Showing posts with label Marketing. Show all posts
Showing posts with label Marketing. Show all posts

Sep 11, 2025

Tiga Jenis Self Control yang Penting Dikuasai dalam Dunia Kerja

 


Video klip di atas ada "colors of the wind" milik Tori Kelly yang merupakan OST (original Soundtrack) dari film animasi Pocahontas produksi Walt Disney. Pocahontas adalah tokoh legendaris dan historis, seorang wanita Pribumi Amerika dari suku Powhatan yang dikenal karena perannya dalam menjalin perdamaian antara penjajah Inggris di Jamestown dan sukunya. Ceritanya c banyak yang masih kontoversi, biasalah kayak cerita - cerita historis di Indonesia juga gitu, ya mungkin minimnya sumber sejarah yang tertulis. Lha kok malah bahas sejarah, piye tho SettiaBlog ini. Di lagu colors of the wind yang di bawakan Tori Kelly ini SettiaBlog suka pitch controlnya ( kontrol nada /  kemampuan seorang penyanyi untuk mengendalikan tinggi rendahnya nada dalam sebuah lagu).

Pitch Control itu adalah kontrol nada, lha kalau self control itu apa SettiaBlog?  Yang jelas, self control  menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap individu, terutama bila mereka aktif bekerja. Pengendalian diri yang baik dapat menentukan sikap dan sifat seseorang saat bergabung pada kelompok yang lebih besar. Dalam sebuah perusahaan, bagi mereka yang memiliki self control  buruk kerap kali dicap sebagai toxic employee  yang sangat mengganggu.Di bawah ini ada  langkah-langkah untuk memiliki self control yang baik, mengenal apa itu self control, dan apa pentingnya memiliki.

Pengelolaan self control adalah hal yang sangat penting terutama untuk sistem kerja yang membutuhkan kerjasama. Bagi mereka yang ndak lihai mengelola pengendalian diri justru akan lebih sering bertemu hambatan dalam bekerja yang mengakibatkan kinerja serta produktivitas menurun.

Self control  adalah sebuah kemampuan untuk mengatur dan mengubah tanggapan Anda terhadap segala sesuatu supaya terhindar dari perilaku yang ndak diinginkan, memunculkan perilaku yang ingin dilakukan, dan memiliki efek jangka panjang. Pengendalian diri (self control)  punya dampak penting bagi kesehatan dan kesejahteraan. Sementara itu, survei di Amerika yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) menemukan bahwa sekitar 71% orang percaya bahwa pengendalian diri dapat dipelajari.

Self control theory  adalah hal yang juga kerap kali berhubungan dengan kemampuan pengendalian perilaku untuk menghindari godaan tertentu supaya dapat mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Hal ini dapat juga diartikan sebagai penundaan kepuasan, perilaku disiplin, hingga memiliki kemauan keras untuk mencapai tujuan tersebut. Contoh pengendalian diri yang Umum Adalah:

1. Melakukana diet ketat supaya berat badan ideal untuk keperluan kerja tertentu

2. Menghadapi karyawan bermasalah dengan tenang

3. Ndak mudah tersulut emosi pada kesalahan tertentu

4. Sabar saat harus menghadapi teguran dari atasan yang menohok hati

5. Mampu bertahan pada situasi yang kurang menyenangkan

6. Menghindari media social ketika sedang fokus bekerja

7. Berhemat saat mendapatkan gaji ndak sesuai harapan

Self control theory  adalah hal yang ndak mudah namun tetap bisa dilatih dan diasah supaya Anda memiliki pribadi yang lebih berkualitas. Jika pengendalian diri Anda berkaitan dengan masalah komunikasi dengan berbagai pihak, Anda dapat melatihnya dengan mengikuti sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.

Self control adalah hal yang harus terus diasah, terutama bila pekerjaan Anda berkaitan dengan kepemimpinan. Berikut ini ada tiga jenis pengendalian diri yang sebaiknya Anda pahami:

1. Self Control Impulsif

Self control ini merupakan kemampuan untuk mengelola dorongan atau impuls. Beberapa orang yang memiliki pengendalian diri impulsi yang rendah cenderung ndak berpikir dulu dalam bertindak atau mengabaikan konsekuensi dari tindakan yang ia lakukan.

2. Self Control Emosi

Pengendalian diri emosi mengacu pada kemampuan untuk merespon emosi yang ada dalam dirinya. Bagi mereka yang memiliki toleransi rendah terhadap kontrol emosi kerap kali bertindak berlebihan dan kewalahan dengan perasaan yang sedang dialami. Contohnya, mudah menangis saat ditegur atasan, mudah marah saat kinerjanya dikritik, atau sering emosi pada bawahan yang kinerjanya ndak sesuai.

3. Kontrol yang Berkaitan dengan Gerakan

Kontrol gerakan ini mengacu pada kemampuan dalam mengontrol bagaimana tubuh bergerak dan kapan tubuh bergerak. Seseorang dengan self control  gerakan yang buruk cenderung akan sering mengalami kegelisahan atau sulit untuk diam. Mereka yang memiliki self control  yang baik cenderung punya tindakan yang tepat, dapat merespon segala sesuatu sesuai porsinya, ndak bertindak impulsif, mampu mengatur emosi, dan memastikan semuanya berjalan dengan lancar.

Seorang pemimpin juga sebaiknya mengasah self control tersebut dengan tepat dan belajar menjadi pemimpin yang baik.

Teknik self control adalah sebuah cara yang dilakukan atau digunakan untuk mengasah pengendalian diri Anda supaya dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Salah satu teknik self control yang utama adalah dengan mempelajari tentang diri sendiri. Anda sebaiknya memahami apa saja yang menjadi nilai dalam diri Anda, apa yang kerap mengganggu emosi Anda, dan tindakan apa yang bisa memadamkannya.

Self control bisa dipelajari dan diasah dengan baik melalui sejumlah pelatihan yang bermanfaat. Dengan memiliki pengendalian diri yang baik, maka Anda akan lebih mudah membawa diri dalam lingkungan masyarakat dalam level manapun.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Untuk backgroundnya kali ini SettiaBlog ambil warna - warna yang cukup ringan.

Video klip kedua SettiaBlog kasih Karolina Protsenko. Permainan biolanya sudah maju cukup pesat, sayatan di nada - nada tinggi udah semakin terasa. Tindakan dan gerak - geriknya juga udah lebih dewasa. Dewasa ndak selalu diukur dari umur. Terkadang, pengalaman dan pembelajaran hiduplah yang bisa mendewasakan manusia. Menjadi dewasa secara mental merupakan sesuatu yang sangat penting untuk bisa diterapkan. Walaupun penuh tantangan, namun jika pola pikir Anda udah dewasa, maka Anda udah siap untuk menghadapi berbagai rintangan dalam hidup. Nah, berikut ini enam cara menjadi dewasa secara mental yang bisa Anda simak.

ᝡ. Lebih menerima realitas

Kehidupan penuh dengan misteri dan kejutan. Ndak semua hal akan berjalan sebagaimana yang kita inginkan. Untuk itu, perlu untuk mempunyai sikap penerimaan diri. Dengan lebih menerima realitas, maka kita bisa menjalani hidup lebih leluasa dan bijaksana. Selain itu juga bisa semakin menguatkan mental kita untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Menerima fakta dan realitas dapat membantu mengelola emosi dan stress, serta membentuk pola pikir positif.

ᝡ. Ndak cepat menilai atau menghakimi sesuatu

Bentuk kedewasaan mental adalah di saat seseorang ndak cepat menilai atau menghakimi sesuatu. Sikap ini sangat membantu untuk membentuk kepribadian yang bijaksana, pola pikir yang lebih matang dan membangun empati. Jadi, saat melihat sesuatu terjadi, ada baiknya untuk mencari tahu terlebih dahulu mengenai kepastian hal tersebut. Tujuannya, agar menghindari kesimpulan yang salah, bisa mengambil keputusan yang lebih baik, serta mengurangi stres dan konflik.

ᝡ. Menghindari perdebatan yang ndak perlu

Semakin dewasa biasanya seseorang akan semakin enggan untuk terlibat dalam perdebatan yang ndak perlu. Selain menguras energi dan pikiran, berdebat juga bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti konflik. Tindakan ini juga bisa menjadi bentuk kontrol diri. Anda jadi dapat menggunakan energi, waktu, dan pikiran untuk hal-hal yang penting dan bermanfaat saja. Menghindari perdebatan yang ndak perlu merupakan tanda kematangan emosional dan kebijaksanaan.

ᝡ. Bisa mengontrol emosi diri

Ketika Anda udah bisa mengontrol emosi, maka Anda udah satu langkah untuk dewasa secara mental. Orang yang bisa mengendalikan pikiran, emosi, dan tindakan, berarti memiliki kesadaran diri, ketahanan emosional, dan kebijaksanaan dalam bertindak. Mempunyai self-control akan berdampak baik bagi diri seseorang. Mampu menahan dan mengelola emosi dapat menghindarkan dari konflik, mencegah keputusan yang salah, dan menunjukkan sikap dewasa serta bijaksana. 

ᝡ. Sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga mempunyai peran yang besar. Tanda kedewasaan adalah dengan menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental. Mempunyai kesehatan mental yang baik akan membentuk kepribadian yang positif. Menjaga kesehatan mental bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, lebih mengenal diri sendiri, melakukan refleksi diri, dan selalu bersyukur. Mempunyai kesadaran akan kesehatan mental adalah tanda seseorang telah mencapai kedewasaan mental.

ᝡ. Ndak menggantungkan kebahagiaan pada orang lain

Orang yang dewasa secara mental ndak akan lagi menggantungkan kebahagiaannya pada orang lain. Ciri kedewasaan adalah di saat seseorang bisa menemukan dan menciptakan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri. Ndak semua orang bisa memenuhi semua ekspektasi. Sehingga, penting untuk mempunyai kemandirian emosional agar ndak melulu bergantung pada orang lain. Sikap ini juga dapat menghindarkan dari rasa kecewa dan bisa menjaga harga diri.

Menjadi dewasa memang penuh tantangan. Namun, bukan berarti kita ndak bisa menyikapinya dengan bijaksana. Dengan memiliki mental yang dewasa, maka seseorang akan mampu menghadapi dan menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi.

