Tadi pagi SettiaBlog ambil beberapa foto dedaunan di sekitar, ya ini asal jepret terus SettiaBlog kumpulkan sekitar 32-an foto. SettiaBlog ingin main lagi dengan handphone jadul Nokia, untuk jenis Symbian Anna - Belle, Nokia memiliki editor video bawaan. SettiaBlog kasih contoh satu ya, video klip di atas itu kumpulan foto yang SettiaBlog ambil tadi pagi, SettiaBlog bikin slide terus di kasih lagu 'crazier' milik Taylor Swift. Udah jadi. Editan video - video zaman dulu kan seperti itu. Kenapa c SettiaBlog kok malah sering mengulas Nokia Symbian, sekarang kan udah zamannya Android Settia? He...he...SettiaBlog hanya pengen nunjukin pada semua, biar pada memiliki pandangan yang lebih luas. SettiaBlog udah bilang, Nokia merupakan salah satu yang mendasari perkembangan teknologi handphone sekarang ini. Lha wong para pengguna Symbian itu udah ndak asing dengan games dan aplikasi yang ada di playstore sekarang ini. SettiaBlog ndak bermaksud pamer atau mempengaruhi lho ya, maksud SettiaBlog itu agar kita semua memiliki pandangan yang lebih luas tentang perkembangan teknologi handphone. Begitu juga dengan perkembangan teknologi yang lainnya, harus di lihat dari berbagai sisi. Dunia akan terus berubah setiap hari dan ndak menunggu siapapun. Kurang tepat memandang sebuah fenomena dapat membuat kekeliruan dalam mengambil sikap.
Nasehat Sayidina Ali Bin Abi Thalib.
"Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung, dan barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang celaka."
Kok bahasan SettiaBlog jadi campur bawur gini leh...he... he.... Biarin ya, SettiaBlog lanjutkan.
Seiring bertambahnya usia, mudah sekali merasa kecewa dengan dunia ini. Dunia ini penuh dengan kekecewaan dan mimpi yang tidak tercapai, berbeda sekali dengan dongeng yang kita baca atau tonton saat masih anak-anak. Tapi bagaimana pendapat Anda jika SettiaBlog katakan bahwa setiap hari Anda bisa menjadi luar biasa, penuh inspirasi dan intrik? Bagaimana jika SettiaBlog bilang bahwa Anda ndak harus bergantung pada apa pun atau siapa pun untuk membuat hidup Anda indah, ndak perlu sesuatu seperti "pangeran menawan" atau "benda-benda ajaib". Semua itu tergantung pada cara kita memandang.
Dan Al-Basar bukan hanya penglihatan kita, tapi juga melibatkan Baseerah: wawasan dan persepsi; memikirkan apa yang bisa dilihat mata dan mencari makna yang lebih dalam tentang hal ini. Misalnya, Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal.” [‘Ali Imran: 190]
Dan,
"Kami akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda Kami di alam semesta dan di dalam diri mereka sendiri sampai jelas bagi mereka bahwa 'Al-Quran' ini adalah kebenaran." [QS Fussilat: 53]
Orang-orang yang berakal, para pencari kebenaran dari segala usia dan masa, melihat bumi dan langit melalui lensa yang berbeda karena mereka menyadari bahwa semua keindahan yang sempurna, harmonis dan teratur ini, diciptakan dengan tujuan – semua ndak diciptakan sia-sia. Orang-orang beriman memandang lingkungan mereka dengan ekspektasi, kepercayaan, ketakutan, dan cinta yang berbeda karena mereka merasakan keberadaan Pencipta mereka melalui ciptaan. Mereka menganggap langit yang bertabur bintang, senyum cerah anak-anak, perubahan musim yang teratur, dan fisiologi mereka yang sempurna dan psikologi mereka yang kompleks, yang berada di luar kendali mereka, sebagai tanda-tanda keberadaan Tuhan mereka. Bahkan berbagai peristiwa dalam hidup kita, baik yang menggembirakan maupun yang penuh tantangan, yang tidak pernah kita duga sebelumnya atau yang tidak bisa kita hindari, adalah sebuah tanda dari Allah: satu-satunya yang memiliki kekuatan sejati untuk membawa manfaat dan mencegah bahaya. Jadi bagaimana pengetahuan ini bisa mengisi hidup kita dengan sukacita yang tiada tara? Dengan menghubungkan kita dengan Allah SWT. Perenungan ini mengarah pada rasa syukur, kekaguman, cinta, dan pembalasan. Seperti yang dinyatakan Ibn Katsir dalam tafsirnya bahwa tanda-tanda ini “membuktikan tentang Kebesaran, Kemampuan, Pengetahuan, Kebijaksanaan, Kehendak dan Rahmat Sang Pencipta.”
