Jul 6, 2022

Apatis Bisa Menjadi Tanda Salah Satu Gangguan Mental

 



Beberapa hari ini SettiaBlog utak - atik membuat template blog baru. SettiaBlog membuat blog baru, isinya ini nanti yang berhubungan dengan perjalan SettiaBlog, bisa cerpennya SettiaBlog, novelnya SettiaBlog, puisinya SettiaBlog, karikaturnya SettiaBlog atau catatan - catatan yang mengispirasi perkembangan SettiaBlog. Template nya sendiri SettiaBlog membuatnya dalam bentuk template lama, header dan nav nya biasa kayak model blog lama tapi tetap di buat responsive. Template ini hanya SettiaBlog khususkan untuk tampilan mobile (handphone). Nanti kalau sudah jadi akan SettiaBlog tunjukkan. SettiaBlog buat novel? SettiaBlog buat cerpen? Wes tha, ndak usah terlalu di pikirin omongan SettiaBlog. Kalau memang SettiaBlog nanti beneran buat novel atau cerpen, kalau ingin baca Anda harus menyiapkan mental.

Lha ya, kemarin malam pas lagi serius utak - atik css coding template blog SettiaBlog, di kasih kabar Simbah lambung {saudara simbah) SettiaBlog meninggal dunia, sakit sekitar 7 hari, begitu anak-anaknya kumpul semua, Simbah lambung SettiaBlog menutup mata untuk selamanya, semua adalah kepunyaan Allah SWT, dan kepada Allah jualah semua akan kembali, ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan. . Pagi nya SettiaBlog langsung pergi menuju makam. Kebetulan untuk Simbah lambung SettiaBlog ini makam keluarganya ada dekat kuburan desa yang di tengah sawah. Sekitar jam setengah 8 pagi SettiaBlog melintas di galengan (pematang) sawah, sambil memandang hamparan padi yang habis di panen. Sampai di makam orang - orang sudah hampir selesai menggali. Seperti biasa tanpa banyak basa - basi SettiaBlog langsung ikut nimbrung duduk di bawah pohon dan ikut kelakar canda tawa mereka. Masyarakat di sini sudah terbiasa ketika ada tetangga yang meninggal atau di timpa kesusahan tanpa di minta sudah berbondong - bondong datang membantu. Alhamdulillah SettiaBlog hidup di tengah - tengah masyarakat yang dinamis, masih menjunjung tinggi solidaritas dan tidak apatis. Seperti pada klip " people help the people" milik Birdy. Klip yang indah, menggambarkan bahwa setiap manusia akan mengalami tua atau mengalami saat - saat lemah dan tentu membutuhkan orang lain.

Anda mungkin pernah berada dalam posisi menjadi orang yang atau merasa acuh tak acuh. Sikap apatis didefinisikan sebagai ketidakpedulian atau hilangnya minat terhadap situasi sosial dan emosional. Seseorang dapat dikatakan apatis jika mereka menunjukkan kurangnya perasaan, minat, dan perhatian khusus tentang situasi tertentu atau kehidupan secara umum. Meskipun banyak orang mungkin memiliki periode apatis yang singkat di beberapa titik dalam hidup mereka (yaitu mengabaikan kekecewaan, atau perasaan 'tidak dapat diganggu'), sikap apatis dalam pengertian medis dianggap sebagai sindrom jangka panjang. Apatis juga biasanya dikaitkan dengan kondisi mental atau gangguan tertentu. Walau demikian, apatis tidak sama dengan depresi.

Namun, apatis termasuk bagian dari gangguan depresi atau terkait dengan penurunan kognitif. Mengutip laman Parkinson’s Foundation depresi biasanya menimbulkan perasaan tidak berharga atau bersalah. Sementara orang dengan sikap apatis tidak akan merasakan suasana hati atau memiliki kondisi emosional yang datar.

Apatis sendiri di bagi menjadi beberapa subtipe, di antaranya:

Apatis emosional ditandai dengan kurangnya emosi positif dan negatif. Sikap apatis, ditandai dengan kurangnya perilaku yang dimulai dari diri sendiri.
Apatisme umum, ditandai dengan motivasi yang kurang, respons emosional yang buruk, dan kurangnya keterlibatan sosial.
Dua bentuk sikap apatis lain yang mungkin juga dialami seseorang, yaitu:
Apatis pengamat Jenis ini terkait dengan efek pengamat, sebuah fenomena di mana orang menyaksikan orang lain yang membutuhkan bantuan. Namun, tidak melakukan apa pun untuk campur tangan atau menawarkan bantuan. Ada banyak alasan mengapa orang tidak mengambil tindakan dalam situasi ini, termasuk ketidakpedulian atau sikap apatis terhadap penderitaan orang lain.