Kalau di Jawa ada peribahasa "Ngelmu iku kalakone kanthi laku", maksudnya ilmu pengetahuan hanya bisa diperoleh melalui tindakan nyata dan praktik langsung, bukan hanya dengan teori atau hafalan semata. Peribahasa ini menekankan pentingnya usaha, kerja keras, dan pengalaman dalam mencapai pemahaman yang utuh dan mendalam terhadap suatu ilmu. 

Sep 5, 2025

Hati-hati, Beberapa Pikiran Negatif Bisa Muncul saat Mengembangkan Bisnis, Bagaimana Mengatasinya?

 


Tanggal 28 Agustus kemaren ada notif di Email SettiaBlog, kalau Ariana Grande akan mengadakan tour konser "Eternal Sunshine" yang akan di mulai 6 Juni 2026. Video klip di atas itu "Eternal Sunshine", lagunya c mengalir lembut dan memperlihatkan keindahan kualitas vokal Ariana. Kata Eternal Sunshine mengingatkan pada film Eternal Sunshine of the Spotless Mind  dan keduanya mengeksplorasi tema ingatan, cinta, kehilangan, dan penerimaan diri, terkadang dengan harapan bahwa "pikiran bersih" akan membawa kebahagiaan. Namun sebenarnya menerima seluruh pengalaman hidup adalah kunci kebahagiaan dan pertumbuhan. Untuk font nya kali ini SettiaBlog pakai "BioRhyme" miliknya Google. BioRhyme bisa di maknai irama kehidupan.

Ketika Anda fokus pada bisnis Anda, akan ada hari-hari ketika pemikiran Anda sangat positif, kreatif, dan membangkitkan semangat. Juga akan ada hari-hari ketika ruang mental Anda dipenuhi dengan pikiran negatif dan ‘beracun’. Anda ndak dapat menghindari, tetapi Anda bisa belajar mengenali momen-momen negatif itu dan menghadapinya dengan cara yang sehat.  

ଥ. Panik karena Alasan yang Ndak Jelas

Hal yang ndak diketahui seringkali menakutkan. Ada saat-saat ketika Anda menunggu untuk melihat hasil dari suatu usaha yang telah Anda lakukan, dan ndak ada yang dapat Anda lakukan selain menunggu. Jika seperti itu, pikiran Anda akan mulai berjalan ke pemikiran yang ndak rasional dan menakutkan. Tapi Anda ndak seharusnya membiarkan ketidakpastian itu mengganggu Anda. Jika ya, Anda membuang-buang waktu untuk memikirkan apa yang mungkin atau ndak mungkin terjadi dalam sebulan, alih-alih melakukan sesuatu yang dapat Anda buat hari ini. Mengapa harus panik? Fokus aja pada apa yang bisa Anda tangani saat ini. Anda harus tetap fokus pada efek jangka panjang dari apa yang terjadi dalam bisnis Anda. Jadi ada keseimbangan untuk merasakan tekanan, mengatasi masalah, membuat perubahan, tapi masih fokus pada apa yang ada di depan.  

ଥ. Membutuhkan Informasi Lengkap

Sebagai seorang wirausaha, Anda harus menerima bahwa Anda ndak akan pernah memiliki kejelasan lengkap tentang segalanya. Anda dapat mengumpulkan data dan mengumpulkan informasi yang Anda inginkan. Tetapi pada titik tertentu, Anda harus membuat keputusan. Anda ndak bisa terjebak dalam situasi di mana Anda ndak membuat kemajuan ke depan. Ini ndak berarti membuat keputusan terburu-buru. Sebagai gantinya, Anda harus bertanya pada diri sendiri, “Kapan momen saya merasa memiliki cukup informasi sehingga saya dapat membuat keputusan dan melanjutkan?” Setelah Anda menemukan titik itu, tentukan pilihan Anda dan maju.  

ଥ. Menyesali Keputusan Masa Lalu

Mau ndak mau, Anda dan kita semua pernah membuat keputusan yang salah. Reaksi langsung Anda kemungkinan akan mempertanyakan diri sendiri dan ingin mengulangi seluruh waktu dan pilihan yang Anda buat. Merenungkan dan belajar dari keputusan yang buruk ndak masalah. Tetapi juga sangat mudah untuk tergelincir dari merenung menjadi gelisah yang ndak sehat tentang masalah ini. Pada titik tertentu, Anda harus melepaskan kesalahan. Dan ketika Anda merenungkan kembali perjalanan perusahaan Anda setahun dari sekarang, semuanya akan baik-baik aja.  

ଥ. Khawatir tentang Pendapat Orang Lain

Sebagai business owner, tentu aja Anda harus peduli dengan karyawan Anda, tentang apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Tetapi Anda juga orang yang berpandangan luas terhadap perusahaan, seperti elang melihat dari atas. Anda melihat semua opsi dan bagaimana mereka berinteraksi dan saling mempengaruhi. Untuk menjadi pemimpin yang efektif, Anda ndak bisa terjebak dalam terus-menerus khawatir tentang bagaimana tindakan Anda mungkin diterima orang lain. Ndak setiap keputusan bisnis yang Anda buat akan memuaskan. Yang dapat Anda lakukan adalah berkomunikasi sebanyak mungkin, ketika Anda bisa. Sungguh, satu-satunya hal yang Anda kelola dengan pasti adalah tindakan dan pikiran Anda sendiri. Tapi begitu Anda belajar untuk menghilangkan pikiran negatif, Anda akan jauh lebih siap untuk menjalankan apapun dengan baik.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Kalau backgroundnya ini SettiaBlog buat bunga yang di lingkupi kabut dan yang bawah nanti akan ada sedikit cahaya yang muncul.


Video klip kedua SettiaBlog kasih "delicate" milik Taylor Swift. Video klipnya cukup bagus kok, sesuai tema lagunya tentang kecemasan. Bahkan orang yang udah mendapatkan kesuksesan dan kepopuleran dalam hidup juga masih merasakan cemas.

Setiap orang memiliki ritme atau irama hidup yang unik sesuai dengan karakter, kebutuhan, dan tujuan masing-masing. Namun, dalam keseharian yang penuh tuntutan, banyak orang justru terjebak dalam ritme yang ditentukan oleh lingkungan atau ekspektasi orang lain. Imbasnya, hidup terasa melelahkan dan jauh dari keseimbangan yang sebenarnya dibutuhkan. Menemukan ritme hidup yang sesuai bukan hanya soal manajemen waktu, tetapi juga tentang memahami diri sendiri. Kita perlu mengenali energi, kebiasaan, dan batasan pribadi agar bisa menjalani hidup dengan lebih nyaman. Dengan menemukan ritme yang tepat, kita bisa lebih produktif tanpa merasa terbebani.

শ. Mengenali pola energi dalam diri

Setiap orang memiliki waktu di mana mereka merasa paling produktif dan bersemangat. Ada yang lebih aktif di pagi hari, sementara yang lain merasa lebih fokus di malam hari. Dengan memahami kapan energi kita berada di puncaknya, kita bisa mengatur aktivitas sesuai dengan kondisi tubuh dan pikiran. Menyesuaikan jadwal dengan pola energi dalam diri akan membantu kita melakukan sesuatu dengan lebih efektif. Alih-alih memaksakan diri untuk mengikuti ritme orang lain, kita bisa merancang hari-hari yang lebih seimbang. Dengan begitu, produktivitas dapat meningkat tanpa harus mengorbankan kesehatan mental maupun fisik.

শ. Menciptakan kebiasaan yang seimbang

Ritme hidup yang sehat ndak hanya tentang kerja keras, tetapi juga tentang keseimbangan antara aktivitas dan istirahat. Jika kita terus-menerus sibuk tanpa jeda, tubuh dan pikiran akan kelelahan hingga dapat menurunkan kualitas hidup. Sehingga penting untuk membangun kebiasaan yang mendukung keseimbangan antara kerja, istirahat, dan hiburan. Menentukan waktu untuk bekerja, beristirahat, dan melakukan hal yang disukai akan membuat hidup terasa lebih menyenangkan. Kebiasaan kecil seperti tidur cukup, olahraga ringan, atau menikmati hobi bisa membantu kita menjaga energi dan semangat. Dengan menemukan keseimbangan yang tepat, ritme hidup akan terasa lebih alami dan tidak membebani.

শ. Mendengarkan kebutuhan tubuh dan pikiran

Seringnya, kita terlalu sibuk mengejar target hingga mengabaikan sinyal dari tubuh dan pikiran. Padahal, tubuh selalu memberi tanda ketika kita perlu beristirahat atau mengubah cara dalam menjalani rutinitas. Jika kita terus memaksakan diri, stres dan kelelahan akan menumpuk sehingga ritme hidup terasa tidak nyaman. Belajar mendengarkan tubuh berarti memberi jeda saat merasa lelah dan menyesuaikan tempo ketika dibutuhkan. Hal demikian juga termasuk mengenali kapan kita butuh waktu untuk diri sendiri atau kapan perlu bersosialisasi. Dengan memahami dan menghormati kebutuhan tubuh serta pikiran, kita bisa menemukan ritme hidup yang lebih selaras dengan diri sendiri.

শ. Ndak terlalu terpengaruh oleh ritme orang lain

Di era media sosial, mudah sekali merasa tertinggal ketika melihat orang lain tampak lebih produktif atau berhasil. Imbasnya, kita cenderung mengikuti ritme orang lain tanpa mempertimbangkan apakah hal itu sesuai dengan diri kita. Padahal, setiap orang memiliki perjalanan dan kecepatan yang berbeda dalam menjalani hidup. Menemukan ritme hidup yang tepat untuk diri sendiri berarti berani menjalani hidup dengan cara kita tanpa harus menyesuaikannya dengan standar orang lain. Fokuslah pada progres pribadi dan buatlah langkah-langkah yang realistis sesuai dengan kondisi diri. Dengan ndak terburu-buru membandingkan diri, kita bisa menikmati perjalanan hidup dengan lebih tenang.

শ. Memberikan ruang untuk fleksibilitas

Meskipun memiliki rutinitas yang teratur adalah hal penting, namun terlalu kaku dalam menjalani jadwal justru bisa membuat hidup terasa membosankan dan penuh tekanan. Ada kalanya kita perlu memberikan ruang untuk spontanitas guna menyesuaikan ritme hidup dengan kondisi yang ada. Hidup yang terlalu terstruktur tanpa fleksibilitas bisa membuat kita kehilangan kebebasan dan kreativitas. Menyesuaikan ritme hidup dengan diri sendiri adalah kunci untuk menjalani hari-hari dengan lebih seimbang dan bermakna. Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengatur waktu, beristirahat, dan mencapai tujuan, sehingga tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. Poin terpentingnya yakni menemukan pola yang membuat kita merasa nyaman dan tetap berkembang.