Allah SWT telah menciptakan semua ini, setiap pertemuan dengan alam, semesta, atau dengan makhluk-Nya, dengan KeMahabenaran-Nya- Dia telah menciptakan semua ini bagi kita untuk menemukan-Nya dan mengenal-Nya. Dan begitu kita mengenal-Nya, dan mencintai-Nya, maka kita tidak akan memiliki kesedihan atau ketakutan lagi, tidak ada masalah yang dapat mengalahkan kita karena kita memiliki Tuhan yang Lebih Besar - tidak ada perbuatan baik yang akan terlihat kecil karena ini tergantung untuk “Siapa” Anda melakukannya, dan tidak ada dosa akan tampak tidak berarti karena KeMahabesaran Dzat yang tidak Anda taati.
Mengasah cara kita memandang dunia ini membawa kita ke tingkat tertinggi dan terindah dalam beribadah kepada Allah yaitu Ihsan, yang akan kita bahas lebih lanjut.
Kagum akan hal-hal di sekitar kita ndak hanya bisa kita lakukan saat melakukan perjalanan ke tempat baru atau saat menikmati keindahan alam, baik saat kita melihat lautan yang sangat indah atau pemandangan menakjubkan dari puncak gunung. Kita masih dapat menemukan keajaiban dalam kehidupan sehari-hari kita jika kita mau mencarinya. Kita ndak diciptakan hanya untuk menghabiskan sebagian besar hari kita di dalam ruangan empat sisi yang menyesakkan, baik itu kantor, dapur, atau kamar kita. Kita diciptakan untuk menjadi pengembara dan perenung, bukan hanya untuk relaksasi dan kesenangan kita sendiri, tetapi untuk menghubungkan kita lebih dalam dengan tujuan hidup kita. Dan, tentu saja, kita harus bekerja dan melayani keluarga kita, tetapi jika ada waktu untuk melakukan banyak tugas, inilah saatnya!
Beristirahatlah dari layar laptop Anda sejenak dan pandang ke luar jendela, renungkan apa yang Anda lihat di hadapan Anda dan pikirkan tentang sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang baru-baru ini menggetarkan hati Anda atau pikirkan nama Allah yang terakhir Anda pelajari - praktekkan kontemplasi ini pada keadaan Anda saat ini juga. - untuk apa pun yang sedang Anda hadapi secara internal atau eksternal.
Saat Anda memotong sayuran, kagumi warna dan teksturnya yang cerah, renungkan manfaat yang sangat banyak dari ketetapan Allah SWT ini, dan saat Anda mengerjakan pekerjaan rumah Anda, ucapkan dan rasakan "Alhamdulillah" atas kemajuan yang Anda buat. Ucapkan "SubhanAllah" saat kagum pada pengetahuan yang menerangi hidup Anda. Baik itu hukum Fisika, Sejarah yang berulang, atau seluk-beluk kejiwaan manusia, semua yang Anda pelajari akan mengarahkan kepada Allah SWT, Pencipta dan Pengendali segalanya.
Dalam Islam, kita juga memiliki konsep yang disebut Al-Muraqabah, menjalani hidup dengan penuh kesadaran. Orang beriman tidak memiliki pandangan satu dimensi saja tentang realitas; kita melihat segala sesuatu dengan cahaya iman dan kepastian dalam Janji Allah SWT. Ketika Anda menjalani hidup dengan indra yang terbuka lebar, mencari hidayah di mana pun Anda berada, berusaha punya hubungan yang indah dengan Pencipta-Anda dan Pencipta segala sesuatu yang Anda lihat, sentuh, cicipi, dan cium, maka dengan sendirinya Anda akan menyadari Dia ada dalam segala hal yang Anda lakukan. Anda ingat bahwa Allah adalah Al-Baseer- Dia melihat segala sesuatu yang bisa kita lihat dan juga yang tidak mampu kita lihat, seperti berbaliknya hati seseorang menuju iman atau aliran darah melalui pembuluh darah dan arteri. Ketika Anda memiliki kesadaran yang tinggi tentang penglihatan Allah atas Anda, tentang pengetahuan-Nya yang lengkap tentang apapun yang Anda katakan, lakukan, niatkan, dan inginkan, maka Anda mulai menyembah-Nya dengan ihsan (sempurna).