• Kelelahan karena belas kasih
•• Kadang-kadang orang pada awalnya peduli, tetapi menjadi kewalahan atau kelelahan secara fisik dan emosional.
•• Hal ini menyebabkan penurunan kemampuan untuk merasakan kasih sayang atau empati terhadap orang lain.

Anda perlu mengetahui apa saja yang menjadi tanda seseorang mengalami sikap apatis :

•• Tidak adanya emosi, perasaan, perhatian atau gairah

•• Kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari

Perasaan acuh tak acuh

Kurangnya minat dalam aktivitas

Mengurangi partisipasi dalam aktivitas

Tidak emosional dalam menanggapi peristiwa positif dan negatif

Kurangnya motivasi untuk melakukan atau menyelesaikan apapun

Kelesuan dan tingkat energi yang rendah atau kepasifan

Apatis mungkin sering merupakan gejala depresi tetapi keduanya bukanlah hal yang sama karena depresi biasanya membuat penderitanya mengalami ketidakberdayaan dan keputusasaan.

Apatis juga sering kali menjadi pembawa gejala depresi lainnya, termasuk anhedonia dan lesu.

Anhedonia,, merupakan keadaan di mana seseorang tidak menikmati hal-hal yang biasanya mereka sukai.

Ini mirip dalam beberapa hal dengan sikap apatis, tetapi sikap apatis lebih luas cakupannya daripada anhedonia.

Sementara kelesuan, bisa menjadi kondisi tubuh, pikiran, atau gabungan dari keduanya. Dalam kedua kasus tersebut, komponen inti adalah kelambatan atau kelambanan.

Hal ini sering kali berkaitan dengan apatis. Gejalanya meliputi mengantuk dan lelah.

Munculnya sikap apatis dalam diri Anda atau seorang individu bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun secara umum, apatis merupakan gejala dari beberapa gangguan kejiwaan dan neurologis yang meliputi:

Penyakit Alzheimer
Gangguan depresi persisten (alias dysthymia, sejenis depresi ringan kronis)
Demensia frontotemporal
Penyakit Huntington
Penyakit Parkinson
Kelumpuhan supranuklear progresif
Skizofrenia
Stroke
Demensia vascular


Sebuah penelitian dalam jurnal Hindawi menemukan lesi lobus frontal di otak orang dengan gejala apatis. Pusat apatis secara luas diyakini terletak di bagian depan otak. Dengan demikian, apatis dapat terjadi akibat stroke yang memengaruhi bagian otak ini. Seseorang juga bisa mengalami sikap apatis tanpa kondisi medis yang mendasarinya. Misalnya, pada remaja yang terkadang cenderung mengalami sikap apatis, tetapi kondisi ini biasanya berlalu seiring waktu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Healthline, penyedia layanan kesehatan menggunakan empat kriteria untuk mendiagnosis sikap apatis. Orang dengan sikap apatis harus memenuhi semua kriteria di bawah ini:
• Penurunan atau kurangnya motivasi
• Seseorang menunjukkan motivasi yang berkurang yang tidak sesuai dengan usia, budaya, atau status kesehatan.
• Perubahan perilaku, pemikiran, atau emosional
• Perubahan perilaku mungkin menyulitkan untuk terlibat dalam percakapan atau melakukan tugas sehari-hari.
Perubahan dalam berpikir termasuk ketertarikan pada berita, acara sosial, dan pemikiran yang mendalam.
Efek pada kualitas hidup
Perubahan perilaku berdampak negatif pada kehidupan profesional dan hubungan pribadi seseorang.
Perubahan perilaku tidak disebabkan oleh kondisi lain
Perubahan perilaku tidak terkait dengan cacat fisik, penggunaan zat, atau tingkat kesadaran yang terpengaruh.
Seseorang harus mengalami gejala tersebut setidaknya selama empat minggu atau lebih untuk didiagnosis dengan sikap apatis.
Meski mungkin terdengar sepele, sikap apatis perlu penanganan khusus karena tidak dapat hilang dengan sendirinya. Apalagi jika keapatisan ini terjadi karena kondisi kesehatan mental yang bermasalah. Perawatan untuk sikap apatis tergantung pada penyebab yang mendasari.
• Psikoterapi : psikoterapi di gunakan ketika sikap apatis terkait dengan kondisi seperti depresi atau kecemasan. Misalnya, dengan terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini adalah salah satu pendekatan yang membahas pikiran dan perilaku yang mendasari suatu perbuatan yang berujung pada ketidakpedulian serta motivasi yang buruk dalam diri seseorang.