Hidup bukan tentang seberapa cepat kita melangkah, tetapi seberapa tepat kita menyesuaikan langkah dengan diri sendiri. Dengan memahami ritme yang tepat, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang, fokus, dan bahagia. Pasalnya semua hal itu berawal dari kesadaran untuk mengenali dan menghargai kebutuhan diri sendiri.

Aug 18, 2025

Sering Merasa Bersalah, Gimana Cara Mengatasinya?

 


Malam ini terasa lebih sejuk karena dari sore tadi turun hujan, di luar rumah ini juga masih terdengar gerimis. Beberapa hari ini gelombang panas (heat wave) cukup terasa. Suhu panas yang berlangsung selama beberapa hari ini mungkin dipicu oleh tekanan tinggi di atmosfer yang memerangkap panas. Perubahan pola angin atau tekanan atmosfer yang ndak biasa juga dapat menyebabkan heat wave. Di tambah kombinasi panas dan kelembaban ekstrem dapat memperburuk kondisi heat wave.  Dan video klip di atas ada "heat waves" yang di bawakan London Grammar. Walaupun judulnya heat waves tapi liriknya mencerminkan rasa bersalah dan penyesalan.

Namanya dihantui itu rasanya pasti ndak enak dan bikin ndak nyaman kan ya. Dihantui tagihan hutang, sampai dihantui hantu beneran, misalnya, semua pasti bikin ndak tenang dan melelahkan. Termasuk dihantui rasa bersalah. Tapi sering juga ketika sebenarnya kita ndak salah-salah banget, tapi kok ya muncul aja gitu perasaan bersalah yang bawaannya pengin minta maaf sama siapa aja. Sering juga meminta maaf karena merasa bersalah atas kesalahan yang bukan kita lakukan. Anda pernah kaya gitu juga? Ndak..., ya syukurlah kalau ndak pernah.  

Rasa bersalah ini sebetulnya merupakan perasaan yang wajar dalam kehidupan sehari-hari, yang muncul ketika individu menilai perilaku yang ditampilkannya melanggar aturan atau merugikan orang lain. Nah, yang kaya gini namanya rasa bersalah adaptif. Lha wong orang yang udah jelas ngelakuin kesalahan tapi adem ayem aja sama sekali ndak ngerasa bersalah juga banyak. Berarti dia ndak punya rasa bersalah adaptif. Rasa bersalah adaptif ini penting untuk dimiliki karena ngebantu kita menjadi pribadi yang peka sama perilaku yang kita perbuat, dan bermanfaat untuk memotivasi diri supaya ndak melakukan kesalahan serupa di kemudian hari.  

Di sisi lain, ada juga rasa bersalah yang irasional yang harus diwaspadai. Rasa bersalah irasional ini adalah rasa bersalah yang muncul terus menerus sampai mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Rasa bersalah ini datang seperti beban yang berpengaruh sama kualitas hidup. Kenapa bisa muncul rasa bersalah irasional? Biasanya karena kita terlalu fokus pada ‘keharusan-keharusan’ yang kita miliki atau aturan yang dimiliki orang lain. Misalnya ; Sebut saja dia Nurmala, seorang mahasiswa teladan yang di akhir semesternya ini bertekad untuk dapet IPK sempurna supaya cumlaude. Lha gara-gara satu mata kuliah yang dapetnya B, targetnya untuk cumlaude meleset. Nurmala kemudian merasa bersalah, terutama sama orang tuanya karena ndak bisa lulus dengan sempurna.

  Padahal ortu nya Nurmala woles banget. ‘Sing penting lulus dan ndak bayar uang kuliah, bapak udah bahagia nak’ kata sang bapak. Tapi Nurmala tetap merasa cemas, dihantui rasa bersalah, dan merasa dirinya ndak berhasil menjadi mahasiswa yang baik. Tentu ndak gampang berada di posisi seperti Nurmala, karena terus menyalahkan diri sendiri itu pasti sangat melelahkan. Terus Nurmala kudu piye? Buat Anda yang juga punya perasaan serupa seperti Nurmala, di bawah ini tip's-tip's supaya terhindar dari rasa bersalah irasional.  

Sadari dan Kenali Rasa Bersalah Irasional yang Muncul

  Mengenali rasa bersalah yang ada dalam diri ngebantu kita untuk bisa melihat perasaan bersalah tersebut sebagai dampak yang muncul akibat perilaku yang kita tampilkan. Dengan sudut pandang ini diharapkan kita dapat mengurangi kecemasan yang muncul karena rasa bersalah tersebut ndak mewakili diri kita sepenuhnya.  

Melakukan Kesalahan? It’s Okay, Keep Going

  Namanya manusia, pasti ndak akan luput dari kesalahan. Ketika kita melakukan kesalahan, terima kesalahan tersebut sewajarnya, minta maaf, terus bergerak ke depan, dan jangan lupa juga maafkan diri Anda sendiri. Ingat, kalau kita ndak bisa mengubah apa yang udah terjadi, dan kita bukan makhluk seperti Thanos (tokoh fiksi dalam komik Marvel) yang bisa mengontrol segalanya (ingat, sempurna hanya milik Allah SWT).  

Perhatikan Nilai yang Kita Miliki  

Berusaha untuk maksimal dalam segala aspek kehidupan tentu perlu, tapi jika kenyataannya kita ndak bisa, itu ndak apa-apa kok. Jika kita punya ‘keharusan-keharusan’ yang ingin kita kejar, jangan lupa juga ingat batasan dan kapasitas yang kita miliki.

Lakukan Evaluasi  

Selanjutnya, jika apa yang sudah kita usahakan masih belum sesuai sama yang kita inginkan, coba lakukan evaluasi, tapi bukan menghakimi diri sendiri lho ya.  Saat merasa gagal, coba kenali identifikasi penyebab kegagalan, kemudian kembali berefleksi supaya kesalahan serupa ngga terulang lagi.  

Itulah beberapa tip's untuk Anda yang sering merasakan rasa bersalah irasional. Ingat, kesalahan itu wajar adanya dan, menjadi salah bukan akhir dari segalanya. Jadi, kalau memang merasa bersalah, minta maaf lah sewajarnya. Jangan terlalu banyak menyalahkan diri sendiri ya, karena Anda dan kita semua berhak untuk menjalani hidup bahagia.

 Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Backgroundnya kali ini SettiaBlog kasih warna yang cukup cantik. Di dalamnya itu ada buih ombak di lautan.


Untuk video klip kedua SettiaBlog kasih "stereo hearts". Liriknya c menggambarkan keinginan untuk selalu menjadi sumber kebahagiaan.

Rasulullah SAW bersabda,
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat.”  (HR At-Tirmidzi, no. 2499)
Kata خَطَّاءٌ dalam bahasa Arab adalah sighah mubalaghah, yang bermakna sering melakukan kesalahan. Kenyataan inilah yang perlu disadari dan dimaklumi oleh orang yang merasa dirinya pendosa, sehingga dia ndak terus berlarut-larut dalam rasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri. Lebih dari itu, sebesar apapun dosa seorang manusia, akan diampuni oleh Allah SWT jika dia bertaubat dan kembali kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53)

Setelah menyadari bahwa manusia itu tempat salah dan dosa, dia pun sudah bertaubat dan kembali kepada Allah SWT, maka agar bisa mengobati rasa bersalahnya, berikutnya dia berusaha mengganti kesalahan-kesalahannya dengan kebaikan. Kebaikan itu lah yang akan menghapus kesalahannya dan bisa mengobati rasa bersalahnya. Rasulullah SAW bersabda,
وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا
“Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu.” (HR. Tirmidzi, no. 1987)
Jika kesalahan itu berkaitan dengan hak Allah SWT, maka gantilah kesalahan tersebut dengan taubat nasuha serta ibadah yang banyak. Jika dahulu suka meninggalkan shalat, maka sekarang sering-seringlah shalat sunnah. Jika kesalahan itu berkaitan dengan hak manusia, maka gantilah kesalahan tersebut dengan sering berbuat baik kepadanya.

Aug 12, 2025

Belajar Mengenali dan Memengaruhi Pikiran Orang Lain

 


Video klip di atas ada "kangen" milik Dewa19. Menurut pengarang lagunya, Ahmad Dhani lagu 'kangen' ini sama sekali ndak di unggulkan. Menurutnya banyak lagu lain karyanya yang lebih bagus dari lagu 'kangen' tersebut. Tapi di luar dugaan dia, lagu 'kangen' di sukai banyak orang. Ya emang susah c memahami pemikiran orang lain, walaupun yang membuat lagu itu bilang kurang bagus tapi kenyataan yang dengerin banyak yang suka. Lha wong memahami pikiran sendiri aja kadang susah apalagi memahami atau mempengaruhi pikiran orang lain.

Mengubah jalan pikiran adalah sebuah hal yang sulit. Saat opini yang telah lama kita percayai – seperti pilihan politik, keyakinan agama, moral, dan prinsip – coba ditentang atau dihadapkan pada pemikiran-pemikiran yang berbeda, otak manusia akan segera menyerang untuk mencoba mempertahankannya. Riset menunjukkan bahwa saat keyakinan yang telah lama kita percayai dipertanyakan, amygdala – bagian dari otak yang memroses emosi – segera 'tancap gas' seakan-akan kita tengah menghadapi sebuah situasi berbahaya yang pada akhirnya membuat kita sebagai manusia menjadi skeptis dan enggan mempertimbangkan opini-opini yang berbeda.

Namun begitu, bagaimana setiap orang mencoba memengaruhi orang lain merupakan suatu dinamika kehidupan kita di dunia. Perusahaan yang mencoba menjual produk baru, calon legislatif yang menjual janji-janji agar dipilih rakyat. Ndak usah jauh-jauh, dalam pekerjaan pun pasti kita diharapkan untuk bisa memengaruhi orang lain – dalam bentuk dan tingkatan yang beragam. Di luar pekerjaan pun, hubungan sosial kita umumnya dilandasi oleh sebuah kepercayaan yang sama. Kita akan lebih mudah akrab dengan mereka yang memiliki pemikiran yang sejalan dengan kita.