Dan kita mengetahui dari riwayat terkenal Sahih Bukhari dan Muslim,
“Ihsan adalah menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Sesungguhnya Dia melihatmu meskipun kamu tidak melihat-Nya.”
Betapa melegakan mengetahui bahwa bahkan perbuatan baik sekecil apa pun yang kita lakukan tidak akan dilewatkan oleh Allah SWT. Dan betapa malunya kita mengetahui bahwa ndak ada dosa atau pelanggaran yang pernah luput dari Mata Tuhan kita. Jadi, kesadaran kita kepada Allah, Al-Baseer, didasarkan pada harapan dan ketakutan. Keseimbangan yang bermanfaat itu membawa kita kepada keridhaan dan pahala-Nya yang besar, biidznillah.
“Bersabarlah terhadap ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya kamu berada di bawah pengawasan Kami.” [ QS Surah Tur: 48]
Ingatkah do'a yang Anda panjatkan kepada Allah SWT dengan begitu khusyuk di bulan Ramadhan? Anda mungkin ndak melihatnya terkabul tepat di depan mata Anda seperti yang Anda bayangkan. Anda mungkin merasa ada begitu banyak penghalang antara Anda dan apa yang diinginkan hati Anda. Tapi di sinilah kepercayaan kita pada yang gaib berperan. Kita yakin bahwa Allah SWT ndak pernah melupakan setiap do'a yang kita buat, bahkan jika itu hanya terlintas dalam pikiran kita, dan kita juga tahu bahwa Allah SWT ndak pernah membiarkan tangan yang kita angkat kepada-Nya saat berdo'a kembali dalam keadaan kosong. Ingatlah, Dia tempat Anda meminta, bebas dari kekikiran dan ketidakmampuan, Dia bebas dari tekanan atau ketidaksempurnaan. Dia tidak harus memberi apa yang kita minta kepada-Nya, tetapi Dia melakukannya karena Rahmat dan Kemurahan-Nya yang Maha Sempurna. Dia memberi kita lebih banyak dari yang kita minta.
Namun, kita perlu ingat bahwa Allah SWT mengetahui dan melihat keadaan internal dan eksternal hamba-Nya ndak seperti yang lain. Bahasa sederhananya gini, “Kita hanya melihat pikselnya, tetapi Allah melihat gambar yang lebih besar.”
❥ Allah SWT melihat dan mengetahui lebih baik apa yang akan mendatangkan kebaikan bagi Anda dan kapan hal tersebut baik untuk diberikan kepada Anda, baik di dunia maupun di akhirat. Baik itu do'a yang terus Anda panjatkan atau amal jariyah yang Anda lakukan untuk diri sendiri, Allah SWT melihat semuanya, besar dan kecil, dan Dia akan mengabulkan untuk Anda dan membalas Anda dengan pahala besar atas semuanya.
❥ Apakah kita sedang mencari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, dengan penuh cinta dan kerinduan, di mana pun kita berada?
❥ Apakah kita mempertimbangkan pandangan Allah SWT pada kita daripada berfokus pada pandangan orang?
❥ Apakah kita melakukan perbuatan baik sekecil apa pun dan yakin bahwa Allah SWT melihat dan memberi pahala kepada kita?
❥ Apakah kita terus berdo'a, percaya bahwa Allah SWT akan membukakan pintu bagi kita, bahkan jika kita belum bisa melihatnya?
❥ Semoga Allah SWT membimbing kita untuk benar-benar menjawab 'Ya!' untuk pertanyaan-pertanyaan ini dan memperindah hidup kita dengan terus belajar mencari-Nya, sambil tetap percaya bahwa Dia melihat kita dengan Penglihatan yang lengkap, sempurna, dan tak tertandingi.
"Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung, dan barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang celaka."
Kok bahasan SettiaBlog jadi campur bawur gini leh...he... he.... Biarin ya, SettiaBlog lanjutkan.
Seiring bertambahnya usia, mudah sekali merasa kecewa dengan dunia ini. Dunia ini penuh dengan kekecewaan dan mimpi yang tidak tercapai, berbeda sekali dengan dongeng yang kita baca atau tonton saat masih anak-anak. Tapi bagaimana pendapat Anda jika SettiaBlog katakan bahwa setiap hari Anda bisa menjadi luar biasa, penuh inspirasi dan intrik? Bagaimana jika SettiaBlog bilang bahwa Anda ndak harus bergantung pada apa pun atau siapa pun untuk membuat hidup Anda indah, ndak perlu sesuatu seperti "pangeran menawan" atau "benda-benda ajaib". Semua itu tergantung pada cara kita memandang.
Dan Al-Basar bukan hanya penglihatan kita, tapi juga melibatkan Baseerah: wawasan dan persepsi; memikirkan apa yang bisa dilihat mata dan mencari makna yang lebih dalam tentang hal ini. Misalnya, Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal.” [‘Ali Imran: 190]
Dan,
"Kami akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda Kami di alam semesta dan di dalam diri mereka sendiri sampai jelas bagi mereka bahwa 'Al-Quran' ini adalah kebenaran." [QS Fussilat: 53]
Orang-orang yang berakal, para pencari kebenaran dari segala usia dan masa, melihat bumi dan langit melalui lensa yang berbeda karena mereka menyadari bahwa semua keindahan yang sempurna, harmonis dan teratur ini, diciptakan dengan tujuan – semua ndak diciptakan sia-sia. Orang-orang beriman memandang lingkungan mereka dengan ekspektasi, kepercayaan, ketakutan, dan cinta yang berbeda karena mereka merasakan keberadaan Pencipta mereka melalui ciptaan. Mereka menganggap langit yang bertabur bintang, senyum cerah anak-anak, perubahan musim yang teratur, dan fisiologi mereka yang sempurna dan psikologi mereka yang kompleks, yang berada di luar kendali mereka, sebagai tanda-tanda keberadaan Tuhan mereka. Bahkan berbagai peristiwa dalam hidup kita, baik yang menggembirakan maupun yang penuh tantangan, yang tidak pernah kita duga sebelumnya atau yang tidak bisa kita hindari, adalah sebuah tanda dari Allah: satu-satunya yang memiliki kekuatan sejati untuk membawa manfaat dan mencegah bahaya. Jadi bagaimana pengetahuan ini bisa mengisi hidup kita dengan sukacita yang tiada tara? Dengan menghubungkan kita dengan Allah SWT. Perenungan ini mengarah pada rasa syukur, kekaguman, cinta, dan pembalasan. Seperti yang dinyatakan Ibn Katsir dalam tafsirnya bahwa tanda-tanda ini “membuktikan tentang Kebesaran, Kemampuan, Pengetahuan, Kebijaksanaan, Kehendak dan Rahmat Sang Pencipta.”
Allah SWT telah menciptakan semua ini, setiap pertemuan dengan alam, semesta, atau dengan makhluk-Nya, dengan KeMahabenaran-Nya- Dia telah menciptakan semua ini bagi kita untuk menemukan-Nya dan mengenal-Nya. Dan begitu kita mengenal-Nya, dan mencintai-Nya, maka kita tidak akan memiliki kesedihan atau ketakutan lagi, tidak ada masalah yang dapat mengalahkan kita karena kita memiliki Tuhan yang Lebih Besar - tidak ada perbuatan baik yang akan terlihat kecil karena ini tergantung untuk “Siapa” Anda melakukannya, dan tidak ada dosa akan tampak tidak berarti karena KeMahabesaran Dzat yang tidak Anda taati.
Mengasah cara kita memandang dunia ini membawa kita ke tingkat tertinggi dan terindah dalam beribadah kepada Allah yaitu Ihsan, yang akan kita bahas lebih lanjut.
