Nov 28, 2019

Tips Berkomunikasi yang Baik


Apa yang SettiaBlog suka dari Taylor Swift? Di samping kecantikannya, teman SettiaBlog yang satu ini sangat jujur dan sederhana dalam membuat lirik lagu. Seperti 2 klip di atas, 'Back To December' lagu ini merupakan sebuah permintaan maaf kepada temannya Taylor Lautner. Dan 'Speak Now' bercerita tentang hal yang akan kita paling sesali nantinya adalah sesuatu yang tidak kita katakan ketika kita punya kesempatan untuk mengatakannya. Hampir semua lagu-lagu ciptaannya bercerita tentang pengalaman hidupnya yang mungkin juga di alami semua orang. Cara berkomunikasi dia dengan audien juga tidak berlebihan, seperti yang Anda lihat di klip di atas.
Bicara soal cara berkomunikasi, apalagi para pelaku bisnis memang sangat penting dan SettiaBlog ada sedikit Tips berkomunikasi yang baik.

Komunikasi sebagai Penyelesaian Masalah

Seringkali dalam berkomunikasi mengalami pertikaian atau bahkan perkelahian yang disebabkan adanya kesalahpahaman penyampaian dalam berkomunikasi. Komunikasi yang baik, tutur kata yang lembut nan sopan adalah kunci akhir segala persoalan untuk menghindari kesalahpahaman. Misalnya. Dalam customer service, customer complain, debat, seminar, dan lain lain.

Bebas Bicara Sesuai Kehendak Tanpa Ada Ketakutan

Komunikasi yang tidak berjalan dengan semestinya karena adanya tekanan, batasan, hingga ketakutan memberikan hasil yang kurang optimal, bahkan akan menimbulkan kecurigaan, dugaan dan prasangka negatif terhadap tujuan komunikasi yang sesungguhnya. Bicaralah dengan bebas, tanpa adanya beban dan tekanan apapun. Jikalau memang merasa ada yg membebani, lakukan komunikasi sebaik-baiknya agar beban tersebut makin surut.

Bicara jujur, Benar dan Akurat

Jangan sekali-kali komunikator berbicara dusta dan ini sebagai pantangan besar yang harus dihindari. Semua yang disampaikan harus jujur dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sekali dusta dalam komunikasi, maka pupuslah kepercayaan seorang komunikator, yang menyebabkan komunikan bahkan jutaan pendengar tidak akan mempercayainya dan simpati padanya meski di kesempatan yang lain. Jadilah komunikator yang baik dan mulia saat menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, sehingga mampu menyedot simpati orang untuk mendengarkan tiap untaian kata yang terucap dari lisannya.

Menunda Pembicaraan Sebelum Tahu Persoalan

Bila komunikator merasa materi yang akan diungkapkan dirasa belum dimengerti dan dipahami atau rumit, sebaiknya ditunda dulu, karena dapat memusingkan kedua belah pihak. Namun, komunikator harus tetap mencari tahu yang pada suatu saatnya nanti akan dapat menyampaikan dengan lebih sederhana. Oleh karena itu, hindarkan pemaksaan diri maupun terhadap orang lain.

Kalimat Kreatif dengan Kata-kata Positif

Manfaatkan waktu, situasi dan kondisi dalam berkomunikasi untuk menarik perhatian. Ungkapkan kalimat-kalimat yang kreatif dan positif hingga meyakinkan, misalnya, dalam wawancara, sehingga menimbulkan kesan dan image yang baik pada pimpinan.

Gunakan Kata-kata yang Pantas Sesuai Tempatnya

Pandai-pandailah menggunakan kata-kata yang tepat dan pantas dgn menyesuaikan tempat dan keadaan.Misalnya, dalam suasana duka kita mengucapkan kata-kata yang bahagia, atau sebaliknya.

Ungkapkan dengan Kalimat Singkat, Padat tapi Memikat

Gunakan kalimat-kalimat yang ringkas, singkat dan padat dalam penyampaian namun dapat memikat pada komunikan. Kalimat yang terlalu panjang dapat mengaburkan pemahaman hingga menghilangkan daya tangkap karena terlalu ber-tele-tele. Akan tetapi yang jauh lebih penting dalam berkomunikasi seberapa esensikah perkataan yang mampu diserap oleh komunikan.