Ilmu yang membantu kita memahami bagaimana sebuah keyakinan terbentuk dalam diri manusia sebenarnya dapat juga membantu kita untuk bisa mengubahnya. Hal pertama yang perlu dipahami tentang persuasi, jelas Robert Cialdini, penulis Influence: The Psychology of Persuasion, adalah bahwa perkataan kita ndak lebih penting dari karakter dan figur diri kita.
"Kebanyakan dari kita mengira bahwa kualitas dari pesan yang disampaikanlah yang akan meyakinkan orang lain," ungkap Robert. "Namun ternyata bukan begitu. Seringkali, yang berpengaruh adalah hubungan kita dengan si penyampai pesan. Ndak melulu semuanya tentang argumen, yang penting adalah cara penyampaiannya."

Seperti yang sudah banyak diketahui, nyatanya memang lebih mudah bagi seseorang untuk dapat memengaruhi orang lain yang memiliki hubungan dekat dengannya. Sebagian hal ini dapat terjadi karena otak sang penerima pesan sudah siap untuk reaksi kimia yang dilepaskan. Ilmuwan neurosains Paul Zak telah menghabiskan hampir sepanjang karirnya meneliti oxytocin, sebuah jaringan otak yang berkaitan dengan perasaan cinta, kebahagiaan, keakraban, dan kepercayaan. Lebih mudah bagi seseorang untuk dapat memengaruhi orang lain yang memiliki hubungan dekat dengannya.
"Oxytocin membuat kita lebih sensitif terhadap informasi sosial," ungkapnya. Ia pun menjelaskan bahwa saat kita 'membanjiri' otak orang-orang terdekat seperti pasangan, keluarga, atau sahabat dengan oxytocin lewat gestur dan sikap menyayangi, maka niscaya kita akan lebih mudah membujuk mereka untuk memercayai apa yang kita sampaikan. Kuncinya ada pada 'melembutkan' mereka dengan mengingatkan betapa dekatnya hubungan kita lewat sentuhan tubuh yang hangat, kontak mata, dan sentuhan – yang kesemuanya akan membantu tubuh melepaskan oxytocin. "Berikan mereka rasa cinta dan kasih sayang," lanjut Paul. "Katakan pada mereka, 'Aku ingin membantumu memahami hal ini.'"

Namun yang terpasti, jangan sesuka hati menyentuh dan memeluk siapa pun yang ingin kita persuasi begitu saja. Untuk orang-orang yang mungkin hubungannya ndak terlalu dekat, teori-teori psikologi lain pun masih dapat digunakan. Dengan memahami beberapa prinsip universal tentang perilaku manusia kita dapat dengan mudah memengaruhi siapa saja, menurut Robert Cialdinil
"Orang selalu ingin memberi kebaikan kepada mereka yang telah memberi kebaikan padanya sebelumnya," ungkap Robert. "Itulah prinsip resiprokal atau saling berbalas." Dalam studi yang dilakukan oleh Cornell University, ditemukan fakta bahwa saat pelayan restoran membawakan customer permen bersamaan dengan nota, jumlah tip yang didapatkan pelayan naik hampir 3%. Bahkan jika sang pelayan menambahkan jumlah permennya, tip akan naik lebih tinggi lagi. Jika pelayan menaruh sebuah permen dan kemudian kembali mengambil beberapa permen tambahan dan berkata, "Senang melayani Anda, ini saya tambahkan permennya," tip akan meingkat hingga 20% ujar Robert. Kuncinya ada pada personalisasi apa yang disampaikan – hal tersebut bisa mengubah orang secara dramatis.

Tetapi membujuk orang untuk membuka pikiran ndak semudah mendapatkan perhatian mereka. Untuk itu, buatlah mereka merasa didengarkan. Beri perhatian pada teman dan kolega, berikan hadiah sederhana namun bermakna. Misalnya saja, pelajari minuman favoritnya di kedai kopi dan buatlah kejutan dengan membelikan segelas minuman tersebut. Niscaya mereka akan lebih mau mendengarkan kita.

Strategi lainnya adalah dengan menggunakan prinsip permintaan dan penawaran. Sesuatu yang langka akan semakin diingini oleh banyak orang dan mereka mau membayar lebih untuk itu. Prinsip yang sama dipercayai Robert juga terjadi pada kepercayaan dan pengaruh.
"Jika sebuah ide memang unik, orang-orang akan menyukainya," lanjut Robert. Hal ini menjelaskan mengapa beberapa orang mudah terpengaruh dan percaya pada berita-berita palsu serta teori-teori konspirasi. "Mereka mendapatkan sepotong informasi atau pengetahuan yang ndak semua orang ketahui, dan itu menjadikan mereka berbeda. Itulah mengapa banyak orang percaya pada hal-hal yang terdengar konyol." Pungkasnya.

Saat seseorang diberikan posisi sebagai ahli di bidangnya, bagian-bagian otak penerima informasi yang terasosiasi dengan pemikiran kritis akan non-aktif. Maka dari itu, kebanyakan dari kita akan segera percaya apa pun yang disampaikan oleh seorang ahli. Jika kita diharuskan memengaruhi seseorang dengan topik yang berhubungan dengan pendidikan kita, ndak ada salahnya untuk ‘menyombongkan’ resume diri dengan menyebutkan pengalaman, latar belakang pendidikan, hingga gelar yang pernah didapat. Jika orang telah memercayai kita sebagai seorang ahli, maka mereka akan melihat diri kita sebagai sosok yang terpercaya.

Namun sesungguhnya salah satu strategi terbaik untuk mengubah kepercayaan seseorang juga merupakan langkah yang termudah: manusia akan lebih mudah terpengaruh oleh mereka yang memiliki kesamaan. Apapun bentuknya. Mulai dari kesamaan latar belakang pendidikan, etnis, angkatan, hingga hobi dan minat tertentu. Untuk bisa menjadi influencer ulung, ndak harus semua strategi psikologi tadi perlu digunakan. Terkadang, satu strategi bisa mengubah pemikiran banyak orang. Namun di lain waktu, butuh beberapa langkah hingga mereka yang diajak bicara mulai percaya pada apa yang kita sampaikan. Yang terpenting adalah untuk mengingat bahwa saat ingin mengubah kepercayaan orang, fakta-fakta yang disampaikan dalam informasi adalah hal yang sekunder. Karena yang terpenting –namun sering dilupakan – adalah elemen manusia dalam penyampaiannya. Kesalahan kebanyakan orang adalah terlalu menggunakan logika. Bagi manusia, data dan fakta bukanlah sesuatu yang dapat mengubah pikiran begitu saja. Sebagai makhluk sosial, kita akan lebih mudah terpukau dengan manusia lain. Jadi, membuat sebuah pengaruh bukanlah tentang apa yang disampaikan, namun siapa yang menyampaikan.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Untuk backgroundnya SettiaBlog buat cukup sederhana, itu daun Anthurium black, kebetulan di sini ada beberapa pohon.


Video klip kedua ada "Sweet Child o 'Mine" milik Guns N' Roses. Lagu ini awalnya juga ndak di unggulkan oleh Guns N'Roses, terciptanya juga ndak sengaja, saat Slash Sang gitaris berlatih di Studio melakukan tipping guitar tiba -tiba sang vokalis Axl Rose mengisinya dengan lirik dan terciptalah lagu Sweet Child o 'Mine yang boleh di bilang cukup ikonic.

O ya, sebelum kita mengenali orang lain, alangkah bijaknya jika kita mengenali diri sendiri dulu. Jika ingin mengenali diri sendiri teori Big Five Personality kayaknya bisa membantu. Teori big five personality dapat menjadi dasar untuk menjelaskan ranah kekuatan kepribadian Anda ada di bagian mana. Selain dapat mengetahui kelebihan diri, teori ini juga bisa mengidentifikasi kelemahan Anda. Seperti namanya, teori big five personality menyebutkan bahwa kepribadian manusia yang kompleks dapat dirangkum ke dalam 5 ciri kepribadian, yaitu openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. Agar lebih mudah diingat, 5 ciri kepribadian tersebut bisa disingkat menjadi OCEAN. Menurut teori big five personality, setiap individu bisa lebih kuat atau lemah dalam setiap dimensi kepribadian.

1. Openness

Openness adalah dimensi kepribadian yang mencerminkan keterbukaan seseorang terhadap sesuatu dan pengalaman baru. Individu yang memiliki skor tinggi dalam tipe kepribadian ini biasanya memiliki keingintahuan yang tinggi, senang mempelajari hal baru, kreatif, imajinatif, dan suka berpetualang. Sebaliknya, orang yang skornya rendah dalam tipe kepribadian openness, biasanya adalah sosok yang lebih tradisional, ndak suka perubahan, kurang minat untuk mencoba hal-hal baru, dan ndak terlalu imajinatif.

2. Conscientiousness

Conscientiousness merupakan dimensi kepribadian yang berhubungan dengan kehati-hatian seseorang dalam bertindak. Umumnya, orang yang mendapat skor tinggi dalam dimensi kepribadian ini memiliki sifat yang optimis, stabil secara emosional, terorganisir, berorientasi pada detail, dan baik dalam perencanaan. Sebaliknya, seseorang yang rendah skornya dalam dimensi kepribadian conscientiousness cenderung memiliki sifat yang lebih impulsif, kurang terstruktur, dan sering mengalami kesulitan untuk fokus pada tujuannya.

3. Extraversion

Extraversion adalah dimensi kepribadian yang mencerminkan cara seseorang berinteraksi secara sosial. Jika skor extraversion-nya tinggi, orang tersebut kemungkinan suka keramaian, mudah berteman, dan suka menjadi pusat perhatian. Intinya, mereka akan merasa berenergi saat berada dalam situasi sosial. Namun, jika skor extraversion rendah, biasanya orang tersebut adalah individu yang lebih pendiam, tertutup, suka menghabiskan waktu seorang diri, ndak suka basa-basi, ndak suka keramaian, dan ndak nyaman menjadi pusat perhatian.

