Jan 13, 2020

Berpikir Reflektif dan Kreatif


Dalam hidup ini kita di tuntut untuk selalu berpikir, berpikir dalam segala hal. Seperti klip di atas memikirkan pacar juga termasuk berpikir. Renungkan, apa yang tidak Anda pikirkan dalam hidup ini? Untuk makan saja kita harus berpikir dahulu. Makan apa? Apakah ini enak atau tidak? Harganya berapa? Ini terbuat dari apa? Bahkan bernafaspun kita terkadang masih berpikir. Apakah udara ini bersih untuk kita hirup? Apakah kita bernafas menggunakan paru-paru? Dan lain-lain. Oleh karena itu semua orang pasti butuh berpikir. Seperti bahasan SettiaBlog di bawah ini, berpikir reflektif dan berpikir kreatif.


Berpikir Reflektif

Berpikir reflektif adalah kemampuan individu di dalam menyeleksi pengetahuan yang pernah diperolehnya, yang relevan dengan tujuan pemecahan masalah, serta memanfaatkannya secara efektif di dalam memecahkan masalahnya. Apabila seseorang individu ingin mencapai sesuatu tujuan, ia harus dapat memecahkan masalah-masalah yang menghambatnya. Apabila individu dapat menemukan cara-cara untuk mengatasi hambatan yang ada, dan akhirnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka berarti individu sudah melakukan berpikir reflektif. Di dalam berpikir reflektif tidak semata-mata tergantung pada pengetahuan yang ada pada masing-masing individu, karena adanya perbedaan individual, ada yang dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk pemecahan maslah, ada yang tidak dapat.

Langkah-langkah berpikir reflektif

• Individu merasakan adanya suatu problem

• Individu mengerti problemnya dan dapat menegaskan permasalahannya.

• Mengajukan kemungkinan pemecahannya (hipotesis).

• Mengumpulkan informasi-informasi untuk dianalisis.

• Mengambil kesimpulan (hipotesis) diterima atau tidak.

• Mengadakan generalisasi

Berpikir Kreatif

Dalam berpikir kreatif, orang berusaha mencetuskan ide-ide atau berusaha menimbulkan inspirasi.

Ada 4 tahapan di dalam proses kreatif, yaitu:

• Persiapan, Memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk memecahkannya.

• Inkubasi, Masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lainnya.

• Iluminasi, memperoleh insight (pemahaman yang mendalam) dari masalah tersebut.

• Verifikasi, menguji pemahaman yang telah didapat dan membuat solusi.

Dari 4 tahapan proses kreatif tersebut telah memberikan sebuah kerangka konseptual untuk menganalisa kreativitas.

Tahapan pertama, yakni persiapan, dalam hal ini ialah dengan membuat formulasi suatu masalah dan mencoba untuk memecahkannya.

Contohnya : saat kita dihadapkan pada suatu masalah untuk menyebrangi sungai agak lebar dengan arus yang cukup deras, kita memiliki beberapa pemecahan untuk menyebranginya. Kita mempunyai waktu untuk menyebranginya dengan mencobakan dari apa yang kita pikirkan untuk jalan keluarnya.

Tahapan kedua, inkubasi, pada tahap ini dapat membebaskan kita dari pikiran-pikiran melelahkan akibat proses pemecahan masalah. Melupakan masalah yang berat dalam sementara waktu dapat membantu kita menemukan ide-ide baru yang lebih sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. dapat kita ketahui yang dinamakan “functional fixedness” (ketetapan fungsional) dapat menghambat proses pemecahan masalah. Tahap inkubasi juga membantu kita dalam proses kreatif, karena tahap ini sebenarnya kita dpat memecahkan masalah tanpa kita sadari. Jadi, menghentikan proses pemecahan masalah untuk sementara waktu dapat membantu kita untuk menyusun kembali pemikiran-pemikiran kita terhadap masalah yang kita hadapi.

Tahap ketiga yakni tahap Iluminasi atau pencerahan, tahapan ini tidak memicu terjadinya iluminasi. Pada saat iluminasi terjadi, jalan terang menuju permasalahan mulai terbuka. Seseorang akan merasakan sensasi kegembiraan yang luar biasa, karena pemahaman meningkat, semua ide muncul, dan ide-ide tersebut saling melengkapi satu sama lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan, semua trobosan ide kreatif muncul pada tahap ini, penemuan telepon, alur sebuah cerita dan lain-lain merupakan contoh bagaimana tahap iluminasi memenuhi pikiran seseorang.

Tahapan akhir ialah tahap verifikasi, setelah sebuah ide atau solusi diperoleh, maka ide atau solusi tersebut harus diuji. Tahapan ini tahap untuk menguji sebuah produk hasil proses kreatif untuk membuktikan legitimasinya. Tahap verifikasi pada umumnya lebih singkat daripada tahapan sebelunya, karena tahap ini hanya menguji dan meninjau kembali hasil perhitungan seseorang, atau dapat juga untuk melihat apakah penemuan berhasil. Tetapi dalam berbagai kasus diperlukan waktu untuk melakukan penelitian lebih lanjut atau peninjauan ulang.

No comments:

Post a Comment