Janganlah Memotong Pembicaraan Orang Lain

Jika ingin pembicaraan kita didengar orang, maka kita harus mau mendengarkan orang lain berbicara. Ini adalah salah satu cara untuk menghargai orang lain. Memotong pembicaraan orang merupakan penghambat kelancaran komunikasi. Jika ini dilakukan akan menyebabkan kesalahpahaman bahkan akan menyinggung, menghilangkan rasa simpatik dan hormat pembicara.

Tuntaskan Bila Menyampaikan Suatu Hal

Komunikator harus menyampaikan pandangannya secara sempurna dan keseluruhan, sehingga terlebih dahulu harus menyusun kerangka konsep yang akan dibicarakan dan disesuaikan dengan waktu. Penyampaian suatu masalah, topik ataupun materi secara setengah-setengah dapat membuat kesalah- pahaman bahkan muncul ketidakpuasan, misalnya, mendengarkan cerita bersambung, dan lain lain.

Mendengar dan Memperhatikan yang Komunikator Sampaikan

Banyak sekali komunikasi yang tidak nyambung, jasadnya ada ditempat namun pikirannya ada dimana-mana atau sekedar mendengar tapi tak konsentrasi apa yang didengar. Konsentrasi pada apa yang dihadapi atau didengar sebagai bentuk untuk membuat konsep giliran sebagai pembicara dan menjaga agar tidak kehilangan arah pembicaraan. Ini sangat fatal bagi komunikator saat melempar pertanyaan kepada komunikan, sehingga yang terjadi tidak adanya korelasi antara pertanyaan dan jawaban. Oleh karena itu, jika orang sedang berbicara perhatikan dan dengarkan sepenuhnya agar paham dan mengerti ujung pangkal permasalahan yang disampaikan hingga akhir.

Tebarkan Senyum pada Lawan Bicara

Sebagai pembicara, harus dapat mengajak perhatian orang yang diajak bicara yaitu massa didepan umum. Seringkali komunikator seolah olah berbicara terhadap dirinya sendiri tanpa memperhatikan lawan bicara, hingga tatapan matanya tak tertuju pada orang orang didepan, atau bahkan postur tubuhnya tidak menampakkan keramahan terhadap orang yang diajak berkomunikasi, seolah olah tidak ada orang yang mendengarkan. Atau suaranya pelan hingga orang lain merasa kesulitan konsentrasi untuk mendengarkan. Agar komunikasi berhasil, hindari bicara sendiri bila tampil didepan umum, perhatikan massa didepan dengan menebar senyum dan sesekali sambil memandang massa.

Hindari Berargumentasi Kecuali Memang Perlu

Hindari beradu argumentasi atau debat yang dianggap tidak perlu selama tujuan pokok materinya dirasa tidak terlalu signifikan, sebab bagaimanapun diantara kedua pihak pasti ada yang terkalahkan dan tersinggung perasaannya, sehingga komunikasi jadi rusak. Bila memang diperlukan karena kesalahan dan berpengaruh besar terhadap sebab dan akibatnya maka perlu berargumentasi dengan cara yang baik untuk menjaga perasaan demi kelancaran komunikasi.

Mengetahui Keinginan sebelum Anda Menyampaikan

Agar komunikasi berhasil dan tepat sasaran, maka ketahui dulu apa yang sebenarnya pendengar inginkan, melalui riset terjun langsung dalam lingkungan itu. Misalnya, akan diberikan penyuluhan tentang pendidikan di suatu desa karena banyak ditemui anak usia sekolah yang Drop Out (DO) dikarenakan faktor ekonomi. Maka perlu dikaji dulu bagaimana kondisi demografis, psikologis dan ekonominya, sehingga mereka merasa diperhatikan dan seolah anda adalah bagian dari mereka, yang ikut memahami dan mencari solusi untuk mengatasinya (tepat sasaran).