4. Agreeableness

Agreeableness merupakan dimensi kepribadian yang menggambarkan cara seseorang memperlakukan hubungannya dengan orang lain. Dimensi kepribadian ini erat kaitannya dengan kepercayaan, altruisme, kasih sayang, dan perilaku prososial lainnya. Inilah mengapa seseorang dengan skor agreeableness yang tinggi kebanyakan adalah orang yang penuh empati, bisa dipercaya, peduli dengan kesejahteraan orang lain, dan siap membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Sebaliknya, skor agreeableness yang rendah umumnya menunjukkan karakteristik orang yang lebih egois, manipulatif, keras kepala, sulit untuk memaafkan orang lain, ndak mudah berempati, dan sering menyimpan dendam.

5. Neuroticism

Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang mengacu pada stabilitas emosi seseorang. Dimensi ini ditandai dengan kesedihan, kemurungan, dan ketidakstabilan emosi. Individu yang memiliki skor tinggi dalam neuroticism biasanya lebih mudah stres dan cemas, merasa ndak aman, dan mudah tersinggung. Sebaliknya, orang dengan skor neuroticism yang rendah umumnya lebih optimis, percaya diri, stabil secara emosional, mampu mengelola stres dengan baik, dan bisa bekerja di bawah tekanan.

Jul 23, 2025

Apa 10 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Memiliki Kehidupan yang Lebih Baik?

 


Background yang SettiaBlog gunakan kombinasi dari Vivid Red dan Jade green. Untuk video klipnya di atas ada "Everything I Do", aslinya milik Bryan Adam. Everything I do secara harfiah bisa di artikan 'semua yang Saya lakukan'. Emangnya apa yang sedang kamu lakukan SettiaBlog? Lha ini tho, mau buat bahasan tapi belum ada materinya. He...he... O ya, gini ae, apa 10 hal yang bisa di lakukan sekarang untuk memiliki kehidupan yang lebih baik? SettiaBlog akan menuliskan 10 hal itu, nanti Anda juga bisa menuliskannya sesuai yang Anda inginkan.

Bangun "3 Pilar Kehidupan". Waktu SettiaBlog mengalami masa sulit, SettiaBlog sadar bahwa hidup kita butuh tiga pilar utama: Kesehatan fisik, koneksi sosial, dan stimulasi mental. Kalau satu saja roboh, dua lainnya juga ikut goyah. Setiap hari, pastikan kita meluangkan waktu untuk ketiganya—meski cuma 15 menit tiap pilar. Misalnya: berjalan kaki pagi (fisik), telpon teman lama (sosial), dan baca artikel menarik (mental). Keseimbangan ini menciptakan fondasi kokoh untuk menghadapi tantangan hidup.

Bangun pola tidur konsisten. Ini mungkin terdengar klise, pola tidur yang berantakan bisa merusak hampir semua aspek kesehatan kita. Bahkan Kalau Anda tidur 6 jam atau kurang, Anda sebenarnya sudah dalam kondisi kurang tidur kronis. Tidur bukan cuma istirahat, tapi proses aktif pemulihan otak dan tubuh. Cobalah tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Efeknya? Konsentrasi meningkat dan emosi lebih stabil.

Praktikkan "tiny habits" setiap hari. BJ Fogg dalam bukunya "Tiny Habits" menjelaskan bahwa kebiasaan kecil yang dilakukan konsisten jauh lebih efektif daripada perubahan besar yang ambisius. Misalnya, daripada langsung niat olahraga 1 jam sehari, mulailah dengan 5 menit stretching setiap bangun tidur. Tempelkan ke rutinitas yang sudah ada: "Setelah menyikat gigi, saya akan melakukan 5 kali push-up." Sederhana tapi dampaknya luar biasa untuk membangun disiplin.

Kelola keuangan dengan "metode amplop". Dalam buku "Your Money or Your Life" karya Vicki Robin, ada konsep sederhana yang mengubah cara mengelola uang. Bagi pengeluaran menjadi kategori-kategori (makanan, transportasi, hiburan) dan alokasikan jumlah tetap tiap bulan. Terkadang kita bingung uang habis untuk apa, dengan cara seperti itu jelas kemana mengalirnya. Caranya? Buat amplop digital atau kategori di aplikasi keuangan untuk setiap pos pengeluaran.

Terapkan aturan "ndak ada layar" 30 menit sebelum tidur. Cahaya biru dari gadget mengganggu produksi melatonin yang penting untuk tidur berkualitas. SettiaBlog dulu sering scroll handphone sampai mata merem-melek, hasilnya? Tidur ndak nyenyak dan bangun dengan kondisi lesu. Ganti handphone dengan buku fisik sebelum tidur, dan rasakan perbedaannya dalam seminggu.

Praktikkan "deep work" minimal 90 menit sehari. Cal Newport dalam bukunya "Deep Work" menjelaskan bahwa kemampuan fokus intens adalah keterampilan langka dan berharga di era distraksi. Matikan notifikasi, singkirkan ponsel, dan fokus pada satu tugas kompleks selama 90 menit tanpa gangguan. Hasilnya? Produktivitas melejit dan kualitas kerja meningkat drastis. SettiaBlig mengalami sendiri bagaimana 90 menit fokus lebih produktif daripada 3 jam multitasking.

Lakukan "digital detox" mingguan. Dalam bukunya "Indistractable", Nir Eyal menyarankan untuk menetapkan waktu tertentu tanpa teknologi. Ndak harus seharian penuh, cukup 3-4 jam tanpa handphone dan laptop setiap minggu. Waktu ini bisa digunakan untuk koneksi manusiawi yang nyata, hobi analog, atau sekadar menikmati keheningan. Kita sering lupa bagaimana rasanya hidup tanpa notifikasi yang terus-menerus menuntut perhatian.

Terapkan teknik "temptation bundling". Dalam bukunya "Atomic Habits", James Clear mengajarkan cara menggabungkan aktivitas yang harus dilakukan dengan aktivitas yang ingin dilakukan. Misalnya, dengarkan podcast favorit hanya saat berolahraga, atau nikmati kopi spesial hanya saat mengerjakan administrasi yang membosankan. SettiaBlog dulu malas beres-beres rumah, tapi setelah menggabungkannya dengan mendengarkan musik favorit, kini SettiaBlog ndak malas lagi beres - beres rumah.

Buat "sistem anti-gagal" untuk kebiasaan baik. Membangun sistem lebih penting daripada sekadar menetapkan tujuan. Kalau ingin rajin olahraga, jangan hanya niat "olahraga 3x seminggu", tapi siapkan pakaian olahraga di samping tempat tidur, atur jadwal dengan teman, atau daftar kelas berbayar. Sistem melindungi kita dari motivasi yang naik-turun.

Terapkan "batching" untuk tugas-tugas sejenis. Otak kita butuh waktu untuk beralih antara jenis tugas yang berbeda. Daripada mengecek email sepanjang hari, tetapkan waktu khusus 2-3 kali sehari untuk menangani email sekaligus. Sama halnya dengan panggilan telepon, rapat, atau tugas administratif. Pengelompokan tugas sejenis meningkatkan efisiensi hingga 50%.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya. Untuk tip's ini bukan sekadar teori abstrak kok, tapi prinsip praktis yang sudah dibuktikan efektif. Yang terpenting, jangan mencoba menerapkan semuanya sekaligus. Pilih satu atau dua yang paling menarik, dan jadikan itu kebiasaan selama 30 hari sebelum menambahkan yang lain.


Video klip kedua ada "hello" milik Adele. Gimana ya kabar yang ada di California sana? Semoga semuanya baik - baik aja.

Setiap amal perbuatan selama hidup di dunia akan diperhitungkan. Ini mencakup semua tindakan baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang. Amal kebaikan akan diberi balasan pahala, sedangkan amal buruk dapat mengakibatkan siksa jika ndak diimbangi dengan taubat.  

Kemudian waktu yang merupakan salah satu nikmat yang sering kali diabaikan. Setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban atas bagaimana mereka memanfaatkan waktu yang diberikan, apakah untuk ibadah, pekerjaan, atau aktivitas lainnya.  

Kepemilikan harta juga akan diperhitungkan. Ini termasuk bagaimana seseorang memperoleh, mengelola, dan membagikan hartanya. Pertanyaan akan diajukan tentang apakah harta tersebut digunakan untuk tujuan yang baik atau ndak, serta apakah hak-hak orang lain, seperti zakat dan sedekah, telah dipenuhi.  

Ilmu pengetahuan yang diperoleh dan disebarluaskan juga akan dimintai pertanggungjawaban. Ini termasuk bagaimana seseorang memanfaatkan ilmu tersebut untuk kebaikan atau apakah ilmu tersebut digunakan untuk hal-hal yang ndak sesuai dengan ajaran agama.  
"Sudahkah kita bersiap-siap untuk bertemu Allah SWT?"
  "Banyak amalan yang bisa kita kerjakan sebelum kita dipanggil Allah SWT." 

Bersyukur yang mana merupakan wujud terima kasih kepada Allah SWT atas segala hal yang telah diberikan-Nya kepada manusia, entah berupa hal kecil maupun nikmat yang besar. Allah SWT berjanji apabila manusia bersyukur atas nikmat yang diberikan, maka Allah SWT akan melipatgandakan nikmat-nikmatnya kepada orang tersebut. Kebaikan-kebaikan akan datang kepada manusia, apabila manusia ndak lupa mengucapkan syukur kepada Allah SWT.
  "Ketika bersyukur, akan dibukakan kebaikan-kebaikan yang lain."

Jul 17, 2025

Pola Pikir Mempengaruhi Kualitas Hidup Seseorang 

 


Video klip di atas ada "shoot the Moon" milik Norah Jones.  Shoot the Moon sendiri merupakan metafora dari upaya untuk meraih sesuatu yang mungkin sulit atau bahkan ndak mungkin, seperti harapan di tengah kekecewaan. Untuk backgroundnya sendiri juga SettiaBlog kasih cahaya bulan yang menerangi malam. Pernyataan bahwa "sesuatu hal mustahil" di pengaruhi pola pikir. Saat kita menjalani hidup sehari-hari, pola pikir sering kali menjadi kompas yang mengarahkan arah dan kualitas hidup. Sejauh mana seseorang merasakan kebahagiaan, mengatasi rintangan, dan membangun hubungan yang bermakna sangat tergantung pada sudut pandang mental yang mereka pilih.

Pola pikir bukan sekedar rangkaian pemikiran, tetapi fondasi untuk membentuk pandangan kita terhadap dunia dan cara kita merespons segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Ada berbagai cara seseorang memandang masalah hingga pengambilan keputusan, pengaruh pola pikir dapat merasuk dalam setiap aspek kehidupan dan membentuk realitas yang mereka alami.

