Apr 27, 2021

Tip's Menerima Penyesalan Agar Tidak Terperangkap Masa Lalu

 


 SettiaBlog sering bilang ke Ari dan yang lainnya, menangis tidak akan menyelesaikan masalah. Tapi kenyataannya terkadang mengharuskan SettiaBlog menangis juga, maaf Ari! Settia kan manusia biasa yang bisa menangis. Seperti lagu di atas.
Menangislah bila harus menangis
Karena kita semua manusia
Manusia bisa terluka manusia pasti menangis
Dan manusia pun bisa mengambil hikmah

Kalau backgroundnya itu SettiaBlog kombinasi warna yellow, green, brown dan jadinya organic green. Tapi SettiaBlog menangisnya bukan karena merenungi masa lalu atau di kecewakan tapi SettiaBlog sering melakukan dosa itu yang sering membuat SettiaBlog menangis. Yang penting menangisnya jangan berlebihan Ari. Dan SettiaBlog ada sedikit tip's agar penyesalan kita tidak terperangkap masa lalu.

Rasa penyesalan yang terlalu dalam bisa menyabotase fisik dan dan pikiran seseorang. Memang pada beberapa kasus ada penyesalan yang begitu besar dan sulit diabaikan begitu saja. Namun, bukan berarti tidak mungkin diselesaikan. Penyesalan harus diterima agar dapat melanjutkan hidup ke depan. Mustahil seseorang tak pernah mengalami penyesalan dalam hidupnya. Entah itu kecil atau besar, mengetahui cara berdamai dengan penyesalan sangatlah penting untuk kesehatan mental. Bukan tidak mungkin, terbelenggu dalam penyesalan membuat seseorang tak bisa fokus menyusun langkah apa yang akan dilakukan ke depannya.





Kenali sumber penyesalan

Rasa penyesalan bisa jadi datang dari kesalahan yang diperbuat dengan sadar, seperti menunda pekerjaan, kecanduan pada substansi tertentu, berbuat buruk pada orang lain, hingga melukai diri sendiri. Hal-hal seperti ini bisa menjadi pemantik penyesalan di kemudian hari.Ketika orang berada pada fase 40 hari sebelum kematian, penyesalan terbesar yang kerap hadir adalah mengapa semasa hidup tidak menjadi sosok yang peduli, penyayang, dan pemberi dukungan orang tercinta. Ini adalah penyesalan ketika sudah berada di penghujung usia.Namun lain halnya dengan penyesalan-penyesalan yang mungkin terjadi karena berbagai dinamika kehidupan. Ketika muncul penyesalan ini, tanyakan kepada diri sendiri apa hal yang perlu dilakukan, baik itu yang berkaitan dengan memaafkan diri sendiri maupun orang lain.

Cara berdamai dengan penyesalan

Ketika seseorang tak bisa berdamai dengan penyesalan, ada kemungkinan siklus ini akan terus berulang. Melakukan kesalahan, menyesal, dan menghambat langkahnya ke depan. Padahal, hidup bukan perjalanan yang mulus-mulus saja tanpa penyesalan.Untuk itu, coba lakukan beberapa cara berdamai dengan penyesalan berikut ini:

1. Kelola respons terhadap stres

Secara alami, manusia punya beragam cara merespons stres. Untuk menghindari penyesalan, sebisa mungkin ubah respons toddler-brain dominance menjadi adult-brain dominance. Artinya, sikap impulsif, pemarah, merendahkan nilai, keras kepala hingga sulit dikontrol perlu bergeser ke sikap apresiatif, melindungi, menjaga hubungan, dan memperbaiki diri sendiri.Dengan melakukan perubahan pengelolaan respons terhadap stres ini, besar kemungkinan nilai-nilai kemanusiaan menjadi semakin besar dan terbiasa dilakukan. Artinya, sikap-sikap yang dapat memicu penyesalan pun bisa dihindari.

2. Meminta maaf

Jika penyesalan berkaitan dengan kesalahan yang pernah dilakukan terhadap orang lain, jangan ragu untuk meminta maaf. Lupakan pikiran bahwa hal ini akan mempermalukan atau dianggap membesar-besarkan masalah. Meminta maaf tidak pernah salah dan merupakan perbuatan ksatria.

