May 30, 2022

Kenali Indecisive, Disaat Bimbang Mengambil Keputusan

 



Klip "anybody else" di atas milik Faouzia. SettiaBlog suka, kamu mampu menyampaikan perasaan dengan indahnya, ndak lebih ndak kurang. Ini SettiaBlog juga sambil dengerin lagunya, nyantai dulu lah.... SettiaBlog habis makan, makan nasi kucing dan lauknya tempe embus goreng. Pasti ndak ada yang tahu kan makanan ini, apalagi di tempat kamu Faouzia, di Kanada sana, pasti ndak ada. Ya wes... lanjut mengetik bahasan lagi, tapi SettiaBlog tak nyeruput kopi dulu biar melek. Untuk backgroundnya, SettiaBlog suka, ya ini memang bidang kamu c, kebetulan Faouzia ambil Teknik Komputer di Universitas Manitoba tapi uniknya dia juga menguasai beberapa alat musik bahkan mencipta lagu dan dia juga menggeluti "psikologi skincare". Liriknya tentang kebimbangan. Semua orang pasti pernah mengalami kebimbangan, termasuk SettiaBlog juga pernah mengalami, ya mungkin bedanya kalau SettiaBlog sering menyerahkan segalanya yang SettiaBlog lakukan ke Allah SWT. Karena SettiaBlog menyadari kalau ndak memiliki apa - apa dan ndak punya kuasa apa - apa tentang diri SettiaBlog apalagi terhadap orang lain. SettiaBlog itu ndak bisa basa basi, kalau suka ya ngomong suka, ndak ya bilang ndak, soal mereka suka ke SettiaBlog atau ndak itu urusan mereka. Apa yang sudah di titahkan Allah SWT, itu yang SettiaBlog jalani. Di kasih bahagia SettiaBlog tersenyum, di kasih susah juga tersenyum, lha wong jatahnya gitu.

Mengambil keputusan mungkin berat untuk sebagian orang. Indecisive atau keraguan dalam mengambil keputusan bisa terjadi bahkan dalam sebuah keputusan kecil sekalipun. Contoh sederhana, Anda bingung mau memilih makan nasi goreng atau mie ayam karena martabak manis juga terlihat sangat menggoda. Masih banyak lagi hal-hal yang membuat seseorang sulit mengambil keputusan. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena sifat indecisive ini bisa berangsur-angsur dihilangkan.

Penyebab sifat indecisive muncul

Orang menjadi penuh kebimbangan karena banyak faktor yang memengaruhinya. Namun, semua faktor tersebut biasanya dipengaruhi oleh rasa yang ada dalam diri yang bimbang. Beberapa faktor penyebab yang membuat seseorang diselimuti kebimbangan:
• Takut membuat kesalahan
Rasa takut ini bisa saja muncul karena ini merupakan momen pertamanya membuat sebuah keputusan besar. Tentunya, rasa takut yang muncul merupakan rasa yang alami. Rasa takut membuat kesalahan ini pun bisa terjadi karena terlalu sering mengambil keputusan yang salah.
Butuh waktu berpikir
Mungkin saja Anda sudah mendapatkan jawaban dari kebimbangan. Namun, beberapa orang menunda  untuk mengambil keputusan saat itu juga. Pengambilan keputusan yang terburu-buru juga akan dipandang tidak baik oleh orang lain.
Butuh pertimbangan yang matang
Memiliki rasa bimbang juga baik untuk Anda membuat sebuah perbandingan. Anda mungkin butuh cara lain untuk mencari informasi tambahan yang dibutuhkan. Sebelum membuat keputusan, Anda tentunya harus menimbang baik dan buruk dari setiap pilihan.
Merasa tidak memiliki hak dalam menentukan pilihan
Sifat indecisive juga bisa muncul karena Anda merasa ada orang lain yang lebih berhak dalam pengambilan keputusan. Namun, ada kalanya seseorang tersebut tidak mau mengambil keputusan karena ingin lari dari tanggung jawab.

Cara menghilangkan sifat indecisive

1. Beranikan diri

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah beranikan diri. Setiap keputusan pasti memiliki risikonya masing-masing. Dalam penentuan keputusan ini, lupakan dulu rasa takut dan hadapi segala konsekuensi yang terjadi ke depannya.

2. Dengarkan suara hati Anda

Terlalu banyak menimbang juga tidak baik dalam pengambilan keputusan. Untuk memangkas waktu pengambilan keputusan, buatlah penilaian singkat tentang pilihan mana yang terbaik. Anda juga perlu belajar mendengarkan suara hati Anda ketika membuat keputusan.

3. Biasakan mengambil keputusan sendiri

Sepanjang hidup, Anda akan terus berhadapan dengan proses pengambilan keputusan. Belajarlah untuk mengambil keputusan kecil, seperti menu makanan yang dipilih atau film mana yang akan ditonton lebih dulu. Membiasakan diri dalam sebuah keputusan kecil akan membuat Anda lebih nyaman dalam membuat keputusan besar nantinya.

4. Bayangkan keputusan tersebut di masa depan

Dibanding hanya menilai baik dan buruk dari setiap pilihan, lebih baik pertimbangkan hal-hal yang mungkin terjadi setelahnya. Misalnya, Anda yang ingin pindah tempat kerja. Bayangkan level pekerjaan dan ilmu apa yang akan didapat nantinya. Jika dihadapkan dengan pilihan kecil, buatlah skala prioritas untuk setiap pilihan.

5. Belajar percaya dengan diri sendiri

Keputusan yang Anda buat pastilah sudah dipikirkan matang-matang. Hal ini tentu sudah melewati pertimbangan baik dan buruk. Karena ini adalah keputusan Anda, berarti itulah yang terbaik untuk Anda. Jadi, mulailah percaya pada diri sendiri.

Indecisive atau kebimbangan dalam menentukan keputusan tidak selamanya berakhir buruk. Bisa saja Anda melakukan penundaan pengambilan keputusan untuk menimbang segala kemungkinan konsekuensi yang muncul. Jika sifat indecisive sudah sangat mengganggu, mulailah belajar untuk percaya pada diri sendiri demi menghilangkan rasa ragu tersebut.

No comments:

Post a Comment