1. Pola pikir menentukan persepsi terhadap masalah

Pola pikir yang positif memungkinkan seseorang melihat masalah sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Mereka melihat hambatan sebagai sesuatu yang harus bisa mereka atasi. Sebaliknya, orang dengan pola pikir negatif cenderung melihat masalah sebagai penghalang yang sulit untuk diatasi. Pola pikir ini mempengaruhi bagaimana mereka merespons stres dan rintangan dalam hidup. Seseorang dengan pola pikir yang lebih rasional cenderung memiliki ketahanan mental yang lebih baik, memungkinkan mereka untuk menghadapi tekanan hidup dengan lebih tenang dan penuh semangat.

2. Pola pikir mempengaruhi kepercayaan diri dan motivasi

Pola pikir yang positif juga berperan penting dalam membentuk kepercayaan diri seseorang. Orang yang percaya dengan kemampuan mereka sendiri cenderung lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan mengambil risiko. Mereka memiliki tekad pribadi yang kuat untuk mencapai tujuan mereka. Di sisi lain, pola pikir yang negatif dapat menghambat kepercayaan diri dan motivasi seseorang. Rasa ndak percaya diri dan kurangnya motivasi dapat menghalangi kemajuan dan pencapaian dalam hidup.

3. Pola pikir memengaruhi kestabilan mental dan emosional

Kestabilan mental dan emosional seseorang sangat dipengaruhi oleh pola pikir mereka. Pola pikir yang positif dan optimis dapat mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan depresi. Orang dengan pola pikir yang baik cenderung memiliki ketenangan pikiran dan lebih mudah mengatasi masalah emosional. Sebaliknya, pola pikir yang negatif dapat meningkatkan risiko gangguan mental dan emosional. Stres kronis yang disebabkan oleh pola pikir negatif juga dapat mengarah pada berbagai masalah kesehatan fisik, seperti penyakit jantung dan gangguan tidur.

4. Pola pikir mempengaruhi hubungan sosial

Pola pikir seseorang juga memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Orang dengan pola pikir positif cenderung lebih ramah, empatik, dan mudah bergaul. Mereka memiliki kemampuan untuk melihat kebaikan dalam orang lain dan memiliki sikap yang positif terhadap hubungan interpersonal. Sebaliknya, pola pikir negatif sering kali membuat seseorang menjadi skeptis, curiga, dan sulit bergaul. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat dan memuaskan dengan orang lain. 

5. Pola pikir mempengaruhi pengambilan keputusan

Keputusan yang diambil seseorang dalam hidup mereka sangat dipengaruhi oleh pola pikir mereka. Pola pikir yang positif memungkinkan seseorang melihat berbagai pilihan dan memilih solusi terbaik untuk situasi yang dihadapi. Mereka memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif. Di sisi lain, pola pikir yang negatif dapat menghasilkan pemikiran terbatas, membuat seseorang sulit melihat alternatif dan menciptakan keputusan yang bijaksana. Pengambilan keputusan yang buruk dapat berdampak negatif pada kehidupan pribadi, profesional, dan sosial seseorang. Pada dasarnya, penting bagi kita untuk menyadari bahwa pola pikir bukanlah sesuatu yang statis. Kita memiliki kendali atas cara kita memandang dunia dan meresponsnya. Dengan mengembangkan pola pikir yang positif dan optimis, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara signifikan.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya.


  
Video klip kedua ada "a Thousand Years"  milik  Christina Perri. Anda bisa bayangin  ndak? Kira - kira 1000 tahun yang lalu  kehidupan di dunia ini seperti apa dan bagaimana? Emangnya kenapa SettiaBlog? Ya ndak kenapa - napa, kan SettiaBlog hanya bertanya.

Keunggulan terbesar manusia dari makhluk hidup lain di muka bumi adalah akal pikirannya. Maka dari itu, pola pikir yang baik penting dijaga oleh seorang manusia. Jika ndak, seorang manusia ndak ada bedanya dengan hewan. Masalahnya, pola pikir atau mindset ini seringkali menjadi penyebab kegagalan atau stagnasi kehidupan manusia. Berawal dari mindset yang salah, manusia menjadi ndak produktif dan selalu berpikir negatif yang berujung pada kegagalan. Menurut Carol S. Dweck  ada dua jenis pola pikir yang mempengaruhi cara kita melihat diri sendiri dan menghadapi tantangan dalam hidup: pola pikir tetap (fixed mindset) dan pola pikir berkembang (growth mindset).

Pola pikir tetap (fixed mindset)  terjadi ketika kita percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan kita ditentukan secara tetap. Kita cenderung menghindari tantangan, takut gagal, dan merasa terancam oleh keberhasilan orang lain. Dalam pola pikir ini, kita cenderung mempersempit potensi kita sendiri dan mengalami kesulitan dalam menghadapi perubahan atau mencapai keberhasilan jangka panjang. Alhasil, yang kita alami hanyalah perasaan ndak berkembang sebagai seorang manusia.

Di sisi lain, pola pikir berkembang (growth mindset) melibatkan keyakinan bahwa kemampuan kita dapat berkembang melalui usaha, latihan, dan ketekunan. Dalam pola pikir ini, kita melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, kita bersedia mengambil risiko, dan kita termotivasi oleh keberhasilan orang lain. Selain itu, dengan pola pikir ini kita dapat mengoptimalkan potensi kita dan meraih kesuksesan yang lebih besar. Dweck menggambarkan bagaimana pola pikir kita dapat mempengaruhi pencapaian kita dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, olahraga, dan hubungan pribadi.

Di bawah ini ada  beberapa contoh growth mindset:

Menerima tantangan baru: Seseorang dengan
growth mindset   ndak  akan menghindar dari tugas atau proyek baru yang menantang. Mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru. 

Belajar dari kegagalan:Alih-alih menyerah setelah mengalami kegagalan, mereka akan menganalisis apa yang salah dan mencari cara untuk memperbaikinya di masa depan. 

Terbuka terhadap kritik:Mereka  ndak merasa tersinggung atau defensif ketika dikritik. Sebaliknya, mereka melihat kritik sebagai umpan balik yang dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang. 

Berusaha untuk terus belajar:Mereka selalu mencari cara untuk meningkatkan diri, baik melalui pendidikan formal, membaca, pelatihan, atau pengalaman. 

Menghargai proses:Mereka fokus pada proses belajar dan usaha yang dilakukan, bukan hanya pada hasil akhir. 

Melihat kesuksesan orang lain sebagai inspirasi:Mereka  ndak iri dengan kesuksesan orang lain, tetapi melihatnya sebagai motivasi untuk mencapai tujuan mereka sendiri. 

Menerapkan strategi baru:Mereka berani mencoba berbagai pendekatan baru untuk mencapai tujuan mereka, bahkan jika itu berarti keluar dari zona nyaman mereka. 

Memiliki keyakinan pada potensi diri:Mereka percaya bahwa dengan usaha dan belajar, mereka dapat mencapai potensi penuh mereka. 

Jul 11, 2025

Bekerja Harus dengan Bahagia

 


 
       
                
Video klip pendek di atas ada "cello suite, prelude"  karya Johann Sebatian Bach yang di cover Ilona dengan gitar klasik. SettiaBlog kebetulan juga suka karya - karya Johann Sebastian Bach. Karena musiknya memiliki kedalaman emosional, kompleksitas struktural, dan keindahan melodi yang ndak tertandingi. Prelude (pembukaan)nya aja udah begitu indah kok, sampai akhir emang indah karya J.S Bach di atas. Ya memang dalam kehidupan ini, banyak hal yang terjadi indah di awal dan di belakangnya kurang indah. Di awal bahagia di belakang kurang bahagia. Dan kebahagiaan sendiri memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas kerja. Karyawan yang bahagia cenderung lebih termotivasi, terlibat, dan loyal terhadap perusahaan, yang pada akhirnya menghasilkan peningkatan kinerja dan kualitas kerja. Sebaliknya, stres dan ketidakpuasan dapat menghambat produktivitas dan meningkatkan tingkat absensi.   

Bekerja ndak perlu bahagia yang penting ialah soal produktivitas sebab mendapatkan pekerjaan bukan perkara mudah! Inilah realita yang sedang dihadapi oleh masyarakat dan membuat banyak individu dan organisasi mengadopsi pola kerja yang menuntut produktivitas tinggi dan dedikasi penuh. Sayangnya, saat ini terdapat budaya kerja yang menganggap bahwa kerja keras berlebihan atau hustle culture  adalah sesuatu yang positif dan bahkan menjadi tanda dedikasi seseorang atas tugas dan tanggung jawabnya. Budaya masyarakat yang seolah mengglorifikasi seseorang yang bekerja lembur, mengorbankan waktu istirahat, dan lupa untuk bahagia, diidentikkan dengan etos kerja yang kuat. Budaya kerja semacam ini memunculkan anggapan seolah-olah semakin sibuk seseorang, semakin besar peluang kesuksesan yang akan diraihnya. Media sosial juga berperan dalam menciptakan ilusi bahwa orang yang sukses adalah mereka yang rela mengorbankan waktu istirahat, kehidupan pribadi, dan bahkan kesehatan demi mencapai tujuan professional. Ungkapan seperti  “sleep is for the week” sering kali menjadi moto bagi para pekerja yang terjebak dalam pola kerja yang ndak sehat.

Kebahagiaan di tempat kerja sangat penting bagi individu karena individu yang bahagia di tempat kerja memiliki perasaan positif yang membuat individu puas, produktif, dan turnover rendah sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Kebahagiaan di tempat kerja merupakan perasaan positif yang dimiliki individu saat bekerja karena individu tersebut mengetahui, mengelola, dan mempengaruhi dunia kerjanya sehingga mampu memaksimalkan kinerja dan memberikan kepuasan bagi dirinya dalam bekerja. Maka untuk dapat bekerja dengan bahagia, penting seseorang untuk membangun kerja yang cerdas bukan keras. Apa maksudnya?