Berbicara Secukupnya

Agar komunikasi berhasil, komunikator harus melihat situasi dan kondisi akan orang yang dihadapi atau lawan bicara kita. Misalnya, bila lawan bicara kita orangnya cenderung pendiam, maka kita cukup memberikan gambaran penjelasan yang pokok-pokok saja, selanjutnya biarkan mereka mencerna sendiri dari pembahasan yang diberikan. Cara ini merupakan strategi bijak, kecuali memang ada beberapa hal yang ditanyakan. Bicara terlalu banyak dan panjang lebar terkesan kurang baik, dan tidak menutup kemungkinan dapat menghapus segala kebenaran dengan menambah yang sebenarnya tidak ada.

Sesuaikan Bahasa dengan Siapa Kita Bicara

Terkadang komunikator lupa dengan siapa berbicara. Gaya bahasa, bahasa asing atau penggunaan istilah lain bukan jaminan keberhasilan berkomunikasi. Jangan merasa bangga dapat menyampaikan bahasa formal dan tinggi sehingga pendengar menganggap anda seorang intelektural, padahal apa yang disampaikan belum tentu dipahami orang lain. Misalnya, seorang sarjana IT mengadakan penyuluhan tentang manfaat internet di desa, sedang yang hadir warga yang notabene tidak semua mengenyam pendidikan formal. Sehingga menyulitkan mereka untuk memahami, banyak istilah yang tidak dimengerti dan memilih diam daripada salah untuk bertanya atau bahkan ditertawakan.

Sesuaikan Bahasa dengan Siapa Kita Bicara . . .

Komunikator harus mengetahui siapa yang mereka hadapi dan bagaimana tingkat pendidikan yang mereka miliki atau intelektualnya. Komunikator harus pandai-pandai menyederhanakan kosakata yang digunakan demi kelancaran komunikasi, sehingga mereka mampu menangkap esensi kalimat kita.

Sampaikan dengan Cara Sistematis

Sampaikan materi yang mudah dipahami oleh kebanyakan komunikan. Sehingga komunikator harus memiliki pengalaman dan kemampuan dalam berkomunikasi. Komunikator harus banyak belajar dari orang lain tentang bagaimana menyampaikan suatu hal yang dapat dimengerti, dan orang lain dapat melakukan sesuatu dari apa yang kita sampaikan. Tips bagi komunikator agar komunikasi menjadi efektif: Sudah jelaskah pesan yang disampaikan menurut kita? Hindari pengertian yang mengandung makna ganda. Jika menyampaikan lebih dari satu pesan harua dengan cara sistematis atau berurutan (hal ini untuk menajamkan uraian lebih jelas)

Jawablah Pertanyaan Sesuai dengan Materi

Untuk menghindari kebingungan dan ketidakpahaman apa yang kita sampaikan, hindarkan pertanyaan yg tidak sesuai dengan materi yang dibicarakan, kecuali ada forum lain. Jika terdapat pertanyaan, untuk menyikapinya jangan memberikan penilaian terlebih dahulu, apalagi yang dapat mengaburkan. Komunikator harus tetap fokus dan konsentrasi pada materi yang berlangsung, jangan ngomong ngalor-ngidul gak karuan yang menyebabkan bingung tidak memahami. Dampaknya, komunikan akan memberikan penilaian negatif. Misalnya, sales yang menawarkan barang pada calon pembeli dengan sebagai pembelaan membandingkan produk lainnya, dampaknya muncul rasa persaingan dan memberi kesan tak baik atau rasa simpatik pada calon konsumen atau pembeli.

Jangan Bicara sebelum Menguasai Materi

Jangan sekali-kali terlibat pembicaraan yang tidak dimengerti dan diketahui materinya. Dampaknya akan menunjukkan kelemahan anda sendiri. Untuk itu jauh lebih baik belajar dari orang lain atau dengan memahami materi terlebih dahulu daripada menyampaikan sesuatu tapi tidak tahu dan bericara ngelantur tak terarah. Bagi komunikator, akan lebih baik, terhormat dan tersanjung untuk bersikap diam seribu bahasa tanpa memaksakan diri menyampaikan materi yang tidak dimengerti sebenarnya.

1 comment:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    ReplyDelete