3. Realistis terima kenyataan

Bersikap dewasa dan realistis menerima bahwa tidak semua hal berjalan seperti ekspektasi bisa membantu meredam penyesalan. Bahkan, usaha sekeras apapun jika memang tidak berakhir sukses juga ada risiko kegagalan. Akui hal ini untuk bisa berdamai dengan penyesalan.

4. Validasi rasa penyesalan

Jangan sembunyikan rasa penyesalan dalam-dalam namun diam-diam menyabotase pola pikir. Validasi rasa penyesalan dengan mengakuinya. Caranya beragam, bisa dengan bercerita pada orang terdekat, menulis jurnal, hingga berkomunikasi dengan psikolog.Berikan waktu untuk mengenali emosi yang terjadi. Tidak perlu memaksakan agar rasa menyesal ini segera pergi. Merasa sedih atau menyesal adalah siklus yang harus dialami demi kesehatan mental.

5. Berserah pada Tuhan

Langkah religius dengan menyerahkan segala sesuatu ada pada kendali Tuhan juga bisa menjadi cara mencegah penyesalan terlalu dalam. Dengan pola pikir ini, manusia menyerahkan segala kendali ada pada tangan yang Mahakuasa dan bisa lebih ikhlas menerima realita.

Catatan
Penyesalan tidak selalu buruk. Penyesalan menjadi sinyal bahwa seseorang tahu ada yang tidak salah. Bahkan jika penyesalan muncul setelah berbuat kurang baik terhadap orang lain, hal ini baik untuk menyadarkan pentingnya meminta maaf dan bersikap baik pada sesama.Meski terasa tidak nyaman, penyesalan adalah cara untuk mengenal lebih baik siapa diri Anda. Rasa menyesal membantu memetakan apa yang sebaiknya tidak dilakukan dan apa yang jangan sampai terlewat ke depannya.Hanya saja, jangan sampai penyesalan menjadi pemicu rasa bersalah berkepanjangan dan membuat tidak fokus melanjutkan kehidupan. Bahkan jika dibiarkan berlarut-larut, kesehatan mental menjadi taruhannya.


Hindari 3 Hal Berikut ini Agar Tidak Menyesal nantinya

1. Posting Status Kebencian di Sosial Media

Jaman sekarang siapa, yang ndak punya akun media sosial? Hampir semua orang memilikinya, baik itu Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp dan lainnya. Sosial-sosial media ini digunakan untuk mengupload berbagai momen, baik foto, video, status dan lainnya. Dalam bermain sosial media, harus disertai dengan kedewasaan emosional agar tidak mudah terpancing dan tergoda membuat status atau upload foto yang nantinya akan kalian sesali di masa depan. Beberapa hal yang tidak seharusnya di upload di media sosial adalah ujaran kebencian, hal yang berkaitan dengan SARA, berita bohong dan hal negatif lainnya. Mengapa? Karena dalam dunia bekerja sekarang, sebagian besar HRD memutuskan untuk mengecek akun media sosial para pelamar untuk mengetahui kepribadian mereka dan sebagainya. Bisa dibayangkan, apa yang akan terjadi kalau status di media sosial kalian berisi hal-hal yang tidak sepantasnya? Selain itu, status bernada negatif yang kalian buat bisa juga menyakiti hati orang lain. Dalam beberapa kasus, ada kasus pembunuhan yang disebabkan hanya karena tersinggung oleh penulisan status di media sosial. Karena itu kalian harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial, ya.

2. Berkata Bohong

Kalian semua pasti pernah melakukan kebohongan, kan? Termasuk SettiaBlog, baik itu kebohongan kecil maupun besar? Yang namanya kebohongan itu nantinya pasti akan kita sesali di kemudian hari. Tidak hanya disesali, berkata bohong juga merupakan dosa, lho! Sekali kalian berbohong pada seseorang dan ketahuan, maka selamanya kalian tidak akan dipercaya oleh orang lain. Jikalau orang tersebut mempercayai kalian lagi, tentu dibutuhkan usaha yang sulit untuk meraih kepercayaannya kembali. Tidak mau, kan, selamanya di cap pembohong oleh lingkungan sekitar kalian? Karena sekali julukan itu melekat, maka akan teringat selamanya dalam ingatan masyarakat.