Sering kali, orang menganggap bahwa kerja keras adalah satu-satunya cara untuk mencapai kesuksesan. Kerja keras identik dengan jam kerja yang panjang, menyelesaikan banyak tugas dalam sehari, serta melakukan pekerjaan dengan tenaga dan usaha maksimal. Namun, dalam dunia kerja modern, kerja keras aja ndak cukup. Diperlukan pendekatan yang lebih efisien, yaitu kerja cerdas. Kerja cerdas (smart work) adalah strategi bekerja dengan lebih efisien, fokus pada prioritas utama, serta memanfaatkan teknologi dan sistem untuk meningkatkan produktivitas. Berbeda dengan kerja keras yang sering kali mengorbankan waktu dan tenaga secara berlebihan, kerja cerdas berorientasi pada hasil dengan cara yang lebih optimal. Beberapa perbedaan utama antara kerja keras dan kerja cerdas:

1. Fokus pada waktu vs. fokus pada hasil

o Kerja keras:  Menghabiskan waktu lama dalam bekerja, sering lembur, dan merasa semakin sibuk berarti semakin produktif.

o Kerja cerdas: Menggunakan waktu secara efisien untuk mencapai hasil maksimal dengan usaha yang optimal.

2. Usaha tanpa strategi vs. perencanaan matang o Kerja keras:  Mengandalkan tenaga dan usaha ekstra tanpa strategi yang jelas.

o Kerja cerdas:  Mengatur strategi kerja, menentukan skala prioritas, dan menggunakan teknik manajemen waktu yang efektif.

3. Melakukan segalanya sendiri vs. memanfaatkan teknologi dan tim

o Kerja keras:  Cenderung ingin melakukan semuanya sendiri, sehingga membebani diri sendiri.

o Kerja cerdas:  Memanfaatkan teknologi, delegasi tugas, dan kerja tim untuk mencapai tujuan dengan lebih efektif.

Dengan memahami perbedaan ini, seseorang dapat mulai beralih dari kerja keras ke kerja cerdas untuk mencapai hasil yang lebih baik tanpa mengorbankan kesejahteraan diri sendiri.

Meningkatkan produktivitas bukan berarti bekerja lebih lama, tetapi bekerja lebih efektif. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan kerja cerdas agar produktivitas tetap tinggi tanpa harus terjebak dalam hustle culture:

1. Tentukan Prioritas dengan Metode Eisenhower Matrix

Gunakan Eisenhower Matrix untuk membagi tugas ke dalam empat kategori:

o Penting dan Mendesak → Kerjakan segera

o Penting tapi Ndak Mendesak → Jadwalkan

o Ndak Penting tapi Mendesak → Delegasikan

o Ndak Penting dan Ndak Mendesak → Hilangkan

2. Gunakan Teknologi dan Otomasi

Manfaatkan aplikasi manajemen waktu seperti Trello, Asana, atau Notion untuk mengelola tugas. Gunakan fitur otomatisasi seperti pengingat email, kalender digital, atau perangkat lunak otomatisasi pekerjaan untuk menghemat waktu.

3. Terapkan Teknik Pomodoro

Teknik ini membagi waktu kerja menjadi interval 25 menit kerja, lalu 5 menit istirahat. Setelah empat sesi, ambil istirahat lebih panjang (15–30 menit). Ini membantu meningkatkan fokus dan mengurangi kelelahan.

4. Delegasikan Tugas dengan Bijak

Jangan ragu untuk membagi pekerjaan dengan tim atau rekan kerja agar pekerjaan lebih efisien dan ndak membebani satu orang aja.

5. Evaluasi dan Refleksi Secara Berkala

Luangkan waktu untuk mengevaluasi pekerjaan, melihat apa yang bisa ditingkatkan, dan mencari cara untuk bekerja lebih efisien ke depannya.

Bekerja dengan bahagia memiliki banyak manfaat, baik untuk individu maupun organisasi. Ketika seseorang merasa bahagia di tempat kerja, mereka cenderung lebih produktif, lebih kreatif, dan memiliki motivasi yang lebih tinggi. Berikut beberapa alasan mengapa kebahagiaan dalam bekerja sangat penting:

1. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik

Bekerja dengan bahagia mengurangi stres, kecemasan, dan risiko kelelahan (burnout). Orang yang bahagia cenderung memiliki keseimbangan emosional yang lebih baik, tidur lebih nyenyak, dan memiliki kesehatan fisik yang lebih baik.

2. Meningkatkan Produktivitas

Penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia lebih produktif hingga 12% dibandingkan dengan mereka yang merasa ndak puas di tempat kerja. Ketika seseorang menikmati pekerjaannya, mereka lebih termotivasi dan memiliki inisiatif lebih tinggi.

3. Membantu Membangun Hubungan yang Baik

Lingkungan kerja yang positif mendorong kerja sama tim yang lebih baik, komunikasi yang lebih efektif, dan mengurangi konflik antar rekan kerja.

4. Menurunkan Tingkat Turnover Karyawan

Karyawan yang bahagia lebih loyal terhadap perusahaan, sehingga mengurangi tingkat pergantian karyawan (turnover), yang pada akhirnya menghemat biaya rekrutmen dan pelatihan.

Sebagai pekerja, kita bisa menciptakan kebahagiaan dalam bekerja dengan berbagai cara.
Pertama, penting untuk mengelola stres dengan baik. Kita bisa mengambil jeda sejenak saat merasa lelah, menggunakan teknik manajemen waktu seperti Pomodoro, dan menghindari sikap perfeksionis yang berlebihan agar ndak terbebani dengan ekspektasi yang ndak realistis.
Kedua, membangun hubungan positif dengan rekan kerja juga berkontribusi besar terhadap kebahagiaan di tempat kerja. Bersikap ramah dan suportif terhadap rekan kerja serta menghindari gosip dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman. Selain itu, kerja sama tim yang baik juga membantu meningkatkan produktivitas dan membuat pekerjaan terasa lebih ringan.
Ketiga, menemukan makna dalam pekerjaan dapat meningkatkan kepuasan kerja. Kita perlu memahami bagaimana peran dan kontribusi kita dalam tim atau perusahaan. Menetapkan tujuan pribadi dan merayakan pencapaian kecil juga bisa menjadi motivasi tambahan dalam menjalani pekerjaan sehari-hari.
Keempat, menciptakan ruang kerja yang nyaman dapat membantu meningkatkan mood dan fokus saat bekerja. Menjaga kerapihan meja kerja serta menambahkan elemen personal seperti tanaman kecil atau foto keluarga bisa membuat suasana kerja lebih menyenangkan. Jika memungkinkan, mendengarkan musik instrumental atau menggunakan aroma terapi juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi.
Kelima, menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi (work-life balance)  sangat penting untuk menghindari stres berlebihan. Menetapkan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi, serta meluangkan waktu untuk hobi dan aktivitas yang menyenangkan, dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik.

Terakhir, sikap positif dan rasa syukur dapat membuat kita lebih bahagia dalam bekerja. Memulai hari dengan mindset yang baik, melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar, dan tidak ragu untuk meminta bantuan saat dibutuhkan adalah beberapa cara untuk menjaga motivasi dan kebahagiaan di tempat kerja.

Udah ya, maafin SettiaBlog lho ya.


 
       
                
Video klip kedua ada "Stand By You" milik Rachel Platten. Lagu ini menekankan tentang keteguhan hati dalam menghadapi badai kehidupan. Dukungan yang diberikan menjadi kekuatan bagi orang yang sedang berjuang. Salah satunya adalah dukungan mental yang kuat agar memiliki etos kerja yang baik. Beberapa ciri pribadi yang mungkin Anda perhatikan pada seseorang yang memiliki etos kerja yang baik:
Tata Krama: Mereka memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan.
Kehadiran: Mereka hadir dengan setia kapan dan di mana mereka seharusnya berada.
Sikap: Mereka optimis, suka membantu, dan siap menghadapi tantangan.
Penampilan: Mereka ndak harus menjadi seorang fashionista, tetapi mereka harus mengikuti standar pakaian perusahaan dan tampil bersih dan percaya diri.
Komunikasi: Mereka tahu kapan harus berbicara, mendengarkan dan mengajukan pertanyaan.
Kerja Sama: Mereka bekerja dengan baik dengan orang lain, menghormati rantai komando, dan menggunakan umpan balik, konflik, dan tekanan untuk tumbuh lebih kuat dalam peran mereka.
Produktivitas: Mereka mengikuti instruksi, mengatur waktu dengan baik, dan menyelesaikan proyek.

Etos kerja adalah salah satu faktor kunci yang memengaruhi keberhasilan seseorang dalam karier dan kehidupan profesional. Etos kerja mencakup sikap, semangat, dan dedikasi seseorang terhadap pekerjaannya. Namun, untuk membangun etos kerja yang baik, Anda perlu memiliki mental yang kokoh. Mengapa mental yang kuat penting dalam membangun etos kerja yang sukses?

Mengatasi Rintangan dan Tantangan

Dalam dunia kerja, tantangan dan rintangan adalah hal yang ndak terhindarkan. Dalam menghadapinya, memiliki mental yang kuat memungkinkan seseorang untuk tetap tenang dan fokus. Ketika Anda memiliki kemampuan untuk mengatasi rintangan, Anda cenderung lebih termotivasi untuk bekerja keras dan mencari solusi daripada merasa putus asa. Mental yang kuat memungkinkan Anda untuk melihat rintangan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang, bukan sebagai hambatan.

Resiliensi dalam Menghadapi Kegagalan

Kegagalan adalah bagian alami dari proses mencapai kesuksesan. Orang dengan mental yang kuat dapat mengatasi kegagalan dengan lebih baik. Mereka melihat kegagalan sebagai pelajaran dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Mental yang kuat membantu seseorang untuk ndak menyerah ketika menghadapi kegagalan dan untuk terus berusaha mencapai tujuannya.

Kemampuan Mengelola Stres

Stres adalah komponen umum dalam dunia kerja. Mental yang kuat membantu seseorang untuk mengelola stres dengan baik. Ketika Anda mampu mengatasi stres, Anda dapat tetap produktif dan berfokus pada pekerjaan Anda. Sebaliknya, stres yang ndak dikelola dengan baik dapat mengganggu etos kerja Anda dan menghambat kemajuan Anda.

Motivasi yang Berkelanjutan

Pentingnya motivasi dalam etos kerja ndak bisa diremehkan. Mental yang kuat mendorong seseorang untuk tetap termotivasi meskipun menghadapi hambatan atau kesulitan dalam pekerjaan. Ketika Anda memiliki motivasi yang baik, Anda lebih cenderung untuk bekerja, mengatasi prokrastinasi, dan mencapai tujuan Anda.

