi 'left'. Sudah tahu begitu, lalu Anda pilih yang mana, right ahead or left behind?

Otak Kanan Otak Perasaan
• Sebenarnya, yang biasa Anda sebut-sebut dengan otak itu adalah otak kiri. Inilah otak kognitif, otak yang berfikir, otak yang erat kaitannya dengan IQ, dan otak yang menentukan 20 persen kesuksesan.
• Sebenarnya, yang biasa Anda sebut-sebut dengan hati itu (dalam kebanyakan kasus) adalah otak kanan. Inilah otak efektif, otak yang merasa, otak yang erat kaitannya dengan EQ, dan otak yang menentukan 80 persen kesuksesan.
• Otaklah, bukan organ tubuh bernama hati atau jantung yang merasakan senang, inspired, antusias, lega, pasrah, sedih, marah, sakit hati, jatuh hati, cemburu, was was, dan jenis perasaan lainnya.
• Bilamana merasa was-was, maka otak akan memerintahkan jantung untuk berdebar-debar lebih kencang. Menariknya lagi, untuk setiap jenis perasaan, otak memancarkan frekuensi tersendiri dan dapat diukur.
• Secara biologis, hati dan jantung manusia tidak jauh berbeda dengan kera dan mamalia manapun. Namun otak manusia jelas-jelas berbeda dengan kera dan mamalia manapun.
• Bukankah manusia itu diganjar pahala atau tidak, tergantung nurani atau God Spot-nya.
• Bukankah orang itu sehat atau tidak, tergantung mindset-nya.
• Bukankah orang itu sukses atau tidak, tergantung mindset-nya.

Otak Kanan, Otak Kekayaan
Begitulah, otak kanan itu begitu krusial dan kritikal. Bahkan untuk beranjak dan bergerak ke sisi kanan dalam Cashflow Qudrant-nya Robert Kiyosaki, asahlah otak kanan. Catat itu! Bukankah penghuni kuadran kanan seperti pengusaha dan investor itu gemilang otak kanannya? Sebaliknya, bukankah penghuni kuadran kiri seperti karyawan dan profesional itu cemerlang otak kirinya? Buntut-buntutnya tentu saja yang kanan yang kaya. Penemu Cashflow Qudrant saja belum tahu korelasi antara kuadran kanan dengan otak kanan. Ia juga belum tahu bahwa sesungguhnya Ayah Kaya itu Ayah Kanan dan Ayah Miskin itu adalah Ayah Kiri. Pastilah kuping Anda tak asing lagi dengan sabda manajemen, "The right man on the right place."  Lepas dari makna aslinya, ternyata orang kanan (right man) memang berada di kuadran kanan (right place). Ada juga sabda manajemen yang lain, "Boss is always right." Lepas dari makna aslinya, ternyata atasan (boss) memang lebih kanan dari bawahan.

No comments:

Post a Comment