3. Mengeluarkan Kalimat Menyakitkan Ketika Marah

Di dunia ini siapa, yang tidak pernah marah? Bahkan pepatah saja mengatakan sesabar-sabarnya orang, pasti ada batasnya juga. Sebenarnya, marah itu wajar karena merupakan salah satu bentuk ekspresi, terutama ketika kita sedang disakiti atau dikecewakan orang lain. Yang membuat hal tersebut menjadi salah adalah ketika kalian marah, namun kalian tidak bisa untuk mengontrol perkataan yang keluar dari mulut. Perkataan yang keluar ketika kalian marah, sebagian besar pasti menyakitkan hati orang lain dan tentunya akan kalian sesali di kemudian hari. Mengeluarkan kalimat yang menyakitkan ketika sedang marah juga beresiko menghancurkan hubungan, baik persahabatan, bisnis, pasangan, keluarga dan lainnya. Karena itu sebaiknya ketika kalian marah, lebih baik kalian diam dan menghilang dari kerumunan orang untuk menenangkan diri.

Menyikapi Penyesalan Menurut Agama

Pada dasarnya manusia mempunyai sifat dasar yaitu selalu menyesali diri sendiri apapun keadaan dirinya. Kalau kaya dia menyesal kenapa tidak lebih kaya, kalau miskin dia menyesal kenapa tidak berusaha lebih keras dahulunya. Firman Allah : “dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali. 75.2.

Bagaimana menyikapi supaya ketika suatu saat ketika kita meninggal tidak ada rasa menyesal dalam menjalani kehidupan? Paling tidak ada 5 hal yg harus kita lakukan sebelum mati agar kita tidak menyesal.
• Jujurlah kepada diri sendiri untuk mengetahui dari awal apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup ini.
- Ketahui apa tujuan hidup kita. Terapkan prinsip : Berawal dari akhir.
- Desain hidup kita oleh kita sendiri, jangan biarkan orang lain yang mendesain dan mengatur hidup kita.
- Pilih alur kehidupan terbaik untuk menjadi cerita terbaik.
• Ambil resiko lebih besar untuk mendapatkan yang terbaik. Penyesalan pada dasarnya hanya ada 2 : Menyesal karena melakukan dan menyesal karena tidak melakukan. Masing-masing ada resikonya. Daripada menyesal lebih baik melakukan. Jangan pernah menyesali apapun yang terjadi. Masa lalu jangan disesali, harus disyukuri dan dipelajari agar menjadi lebih baik. Berikan makna terhadap segala sesuatu yang kita dapatkan. Semua yang terjadi pada diri kita pasti ada maknanya. Belajar dari yang terbaik untuk menjadi yang terbaik.
Play more and more time with family. Happiness first maka success akan menyusul. Kerjakan apa yang dicintai dan cintai apa yang dikerjakan.
• Give Back. Di dunia berlaku hukum Kekekalan Energi : Apa yang kita berikan maka itulah yang akan kita dapatkan. Bukan take and give tapi give and take. Give more than you take :Shadaqoh dan infaq
• Tinggalkan warisan :
-Anak yang shaleh
- Amal jariah
- Ilmu yang bermanfaat

Penyebab Penyesalan Menurut Al Qur’an

• Mengelola Harta

[17.29] Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
[18.42] Dan harta kekayaannya dibinasakan, lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: “Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku”.

• Mendustakan Rasul

[23.39-40] Rasul itu berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku.”. Allah berfirman: “Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal.

• Menyikapi berita

[49.6] Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu

• Berlaku munafik dan Berpihak kepada Musuh

[5.52] Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana”. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.

TerSesat

[7.149] Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat, mereka pun berkata: “Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang merugi.

No comments:

Post a Comment