Mental yang kuat bukanlah sesuatu yang dimiliki semua orang secara alami. Ini adalah keterampilan yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui latihan, pengalaman, dan pendekatan yang benar. Menggunakan teknik-teknik seperti meditasi, olahraga, dan pembelajaran mandiri dapat membantu memperkuat mental Anda. Dalam rangka membangun etos kerja yang sukses, jangan lupakan pentingnya memiliki mental yang baik. Dengan mental yang kokoh, Anda dapat menghadapi tantangan, mengelola stres, dan tetap termotivasi untuk mencapai kesuksesan dalam karier dan kehidupan profesional Anda. Jadi, luangkan waktu untuk merawat dan mengembangkan mental Anda, karena itu adalah investasi terpenting dalam diri Anda sendiri.

Jul 6, 2025

Berharap pada Allah SWT : Iman dan Kehidupan

 


Di luar masih gerimis dikit - dikit, enaknya bahas apa ya? Video klip di atas ada "iris" dengan ilustrasi secangkir milk tea dan suasana gerimis kayaknya cocok. Bunga Iris sendiri melambangkan Iman dan harapan. Berharap kepada Allah SWT merupakan salah satu sifat paling penting yang harus dimiliki oleh seorang mukmin sepanjang perjalanan hidupnya. Saat mencari keridhaan dan petunjuk Allah SWT, mereka harus memelihara harapan akan rahmat Allah SWT dan percaya pada rencana-Nya. Betapapun gelap atau penuh tantangannya hidup ini, percaya kepada Allah SWT akan memberikan cahaya, karena Allah SWT selalu memberikan jalan keluar dari kesulitan. Harapan ini merupakan bukti keimanan seseorang dan sangat penting dalam mengatasi cobaan hidup.

⚘ Harapan yang Berasal dari Iman

Harapan kepada Allah SWT muncul langsung dari keimanan. Ndak ada harapan sejati tanpa keyakinan yang kuat. Harapan yang bertahan lama dan sangat memengaruhi jiwa harus berakar pada keimanan yang teguh. Keimanan kepada Allah SWT inilah yang membantu seseorang mengatasi kesulitan hidup, mengangkat semangat mereka, dan menghubungkan mereka dengan Sang Pencipta. Harapan kepada Allah SWT berakar pada keyakinan bahwa Dia adalah Sang Pencipta yang Mahakuasa yang mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya. Ndak ada satu pun ciptaan yang luput dari pengetahuan-Nya—baik gerakan semut maupun suara sekecil apa pun. Kasih sayang Allah SWT meliputi segala sesuatu, dan Dia lebih penyayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu mereka sendiri. Dia senantiasa mengulurkan tangan kasih sayang-Nya, menanti hamba-hamba-Nya untuk kembali kepada-Nya dalam pertobatan, baik di malam hari maupun di siang hari. Harta-Nya ndak pernah berkurang, pintu kasih sayang-Nya selalu terbuka, dan pertolongan-Nya selalu tersedia.

Keyakinan yang teguh akan kasih sayang dan belas kasih Allah SWT ini membentuk dasar harapan kepada Allah SWT . Hal ini mencerminkan inti dari keimanan sejati dan hubungan yang mendalam antara hamba dan Sang Pencipta. Karena harapan merupakan konsekuensi alami dari keimanan, pertolongan Allah SWT datang sesuai dengan tingkat harapan dan kepercayaan seseorang kepada-Nya. Semakin besar harapan dan keimanan seseorang, semakin besar pula pertolongan dari Allah SWT. Nabi Muhammad SAW membagikan hal ini dalam sebuah hadits:
“Allah SWT berfirman: ' Aku seperti yang diharapkan hamba-Ku , dan Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku akan mengingatnya dalam Diri-Ku. Jika dia menyebut-Ku dalam suatu majelis, Aku akan menyebutnya dalam majelis yang lebih baik. Jika dia mendekati-Ku sejauh satu tangan, Aku mendekatinya sejauh satu lengan; jika dia mendekati-Ku sejauh satu lengan, Aku mendekatinya dari jarak yang lebih jauh dari itu. Dan jika dia mendekati-Ku dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berlari.'” .

⚘ Harapan Memberikan Kehidupan pada Kehidupan

Hidup penuh dengan rintangan dan tantangan—inilah kodratnya. Mengharapkan hidup akan sepenuhnya bebas dari kesulitan adalah ndak realistis. Seperti yang dikatakan penyair:
Hidup ini penuh dengan kesulitan, sementara Anda mencarinya dalam keadaan yang bersih dari masalah. Mengharapkan sesuatu yang mustahil itu seperti mencari api dari air. Jika Anda membangun harapan di tepi jurang ketidakmungkinan, Anda hanya membangun di atas fondasi yang runtuh.

Al-Qur'an mengingatkan kita akan kenyataan ini:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam keadaan yang sulit” (Al-Balad: 4), dan “(Dia) yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Al-Mulk: 2).

Karena hidup pada hakikatnya penuh dengan cobaan, kita ndak dapat mengubah sifatnya. Akan tetapi, kita dapat mengubah cara kita memahami dan menjalaninya. Bagian utama dari hal ini adalah dengan mengadopsi harapan yang berakar pada keimanan kepada Allah SWT dan percaya pada rahmat dan kebijaksanaan-Nya:
“Dan Allah adalah Pemilik karunia yang besar” (Al-Imran: 174), “Ya Tuhan kami, Engkau telah meliputi segala sesuatu dengan rahmat dan ilmu-Mu, maka ampunilah orang-orang yang telah bertaubat dan mengikuti jalan-Mu” (Ghafir: 7).

Harapan memberikan kehidupan bagi keberadaan kita. Dengan harapan, kita menyadari potensi kita, percaya pada berkat yang telah Allah SWT berikan kepada kita, dan mencari cahaya yang bersinar bahkan di tengah malam yang paling gelap sekalipun. Namun, hidup tanpa harapan bagaikan tubuh tanpa jiwa.

⚘ Harapan Diperkuat oleh Tindakan

Meskipun berharap kepada Allah SWT itu penting, berharap saja tidaklah cukup. Harapan harus disertai dengan tindakan agar harapan menjadi lengkap. Jika kita hanya mengandalkan harapan tanpa tindakan, kita salah memahami hakikat harapan itu sendiri. Inilah perbedaan antara tawakkal (percaya kepada Allah) dan tawakkal (pasif). Nabi Muhammad SAW menekankan keseimbangan ini:
“Ikatlah untamu dan percayalah kepada Allah” (Sahih Ibn Hibban).
Dalam hadits lain, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Jika datangnya Hari Kiamat, dan di tangan salah seorang di antara kalian ada sebatang pohon, maka jika ia mampu menanamnya sebelum datangnya Hari Kiamat, maka hendaklah ia melakukannya.” (HR. Al-Albani).

Seorang muslim harus tetap berkarya dan berkontribusi hingga akhir hayatnya, sebagaimana ia harus terus berharap dan yakin kepada rahmat Allah SWT hingga akhir hayatnya. Al-Hasan Al-Basri berkata dengan bijak:
“Iman itu bukan sekadar angan-angan, tetapi iman yang tertanam di hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Ada orang yang meninggal dunia tanpa beramal saleh , lalu berkata: “Kami berharap kepada Allah!” Mereka berdusta, karena seandainya mereka berharap kepada Allah, niscaya mereka akan berbuat kebajikan.”

⚘ Pahala di Akhirat

Berharap kepada Allah SWT dan memiliki harapan yang baik kepada-Nya ndak serta merta berarti bahwa seseorang akan mencapai semua keinginannya di dunia ini. Dunia ini adalah tempat ujian dan cobaan , bukan tempat pahala dan ganti rugi. Manfaat sejati dari berharap kepada Allah SWT terletak pada refleksi ketulusan orang beriman dalam keimanan, ketaatan, dan keyakinan kepada Sang Pencipta. Seseorang mungkin bekerja tanpa lelah tanpa melihat hasil yang diharapkannya. Namun, ini ndak berarti menyerah pada tindakan atau harapan. Sebaliknya, itu berarti melakukan segala sesuatu sesuai dengan kapasitasnya dan kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT, sepenuhnya percaya pada kebijaksanaan dan belas kasih-Nya. Jika seseorang mencapai harapannya dalam hidup ini, itu adalah berkah yang luar biasa. Jika ndak, maka akhirat memegang kompensasi tertinggi—pahala abadi dan kebahagiaan abadi.

Udah ya, maafin SettiaBlog ya. Kalau backgroundnya ini SettiaBlog gunakan warna milk tea.
If you are cold, tea will warm you; if you are too heated, it will cool you; if you are depressed, it will cheer you; if you are excited it will calm you.


Video klip kedua ada "loving you" milik Kenny G yang di cover CelloDeck dengan cantiknya.
"Dari Anas, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka.” (H.R. Bukhari Muslim)

Cinta adalah rasa sayang, empati, keinginan untuk memiliki dan dimiliki,  yang di tanamkan Allah SWT di lubuk hati manusia. Rasa cinta adalah anugerah Allah SWT tiada terhingga, baik cinta kepada lawan jenis (kekasih hati), cinta isteri kepada suami atau sebaliknya, cinta anak kepada orangtua atau sebaliknya, cinta manusia kepada harta benda yang dimilikinya, rasa cinta adik kepada kakaknya atau sebaliknya, cinta kepada sanak saudara, kepada sesama manusia,  cinta kepada hewan (fauna) bahkan kepada alam tumbuh-tumbuhan (flora).

Fitrah manusia adalah  mencintai dan dicintai. Manusia akan merasakan nikmat mencintai kekasihnya, orang tuanya, orang sekitarnya dan sesamanya. Manusia mencintai orang tua karena keduanya telah melahirkan, mendidik, dan membesarkannya. Manusia mencintai lawan jenis karena  wajah, pisik,  kekayaan,  keturunan, pendidikan ataupun karena nafsu. Namun rasa cinta itu, sesungguhnya hal itu takkan pernah terjadi kalau bukan karena rahmat Allah SWT. Karena itu barangsiapa yang mencintai  Allah dan Rasul-Nya  serta berjihad dijalan Allah SWT niscaya dia akan merasakan manisnya iman.
The grand essentials of happiness are: something to do, something to love, and something to hope for.