Kagum akan hal-hal di sekitar kita ndak hanya bisa kita lakukan saat melakukan perjalanan ke tempat baru atau saat menikmati keindahan alam, baik saat kita melihat lautan yang sangat indah atau pemandangan menakjubkan dari puncak gunung. Kita masih dapat menemukan keajaiban dalam kehidupan sehari-hari kita jika kita mau mencarinya. Kita ndak diciptakan hanya untuk menghabiskan sebagian besar hari kita di dalam ruangan empat sisi yang menyesakkan, baik itu kantor, dapur, atau kamar kita. Kita diciptakan untuk menjadi pengembara dan perenung, bukan hanya untuk relaksasi dan kesenangan kita sendiri, tetapi untuk menghubungkan kita lebih dalam dengan tujuan hidup kita. Dan, tentu saja, kita harus bekerja dan melayani keluarga kita, tetapi jika ada waktu untuk melakukan banyak tugas, inilah saatnya!
Beristirahatlah dari layar laptop Anda sejenak dan pandang ke luar jendela, renungkan apa yang Anda lihat di hadapan Anda dan pikirkan tentang sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang baru-baru ini menggetarkan hati Anda atau pikirkan nama Allah yang terakhir Anda pelajari - praktekkan kontemplasi ini pada keadaan Anda saat ini juga. - untuk apa pun yang sedang Anda hadapi secara internal atau eksternal.
Saat Anda memotong sayuran, kagumi warna dan teksturnya yang cerah, renungkan manfaat yang sangat banyak dari ketetapan Allah SWT ini, dan saat Anda mengerjakan pekerjaan rumah Anda, ucapkan dan rasakan "Alhamdulillah" atas kemajuan yang Anda buat. Ucapkan "SubhanAllah" saat kagum pada pengetahuan yang menerangi hidup Anda. Baik itu hukum Fisika, Sejarah yang berulang, atau seluk-beluk kejiwaan manusia, semua yang Anda pelajari akan mengarahkan kepada Allah SWT, Pencipta dan Pengendali segalanya.
Dalam Islam, kita juga memiliki konsep yang disebut Al-Muraqabah, menjalani hidup dengan penuh kesadaran. Orang beriman tidak memiliki pandangan satu dimensi saja tentang realitas; kita melihat segala sesuatu dengan cahaya iman dan kepastian dalam Janji Allah SWT. Ketika Anda menjalani hidup dengan indra yang terbuka lebar, mencari hidayah di mana pun Anda berada, berusaha punya hubungan yang indah dengan Pencipta-Anda dan Pencipta segala sesuatu yang Anda lihat, sentuh, cicipi, dan cium, maka dengan sendirinya Anda akan menyadari Dia ada dalam segala hal yang Anda lakukan. Anda ingat bahwa Allah adalah Al-Baseer- Dia melihat segala sesuatu yang bisa kita lihat dan juga yang tidak mampu kita lihat, seperti berbaliknya hati seseorang menuju iman atau aliran darah melalui pembuluh darah dan arteri. Ketika Anda memiliki kesadaran yang tinggi tentang penglihatan Allah atas Anda, tentang pengetahuan-Nya yang lengkap tentang apapun yang Anda katakan, lakukan, niatkan, dan inginkan, maka Anda mulai menyembah-Nya dengan ihsan (sempurna).
Dan kita mengetahui dari riwayat terkenal Sahih Bukhari dan Muslim,
“Ihsan adalah menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Sesungguhnya Dia melihatmu meskipun kamu tidak melihat-Nya.”
Betapa melegakan mengetahui bahwa bahkan perbuatan baik sekecil apa pun yang kita lakukan tidak akan dilewatkan oleh Allah SWT. Dan betapa malunya kita mengetahui bahwa ndak ada dosa atau pelanggaran yang pernah luput dari Mata Tuhan kita. Jadi, kesadaran kita kepada Allah, Al-Baseer, didasarkan pada harapan dan ketakutan. Keseimbangan yang bermanfaat itu membawa kita kepada keridhaan dan pahala-Nya yang besar, biidznillah.