•• Pengobatan: sikap apatis yang disebabkan oleh gangguan neurodegeneratif progresif, akan diresepkan obat untuk mencoba dan mengatasi gejala ini. Contoh obat yang dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang menampilkan apatis sebagai gejala meliputi:
Antidepresan seperti paroxetine (Paxil), sertraline (Zoloft), dan bupropion (Wellbutrin, Zyban).
Antidementia, yang mengobati penyakit Alzheimer, seperti donepezil (Aricept), galantamine (Razadyne), dan rivastigmine (Exelon).
Antipsikotik, yang digunakan untuk mengobati skizofrenia.
Stimulan dopamin, yang mengobati penyakit Parkinson, seperti ropinirole (Requip). Dan lain - lain.

Pengobatan mandiri : apabila Anda atau orang di sekitar Anda apatis tapi tidak mengambil tindakan dengan obat atau terapi, mungkin bisa mencoba pengobatan mandiri dengan cara:

1. Tetapkan Tujuan Kecil

Memiliki terlalu banyak tujuan dan kemudian gagal menyelesaikan tugas dapat membuat Anda merasa kalah dan tidak termotivasi sehingga memicu sikap apatis. Sebaliknya, fokuslah untuk menyelesaikan tugas-tugas kecil yang lebih mudah dikelola.

2. Pisahkan Proyek Besar Menjadi Langkah-Langkah Kecil

Sangat mudah untuk merasa kewalahan saat dihadapkan pada proyek besar. Dengan menangani hanya sebagian kecil dari proyek setiap hari, Anda dapat membuat kemajuan menuju tujuan bahkan jika sedang mengalami perasaan apatis.

3. Perhatikan Pemicunya

Perhatikan apakah ada situasi atau pemicu stres tertentu yang membuat Anda merasa apatis. Menghilangkan rintangan yang membuat diri sendiri merasa tidak termotivasi mungkin dapat membantu Anda merasa lebih mampu menemukan inspirasi.

4. Ubah Rutinitas

Terkadang kesibukan sehari-hari dapat membuat Anda merasa tidak terinspirasi dan memicu sikap apatis. Cobalah untuk mencari cara sehingga dapat keluar dari rutinitas, meskipun perubahan ini relatif kecil. Selain dengan menerapkan beberapa cara di atas, janganlah takut untuk meminta bantuan. Teman dan keluarga yang suportif dapat membantu Moms saat merasa tidak termotivasi, dan mendapatkan dukungan dari mereka mungkin dapat membantu memicu kembali minat yang ada dalam diri.


Bottom Note

Kepedulian sosial yang tinggi, tolong menolong, keramahan, beribadah tanpa tekanan karena saling menghargai antar pemeluk agama, menanamkan keluhuran budi pekerti di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dan masih banyak lagi sikap luhur lainnya. Itulah model Khilafah yang di gagas oleh Eyang - eyang SettiaBlog dan perlahan - lahan mulai terkikis. Dengan model Khilafah yang di gagas oleh Eyang - Eyang SettiaBlog agama Islam berkembang subur di Jawa dan Indonesia tanpa menyakiti agama lain dan tanpa intimidasi.

Jika masyarakat Indonesia sudah ndak suka dengan model Khilafah yang telah di gagas Eyang - Eyang SettiaBlog, ya ndak apa - apa. Biarkan model ini di pakai oleh negara lain. Tapi semuanya yang ngerti soal Khilafah, sekarang tolong SettiaBlog di tunjukkan, model yang cocok untuk Indonesia itu yang bagaimana? Mampu ndak membawa kedamaian umat. Maafkan SettiaBlog jika ngomongnya sering ndak enak! Background Bottom Note ini akan SettiaBlog gunakan pada template baru SettiaBlog.
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.

No comments:

Post a Comment