“Bersabarlah terhadap ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya kamu berada di bawah pengawasan Kami.” [ QS Surah Tur: 48]
Ingatkah do'a yang Anda panjatkan kepada Allah SWT dengan begitu khusyuk di bulan Ramadhan? Anda mungkin ndak melihatnya terkabul tepat di depan mata Anda seperti yang Anda bayangkan. Anda mungkin merasa ada begitu banyak penghalang antara Anda dan apa yang diinginkan hati Anda. Tapi di sinilah kepercayaan kita pada yang gaib berperan. Kita yakin bahwa Allah SWT ndak pernah melupakan setiap do'a yang kita buat, bahkan jika itu hanya terlintas dalam pikiran kita, dan kita juga tahu bahwa Allah SWT ndak pernah membiarkan tangan yang kita angkat kepada-Nya saat berdo'a kembali dalam keadaan kosong. Ingatlah, Dia tempat Anda meminta, bebas dari kekikiran dan ketidakmampuan, Dia bebas dari tekanan atau ketidaksempurnaan. Dia tidak harus memberi apa yang kita minta kepada-Nya, tetapi Dia melakukannya karena Rahmat dan Kemurahan-Nya yang Maha Sempurna. Dia memberi kita lebih banyak dari yang kita minta.
Namun, kita perlu ingat bahwa Allah SWT mengetahui dan melihat keadaan internal dan eksternal hamba-Nya ndak seperti yang lain. Bahasa sederhananya gini, “Kita hanya melihat pikselnya, tetapi Allah melihat gambar yang lebih besar.”
❥ Allah SWT melihat dan mengetahui lebih baik apa yang akan mendatangkan kebaikan bagi Anda dan kapan hal tersebut baik untuk diberikan kepada Anda, baik di dunia maupun di akhirat. Baik itu do'a yang terus Anda panjatkan atau amal jariyah yang Anda lakukan untuk diri sendiri, Allah SWT melihat semuanya, besar dan kecil, dan Dia akan mengabulkan untuk Anda dan membalas Anda dengan pahala besar atas semuanya.
❥ Apakah kita sedang mencari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, dengan penuh cinta dan kerinduan, di mana pun kita berada?
❥ Apakah kita mempertimbangkan pandangan Allah SWT pada kita daripada berfokus pada pandangan orang?
❥ Apakah kita melakukan perbuatan baik sekecil apa pun dan yakin bahwa Allah SWT melihat dan memberi pahala kepada kita?
❥ Apakah kita terus berdo'a, percaya bahwa Allah SWT akan membukakan pintu bagi kita, bahkan jika kita belum bisa melihatnya?
❥ Semoga Allah SWT membimbing kita untuk benar-benar menjawab 'Ya!' untuk pertanyaan-pertanyaan ini dan memperindah hidup kita dengan terus belajar mencari-Nya, sambil tetap percaya bahwa Dia melihat kita dengan Penglihatan yang lengkap, sempurna, dan tak tertandingi.
Yang penting, ndak usah di gagas omongan SettiaBlog dan ndak usah di tiru. Merawat handphone jadul kayak gini juga ndak mudah, seru c memang. O... ya, saat mengetik tadi di temenin lagu - lagunya Iwan Fals, salah satunya "damai kami sepanjang hari". SettiaBlog juga gunakan handphone jadul juga, Blackberry seri Q, dengan aplikasi Spotify. Ini yang paling susah rawatannya, tapi suaranya sedikit nyorong, jadi enak kalau di pakai memutar lagu di kamar. Untuk backgroundnya, di buat dengan warna sedikit jadul dengan ornamen border kayak lolipop. SettiaBlog membuatnya dengan conic gradient dengan sudut 15°. Maaf in SettiaBlog ya, SettiaBlog cerita - cerita kayak gitu hanya sekedar memperluas wawasan atau bertukar cerita, siapa tahu Anda Anda juga memiliki hobi, tentu hobinya beda - beda kan ya. Yang jelas memiliki hobi yang positif baik untuk kesehatan mental.
"Life is a journey to be experienced, not a problem to be solved."
(Hidup adalah sebuah perjalanan yang bisa dijadikan pengalaman bukan sekedar masalah yang harus diselesaikan)
"Life is a journey to be experienced, not a problem to be solved."
(Hidup adalah sebuah perjalanan yang bisa dijadikan pengalaman bukan sekedar masalah yang harus diselesaikan)
No comments:
Post a Comment